Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RUMKITAL
SAMUEL J. MOEDA
CARDIAC ARREST (ICD 10: I46)
(Henti Jantung)
PENGERTIAN Cardiac Arrest adalah kondisi kegawatdaruratan karena
berhentinya aktivitas jantung secara mendadak yang
mengakibatkan kegagalan sistem sirkulasi. Hal ini disebabkan
malfungsi mekanik jantung atau elektrik jantung. Kondisi yang
mendadak dan berat ini mengakibatkan kerusakan organ.
ANAMNESIS 1. Menanyakan gejala prodromal yang dapat berupa nyeri
dada, sesak, berdebar dan lemah.
2. Mencari penyebab terjadinya cardiac arrest
a. 5 H (hipovolemia, hipoksia, hidrogen ion atau
asidosis, hiper atau hipokalemia dan hipotermia).
b. 5 T (tension pneumothorax, tamponade jantung, tablet
atau overdosis obat, trombosis koroner, dan trombosis
pulmoner).
PEMERIKSAAN Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan :
FISIK 1. Pasien tidak sadar.
2. Ada atau tidak ada nafas.
3. Tidak teraba denyut nadi di arteri-arteri besar (karotis dan
femoralis).
KRITERIA Diagnosis ditegakkan berdasarkan:
DIAGNOSIS 1. Anamnesis untuk mengetahui penyebab dari terjadinya
henti jantung / cardiac arrest.
2. Pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis dari henti
jantung / cardiac arrest.
DIAGNOSIS KERJA Cardiac Arrest (I46)
DIAGNOSIS -
BANDING
PEMERIKSAAN 1. Elektrokardiogram (EKG) : dilakukan pemeriksaan EKG
PENUNJANG 12 sadapan, yang dikerjakan dalam waktu 10 menit sejak
kedatangan pasien di ruang gawat darurat. Gambaran EKG
biasanya menunjukkan gambaran VF (Ventricular
Fibrillation) atau VT (Ventricular Tachycardia).
2. Laboratorium yaitu pemeriksaan marka jantung,
hematologi rutin, gula darah sewaktu, elektrolit, fungsi
ginjal, profil lipid.
3. Radiologi foto toraks PA.
PENATALAKSANAAN Non Medikamentosa
1. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.

Medikamentosa
1. Melakukan resusitasi jantung paru pada pasien, sesegera
mungkin tanpa menunggu anamnesis dan EKG
2. Pasang oksigen dan IV line
EDUKASI Memberitahu keluarga mengenai kondisi pasien dan tindak
lanjut dari tindakan yang telah dilakukan, serta meminta
keluarga untuk tetap tenang pada kondisi tersebut.
PROGNOSIS Prognosis umumnya dubia ad malam, tergantung pada waktu
dilakukannya penanganan medis.
RENCANA TINDAK Monitor selalu kondisi pasien hingga dirujuk ke spesialis.
LANJUT Setelah sirkulasi spontan kembali (Return of Spontaneus
Circulation/ROSC) pasien dapat dirujuk untuk talaksana lebih
lanjut.
TINGKAT EVIDENS
TINGKAT
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS
KEPUSTAKAAN 1. O'Rouker. Walsh. Fuster. Hurst's The Heart Manual of
Cardiology. 12th Ed.McGraw Hill. 2009.
2. Sudoyo, W.Aaru, B.S. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi IV. Jakarta: FKUI. 2007.
3. Panchal, Ashish R., et al. "Part 3: Adult Basic and
Advanced Life Support: 2020 American Heart
Association Guidelines for Cardiopulmonary
Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care."
Circulation 142.16_Suppl_2 (2020): S366-S468.

Anda mungkin juga menyukai