Anda di halaman 1dari 5

KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

SOAL UJIAN KOMPETENSI OSCE (UNTUK PENGUJI)

Nomor Station
Alokasi waktu 12 menit
Anamnesis
Tingkat kompetensi
Pemeriksaan Fisik Jantung
kasus yang diujikan
Pembacaan EKG
Interpretasi dan Pembacaan Foto Thoraks

1. Teknik Anamnesis dan Hubungan Dokter-Pasien

2. Kemampuan Pemeriksaan Fisik

3. Kemampuan Rencana Diagnostik dan Interpretasi Data Penunjang

4. Kemampuan Mengelompokkan Data, Mensintesis, Menetapkan dan Mengkaji


Masalah
5. Kemampuan Penatalaksanaan

6. Kemampuan Prosedural
Komponen Penilaian
7. Kemampuan Antisipasi Komplikasi

8. Kerjasama dengan Displin Lain (Konsultasi)

9. Penetapan Prognosis serta Penyuluhan, Pencegahan Primer/ Sekunder/ Tersier, dan


Rehabilitasi
10. Sikap Profesional

Bidang dalam Ilmu  Pulmonologi

Penyakit Dalam  Psikosomatik

Skenario Klinik
Seorang Laki-laki 46 tahun datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 2 jam SMRS.

Tugas Peserta Ujian

1. Lakukan anamnesis terarah pada pasien ini

2. Lakukan pemeriksaan fisik jantung pada pasien ini


Instruksi untuk 3. Permintaan data tambahan dan data penunjang kepada penguji
peserta ujian
4. Baca EKG pada pasien ini

5. Baca rontgen pada pasien ini


Instruksi umum:

1. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji OSCE.

2. Cocokkan identitas peserta ujian dengan daftar yang diberikan oleh panitia pusat OSCE.

3. Amatilah dan berilah skor atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global Rating

Instruksi penguji sesuai rubrik penilaian pada program komputer.

4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain yang diminta dalam instruksi penguji.
5. Rapikan data tambahan sesudah diberikan pada peserta ujian sebelum peserta ujian
selanjutnya memasuki station.
1. Lakukan anamnesis terarah pada pasien ini

No. Anamnesis umum


Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
1
Meminta izin kepada pasien untuk bertanya
2 Menanyakan identitas pasien
3 Menanyakan keluhan utama (onset, progresifitas, sifat)
Menanyakan Riwayat penyakit sekarang :
4
 Kapan nyeri dada muncul
 Berapa lama nyeri dada
 Apakah nyeri dada menjalar atau tidak
 Faktor yang memperberat dan memperingan
Menanyakan keluhan penyerta :
5
 Berdebar-debar
 Sesak (akut, progresif, paroksismal)
 Sembab di tungkai
 Dada terasa seperti terbakar
 Demam
 Batuk
 Kehilangan nafsu makan
 Penurunan berat badan
Menanyakan faktor yang memberberat dan meringankan gejala :
6
 Apakah gejala memberat dengan aktivitas
 Apakah gejala membaik dengan istirahat
 Apakah gejala membaik dengan konsumsi obat
Menanyakan Riwayat pengobatan sebelumnya
7
 Apakah ada riwayat mengkonsumsi obat lainnya
 Apakah ada riwayat alergi obat (bengkak, gatal, merah)
Menanyakan Riwayat penyakit dahulu
8
 Adakah Riwayat penyakit jantung
 Adakah Riwayat penyakit paru
 Adakah Riwayat penyakit hipertensi
 Adakah Riwayat penyakit diabetes melitus
Menanyakan Riwayat penyakit keluarga
9
 Adakah Riwayat penyakit jantung pada keluarga pasien
 Adakah Riwayat meninggal muda pada keluarga pasien
 Adakah Riwayat penyakit hipertensi pada keluarga pasien
 Adakah Riwayat penyakit diabetes melitus pada keluarga pasien
Menanyakan Riwayat sosial ekonomi dan kebiasaan :
10
 Apakah pekerjaan pasien saat ini
 Berapa pendapatan pasien per bulan

