Anda di halaman 1dari 20

MODUL KETERAMPILAN KLINIS

BLOK SISTEM KARDIOVASKULER

EDITOR

Abdul Halim Raynaldo


Adi Muradi Muhar
Bambang Prayugo
Deny Rifsal Siregar
Dwi Rita Anggraini
M. Pahala Harahap
Oke Rina Rahmayani
Sri Amelia
Yudha Sudewo
Yuke Sarastri

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

0
MODUL KETERAMPILAN KLINIK BLOK SISTEM KARDIOVASKULER

I. PENDAHULUAN
Sesuai dengan pemetaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi FK USU, kegiatan Clinical
Sklills Lab untuk mahasiswa semester IV dilaksanakan pada blok Sistem Kardiovaskuler.
Mahasiswa semester IV akan diajarkan 2 jenis ketrampilan klinis pada blok Sistem
Kardiovaskuler.
Salah satu keterampilan klinik yang menjadi kompetensi seorang dokter sesuai dengan
Standar Kompotensi Dokter Indonesia adalah keterampilan klinik yang akan diajarkan pada
blok Sistem Kardiovaskuler ini. Adapun keterampilan klinik tersebut adalah :
1. Anamnesis Penyakit Sistem Kardiovaskuler, Pemeriksaan Fisik Jantung dan Auskultasi
Jantung pada Orang Dewasa
2. Prosedur Pemasangan Elektrokardiografi (EKG) dan Pembacaan EKG

II. TUJUAN KEGIATAN

II.1. TUJUAN UMUM


Setelah mengikuti kegiatan skills lab pada blok Sistem Kardiovaskuler ini, mahasiswa dapat
meningkatkan keterampilan dalam Anamnesis Penyakit Sistem Kardiovaskuler, Pemeriksaan
Fisik Jantung dan Auskultasi Jantung pada Orang Dewasa serta Prosedur Pemasangan
Elektrokardiografi (EKG) dan Pembacaan EKG.

II.2. TUJUAN KHUSUS


2.2.1. Mahasiswa mampu melakukan Anamnesis Penyakit Sistem Kardiovaskuler,
Pemeriksaan Fisik Jantung dan Auskultasi Jantung pada Orang Dewasa
2.2.2. Mahasiswa mampu melakukan Prosedur Pemasangan Elektrokardiografi (EKG) dan
Pembacaan EKG.

1
SL.IV. CVS. 1
KETERAMPILAN KLINIK ANAMNESIS PENYAKIT SISTEM KARDIOVASKULER,
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG DAN AUSKULTASI JANTUNG

I. PENDAHULUAN
Seorang dokter harus mampu mengelaborasi keterangan penderita yang paling signifikan
untuk ditetapkan sebagai keluhan utama. Ada beberapa pertanyaaan yang harus diingat pada
komunikasi dokter dan pasien dalam mengelaborasi keluhan penderita agar hasilnya sesuai
dengan yang diharapkan. Selain itu, kemampuan melakukan pemeriksaan fisik merupakan dasar
untuk mendiagnosis keluhan dari pasien. Pertanyaan pada sistem kardiovaskular tersebut
meliputi:

KELUHAN UTAMA PADA PENYAKIT JANTUNG YANG PERLU DITANYAKAN:


A. DEWASA :
1. Dispnea
2. Nyeri dada atau chest discomfort
3. Sianosis
4. Sinkop (syncope)
5. Palpitasi
6. Edema
7. Batuk
8. Hemoptisis

B. BAYI DAN ANAK :


I. Riwayat kehamilan dan kelahiran :
1. Infeksi Ibu
2. Pemakaian obat-obatan, alkohol dan merokok
3. Penyakit / kondisi Ibu
4. Berat badan lahir
II. Riwayat pasca lahir :
1. Kenaikan berat badan dan perkembangan serta pola makan
2. Sianosis, serangan sianosis (cyanotic spells) dan squatting
3. Takipnea dan dispnea
4. Edema dan edema pada kelopak mata
5. ISPA berulang
6. Toleransi exercise
7. Bising jantung
8. Nyeri dada
9. Palpitasi
10. Nyeri sendi
11. Gejala neurologi
III. Riwayat Keluarga

TATA CARA PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG PADA ORANG DEWASA


1. Observasi :
Memperhatikan pasien saat masuk ruang periksa, cara berjalan, penampilan
wajah, penampilan fisik.
2. Inspeksi : Memperhatikan mulai dari kepala, leher, toraks, abdomen,ekstremitas

2
3. Palpasi mulai dari leher, suprasternal, toraks, abdomen, ekstremitas (nadi,
edema)
- meraba nadi di keempat ekstremitas : arteri radialis dan arteri dorsalis pedis
atau di pangkal paha
- meraba nadi leher : di sebelah kanan dan kiri
- toraks : meletakkan kedua telapak tangan di dinding dada depan dan belakang
sambil menyuruh pasien menyebut angka 77
- Menetapkan lokasi ictus cordis dan menentukan intensitas, dan regularitas
- abdomen : palpasi di seluruh regio abdomen, apakah ada pembesaran hati dan
limfa
- ekstremitas : menilai apakah ada pembengkakan (oedem) pre tibial dengan
menekan daerah yang membengkak (pitting oedem)

3
4. Perkusi dinding toraks dan jantung
- Menentukan batas jantung paru
- Menentukan kondisi perkusi paru Perkusi toraks, jantung, abdomen

5. Auskultasi jantung dan paru


Auskultasi jantung secara sistematis dan paru dengan cara meletakkan stetoskop di tempat
yang standar untuk auskultasi jantung :
- Mitral : linea midklavikularis sinistra dan intercostal IV
- Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
- Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
- Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II

4
6. Mengukur tekanan darah dengan spyghmomanometer
7. Mencatat hasil pemeriksaan fisik secara baik dan benar

TATA CARA MELAKUKAN AUSKULTASI JANTUNG DAN PARU SECARA


SISTEMATIS

1. Cara meletakkan stetoskop pada telinga (bagian lengkung ke arah depan)


Pada dinding dada sesuai dengan tempat suara katup jantung :
a. Mitral : linea midklavikularis dan intercostal IV
b. Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
c. Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
d. Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II
2. Menghitung denyut jantung dalam semenit
3. Menentukan regularitas suara jantung : teratur atau tidak
4. Mendiskripsi suara jantung pertama dan kedua sesuai dengan lokasi stetoskop : Suara jantung
pertama dan kedua di lokasi katub mitral dan trikuspid
5. Mendiskripsi suara jantung tambahan, derajat bising dan penjalaran : murmur (skala Levine),
irama Gallop
6. Membuat laporan tertulis dari hasil auskultasi

5
II. TUJUAN KEGIATAN
II.1. TUJUAN UMUM
Setelah latihan ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan komunikasi dokter-pasien /
keluarga pasien (history taking) mengenai penyakit yang berhubungan dengan sistem
kardiovaskuler dengan baik dan benar serta melakukan pemeriksaan fisik
kardiovaskular yang baik dan sistemtis.

II.2. TUJUAN KHUSUS


Mahasiswa mampu :
1. Menerapkan teknik komunikasi dokter-pasien (history taking) dan berperilaku yang
sesuai dengan sosio-budaya.
2. Menemukan keluhan utama dan keluhan tambahan.
3. Menelusuri keluhan utama dan hubungannya dengan penampilan klinis yang
terdapat pada pasien.
4. Mendapatkan riwayat penyakit yang berhubungan kondisi sosial ekonomi, gizi,
pekerjaan, aktifitas sehari-hari.
5. Mencatat dan meyimpulkan history taking yang diperoleh dari pasien serta
menjelaskan tindakan selanjutnya.
6. Mampu melakukan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi pada
a. Dinding dada
b. Jantung
c. Abdomen
d. Ekstremitas
7. Mampu membedakan hasil pemeriksaan fisik normal dan abnormal termasuk pada
auskultasi jantung
8. Mampu mencatat dan menyimpulkan hasil pemeriksaan fisik
9. Mampu membuat diagnosis utama serta diagnosis banding serta merencanakan
pemeriksaan penunjang lainnya.

III. RUJUKAN
1. Chalmers J et al, WHO-ISH Hypertension Guidelines Commite. World Health
Organization-International Society of Hypertension Guidelines for the Management
of Hypertension. J Hypertens :1999, 17:151-185
2. Chung, K, Edward, Quick Reference to Cardiovascular disease, third edition,
William and Wilkins ;1987
3. Fyler, Donald C, Kardiologi Anak Nadas, edisi terjemahan, Gadjah Mada University
: Yogyakarta ; 1996
4. Isselbacher, et al, Harrison’s principles of internal medicine, 12 th ed, Mc Graw Hill
Inc : New York ; 1991
5. Rilianto, L, dkk. Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:
Jakarta ;1996
6. Sastroasmoro,S, Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia : Jakarta
; 1994
7. Suparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI : Jakarta ; 1994

IV. PERALATAN DAN BAHAN


1. Audiovisual, kaset suara jantung
2. Pensil / pulpen
3. Formulir history taking dan rekam medik
4. Pasien Simulasi
5. Tempat tidur
6. Stetoskop dan sphygmomanometer

6
V. SKENARIO KASUS

1. Kasus : Rasa sakit di dada sebelah kiri


Seorang laki-laki, usia 45 tahun, perawakan gemuk, pekerjaan supir bis kota, datang ke
poliklinik puskesmas sendirian dengan keluhan rasa sakit di dada sebelah kiri sejak 3 hari
yang lalu.

Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien yang berhubungan dengan keluhannya dan faktor
penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan formulir anamnesis.
Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari keluhannya

2. Kasus : Sesak nafas sewaktu melakukan aktifitas olahraga


Seorang anak laki-laki, usia 12 tahun, murid SMP kelas 1, mengeluh mudah capek saat
melakukan kegiatan olahraga disekolahnya. Sewaktu usia 8 tahun ia pernah dirawat di rumah
sakit karena sakit tenggorokan, demam dan sakit pada sendi

Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien yang berhubungan dengan keluhannya dan faktor
penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan formulir anamnesis.
Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari keluhannya.

3. Kasus : Jantung berdebar-debar


Seorang ibu, usia 30 tahun, hamil 4 bulan, datang ke puskesmas, diantar suaminya dengan
keluhan jantung berdebar-debar. Saat usia 3 tahun ia pernah dirawat di rumah sakit karena
diare dan dikatakan menderita bocor jantung

Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien dan keluarga pasien yang berhubungan dengan
keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan
formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari
keluhannya

4. Kasus : Sesak nafas dan kaki bengkak


Seorang ibu, usia 60 tahun, diantar keluarganya, masuk UGD RS HAM dengan keluhan sesak
nafas disertai kaki bengkak. Sesak nafas terjadi sejak 10 hari sebelumnya dan diikuti kaki
bengkak.

Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien dan keluarga pasien yang berhubungan dengan
keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan
formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari
keluhannya

5. Kasus : pingsan saat upacara penaikan bendera di sekolah


Seorang guru laki usia 47 tahun dibawa ke UGD RS PM diantar guru dan murid-muridnya
karena pingsan saat mengikuti upacara penaikan bendera disekolah. Sebelum pingsan guru ini
mengeluh dada kirinya terasa nyeri disertai berkeringat dingin.

Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien dan keluarga pasien yang berhubungan dengan
keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan
formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari
keluhannya

6. Kasus : Sakit kepala disertai muntah-muntah


Seorang laki-laki usia 59 tahun diantar isterinya ke praktek seorang dokter dengan keluhan
sakit kepala yang hebat disertai muntah-muntah. Menurut isterinya selama ini suaminya
menderita hipertensi.

Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien dan keluarga pasien yang berhubungan dengan
keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan

7
formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari
keluhannya

VI. TEKNIK PELAKSANAAN

A. PERKENALAN
1. Sapa pasien dan perkenalkan diri dengan ramah dan sopan.
2. Posisikan pasien yang benar sesuai dengan kondisinya
-Kondisi pasien berjalan sendiri
-Pasien di kursi roda/dipapah
-Pasien diantar dengan tempat tidur sorong
3. Tanyakan identitas pasien

B. MENANYAKAN KELUHAN UTAMA


1. Tanyakan keluhan utama pasien
2. Telusuri / telaah keluhan utama lebih dalam :
- Sejak kapan mulainya?
- Dimana lokasinya ?
- Berapa lamanya ?
- Bagaimana rasanya?
- Apa yang memperberatnya, seperti : aktivitas ?
- Penyebaran/penjalarannya ?
- Terutama / waktu dirasakan pada saat kapan timbulnya ?
3. Hubungkan keluhan utama dengan penampilan klinis.

C. MENANYAKAN KELUHAN TAMBAHAN


1. Telusuri /telaah keluhan penyerta, riwayat penyakit terdahulu, riwayat pengobatan dan
pemakaian pemakaian obat. (Pada anak harus ditanyakan mengenai riwayat
kehamilan, riwayat kelahiran, proses tumbuh kembang dan penyakit yang diderita)
2. Telusuri / telaah kondisi sosial ekonomi, gizi, pekerjaan dan aktifitas sehari-hari.

D. MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Observasi pasien saat masuk ruang pemeriksaan (dapat dilakukan bersamaan dengan
wawancara pasien)
2. Posisikan pasien sesuai dengan kondisinya pada saat pemeriksaan
3. Pemeriksa mengambil posisi secara benar :
a. jika pasien berbaring, pemeriksa berada di sebelah kanan pasien.
b. Jika pasien duduk, pemeriksa berada di sebelah kanan depan pasien
4. Inspeksi pasien secara sistematis dan telusuri kelainan yang ada dari kepala sampai kaki :
- Kepala : mata (konjungtiva, arcus senilis, ikterus, exophtalmus, xanthelesma,
- Bibir : biru
- Leher : adanya struma, melihat apakah TVJ (tekanan vena jugularis) meningkat
- Ekstremitas : apakah ada biru, clubbing finger (jari tabuh)
5. Palpasi pasien dengan :
- raba nadi di keempat ekstremitas : arteri radialis dan arteri dorsalis pedis atau di pangkal
paha
- raba nadi leher : di sebelah kanan dan kiri
- toraks : letakkan kedua telapak tangan di dinding dada depan dan belakang sambil menyuruh
pasien menyebut angka 77
- tetapkan lokasi ictus cordis dan tentukan intensitas dan regularitas
- abdomen : raba seluruh regio abdomen, apakah ada pembesaran hati dan limfa
- ekstremitas : nilai apakah ada pembengkakan (oedem) pre tibial dengan menekan daerah
yang membengkak (pitting oedem)
6. Perkusi dinding toraks dan jantung
- tentukan batas jantung paru
- tentukan kondisi perkusi paru

8
7. Auskultasi jantung dan paru dengan cara meletakkan stetoskop di tempat yang standar untuk
auskultasi jantung :
- Mitral : linea midklavikularis dan intercostal IV
- Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
- Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
- Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II
8. Lakukan pengukuran tekanan darah
9. Catat hasil pemeriksaan kardiovaskuler pada rekam medik
10. Buat diagnosis utama / diagnosis banding berdasarkan keluhan utama dan pemeriksaan
kardiovaskuler yang dilakukan

