Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
2013 – 2015
PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILAN (ICD 10 : 648.6)
1. Pengertian (Definisi) Gagal jantung kongestif yang terjadi pada bulan
terakhir masa kehamilan atau dalam lima bulan pasca
persalinan tanpa diketahui sebab dan
patofisiologinya.
2. Anamnesis 1. Lelah
2. Dipsnue paroksismal nokturnal
3. Nafas memendek saat istirahat
4. Palpitasi
5. Nyeri dada
6. Sinkop
7. Hemoptisis
8. Sianosis
3. Pemeriksaan Fisik 1. Tanda Vital (Takikardia > 120 x / menit, takipnea)
2. Pemeriksaan vena jugularis (Distensi
vena jugularis)
3. Pemeriksaan auskultasi jantung (Summation
Gallop, Murmur sistolik dan diastolic)
4. Pemeriksaan Abdomen (obstetric Leopold I-IV)
5. Pemeriksaan hepar (Hepatomegali)
6. Pemeriksaan ekstremitas (oedema)
7. Pemeriksaan Pulse oximetri
4. Kriteria Diagnosis 1. Gagal jantung terjadi pada bulan terakhir
kehamilan atau dalam 5 bulan setelah melahirkan
2. Tidak ada penyebab gagal jantung yang ditemukan
(mis. Infeksi, penyakit katup, penyakit jantung
iskemik)
3. Tidak ada penyakit jantung yang tampak sebelum
bulan terakhir kehamilan
4. EKG : Kegagalan ventrikel kiri
5. Evaluasi status fungsional jantung berdasarkan
NYHA :
- Klas/derajat I : Aktivitas biasa tidak
terganggu.
- Klas/derajat II : Aktivitas fisik terbatas,
namun tidak ada gejala saat istirahat.
- Klas/derajat III : Aktivitas ringan sehari-hari
terbatas, timbul sesak atau nyeri, palpitasi
pada aktifitas yang ringan.
- Klas/derajat IV: Gejala timbul pada waktu
istirahat, dan terdapat gejala gagal jantung.
(Rekomendasi III-B)
5. Diagnosis Kerja Kardiomiopati Peripartum
6. Diagnosis Banding Edema Pulmonum
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Darah rutin, Fungsi Hati, Fungsi Ginjal
2. Foto Toraks : Kardiomegali
3. Echocardiografi dan Doppler menunjukkan
peningkatan dimensi endiastolik dan ejection
fraction kurang dari 45%. Jantung mengalami
dilatasi uniform, tekanan pengisian meningkat dan
kardiak output menurun. (Rekomendasi III-B)
8. Terapi 1. Kerjasama obstetrikus dan kardiolog
(Rekomendasi IV-C)
2. Diskusikan tentang resiko maternal dan fetal
(Rekomendasi IV-C)
3. Diskusikan tentang kontrasepsi yang aman dan
efektif (Rekomendasi I)
4. Optimalkan terapi medik dan pembedahan
(Rekomendasi III-B). Pemberian diuretik dan
digoxin dipertimbangkan.
5. Antikoagulan pada kondisi tertentu (hentikan
warfarin dan diubah menjadi heparin subkutan).
(Rekomendasi II-B)
6. Profilaksis antibiotik pada kondisi tertentu.
(Rekomendasi IV-C)
7. Istirahat
8. Diet : Retriksi garam dan cairan
9. Edukasi Penjelasan tentang penyakit jantung dan
(Hospital Health Promotion) komplikasinya.

10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam


Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens I/III/IV
12. Tingkat Rekomendasi B/C
13. Penelaah Kritis 1. Dr. dr. Efendi Lukas, SpOG(K)
2. Dr. dr. St. Maisuri T. Chalid, SpOG(K)
3. Dr. dr. Isharyah Sunarno, SpOG(K)
4. dr. IMS. Murah Manoe, SpOG(K)
5. Dr. dr. Deviana Soraya Riu, SpOG
14. Indikator Medis 1. Kardiak monitoring selama persalinan sampai 24-
48 jam postpartum dan pengawasan ketat
termasuk fungsi jantung dalam 3-6 bulan
pengobatan.
2. Angka kematian kardiomiopati peripartum
sebesar 25-50%.
15. Kepustakaan 1. Himpunan Kedokteran Fetoaaternal Indonesia;
Kehamilan Dengan Penyakit Jantung dalam buku
Panduan Penatalaksanaan Kasus Obstetri, HKFM,
2012, hal 50-78.
2. Krisnadi SR, Anwar AD, Alamsyah M. Edema Paru
dan Kardiomiopati Peripartum dalam buku
Obstetri Emergensi, Sagung Seto, 2011, hal 99-
109.
3. Cunningham FG, Leveno KJ, BloomSL, Hauth JC,
Rouse DJ SpongCY. Cardiovascular Disease in
Williams Obstetrics 23rd ed, McGrawHill
Medical Co Inc,Printed in USA, 2010, p:958-82.

Anda mungkin juga menyukai