Anda di halaman 1dari 4

PENANANGANAN PASIEN RESIKO TINGGI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Tanda Tangan
PUSKESMAS dr. Asridah Muis
MAPPAKASUNGGU NIP. 19751026 200604 2 014

1. Pengertian Penanganan pasien dengan resiko tinggi adalah upaya penanganan


pasien dengan memperhatikan kondisi pasien, umur, atau kebutuhan yang
bersifat kritis sehingga memberi respon yang cermat, kompeten dan
dengan cara yang seragam.
kasus-kasus berisiko tinggi yang memungkinan terjadinya penularan baik
bagi petugas maupun pasien yang lain perlu diperhatikan sesuai dengan
panduan dari Kementerian Kesehatan ataupun perundang-undangan yang
berlaku
2. Tujuan Sebagai acuan penanganan pasien resiko tinggi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mappakasunggu Nomor
096/MPS/C/SK/I/2017 tentang penanganan pasien resiko tinggi.
4. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun
2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
Nasional;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

5. Prosedur 1. Pemanggilan nomor antrian dengan panggilan suara (menggunakan


pengeras suara).
2. Memberikan pelayanan khusus tanpa antrian untuk kasus emergensi
3. Memberikan pelayanan khusus tanpa antrian untuk paasien dengan
penyakit menular sesuai dengan yang tercantum dalam SK penanganan
pasien resiko tinggi ( TBC, campak, varicella, Hepatitis, HIV/AIDS)
4. Penanganan pasien berisiko tinggi wajib memperhatikan pedoman
kewaspadaan universal termasuk penggunaan alat pelindung diri untuk
menghindari penularan.
5. Memisahkan tempat duduk pasien usia lanjut dengan pelayanan
dewasa dan anak-anak.
6. Memisahkan pelayanan imunisasi balita dengan pelayanan balita sakit.
7. Memisahkan pelayanan ibu hamil dengan pelayanan pasien sakit.
8. Petugas laboratorium mendatangi pasien yang tidak mampu berjalan ke
laboratorium, jika memerlukan pemeriksaan laboratorium
9. Merujuk pasien resiko tinggi jika tidak bisa ditangani.

6. Langkah-Langkah 1.
7. Bagan Alir

8. Hal Yang Perlu Penanganan pasien berisiko tinggi wajib memperhatikan pedoman
Diperhatikan kewaspadaan universal termasuk penggunaan alat pelindung diri untuk
menghindari penularan.
9. Unit Terkait 1. Ruangan Pendaftaran dan Rekam Medik
2. Ruangan pemeriksaan umum
3. Ruangan kesehatan gigi dan mulut
4. Ruangan Kesehatan Ibu dan KB
5. UGD
6. Laboratorium.
10. Dokumen Terkait
11. Rekaman Historis Tanggal mulai
NO. Yang diubah Isi perubahan
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai