Disusun Oleh:
Erisa Aulia
Pembimbing:
MORNING
REPORT
Pasien
Diagnosa
Terapi
1. Marlinda
Abdullah,
44 tahun
Stemi
septal late
onset + DM
Tipe 2
Planning
Bed rest
Darah rutin
Loading Aspilet
CKMB,
80 mg 4 tab
Troponin I
Selanjutnya,
EKG
aspilet 80 mg 1x1
tab
Loading Plavix
75 mg 4 tab
Selanjutnya,
Plavix 75 mg 1x1
tab
Simvastatin 70
mg 1x1
ISDN mg 1/x1
tab
DPJP:
dr. Nurkhalis
Sp. JP -FIHA
2. Zainal
Abidin
44 tahun,
CHF FC
NYHA III
ec dd 1. HHD
2. IHD
3. DCM
O2 2-4 liter/menit
IV Lasix 2 amp extra,
selanjutnya 1amp/8jm
Cartylo 1x1
Ramipril 1x5mg
Spironolacton 1X25 mg
Pemeriksaa DPJP:
n darah
dr. Nurkhalis
lengkap
Sp.4JP -FIHA
EKG
SKENARIO
Ny. MA, 41 tahun dibawa ke IGD RSUZA dengan keluhan nyeri dada
sejak 1 hari SMRS. Keluhan nyeri dirasakan seperti di tekan benda
berat, nyeri tidak menjalar ke bagian leher dan lengan kiri. Sekarang
pasien tidak merasa nyeri lagi. Keluhan nyeri dada muncul setelah
pasien pulang dari belanja. Keluhan pasien tidak disertai dengan mual,
muntah dan keringat dingin. Dari pengakuan Pasien memiliki riwayat
DM tipe 2 yang didiagnosis oleh dokter spesialis penyakit dalam pada
tahun 2012. Namun meurut keterangan dari pasien, pasien sudah 1
tahun ini tidak lagi mengkonsumsi obat DM tipe 2. Riwayat hipertensi
disangkal oleh pasien.
Dari anamnesis didapatkan ayah pasien meninggal karena penyakit
jantung, dan sebelumnya memiliki riwayat hipertensi dan DM tipe 2.
Pemeriksaan fisik : dbn.
Dari pemeriksaan vital sign didapatkan Kesadaran Compos Mentis,
5
TD 110/70 mmHg, HR 130 x/i, RR 23 x/i, T 36.6C.
Pada pemeriksaan thoraks terlihat gerakan dinding dada yang simetris. Pada
auskultasi terdengar vesikuler pada lapangan paru sebelah kanan dan kiri. Tidak
terdengar adanya wheazing dan ronkhi pada kedua lapangan paru. Pada
pemeriksaan jantung TVJ dalam batas normal, tidak terdengar bising, dan pada
auskultasi BJ 1 > BJ II reguler. Abdomen tidak ditemukan adanya kelainan.
Bagaimana Anda menjelaskan apa yang terjadi pada Ny. MA?
JUMP. 1 TERMINOLOGI
CK-MB
: merupakan bagian dari CK yang sebagian
besar berada di otot jantung/miokardium. CK-MB adalah
isoenzim yang khusus pada jantung yang merupakan enzim
yang khas untuk mengidentifikasi AMI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jump 3. Analisa
Masalah
1. Mengapa terjadinya nyeri dada pada Ny.MA?
Nyeri dada pada Ny.MA terjadi karena disebabkan oleh gangguan
aliran darah koroner parsial hingga total ke miokard secara akut.
keadaan infrak miokard dimana suplai oksigen tidak sesuai dengan
kebutuhan oksigen, dimana intensitas nyeri sesuai dengan derajat
penyempitan yang dipengaruhi oleh komponen vasospasme arteri
koroner dan ukuran trombus yang terbentuk karena adanya
ruptur/erosi plak aterosklerotik. pada infark miokard, arteri koroner
mengalami penyumbatan sehingga tidak dapat berdilatasi dan menjadi
nekrosis.