E. DOKUMENTASI
1. Catat hal-hal yang penting dari komunikasi
2. Simpulkan hasil komunikasi
3. Jelaskan tindakan selanjutnya

VII. LEMBAR ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN PENYAKIT SISTEM


KARDIOVASKULAR

PENGAMATAN
LANGKAH/TUGAS
Ya Tidak
A. PERKENALAN
1. Menyapa dan memperkenalkan diri dengan pasien / keluarga
pasien

2. Memosisikan pasien yang benar sesuai dengan kondisinya


- Pasien berjalan sendiri
- Pasien di kursi roda/dipapah
- Pasien diantar dengan tempat tidur sorong

3. Menanyakan identitas pasien

B. MENANYAKAN KELUHAN UTAMA


1. Menanyakan keluhan utama pasien
2. Menelusuri / menelaah keluhan utama lebih dalam :
- Sejak kapan mulainya?
- Dimana lokasinya ?
- Berapa lamanya ?
- Bagaimana rasanya?
- Apa yang memperberatnya, seperti : aktivitas ?
- Penyebaran/penjalarannya ?
- Terutama / waktu dirasakan pada saat kapan timbulnya ?

3. Menghubungkan keluhan utama dengan penampilan klinis


C. MENANYAKAN KELUHAN TAMBAHAN
1. Menelusuri /menelaah keluhan penyerta, riwayat penyakit
terdahulu, riwayat pengobatan dan pemakaian pemakaian obat.
(Pada anak harus ditanyakan mengenai riwayat kehamilan, riwayat
kelahiran, proses tumbuh kembang dan penyakit yang diderita)

2. Menelusuri / menelaah kondisi sosial ekonomi, gizi, pekerjaan dan


aktifitas sehari-hari.

9
D. INSPEKSI
1. Kepala : mata (konjungtiva, arcus senilis, ikterus, exophtalmus,
xanthelesma,
2. Bibir : biru
3. Leher : adanya struma, melihat apakah TVJ (tekanan vena
jugularis) meningkat
4. Ekstremitas : apakah ada biru, clubbing finger (jari tabuh)
E. PALPASI
1. Meraba nadi di keempat ekstremitas : arteri radialis dan arteri
dorsalis pedis atau di pangkal paha
2. Meraba nadi leher : di sebelah kanan dan kiri
3. toraks : meletakkan kedua telapak tangan di dinding dada depan
dan belakang sambil menyuruh pasien menyebut angka 77 (blok
respirasi ?)
4. Menetapkan lokasi ictus cordis dan menentukan intensitas, dan
regularitas
5. Meraba abdomen di seluruh regio abdomen, apakah ada
pembesaran hati dan limfa
6. Meraba ekstremitas: menilai apakah ada pembengkakan (oedem)
pre tibial dengan menekan daerah yang membengkak (pitting
oedem)
F. PERKUSI
Perkusi dinding toraks dan jantung
1 Menentukan batas jantung paru
2 Menentukan kondisi perkusi paru
G. AUSKULTASI
Dengan cara meletakkan stetoskop di tempat yang standar :
1. Mitral : linea midklavikularis dan intercostal IV

2. Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV

3. Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II

4. Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II

H. MELAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH LAKUKAN PENGUKURAN


TEKANAN DARAH
I. DOKUMENTASI
1 Mencatat hasil pemeriksaan kardiovaskuler pada rekam medik
2. Membuat diagnosis / diagnosis banding berdasarkan keluhan utama
dan pemeriksaan kardiovaskuler yang dilakukan

3. Menjelaskan anjuran selanjutnya

Note : Ya = Mahasiswa melakukan


Tidak = Mahasiswa tidak melakukan

10
REKAM MEDIK

I. IDENTITAS PENDERITA
1. N a m a : (pria/wanita)
3. Umur / Tanggal lahir :
4. Alamat :
5. Agama :
6. Pekerjaan :

II. HISTORY TAKING :


a) Keluhan Utama :
b) Telaah :

c) Keluhan tambahan / penyerta :

d) Riwayat penyakit terdahulu :

e) Riwayat pengobatan dan pemakaian obat :