2. Melakukan pemeriksaan fisik jantung


11 Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, memastikan identitas pasien,
menjelaskan dan meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
12 Memeriksa ketersediaan alat
13 Mencuci tangan
14 Meminta pasien untuk mengangkat/membuka pakaian sehingga bagian toraks
terpapar dan meminta untuk berbaring posisi supine.
Inspeksi Jantung
15 Meminta pasien untuk mengangkat/membuka pakaian sehingga bagian toraks
terpapar dan meminta untuk berbaring posisi supine.
16 Inspeksi letak iktus kordis dan menyebutkan dengan benar letak iktus kordis
(apabila terlihat).
Palpasi Jantung
17 Meletakkan sisi palmar jari-jari tangan atau seluruh telapak tangan pada dinding
toraks di lokasi apeks jantung
18 Jika iktus kordis tidak dapat diidentifikasi dengan posisi supine, meminta pasien
untuk mengangkat lengan kiri pada posisi lateral dekubitus kiri. Palpasi kembali
dengan tekanan lembut.
19 Pada palpasi iktus kordis, identifikasi pula apakah ada thrill, heaving, lifting,
atau tapping
Perkusi Batas Jantung (Relatif)
20 Dengan posisi supine, perkusi pada linea aksilaris anterior kiri untuk mencari
batas paru (sonor) dengan lambung (timpani/redup)
21 Pada posisi 2 jari di atas batas paru dengan lambung dilakukan perkusi ke medial
untuk menentukan batas kiri jantung (redup)
22 Perkusi pada linea parasternalis kiri ke bawah untuk menentukan pinggang
jantung (redup).
23 Perkusi pada linea midklavikula kanan untuk mencari batas paru (sonor) dengan
hepar (redup).
24 Pada posisi 2 jari di atas batas paru dengan hati dilakukan perkusi ke medial
untuk menentukan batas kanan jantung (redup).
Auskultasi Jantung
25 Melakukan pemeriksaan auskultasi sambil membandingkan dengan meraba
pulsasi arteri karotis.
26 Auskultasi pada daerah sela iga 2 linea parasternalis kanan untuk mendengarkan
bunyi katup aorta
27 Auskultasi pada daerah sela iga 2 linea parasternalis kiri untuk mendengarkan
bunyi katup pulmonal.
28 Auskultasi pada daerah sela iga 4-5 linea parasternalis kiri untuk mendengarkan
bunyi katup trikuspid, dibandingkan waktu inspirasi dan ekspirasi.
29 Auskultasi pada daerah sela iga 4-5 linea midclavicula kiri untuk mendengarkan
bunyi katup mitral
30 Setelah pemeriksaan selesai, meminta pasien untuk memakai pakaian kembali.
31 Merapikan alat
32 Mencuci tangan

3. Meminta data tambahan

33 DR, DK, Troponin T


EKG
Ro Thoraks

4. Lakukan Pembacaan EKG


34 Menilai irama sinus atau tidak
35 Menilai irama regular atau aritmia/disritmia serta jenisnya
36 Menghitung heart rate
37 Menilai aksis.
38 Menilai gelombang P
39 Menilai PR interval.
40 Menilai gelombang Q.
41 Menilai QRS kompleks.
42 Menilai segmen ST.
43 Menilai gelombang T
44 Menilai apakah terdapat LVH, RVH, infark miokard akut, dan blok AV.
45 Menilai sudut kostofrenikus: sudut kostofrenikus tajam atau tidak

5. Lakukan pembacaan Rontgent Thoraks

46 Memasang film pada lightbox


47 Mengecek nama, tanggal, dan diagnosis pasien.
48 Memastikan film dibaca pada arah yang benar (melihat side marker).
49 Mengidentifikasi jenis film: Anteroposterior (AP) / Posteroanterior (PA) /
Supine / Erect / Lateral
50 Menilai kualitas film:
• Pada film yang baik, dapat terlihat 10 iga posterior, 6 iga anterior.
• Vertebrae torakal akan terlihat samar-samar.
• Klavikula sejajar dan sternum tepat berada di tengahnya
51 Menilai apakah adanya tube atau kabel yang terpasang pada pasien.
52 Toraks :
Radioanatomi: menilai bagian-bagian pada foto toraks yaitu jantung, paru,
vaskuler, trakea, bronkus utama, hilus, sinus kostofrenikus, diafragma, tulang
dan jaringan lunak, disertai bentuk dan ukurannya.
53 Menilai paru dan pleura:
ada/tidaknya penarikan/pendorongan trakea, pelebaran bronchi, gambaran
sarang tawon, pelebaran hilus, corakan pembuluh darah, infiltrate, cavitas,
fibrosis, nodul pada parenkima dari apeks hingga ke basal, bagian di belakang
jantung, dan penebalan pleura. Dilakukan penilaian gambaran radiolusen dan
radioopak: udara, cairan.
54 Menilai jaringan lunak dan tulang :
• Leher, supraklavikula, aksila, dinding dada, payudara, abdomen atas dan udara
lambung .
• Sendi bahu, scapula, klavikula, vertebrae, iga dan sternum.
55 Menilai mediastinum:
• Menilai batas atas, tengah dan bawah anterior/medial/posterior.
• Menilai ukuran, bentuk dan densitasnya.
56 Menilai diafragma:
Bentuk (dome shape), garis dan ketinggian diafragma, ada tidaknya udara bebas
di bawah diafragma, tenting, elevasi, pendataran
57 Menilai sudut kostofrenikus: sudut kostofrenikus tajam atau tidak

Anda mungkin juga menyukai