Anda di halaman 1dari 3

DEMAM DENGUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

19.04.01 01 1/3
Ditetapkan:
Tanggal terbit
PPK
dr. Dyah Ayu Retno Palupi
Kepala Rumah Sakit

Pengertian Demam berdarah dengue merupakan suatu penyakit demam akut


(Definisi) yang memenuhi kriteria demam dengue disertai dengan
kebocoran plasma. Penyakit ini disebabkan oleh virus genus
Flavivirus, family Flaviviridae yang mempunyai 4 serotipe yaitu
DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4 melalui perantara nyamuk aedes
aegypti atau Aedes albopticus. Den-3 merupakan serotype
dominan dan berhubungan dengan kasus yang berat.
Anamnesis 1. Demam akut, dengan suhu antara 39°C dan 40°C dan
berlangsung antara 5-7 hari Lesu, anoreksia, mual, muntah
makin hebat
2. Terkadang didapatkan nyeri retro-orbital, fotofobia, nyeri
punggung, otot, serta sendi Kadang diare
3. Anoreksia, gangguan perasa, nyeri kolik mengarah ke regio
inguinal, sakit tenggorokan dan depresi umum.
4. Kemerahan yang difus atau erupsi bisa didapatkan pada
wajah, leher dan dada pada 2-3 hari pertama, dan ruam
makulopapular atau rubeliformis muncul pada hari ketiga
atau keempat.
5. Manifestasi perdarahan jarang sekali terjadi, seperti
epistaxis masif, hipermenorea, perdarahan saluran cerna

Pemeriksaan Fisik 1. Suhu turun normal sampai dengan hipotermia


2. Facial Flush
3. Muntah, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi
4. Nyeri lengkung iga kanan
5. Pembesaran dan kelainan fungsi hati pada DBD
6. Ascites dan efusi pleura pada DBD
7. DSS
Kriteria Diagnosis Kriteria demam dengue disertai dengan salah satu di bawah ini:
1. Anoreksia, malaise, muntah makin hebat
2. nyeri perut hebat terutama hipokondrium kanan
3. Perdarahan kulit, epistaksis, hematemesis dan melena
4. Hepatomegali
5. Trombositopenia (100.000/L atau kurang)
6. Hemokonsentrasi , meningkat 20% (menurut standart
umur dan jenis kelamin), atau cenderung meningkat pada
serial pemeriksaan DL
7. Uji serologic hemaglutinasi
DEMAM DENGUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

19.04.01 01 3/3

8. Uji NS1AG

Diagnosis Kerja Demam Dengue


Dianosis Banding 1. Chikungunya
2. Malaria
3. Demam Tifoid
4. Exantema subitum
5. DSS

Pemeriksaan 1. Serum elektrolit lengkap


Penunjang 2. Foto thorax
3. Fungsi hati (SGOT , SGPT)
4. Serologis Ig G dan Ig M Dengue
5. NS1AG

Terapi 1. Antipiretik : parasetamol 10 mg/kgBB/kali, 4- 6 x/hari bila


perlu
2. Kebutuhan cairan harus dipenuhi (sesuai klinis), jenis
cairan: Asering, RL, NS, HES 6%, Gelofusin, Cairan rumatan
(sesuai usia)
3. Transfusi WB atau komponen (TC, FFP, PRC) bila
diperlukan
4. Steorid intravena pada kasus komplikasi berat dan
berkepanjangan atau pada kasus ITP pascadengue,
dilanjutkan dengan steroid peroral bila diperlukan

Edukasi 1. Menjelaskan pentingnya terapi cairan


2. Menjelaskan pentingnya pemeriksaan darah berkala
3. Menjelaskan tentang prognosis sesuai dengan klinis
4. Mengenal tanda-tanda bahaya yaitu nyeri abdomen,
anoreksia, malaise, muntah, epistaksis, akral dingin
Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam, jika DSS dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam
Penelaah kritis dr. Isbandiyah, Sp.PD
dr. Arief Suseno, Sp.PD
Indikator Medis 80% pasien dirawat selama 5- 7 hari bila tanpa komplikasi; bila
berkembang menjadi DBD dengan komplikasi maka lama
perawatan dapat 7- 10 hari
Indikator KRS 1. Bebas demam selama 24 jam tanpa menggunakan obat
anti demam
2. Nafsu makan membaik
3. Produksi urin yang cukup
DEMAM DENGUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

19.04.01 01 3/3

4. Tidak ada tanda-tanda pendarahan eksternal maupun


internal
5. Minimal 2-3 hari kembali setelah mengalami syok
6. Tidak ada tanda-tanda distress nafas yang disebabkan oleh
efusi plura maupun asites
7. Kadar trombosit 100.000/mm3. Jika belum mencapai
normal, direkomendasikan untuk tidak melakukan
aktivitas fisik selama 1-2 minggu hingga trombosit
mencapai kadar normal.
Kepustakaan 1. Aru W.S., Bambang S., Idrus A., Marsillus SK., Siti S., 2006.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Pusat Penerbitan Buku
Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jilid ke III. Edisi ke IV,
2. Candra, Aryu. 2010. Demam Berdarah Dengue:
Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan.
Aspirator vol. 2:1.
3. Nainggolan,F. 2007. Epidemiology and Clinical
Pathogenesis of Dengue in Indonesia; presented at
Seminar on Management of Dengue Outbreaks; University
of Indonesia; Jakarta; November 22.
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. CDC
and EH Yearly Report. Jakarta.
5. Krishnamurti C, Kalayanaroj S, Cutting MA. 2001.
Mechanisms of haemorrhage in dengue without
circulatory collaps. Am Med Hyg 2001 ; 65 (6): 840-47.
6. World Health Organization. 2011. Comprehensive
Guidelines for Prevention and Control of Dengue and
Dengue Haemorrhagic Fever.

Anda mungkin juga menyukai