10
11
Pemeriksaan fisik
Kelas Kilip
Klinis
II
III
Edema Paru
IV
Syok Kardiogenik
Berdasarkan dari hasil anamnesis, pasien megeluhkan nyeri dada 1 hari SMRS. Keluhan nyeri
dirasakan seperti ditekan oleh benda berat pada bagian dada, nyeri tidak menjalar. Keluhan nyeri
dada muncul setelah pasien pulang dari belanja Keluhan tidak disertai dengan mual, muntah dan
keringat dingin. Dari pengakuan Pasien memiliki riwayat DM tipe 2 yang didignosis oleh dokter
spesialis penyakit dalam pada tahun 2012. Namun meurut keterangan dari pasien, pasien sudah 1
tahun ini tidak lagi mengkonsumsi obatDM tipe 2. Riwayat hipertensi disangkal oleh pasien. Dari
pemeriksaan EKG ditemukan adanya segmen ST elevasi di lead V1, dan V2 dan hasil pemeriksaan
lab didapatkan peningkatan CKMB dan Troponin I. Ciri-ciri tersebut mengarahkan kepada Infark
Miokard late onset dengan elevasi segmen ST di septal (STEMI Septal ) Killip I onset >12 jam,
13
Ny.MA
Jump. 4 Skema
Nyeri dada
Definisi
Klasifikasi
Epidemiologi
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi
klinis
Penatalaksan
aan
Komplikasi
prognosis
SEPTAL ST Elevasi
Miokard Infark late
onset
Penegakkan
diagnosis
Diagnosis banding
STEMI
NSTEMI
UAP
Jump 5. Learning
Objective
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Definisi STEMI
Epidemiologi STEMI
Etiologi STEMI
Patofisiologi STEMI
Manifestasi klinis STEMI
Penatalaksanaan NSTEMI
Komplikasi STEMI
Prognosis STEMI
ST Elevasi Miokard
Infrak (STEMI)
Defenisi
Epidemiologi
17
Faktor Resiko
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi :
Hiperlipidemia
Merokok
Dislipidemia
Diabetes mellitus
Hipertensi
Obesitas
Usia
Jenis kelamin
Genetik
Ras
19
Patofisiologi
Patofisiologi
21
DIAGNOSIS
Diagnosis dibuat berdasarkan
Anamnesis
pemeriksaan fisik
pemeriksaan laboratorium
EKG/foto thoraks
23
Diulang
Diulang dalam
dalam 6
6 jam
jam
Penatalaksanaan
1.
2.
Anti pletelet
2.
Beta Bloker
3.
ACE Inhibitor
4.
Statin
25
Tatalaksana diabetes
Komplikasi
(takiaritmia,
disfungsi
bradiaritmia),
ventrikel kiri,
hipotensi,
gagal
syok
jantung,
kardiogenik,
perikarditis
Prognosis
a.
Klasifikasi killip
Kelas
defenisi
Mortalitas %
II
+ s3 dan ronki
basah
17
III
Edema paru
30-40
IV
Syok
kardiogenik
60-80
2
8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tanggal 25 November 2015
Jenis Pemeriksaan
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Trombosit
Leukosit
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil
Basofil
Neutrofil Segmen
Limfosit
Monosit
Natrium
Kalium
Clorida
Gula Darah Sewaktu
GINJAL - HIPERTENSI
Ureum
Kreatinin
Hasil
Nilai rujukan
14.4
42
5,4
162
9.1
0
0
82*
12*
5
144
4,2
102
380
14 17 gr/dl
45-55 %
4,7 6,1 x 106/mm3
150 - 450 x 103/mm3
4.5-10.5 x 103/mm3
0-6%
0-2%
50 - 70 %
20 - 40 %
2-8%
135 145 mmol/L
3,5 4,5 mmol/L
90 -110 mmol/L
<200 g/dL
14
0,52*
13- 43 mg/dl
0,51 - 0,95 mg/dl
Jantung
Troponin I
CKMB
1,71*
51*
<1,5 ng/ml
< 25 U/L
Elektrokardiogram
31
1.
2.
3.
4.
5.
Segmen ST
ST elevasi
: V2,V3
ST depresi
:tidak ada
Q patologis: (-)
Hipertrofi : (-)
Kesimpulan
:Sinus ritme, HR: 107 x/menit,
normoaxis, stemi septal
TERIMA KASIH