Anda di halaman 1dari 24

HENTI JANTUNG

Kelompok 3B

1. Stacia Nathania Claresta Siahaan (1961050010)


2. Christian Kalvario Leiwakabessy (1961050023)
3. Sinthia Uli Aritonang (1961050045)
4. Fransisco Riski Samderubun (1961050052)
5. Carissa Wijaya (1961050061)
6. Venska Adriana Kadakolo (1961050071)
7. Renita Ayu Lazuardini (1961050073)
Tujuan Pembelajaran

Definisi dan klasifikasi Henti Faktor Risiko


1 jantung
3 Henti Jantung

Etiologi Henti Jantung Patofisiologi Henti


2 4 Jantung
Manifestasi Klinis Henti Tatalaksana Henti
01
5 Jantung
7 Jantung

Diagnosis Banding Henti


6 Jantung
Definisi dan klasifikasi Henti
jantung
Definisi Henti Jantung

Pengertian cardiac arrest Cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba
dan mendadak, bisa terjadi pada seseorang yang memang didiagnosa dengan penyakit
jantung ataupun tidak (American Heart Association, 2010). Henti jantung adalah hilangnya
fungsi jantung secara mendadak dan sangat tiba-tiba, ditandai dengan terjadinya henti
napas dan henti jantung (Pusbankes 118, 2010).
Klasifikasi Henti Jantung

Klinisi mengklasifikasi henti jantung ke dalam "shockable" dan "non–shockable", yang


ditunjukkan oleh ritme EKG. Hal ini sesuai dengan tatalaksana yang akan diberikan
apakah dapat ditatalaksana dengan defibrilasi.

1. Non Shockable: asistol dan aktivitas elektrik tanpa nadi (pulseless electrical activity,
PEA)
2. Shockable: fibrilasi ventrikel (VF), dan takikardi ventrikel tanpa nadi (pulseless VT).
Etiologi Henti Jantung
Etiologi
1. Disebabkan karena pernapasan
2. Sirkulasi
Faktor Risiko Henti Jantung
Faktor yang dapat dikendalikan :

1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Riwayat Keluarga

Faktor yang tidak dapat dikendalikan :

1. Obesitas
2. Kolesterol tinggi
3. Merokok
4. Hipertensi
5. Diabetes
6. Faktor Lain….
Patofisiologi Henti Jantung
Manifestasi Klinis Henti Jantung
Manifestasi klinis

● Ketiadaan respon : pasien tidak berespon terhadap rangsangan suara,


tepukan di pundak, ataupun cubitan
● Ketiadaan pernafasan normal : tidak terdapat pernafasan normal ketika
jalan pernafasan dibuka
● Tidak teraba denyut nadi di arteri besar ( karotis, femoralis, radialis )
Diagnosis Banding Henti Jantung
Diagnosis Banding Henti Jantung

Trombus

Hypovolemia Hypoxia Hipotermia

Cardiac Tamponade Tension pneumothorax Toxic overdose


Tatalaksana Henti Jantung
Bantuan Hidup Dasar
Usaha untuk mempertahankan kehidupan saat seseorang mengalami keadaan mengancam
nyawa/kegawatdaruratan (henti jantung, henti napas, atau obstruksi jalan napas)
Danger (D)
Prinsip: aman diri - aman pasien - aman lingkungan

Response (R)
- Metode AVPU (alert - voice/verbal - pain - unresponsive)
- Glassgow Coma Scale

Shout for help (S): aktivasi sistem bantuan (contoh: telpon 119)

Circulation (C): cek a.carotis >> teraba denyut nadi/tidak


- Bila tidak teraba denyut nadi >> lakukan RJP 5 siklus (1 siklus: 30 x kompresi, 2 x ventilasi)
- Bila teraba >> cek airway & breathing

Airway (A): evaluasi obstruksi saluran napas


- Apakah ada suara seperti megorok? Gargling? Stridor?
- Periksa apakah ada jejas di regio cervical >> head tilt and chin lift/jaw thrust

Breathing (B): look - listen - feel


KRITERIA HIGH QUALITY CPR

1. Tekan cepat
Berikan kompresi dada dengan frekuensi yang mencukupi
minimum 100 kali/menit

2. Tekan kuat
Untuk dewasa berikan kompresi dada dengan kedalaman
minimal 5-6 cm (2-2.4 inch)

3. Full chest recoil


Beri kesempatan dada untuk mengembang kembali secara
sempurna

4. Mnimalisir interupsi saat melakukan kompresi (frekuensi


maupun durasi)

5. Perbandingan kompresi dada dan ventilasi untuk 1 penolong


adalah 30:2, sedangkan untuk 2 penolong adalah 15:2
ALGORITMA BHD
ALGORITMA
BHJL
(Bantuan Hidup
Jantung Lanjut)
Daftar Pustaka

● Ismudiati, L. 2004. Buku Ajar Kardiologi, Jakarta, FKUI


● American Heart Association. Pedoman CPR dan ECC: 2020.
● Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Bantuan Hidup Dasar dan
Bantuan Hidup Jantung Lanjut pada Dewasa, Anak, dan Neonatus Terduga/Positif COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai