Anda di halaman 1dari 27

GASTROENTERITIS AKUT

Oleh :
Makmun Nawil Liem Sahal
Penguji :
dr. Fajar Hendra Perdana, Sp.A., M.Sc.,

Kepaniteraan Klinik Madya


Laboratorium Ilmu Kedokteran Anak
RSUD Mardi Waluyo Blitar
Universitas Islam Malang
2020
Pendahuluan
• Penyakit yang cukup sering diderita oleh anak-
anak maupun dewasa di seluruh dunia
• Kondisi dimana feses hasil dari defekasi yang
berkonsistensi cair ataupun setengah cair
• Gastroenteritis akut masih menjadi salah satu
penyumbang morbiditas tertinggi hingga saat
ini di berbagai negara di dunia dan
khususnya di negara berkembang
Definisi
• Keadaan dimana terdapat inflamasi pada bagian mukosa dari
saluran gastrointestinal ditandai dengan diare dan muntah
• Diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dari
biasanya atau lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi feses
yang lebih lembek atau cair
• Gastroenteritis akut adalah diare dengan onset mendadak
dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari disertai dengan
muntah dan berlangsung kurang dari 14 hari
Epidemiologi
• Masalah yang banyak terjadi pada Negara
Berkembang dibanding dengan negara maju
yang tingkat higenitas dan sanitasi lebih baik
• Secara global, diperkirakan terdapat
179.000.000 insiden gastroenteritis akut pada
anak-anak tiap tahunnya
Etiologi
Infeksi Non Infeksi
• Virus • Maladsorpsi
• Bakteri • Imunodefisiensi
• Parasit • Terapi Obat
• Lain lain
Patogenesa
• Faktor Agen vs Faktor Host
• Diare karena bakteri non-invasif
(enterotoksigenik)
• Diare karena bakteri/parasite invasive
(enterovasif)
Manifestasi Klinis
• Diare
• Mual Muntah
• Nyeri Perut
• Demam
Penegakan Diagnosa
Anamnesis
• Curiga terjadinya gastroenteritis apabila terjadi
perubahan tiba-tiba konsistensi tinja menjadi lebih
berair, dan/atau muntah yang terjadi tiba-tiba.
• Tanyakan :
1. Kontak terakhir dengan seseorang yang
mengalami diare akut dan/atau muntah
2. Pajanan terhadap sumber infeksi enterik yang
diketahui (mungkin dari makanan atau air yang
terkontaminasi)
3. Perjalanan atau bepergian
Pemeriksaan Fisik
• Tujuan utama dari pemeriksaan fisik adalah untuk
menilai tingkat dehidrasi pasien
• Dehidrasi Ringan : gambaran klinisnya turgor kurang,
suara serak, pasien belum jatuh dalam presyok.
• Dehidrasi Sedang : turgor buruk, suara serak, pasien
jatuh dalam presyok atau syok, nadi cepat, napas cepat
dan dalam.
• Dehidrasi Berat : tanda dehidrasi sedang ditambah
kesadaran menurun (apatis sampai koma), otot otot
kaku, sianosis.
Pemeriksaan Penunjang
Darah :
- Darah perifer lengkap
- Serum elektrolit: Na+, K+, Cl
- Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-
tanda gangguan keseimbangan asam basa
(pernafasan Kusmaull)
- Immunoassay: toksin bakteri (C. difficile),
antigen virus (rotavirus), antigen protozoa
(Giardia, E. histolytica).
Pemeriksaan Penunjang
• Feses :
- Feses lengkap (mikroskopis: peningkatan
jumiah lekosit di feses pada inflamatory
diarrhea; parasit: amoeba bentuk tropozoit,
hypha pa da jamur)
- Biakan dan resistensi feses (colok dubur)
Penatalaksanaan
• 2 terapi yang dapat mengurangi angka kematian
pada kasus Gastroenteritis akut, yaitu :
1. Cairan rehidrasi oral (CRO)
2. Suplementasi Zinc
• Pemberian nutrisi pada anak harus tetap
dilakukan, anak jangan dipuasakan. 6
• Lakukan upaya preventif terjadinya
Gastroenteristis (GE) di kemudian hari
Terapi Lain Gastroenteritis Akut

• Anti Diare
• Anti Motilitas
• Anti Emetik
• Anti Mikroba
Prognosa
Dengan penggantian cairan yang adekuat,
perawatan yang mendukung, dan terapi
antimikrobial jika diindikasikan, prognosis
diare infeksius sangat baik dengan morbiditas
dan mortalitas minimal
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai