Anda di halaman 1dari 17

CBD 4

Kegawatdaruratan Ibu & Anak


Syok pada Ibu Hamil

Kelompok A4
Aan Kurniawan
Alvyn Yeremia
Malika Sabrina Yunifananda
Nissha Audina Fitri
Kasus
● Seorang wanita 31 tahun dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) dengan
keluhan utama mencret sejak 7 jam SMRS.
● Mencret terjadi lebih dari 10 kali, mencret berupa air tanpa lendir ataupun
darah.
● Pasien juga mengeluh mual dan muntah-muntah sebanyak lebih dari 10
kali di rumah.
● Muntah berupa sisa makanan tanpa darah. Demam juga dirasakan pasien.
Pasien saat ini hamil 22 minggu.
● Pada pemeriksaan fisis didapatkan tekanan darah 60 per palpasi mmHg,
nadi 130 kali per menit, suhu 38,60C, pernapasan 24 kali per menit.
● Pasien compos mentis, mata tampak cekung, turgor kulit kembali lambat,
bising usus meningkat.
Pertanyaan
1. Bagaimana patogenesis terjadinya syok pada pasien ini?
2. Obat apa saja yang boleh dan tidak boleh diberikan (mengingat pasien hamil)
pada pasien ini terkait penyakit yang saat ini sedang dikeluhkan?
3. Bagaimana manajemen diagnostik dan tatalaksana pada pasien ini?
Patogenesis terjadinya syok pada pasien

● GI loss: cairan yang disekresi tak


dapat direabsorpsi / sekret melebihi
kapasitas reabsorbsi
● Dehidrasi -> penurunan TBW pada
seluruh kompartemen cairan
(intraselular dan ekstraselular) ->
reduksi volume darah intravaskular -
> shock hipovolemik

McGee S, Abernethy WB 3rd, Simel DL. The rational clinical examination. Is this pati
ent hypovolemic? JAMA 1999; 281:1022.
Obat-obatan pada Ibu Hamil
Obat-obatan pada Ibu Hamil
Cairan:

● Boleh digunakan:
○ Kristaloid: untuk syok hipovolemik
■ Pilihan utama : RA atau RL
■ Pilihan kedua : NS 0.9 % → hati-hati asidosis hiperkloremik

Vasopressor:

● Boleh digunakan:
○ Norepinefrin
○ Dopamin
○ Dobutamin
Obat-obatan pada Ibu Hamil
Antibiotik (FDA)
Obat-obatan pada Ibu Hamil
Antibiotik (RxList)
Obat-obatan pada Ibu Hamil
Antiemetik:

● Domperidone (kategori C, dopamin antagonis perifer)


● Ondansetron (kategori B, serotonin 5HT3 antagonis)
● Metoclopramide (kategori B, dopamin antagonis)

Antidiare:

● Loperamide (kategori B)
Manajemen Diagnostik
Data tambahan yang diperlukan:
● Pemeriksaan fisis
● Anamnesis
○ Status gizi (tinggi badan, berat
○ Nyeri perut (lokasi dan karakteristik)
badan, IMT)
○ Kebiasaan makan dan minum
○ Distensi abdomen
○ Obat-obatan yang dikonsumsi
○ Nyeri perut
○ Keluhan serupa sebelumnya
○ Akral
○ Keluhan serupa di komunitas
○ Riwayat pergi keluar kota
○ Riwayat alergi obat dan makanan

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JK, Hoffman BL, et al. Williams obstetrics. 24th ed. New York: McGraw-Hill; 2014
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2014
Manajemen Diagnostik
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis:
● Darah perifer lengkap
● Serum laktat
● Elektrolit
● AGD
● Ureum/kreatinin
● Kultur darah
● Pemeriksaan feses lengkap

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JK, Hoffman BL, et al. Williams obstetrics. 24th ed. New York: McGraw-Hill; 2014
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2014
Tatalaksana
Diagnosis:

● Syok hipovolemik dd Syok septik ec dehidrasi berat

Rencana Tatalaksana:

Primary survey:

1. A-B-C → Airway: jaga patency, Breathing: berikan oksigen 2 LPM NK, Circulation:
pasangkan akses vena, kateter urin
2. Tatalaksana syok hipovolemik → berikan resusitasi cairan
3. Work up syok septik → laktat, kultur darah, antibiotik → broad spectrum
(Ceftriaxone 1 x 2 g)
a. 2 out of 3 criteria → SBP < 100, RR > 22, + susp infeksi

Secondary survey:

4. Tatalaksana diare
● Dehidrasi berat (>9% of BB)
○ Status mental → CM
○ Denyut jantung → meningkat
○ Pernafasan → cepat
○ Mata → cekung
○ Turgor kulit → > 2 detik
○ Isian kapiler → memanjang

Makmun D. Konsensus Penatalaksanaan Diare Akut Pada Dewasa. Perkumpulan


Gastroenterologi Indonesia; 2009.
Tatalaksana
Syok
Hipovolemik
Diare Akut Inflammatory
(severe disease)
Non-inflammatory
(mild disease)
Bacteria
Invasive bacteria
Virus (common)

Toxin-producing
bacteria

Bacteria Virus (common), bacteria

Patofisiologi Disrupsi integritas mukosa Promote intestinal secretion

Anamnesis, PF Bloody stool, smaller stool volume, Watery stool, large volume, non-
fever, tenesmus bloody, nausea, vomiting, cramping

Etiologi Shigella, campylobacter, Rotavirus, norovirus, vibrio


enteroinvasive E. coli, C. difficile cholerae, enterotoxigenic E. coli,
listeria, c. perfringens

Pasien ini → demam, mencret > 10x, berair, darah (-), lendir (-), muntah > 10 x
Barr W, Smith A. Acute diarrhea in adults. American Family Physician. 2014;86(8):145-146.
Tatalaksana diare
1. Terapi Suportif
2. Terapi Nutrisi → oral, enteral, parenteral, kombinasi
3. Terapi Etiologik
a. Antibiotik broad spectrum dulu, tunggu hasil kultur feses → evaluasi lagi
antibiotiknya
b. Broad spectrum antibiotik → 3rd gen cephalosporin → Ceftriaxone 1 x 2 mg IV
4. Terapi Simtomatik
a. Antimotilitas → Loperamide 4 mg, selanjutnya 2 mg setiap BAB cair
b. Antispasmodik → Buscopan 2 x 20 mg PO

Makmun D. Konsensus Penatalaksanaan Diare Akut Pada Dewasa. Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia; 2009.

Anda mungkin juga menyukai