0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merupakan panduan praktik klinis untuk unit pelayanan kardiovaskular yang membahas tentang krisis hipertensi, meliputi definisi, gejala, pemeriksaan, kriteria diagnosis, diagnosis banding, terapi, edukasi, prognosis, tingkat evidensi, dan rujukan.
Dokumen tersebut merupakan panduan praktik klinis untuk unit pelayanan kardiovaskular yang membahas tentang krisis hipertensi, meliputi definisi, gejala, pemeriksaan, kriteria diagnosis, diagnosis banding, terapi, edukasi, prognosis, tingkat evidensi, dan rujukan.
Dokumen tersebut merupakan panduan praktik klinis untuk unit pelayanan kardiovaskular yang membahas tentang krisis hipertensi, meliputi definisi, gejala, pemeriksaan, kriteria diagnosis, diagnosis banding, terapi, edukasi, prognosis, tingkat evidensi, dan rujukan.
SIBOLGA PANDUAN PRAKTIK KLINIS KSM : UNIT PELAYANAN KARDIOVASKULAR
Tanggal Terbit No. Revisi Ditetapkan,
Direktur
Dr. Ratnawati
JUDUL KRISIS HIPERTENSI
ICD 10 : ICD 10 :
1. Definisi adalah sejumlah kondisi kelainan klinis dengan atau tanpa
kelainan organ lain, yang disebabkan oleh hipertensi arterial. 2. Anamnesis Pusing, kepala berat Nyeri dada Cepat lelah Berdebar-debar Sesak nafas Tanpa keluhan Kelemahan atau kelumpuhan sebagian atau seluruh anggota tubuh 3. Pemeriksaan Fisik TD sistolik ≥ 180 mmHg atau TD diastolik ≥ 110 mmHg 4. Pemeriksaan Penunjang 1. EKG 2. Rontgen Thorax PA 3. Laboratorium.: darah lengkap, ureum, creatinin, gula darah sewaktu, natrium, kalium, urinalisa 4. Ekokardiografi 5. USG abdomen: ginjal 6. CT - scan kepala 5. Kriteria Diagnosis 1. Pemeriksaan fisik: sesuai criteria JNC VII 2. Foto toraks : kardiomegali 3. ECG : LVH, perubahan segmen ST 4. Echocardiografi: LVH, disfungsi diastolic sistolik 6. Diagnosis Krisis Hipertensi (emergensi/urgensi) 7. Diagnosis Banding 1. Cephalgia 2. Anxietas 3. Gagal Ginjal Kronik 4. Sindroma Koroner akut 5. Cerebrovaskular Disease 8. Terapi 1. Nitrat (IV) 2. Calsium Channel Blocker (IV) 3. ACE inhibitor/ARB 4. Diuretik: Tiazid 5. Beta blocker 6. Calcium channel blocker 7. Alpha blocker 8. Central blocker 9. MRA 10. Vasodilator direk RS METTA MEDIKA SIBOLGA PANDUAN PRAKTIK KLINIS KSM : UNIT PELAYANAN KARDIOVASKULAR
9. Edukasi 1. Edukasi jenis penyakit dan perjalanannya
2. Edukasi pengobatan 3. Edukasi nutrisi / pola hidup 10. Prognosis - Ad vitam : dubia ad malam - Ad sanationam : dubia ad malam - Ad fungsionam : dubia ad malam 11. Tingkat Evidens - 12. Tingkat Rekomendasi - 13. Penelaah Kritis KELOMPOK STUDI PERKI 14. Indikator 80% pasien dirawat mencapai target MAP 25-30% dengan menggunakan anti hipertensi intravena 15. Kepustakaan 1. Panduan Praktik Klinis RS Jantung dan Pembuluh Daarah Haran Kita. 2014-2015. 2. Heart Failure Guideline. 3. ESC Guidelines Valvular 2012 4. ACC/AHA Guidelines Valvular 2008 5. JNC 7 6. AHA statement; Circulation 2009;119;1541-1551. 7. World Heart Federation 2007; Diagnosisand Management of Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease. 8. Habib G, et al. Infective Endocarditis: GuidelinesonthePrevention, Diagnosis, and Treatmentof Infective Endocarditis. Eur. Heart Journal 2009;30:2369-2413 9. Wilson W, et al. Infective Endocarditis: Diagnosis and Management, American Heart Association scientific Statement Circ. 2005;111:e394- 433 10. Taubert KA. Gewitz M. Infective Endocarditis: Moss and Adams’ Heart Disease in Infants, Children, and Adolescents 7th ed 2008; Lippincott Williams & Wilkins, USA: 1299- 1312 11. 11. Myung KP. Pediatric Cardiology for practitioners, 5 th ed 2008; Mosby Elsevier USA Diketahui Oleh, Yang membuat, Ketua Komite Medik
Dr. Lubuk Paindoan Saing Sp.A Dr. Ary Agung Permana Sp.JP FIHA