Keywords: chestpain cardiac non cardiac, physical exam, serum cardiac marker
A. Pendahuluan
Nyeri dada merupakan salahsatu gejala yang paling sering dan memiliki resiko
situasi yang dapat mengancam nyawa bila dihubungkan dengan kondisi kelainan
jantung, kenyataannya dengan adanya perbedaan persepsi tentang rasa nyeri dada
yang cukup luas variasinya pada tiap individu mengakibatkan sering terabaikan
karena memang terkadang sifat nyeri tersebut dapat disebabkan oleh organ selain
jantung, oleh sebab itu maka diperlukan suatu anamnesa yang cermat,
pemeriksaan fisik yang memadai dan dilengkapi dengan pemeriksaan penunjang
penanda kelainan jantung yang keseluruhan tersebut dapat menguatkan untuk
menegakkan suatu keadaan kegawatan jantung.
I.
Nyeri dada yang disebabkan oleh pemicu yang berasal dari organ jantung, dan
terbagi atas 2 tipe yaitu iskemik dan non iskemik.
Esophageal perforation
Gastritis
Peptic ulcer
Pulmonary
Pneumothorax
Pulmonary embolism
Pleuritis
Neoplasm
Bronchitis
Musculoskeletal
Costochondritis
Rib fracture
Compression radiculopathy
Dermatologic
Herpes zoster
I.
Anamnesa
1. Karakter (character/Circumstance) :
-
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
3. Penjalaran (Radiation)
Nyeri dada kausa kardiak dijalarkan melalui plexus kardiak yang berada di
sisi basis jantung,sebagi gabungan dari sistem simpatis dan parasimpatis
Gambar 1.
Di ulu hati
Seperti yang tampak pada gambar berikut ini:
Gambar 3.
7. Abdomen (Abdomen)
-
8. Tungkai (Extremities)
-
9. (Other parts)
-
Creatine Kinase (CK) dalah enzim yang dapat ditemukan pada otot
bergaris dan pada jaringan otak, ginjal, paru dan saluran cerna.
Meningkat dalam 3-8 jam ,puncaknya 12-24 jam dan kembali ke level
normal dalam 4 hari
2. CK-MB ioenzyme
-
3. CK- MB Subform
-
4. Cardiac troponin
-
Troponin I, C, dan T ditemukan pada otot jantung dan otot bergaris , tetapi
untuk yang di otot jantung memiliki perbedaan sehingga disebut cardiac
troponin
5. Myoglobin
-
Tabel. 6
Gambar 4.
E. Stratifikasi Resiko
Penentuan Stratifikasi resiko di ruang gawat darurat sebaiknya dilakukan
karena untuk lebih meningkatkan ketepatan penanganan dini
, penempatan ruang yang tepat dan dapat mengurangi kemungkinan admisi karena
ditemukan resiko rendah untuk SKA .
Tabel 7.
DAFTAR PUSTAKA