Anda di halaman 1dari 21

HIPERTENSI

PULMONAL
RAISA JANET ARIESTHA
I 111 09 041
Hipertensi arteri pulmonalis (HAP)  sindroma yang ditandai oleh restriksi sirkulasi di arteri pulmonalis, sehingga menyebabkan peningkatan tahanan vaskular pulmoner dan gagal jantung kanan

DEFINISI
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
PATOGENESIS

NORMAL REVERSIBLE DISEASE IRREVERSIBLE DISEASE


GEJALA & TANDA
DIAGNOSIS
• Elektrokardiografi
• Radiografi thorax
• Ekokardiografi
• Angiofrafi
• CT-Scan
RADIOGRAFI THORAX
• Pembesaran jantung kanan akibat pembesaran ventrikel kanan
ditandai dengan penurunan retrosternal space pada foto lateral,
diameter transversal meningkat dengan cardiothorax ratio (CTR)
50% dan bayangan jantung melebar ke kanan pada foto toraks posisi
AP
• Pelebaran arteri pulmonal sentral. Hipertensi pulmonal dicurigai jika
ditemukan diameter arteri pulmonal desenden kanan >16 mm dan
arteri pulmonal kiri >18 mm.
• Penurunan corakan vaskuler pada pembuluh darah perifer
• Peningkatan diameter arteri interlobaris kanan
• Garis Kerley B mungkin ditemukan tanda hipertensi vena pulmonal
RADIOGRAFI THORAX

Surview of primary PHT patient with dilated pulmonary arteries


RADIOGRAFI THORAX
Pulmonary hipertension
secondary to COPD

PA and lateral Chest Radiographs


Marked dilatation of central pulmonary arteries and marked hyperinflation of the lungs
Pulmonary hipertension
secondary to LV failure
(CHF)

Marked cardiomegaly and


pulmonary edema, due to
LV failure
Secondary pulmonary
hipertension to atrial septal
defect(ASD)

Chest radiograph in a patient


with secondary pulmonary
hypertension reveals enlarged
pulmonary arteries.
EKOKARDIOGRAFI
• Ekokardiografi (Transthoracic doppler-echocardiography
(TTE)) merupakan skrining test noninvasive yang sangat
baik dilakukan untuk pasien yang dicurigai mengalami HAP
 untuk memperkirakan tekanan sistolik ventrikel kanan,
fungsi dan kerusakan jantung akibat HAP
• Normal PAP = 8-20mmHg
• HAP PAP > 25 mmHg saat istirahat, atau > 30 mmHg saat
aktivitas
ANGIOGRAFI

Arteriogram khusus pada paru kanan dan kiri menunjukan arteri pulmonal sentral
yang besar, dan penyempitan pembuluh darah perifer tanpa tanda adanya trombus
secara pasti
KATETERISASI
• Kateterisasi jantung kanan
(Swan-Ganz catheterization)
untuk mengukur tekanan arteri
pulmonal.
• Kateterisasi jantung kanan ini
dimasukkan melalui vena
sentral (V. axillaris, v, jugularis,
atau v. brachiocephalica) dan
diteruskan ke dalam ventrikel
kanan melalui katup trikuspid
dan diteruskan ke dalam arteri
pulmonalis

Weinrauch, Larry A. 2008. Swan Ganz catheterization. Available at: http//www. nlm.nih.gov.
CT-SCAN
• CT resolusi tinggi dengan standart axial dan
angiografi mampu negidentifikasi penyebab
hipertensi pulmonal
• Yang dapat ditemukan : dilatasi arteri pulmonal
sentral, penyempitan pembuluh darah pulmonal
perifer, hipertrofi ventrikel kanan, pembesaran
ventrikel dan atrium kanan, dilatasi arteri bronkial.
CT-SCAN
CT-SCAN
Hipertensi arteri pulmonal idiopatik pada laki-laki 19 tahun dengan tekanan
sistolik arteri pulmonal 140–150 mm Hg.

(a) CT scan potongan axial : b) CT scan potongan axial : 2 tahun kemudian 


memperlihatkan dilatasi arteri pulmonal menunjukan gambaran perlekatan trombus pada
sentral dengan pelebaran pada arteri dinding (arrowheads) dengan rekanalisasi
pulmonal lobus bawah kiri (arrows) pada trunkus arteri pulmonal dan arteri
pulmonal kanan. Arteri pulmonal pada lobus kiri
bawah masih mengalami pelebaran
CT-SCAN

c) CT scan potongan axial : segmen apikal dari


lobus bawah menunjukan gambaran
“corkscrew” like pada arteri pulmonal perifer
(arrows)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai