Anda di halaman 1dari 6

 Judul Buku : BUKU PRAKTIS KARDIOLOGI

 Daftar Pustaka
Rampengan, Starry Hamerta. (2014). Buku Praktis Kardiologi. Jakarta : Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

 Isi Materi :
1) Gejala Penyakit Kardiovaskular Pasien dengan penyakit jantung mungkin mempunyai
tanda khas sebagai berikut. Namun, beberapa pasien tidak merasakan apa-apa.
1. Penyakit Arteri Koroner dan Infark Miokard
2. Gagal Jantung Kongestif
3. Aritmia
4. Endokarditis Infektif dan Demam Reumatik
5. Penyakit Vaskular Periferal
 Nyeri dada, rasa tidak nyaman di dada
 Diaforesis (berkeringat yang berlebihan)
 Hipotensi
 Dispnea eksersional (sesak napas setelah aktivitas fisik yang ringan)
 Dispnea Nokturnal Paroksismal (Sesak napas saat bangun pada malam hari)
 Orthopnea (kesulitan bernafas dan rasa“drowning” ketika berbaring datar)
 Dispnea saat istirahat - Edema (pembengkakan pada kaki dan tungkai)
 Palpitasi (Kesadaran satu denyut jantung)
 Pusing
 Sinkop (kehilangan kesadaran)
 Demam
 Emboli perifer (Bekuan darah)
 Klaudikasio yang terputus-putus (nyeri tungkai saat mengeluarkan tenaga dan
menghilang saat istirahat)
 Plebitis (inflamasi vena)
2) Pemeriksaan jantung: cara yang mudah
1. Inspeksi: Cek denyut yang abnormal
2. Palpasi: Cek (1) gelombang LV dan lokasi denyut apeks, (2) gelombang RV,
(3) P2 yang dapat diraba, dan getaran.
Catatan: denyut apeks merupakan paling bawah dan paling luar dari impuls jantung

 Judul Buku : MODUL PERTEMUAN 11 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT JANTUNG


KORONER
 Daftar Pustaka
Sangadji, Namira W. Ira Marti Ayu. (2018). Modul Epidemiologi penyakit Tidak
Menular (PTM). https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=
%2F200665%2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%2FEpidemiologi%20Penyakit
%20Jantung%20
Koroner.pdf, diakses pada tanggal 23 September 2023

 Isi Materi :
1. Definisi dan Klasifikasi Penyakit Jantung Koroner Penyakit Jantung Koroner
(PJK) merupakan salah satu bentuk utama penyakit kardiovaskuler (penyakit
jantung dan pembuluh darah). Menurut World Health Organization penyakit
jantung koroner (Coronary heart Disease) disebut juga ischemic Heart Disease
atau Coronary artery disease.
 Coronary heart disease – penyakit pembuluh darah yang mensuplai
darah ke otot jantung
 Ischaemic heart disease merupakan gangguan kesehatan akibat
ketidakmampuan jantung yang bersifat akut maupun kronis disebabkan
karena berkurangnya suplai darah ke myocardium dan ada kaitannya
dengan adanya kelainan pada sistem arteri. Coronaria
 Dari seluruh kematian, diestimasikan 7,4 juta dikarenakan CHD
2. Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Kemungkinan terkena PJK akan
semakin besar jika faktor risikonya lebih banyak. Tidak semua faktor risiko
sama beratnya. Beberapa faktor, seperti merokok, bisa memiliki efek yang
lebih besar untuk menimbulkan PJK. Jadi, misalnya, seorang perokok dengan
tingkat kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi mempunyai risiko lebih
tinggi daripada orang yang tidak mempunyai faktor – faktor tersebut. Jadi ,
tingkat kolestrol yang tinggi pada seseorang tanpa faktor risiko lain berarti
bahwa risiko itu akan meningkat hanya sedikit di atas rata-rata. Hal ini
mungkin tak perlu terlalu dikhawatirkan, dokter Anda bisa memberi nasehat
yang diperlukan
3. Tanda-tanda umum serangan jantung
 Nyeri dada (chest pain) rasa sakit tidak enak di dada dengan rasa
tertekan, terhimpit, tercekik. Perlangsungnya sedikit menetap sekitar
lebih 10 menit
 Lokasi sakit terasa di bagian belakang tulang dada kiri
 Rasa sakit terasa mulai dari bagian bawah lengan atas dan dapat
menjalar ke atas, ke bahu kiri, ke leher atau rahang bawah
 Sesak napas
 Mual, muntah atau keringat dingin
 Pusing atau pingsan
 Judul Buku : PENYAKIT KARDIOVASKULAR

 Daftar Pustaka

Setiadi, Adji Prayitno. Steven Victoria Halim. (2018). Penyakit Kardiovaskular: Seri
Pengobatan Rasional. Yogyakarta : Graha Ilmu.

 Isi Materi :

1. PENYAKIT JANTUNG KORONER


Penyakit jantung koroner seringkali dikaitkan dengan aterosklerosis.
Aterosklerosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu: athero yang berarti sejenis bubur
atau pasta dan sclerosis yang berarti pengerasan. Aterosklerosis digambarkan
sebagai penumpukan bahan lemak dan kolesterol yang berkonsistensi lunak dan/
atau kalsium yang mengeras di sepanjang dinding arteri. Bentukan inilah yang
dikenal dengan plak aterosklerosis. Plak ini akan menyumbat sebagian atau
seluruh lumen arteri.
Arteri yang tersumbat biasanya arteri yang berukuran sedang dan/atau besar. Pada
dasarnya aterosklerosis adalah proses penyempitan perlahanlahan lumen arteri
akibat penumpukan lemak, proliferasi sel-sel otot polos, pembentukan kolagen
yang meningkat, serta kalsifi kasi. Pada jaman dahulu proses aterosklerosis
dianggap sebagai proses degeneratif. Akan tetapi, saat ini diketahui bahwa
progresivitas proses aterosklerosis dapat dikendalikan
2. Faktor risiko penyakit kardiovaskular ada yang tidak dapat dimodifi kasi dan ada
yang dapat dimodifi kasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifi kasi, antara lain:
usia, jenis kelamin, riwayat penyakit keluarga, dan ras. Sedangkan, faktor risiko
penyakit kardiovaskular yang dapat dimodifi kasi, antara lain: hipertensi, profi l
lipid yang buruk, merokok, kurangnya aktivitas fi sik, obesitas, diabetes melitus,
konsumsi makanan berlemak, dan konsumsi alkohol berlebih. Faktor risiko
penyakit kardiovaskular bersifat kumulatif, artinya semakin banyak faktor risiko
yang dimiliki, maka risiko untuk menderita penyakit kardiovaskular semakin
tinggi.

3. Faktor risiko major independent


 Hipertensi
 Diabetes melitus
 Kebiasaan merokok
 Tingginya kadar kolesterol total serum
 Tingginya kadar LDL total serum
 Rendahnya kadar kolesterol HDL
Faktor risiko kondisional (conditional risk factors)
 Tingginya kadar trigliserida serum
 Kolesterol LDL partikel kecil-padat
 Hiperhomosisteinemia
 Tingginya kadar lipoprotein-a [Lp(a)]
 Petanda infl amasi (C-reactive protein)
 Faktor-faktor trombolitik
Faktor risiko pencetus (predisposing risk factors)
 Obesitas
 Obesitas abdominal (sentral)
 Aktivitas fisik yang rendah
 Riwayat keluarga menderita PJK
 Karakteristik etnis
 Faktor psikososial

Anda mungkin juga menyukai