Klinis:
ditandai dengan nyeri dada atau terasa tidak nyaman
di dada atau dada terasa tertekan berat ketika sedang
mendaki/kerja berat ataupun berjalan terburu-buru pada
saat berjalan di jalan datar atau berjalan jauh.
EPIDEMIOLOGI
pembunuh nomor satu di seluruh dunia
PJK menyebabkan kurang lebih 74.000 kematian setiap
tahun
rata-rata 200 orang setiap hari
Untuk Indonesia
menempati posisi pertama sebagai penyebab kematian
Tingginya angka kematian mencapai 26% dari seluruh
jumlah kematian akibat penyakit.
10 tahun terakhir angka tersebut cenderung mengalami
peningkatan (Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional
(SKRTN) 2013).
Faktor Risiko
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi :
1. Riwayat Keluarga (Genetik)
PJK bisa diturunkan dari keluarga, jika salah satu anggota keluarga mempunyai
riwayat penyakit PJK. Artinya ada kecenderungan dalam keluarga.
2. Umur
secara umum risiko PJK meningkat seiring pertambahan usia, terutama 40 tahun
keatas
3. Jenis Kelamin
Untuk laki-laki akan semakin meningkat setelah usia mereka 45 tahun.
Sedangkan untuk wanita mengalami peningkatan setelah usia mereka 55 tahun.
3. Ras
PJK lebih banyak ditemukan pada keturunan afrika-amerika & asia
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi :
1.Hipertensi
2.Diabetes Melitus
3.Dislipidemia
4.Kurang aktivitas fisik
5.Diet tidak sehat
6.Stres
7.Perokok
8.Polusi
9.Obesitas
Patofisiologi
Kerusakan vaskuler
Penumpukan lemak di
bawah lapisan vaskuler
yang rusak
STABLE UNSTABLE
Ruptur Plak
ANGINA ANGINA
INFARK INFARK
Kerusakan Vaskuler
Hipertensi
Diabetes Melitus
Radikal Bebas
rokok
polusi
Penumpukan Lemak
Penumpukan Lemak
Pertumbuhan Plak
ANGINA
Nyeri dada
sel otot jantung yang mengalami hipoksia
mengeluarkan mediator-mediator inflamasi
yang dirasakan sebagai NYERI
Nyeri yang dirasakan bersifat tumpul
Penjalaran nyeri tergantung area otot jantung yang
mengalami hipoksia
Klasifikasi Penyakit
1. Angina Pektoris Stabil (STABLE ANGINA)
Stabil: nyeri hanya dirasakan saat aktivitas berat,
membaik dengan istirahat
biasanya berlangsung lebih dari 2 bulan, dan dirasa
semakin memberat
Pada pemeriksaan EKG biasanya didapatkan depresi
segmen ST => ISKEMIA
Klasifikasi Penyakit
2. Angina Pektoris tidak Stabil
nyeri dirasakan tidak menentu, terkadang muncul saat
aktivitas berat, terkadang muncul saat istirahat
biasanay berangsung cepat, intensitas nyeri dapat
langsung tinggi
Pada pemeriksaan EKG didapatkan depresi segmen
ST => ISKEMIA
Klasifikasi Penyakit
3. Infark Miokard Akut (IMA).
STEMI (ST Elevation Myocard Infark)
elevasi segmen ST
NSTEMI (Non-T Elevation Myocard Infark)
temuan EKG lain :
Q patologis
Tall T
LBBB/RBBB
Klasifikasi Penyakit
4. Asimtomatik (Silent Myocardial Ischemia).
Pada klasifikasi penyakit jantung koroner Asimtomatik
(Silent Myocardial Ischemia) Penderita Silent
Myocardial Ischemia tidak pernah mengeluh adanya
nyeri dada (angina) baik saat istirahat maupun
beraktivitas. Ketika menjalani EKG akan menunjukan
depresi segmen ST,pemeriksaan fisik dan vital sign
dalam batas normal.
Anamnesis
Keluhan Utama: Angina
Riwayat Penyakit Sekarang
onset, sifat & lokasi nyeri
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Keluarga
Penggalian Faktor Risiko lain
Pemeriksaan Fisik Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
AKTIVITAS FISIK
perbanyak aktivitas fisik
naik tangga vs lift
olahraga teratur
Pengalaman Program Penanggulangan Rokok
Tahun
1999
Penanganan PJK
1. Dengan obat:
2. Dengan tindakan intervensi:
-Pemasang stent / ring / cincin
(PTCA)
- Operasi bedah pintas
koroner
(CABG)
Balloon Angioplasty
Pemasangan stent
Pemasangan stent
Operasi bedah pintas koroner (CABG)