III. PEMERIKSAAN FISIK :

Sensorium : Keadaan umum : Keadaan Penyakit :


Keadaan gizi : Tekanan darah : Nadi :
Suhu : Edema : Ikterus :

1. Kepala :

2. Leher :

3. Toraks :
 Inspeksi :
 Palpasi :
 Perkusi :
 Auskultasi :
a) Jantung :
b) Paru :

4. Abdomen :
 Inspeksi :
 Palpasi :
 Perkusi :
 Auskultasi :

5. Ekstremitas :

11
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
A. Laboratorium
1) Darah :
2) Urine :
3) Faeces :
4) Lain-lain :

B. Foto toraks :

C. EKG :

D. Lain-lain :

V. DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING :

VI. TERAPI :

12
SL.IV. CVS. 2
KETERAMPILAN KLINIK
PROSEDUR PEMASANGAN DAN PEMBACAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

I. PENDAHULUAN

PROSEDUR PEMASANGAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

1. Observasi alat EKG:


Sebelum melakukan pemasangan EKG, harus lebih dahulu kita tahu mengenai alat EKG,
prinsip kerja alat, penggunaan tombol yang terdapat pada alat EKG, cara mengganti kertas,
cara menggunakankan alat (dalam hal ini dijelaskan oleh narasumber dan instruktur).
2. Pemasangan kabel dari alat EKG ke sumber listrik, pemasangan kabel dari alat EKG ke pasien
3. Cara penempatan lead ditubuh pasien,
Untuk ekstremiti lead dan chest lead sebelum dilekatkan harus diberi jelly EKG (disesuaikan
dengan masing-masing alat yang digunakan)

a. Extremity lead (Sandapan ekstremitas) :


Putih = RA = Right Arm (dilengan kanan)
Hijau = RL = Right Leg (dikaki kanan)
Hitam = LA = Left Arm (dilengan kiri)
Merah = LL = Left Leg (dikaki kiri)

b. Chest lead = precordial lead (Sandapan dada) :


V1 = merah (disela iga 4 pinggir kanan sternum)
V2 = kuning (disela iga 4 pinggir kiri sternum)
V3 = hijau (diantara V2 dengan V4)
V4 = biru (disela iga 5 garis mid klavikuler kiri)
V5 = orange (sejajar V4 digaris aksilaris anterior kiri)
V6 = violet (sejajar V5 digaris mid aksilaris)

4. Cara perekaman EKG (Standardkecepatan 25 mm/sec dan Voltase 10 mm1 mV)


5. Mencatat hasil pemeriksaan EKG dan pemberian simbol rekaman secara baik dan benar

13
PEMBACAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

14
II. TUJUAN KEGIATAN

II.1. TUJUAN UMUM


Setelah latihan ini mahasiswa mampu melakukan prosedur pemasangan EKG secara
mandiri dengan baik dan benar serta mampu melakukan pembacaan EKG yang normal
dan abnormal dengan benar

II.2. TUJUAN KHUSUS


Mahasiswa mampu :
1. Melakukan pemasangan EKG
2. Mengoperasikan alat EKG
3. Menempatkan lead EKG
4. Melakukan perekaman EKG
5. Menilai hasil rekaman EKG
6. Mengetahui cara melakukan pembacaan EKG yang normal secara sistematis dengan
benar
7. Mengetahui cara melakukan pembacaan EKG yang abnormal secara sistematis
dengan benar
8. Menelusuri keluhan fisik dan hubungannya dengan gambaran EKG yang didapatinya
9. Membuat laporan pembacaan EKG dengan benar
10. Membuat diagnosis dan diagnosis banding sehubungan dengan kelainan EKG yang
didapatinya

III. RUJUKAN
1. Chung, K, Edward. Quick Reference to Cardiovascular disease, third edition :
William and Wilkins ; 1987
2. Fyler, Donald C, Kardiologi Anak Nadas, Edisi terjemahan, Gadjah Mada University
Press : Yogyakarta ; 1996
3. Goldman. Electrocardiography ; 2002
4. Ganong , Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta ;
1999
5. Isselbacher, et al, Harrison’s Principles of Internal Medicine, 12 th ed, Mc Graw Hill
Inc : New York ; 1991
6. Rilantono, L, dkk, Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
: Jakarta ; 1996
7. Sastroasmoro,S, Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia : Jakarta
; 1994
8. Suparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI :Jakarta ; 1994

IV. PERALATAN DAN BAHAN


1. Audiovisual
2. Pasien simulasi
3. Tempat tidur pasien
4. Pensil / pulpen
5. Perangkat elektrokardiografi
6. Audiovisual dan contoh-contoh slide EKG
7. Pensil/pulpen
8 Formulir pembacaan EKG
9. Contoh hasil rekaman EKG normal dan abnormal

V. TEKNIK PELAKSANAAN

PEMASANGAN ELEKROKARDIOGRAFI (EKG)


1. Persiapkan perangkat EKG dan hubungkan dengan sumber listrik.
2. Posisikan pasien sesuai dengan kondisinya :
- Lepaskan pakaian bagian atas

15
- Lepaskan perhiasan yang melekat di tubuh
3. Pasangkan dan letakkan lead EKG :
- Extremity lead (sandapan ekstremitas) yang benar :
 Putih = RA = Right Arm (di lengan kanan)
 Hijau = RL = Right Leg (di kaki kanan)
 Hitam = LA = Left Arm (di lengan kiri)
 Merah = LL = Left Leg (di kaki kiri)
- Chest lead = Precordial lead (Sandapan dada) yang benar :
 V1 = merah (di sela iga 4 pinggir kanan sternum)
 V2 = kuning (di sela iga 4 pinggir kiri sternum)
 V3 = hijau (di antara V2 dengan V4)
 V4 = biru (di sela iga 5 garis mid klavikuler kiri)
 V5 = orange (sejajar V4 di garis aksilaris anterior kiri)
 V6 = violet (sejajar V5 di garis mid aksilaris)
4. Lakukan perekaman EKG dengan benar (Standard kecepatan 25 mm/sec dan Voltase 10
mm 1 mV)
5. Pilih hasil rekaman EKG yang benar dan beri penamaan.

PEMBACAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)


1. Tentukan Irama
2. Tentukan jumlah gelombang P
3. Tentukan jumlah gelombang QRS
4. Tentukan Gelombang P
5. Tentukan Durasi Interval PR
6. Tentukan Durasi QRS kompleks
7. Tentukan Aksis gelombang P
8. Tentukan Aksis gelombang QRS
9. Tentukan Konfigurasi QRS kompleks
10. Tentukan Segmen ST
11. Tentukan Durasi QT
12. Tentukan Gelombang T
13. Tentukan Gelombang U
14. Simpulkan hasil pembacaan EKG

VI. SKENARIO KASUS

Kasus : Seorang laki-laki, usia 18 tahun, baru diterima sebagai mahasiswa FK-USU,
melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesma USU dan dilakukan pemeriksaan EKG.

Tugas : Lakukan pembacaan EKG. Tuliskan hasilnya pada formulir pembacaan EKG.
Tuliskankan kesimpulan pembacaan EKG dan kemungkinan-kemungkinan diagnosis dan
diagnosis banding sehubungan dengan kelainan EKG yang didapat.

16
VII. LEMBAR PENGAMATAN PROSEDUR PEMASANGAN EKG

PENGAMATAN
No LANGKAH/TUGAS
Ya Tidak
I. PERSIAPAN ALAT DAN PERKENALAN
1. Mempersiapan peralatan EKG dan menghubungkannya dengan sumber
listrik
2. Memperkenalkan diri
3. Menginformasikan tindakan dan meminta persetujuan
II. PEMASANGAN EKG
1. Memposisikan pasien sesuai dengan kondisinya :
- melepaskan pakaian bagian atas
- melepaskan perhiasan yang melekat di tubuh

2. Memasang extremity lead (sandapan ekstremitas)


- Putih = RA = Right Arm (di lengan kanan)
- Hijau = RL = Right Leg (di kaki kanan)
- Hitam = LA = Left Arm (di lengan kiri)
- Merah = LL = Left Leg (di kaki kiri)
3. Memasang Chest lead = Precordial lead (Sandapan dada)
-V1 = merah (di sela iga 4 pinggir kanan sternum)
-V2 = kuning (di sela iga 4 pinggir kiri sternum)
- V3 = hijau (di antara V2 dengan V4)
- V4 = biru (di sela iga 5 garis mid klavikuler kiri)
- V5 = orange (sejajar V4 di garis aksilaris anterior kiri)
-V6 = violet (sejajar V5 di garis mid aksilaris)
3. Melakukan perekaman EKG dengan benar (Standar kecepatan 25
mm/sec dan Voltase 10 mm 1 mV)
4. Memilih hasil rekaman EKG yang benar dan beri penamaannya
III. DOKUMENTASI
1. Mencatat nama, tanggal, jenis kelamin, umur dalam hasil rekaman
EKG
2. Menjelaskan tindakan selanjutnya

Notes : Ya = Mahasiswa melakukan


Tidak = Mahasiswa tidak melakukan

17
VIII. LEMBAR PENGAMATAN PEMBACAAN ELEKTROKARDIOGRAFI

PENGAMATAN
No. LANGKAH /TUGAS
Ya Tidak

I. TEKNIK PELAKSANAAN

1. Menentukan Irama
2. Menentukan jumlah gelombang P
3. Menentukan jumlah gelombang QRS
4. Menentukan Gelombang P
5. Menentukan Durasi Interval PR
6. Menentukan Durasi QRS kompleks
7. Menentukan Aksis gelombang P
8. Menentukan Aksis gelombang QRS
9. Menentukan Konfigurasi QRS kompleks
10. Menentukan Segmen ST
11. Menentukan Durasi QT
12. Menentukan Gelombang T
13. Menentukan Gelombang U
14. Menyimpulkan hasil pembacaan EKG

II. DOKUMENTASI

1. Mencatat hasil pada formulir rekam medik pembacaan EKG.

2. Membuat diagnosis /diagnosis banding berdasarkan hasil hasil


pembacaan EKG
3. Menjelaskan anjuran selanjutnya

Notes : Ya = Mahasiswa melakukan


Tidak = Mahasiswa tidak melakukan

18
Lampiran 1

FORMULIR REKAM MEDIK PEMBACAAN EKG

1. Identitas penderita : (harap diisi)

Nama : ……………………………
Umur : …………………………..
Jenis Kelamin : (lk/pr)
Tanggal pemeriksaan :………………….pukul………….

2. Hasil Pembacaan EKG

No Bentuk yang mesti dibaca


1 Irama
2 Rate gelombang P
3 Rate gelombang QRS
4 Gelombang P
5 Durasi Interval PR
6 Durasi QRS kompleks
7 Aksis gelombang P
8 Aksis gelombang QRS
9 Konfigurasi QRS kompleks
10 Segmen ST
11 Durasi QT
12 Gelombang T
13 Gelombang U
14 Kesimpulan / Diagnosis

Penyakit lain yang dapat menjadi penyebab :


1.

2.

3.

Nama mahasiswa Nama Instruktur

( ) ( )

19

Anda mungkin juga menyukai