Anda di halaman 1dari 3

HEART FAILURE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

19.04.01 01 1/6
Ditetapkan:
Tanggal terbit
PPK
dr. Dyah Ayu Retno Palupi
Kepala Rumah Sakit

Pengertian (Definisi) Sindroma klinis yang disebabkan oleh adanya abnormalitas


pada struktur maupun fungsi jantung sehingga jantung gagal
memenuhi kebutuhan oksigen untuk metabolisme jaringan.
Anamnesis 1. Gejala gagal jantung: sesak nafas/kelelahan
bila beraktifitas, pada keadaan yang berat gejala juga
dirasakan saat istirahat, paroksismal nocturnal dyspnea,
orthopnea, edema ekstremitas.
2. Faktor risiko/riwayat penyakit: hipertensi,
penyakit arteri koroner (infark miokard sebelumnya,
riwayat revaskularisasi), diabetes mellitus, dislipidemia,
penyakit jantung katub, obesitas, inaktifitas fisik,
konsumsi alkohol, merokok, paparan terhadap bahan-
bahan/obat-obatan yang bersifat toksik terhadap
miokardium, miokarditis.
3. Riwayat pengobatan

Pemeriksaan Fisik 1. Tanda-tanda vital


2. Tanda overload cairan dan peningkatan tekanan
pengisian ventrikel ( peningkatan JVP, gallop S3, rales,
hepatojugular reflux, asites, edema pergelangan kaki)
3. Tanda pembesaran jantung (impuls apikal yang
menonjol, atau apex bergeser ke inferolateral pada
palpasi)
4. Tanda penurunan cardiac output (tekanan nadi yang
sempit, ekstremitas dingin, takikardi dengan pulsus
alternans).
5. Tanda adanya aritmia (pulsasi nadi ireguler)

Kriteria Diagnosis 1. Gejala gagal jantung yang khas (sesak saat istirahat atau
saat aktifitas, kelelahan, edema tungkai), DAN
2. Tanda gagal jantung yang khas (takikardia, takipnea,
rales, peningkatan JVP, edema perifer, hepatomegali)
DAN
3. Bukti adanya kelainan struktural atau fungsional
jantung saat istirahat (kardiomegali, suara jantung
ketiga, murmur, abnormalitas pada ekokardiografi,
peningkatan konsentrasi natriuretic peptide)
Diagnosis Kerja Heart failure
BRONKOPNEUMONIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

19.04.01 01 2/6

Diagnosis Banding 1. Iskemia Miokardium


2. Penyakit paru (pneumonia, asma, penyakit paru
obstruksi kronik, emboli paru, hipertensi paru primer)
3. Obesitas
4. Penyakit ginjal akut/kronik
5. Hiper atau hipotiroid
6. Ansietas atau sindrom hiperventilasi
Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium: DL, elektrolit, BUN,kreatinin, gula darah,
profil lipid, asam urat, SGOT, SGPT, albumin, urinalisis,
faal tiroid, natriuretic peptide, analisa gas darah
2. EKG
3. Rontgen thoraks
4. Ekokardiografi
5. Treadmill test
Terapi 1. Diuretik
2. ACE inhibitor
3. ARB
4. Beta blocker
5. Mineralocorticoid/aldosteron receptor antagonis
6. Digoksin
7. Ivabradin
8. Cardiac resynchronized therapy

Edukasi 1. Penyakit dan penyebabnya


2. Prognosis
3. Monitoring gejala
4. Pengobatan secara farmakologis
5. Kepatuhan terhadap pengobatan
6. Modifikasi diet, restriksi cairan dan garam
7. Stop merokok dan kurangi konsumsi alkohol
8. Olah raga secara rutin 30 menit perhari, 5 kali
perminggu
9. Aktifitas seksual
10. Aspek psikologis dan sosial

Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam/malam


BRONKOPNEUMONIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

19.04.01 01 2/6

Ad sanationam : dubia ad bonam/malam


Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
Tingkat Evidens I
Tingkat Rekomendasi A

Penelaah Kritis dr. Abdul Ghofur, Sp.JP


Indikator Medis 70 % penderita dengan gagal jantung dapat teratasi dalam
perawatan 5 hari
Indikator KRS - Keadaan umum baik
- Gejala terkontrol
Kepustakaan 1. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute
and chronic heart failure 2012
2. Executive summary heart failure society of America
2010 comprehensive heart failure practice guideline
3. 2009 focused update: ACCF/AHA Guidelines for the
diagnosis and Management of Heart Failure in Adults

Anda mungkin juga menyukai