Chest Pain
Ec. Unstable Angina Pectoris
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Alamat
:
:
:
:
:
:
:
Pekerjaan
Ruang
No RM
Tanggal masuk
Ny. EH
59 tahun
Jln H. Oyos RT 02/02
pegangsaan II
PNS (guru)
Abudzar 1
00230893
04-10-2016
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
KELUHAN UTAMA :
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
RIW. PENGOBATAN
.
Saat ini pasien rawat jalan poli jantung dan mengonsumsi obat obatan yaitu
bisoprolol, neozidim, cendaron, mikardis.
RIW. ALERGI
RIW. PENGOBATAN
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
RIW. PSIKOSOSIAL
Pasien bekerja sebagai guru keseharian menggunakan tangga hingga lantai 3 karena
tidak tersedia lift. Sebelum diketahui hipertensi pasien mengkonsumsi gorengangrengan, dan kopi 2 cangkir per hari.
Pasien tidak merokok ataupun konsumsi alkohol
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran/GCS
Vital Sign
Tekanan darah
Nadi
Suhu
Pernafasan
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
:
:
:
:
:
:
130/80 mmHg
72 kali/menit, regular, kuat angkat
36,8C
20 x/menit, regular
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
STATUS GENERALISATA
Kepala
Mata
merata
: Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), mata cekung
(-/-)
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
: JVP tidak meningkat, Pemb. KGB colli (-), Pemb. Tiroid (-)
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
Jantung :
Inspeksi :
normochest, Iktus kordis tidak
terlihat,
Palpasi :
Iktus kordis teraba pada ICS V
linea midklavikularis sinistra
Perkusi :
Batas jantung kanan ICS IV linea
sternalis dextra, pinggang
jantung ICS III Sternalis
sinistra, batas kiri jantung ICS
V linea midklavikularis sinistra.
Auskultasi:
Bunyi jantung I dan II regular,
tidak ditemukan gallop dan
murmur
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
Paru :
Inspeksi:
Simetris, Retraksi (-) , tidak ada
bagian dada yang tertinggal
Palpasi:
Vocal fremitus sama dikedua
lapang paru, nyeri tekan (-),
flail chest (-), massa (-),
Perkusi:
Batas paru hepar ICS V linea
midklavikularis dextra, batas
paru gaster ICS VI linea
aksilaris anterior sinistra.
Auskultasi:
suara napas vesikuler (+/+) ,
friction rub (-/-), ronchi (-/-),
Wheezing (-/-)
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
Abdomen:
Inspeksi:
Abdomen datar, massa (-), spider naevi
(-)
Auskultasi :
Bising usus terdengar di seluruh kuadran
abdomen dbn
Palpasi :
Supel, tidak terdapat nyeri tekan pada
seluruh kuadran abdomen, hepar dan
lien tidak teraba membesar
Perkusi:
Timpani pada seluruh kuadran abdomen.
Tes shifting dullness (-)
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
Ekstremitas:
Edema (-/-) sianosis (-/-)
Akral hangat
Capilary refill time < 2detik
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
ELEKTROKARDIOGRAFI
1.
2.
3.
4.
5.
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Referensi
HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin
11,9 g/dL
11,7-15,5
Leukosit
6,68 . 103/L
3,6-11
Hematokrit
35 %
35-47
Trombosit
222 103/L
150-440
Eritrosit
4,74 106/L
3,80-5,20
MCV
81 fL
80-100
MCH
27 pg
26-34
MCHC
32 g/dL
32-36
JANTUNG
CK
110 U/L
<170
CKMB
23 U/L
<24
Troponin T
Negatif ng/mL
FAAL GINJAL
Ureum
30 mg/dL
10-50
Kreatinin
1,2 mg/dL
<1,4
ELEKTROLIT
Na
145 mg/dL
135-147
3,9 mg/dL
3,5-5
Cl
108 mg/dL
94-111
DIABETES
GDS
99 mg/dL
70-200
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
Wanita, 59 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri pada 2 jam
SMRS. Nyeri tumpul seperti rasa berat, menjalar ke bahu hingga lengan kiri, jari jemari
baal, berdurasi 10 menit setelah beraktifitas, berkurang setelah meminum isosorbid.
Diaphoresis (+). Nyeri sudah berulang kali sejak 6 tahun yg lalu, biasanya setelah
beraktifitas berat, dan emosi, memberat dengan gerakan bernapas (-). Riwayat trauma
dada (-). Riwayat hipertensi (+), kolesterol tinggi (+). Ayah kandung hipertensi (+). Sedang
mengonsumsi obat bisoprolol, neozidim, cendaron, mikardis.
Pada pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang, composmentis, vital sign dbn
(130/80 mmHg, 72x/mnt, 20x/menit, 36,8oc). JVP tidak meningkat, thorax : BJ I/II
reguler. vesikuler (+/+), friction rub (-/-). Ekstremitas : edema (-/-).
Pemeriksaan penunjang : EKG (gel T inversi dan mendatar)
Laboratorium ; CK, CKMB dbn, troponin T (-). Ur & Cr dbn. Hematologi rutin dbn.
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
Wanita, 59 tahun mengeluh nyeri dada sebelah kiri pada 2 jam SMRS. Nyeri
tumpul seperti rasa berat, menjalar (+) ke bahu dan lengan kiri. Durasi 10
menit, setelah beraktifitas, berkurang dengan isosorbid. Diaphoresis (+).
Nyeri sudah berulang kali sejak 6 tahun yg lalu, biasanya setelah beraktifitas
berat, dan emosi, memberat dengan gerakan bernapas (-). Riwayat trauma
dada (-).
Pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang, composmentis, vital sign dbn
(130/80 mmHg, 72x/mnt, 20x/menit, 36,8oc). JVP tidak meningkat, thorax :
BJ I/II reguler. vesikuler (+/+), friction rub (-/-). Pada EKG : gel T inversi dan
mendatar. Enzim jantung dbn (CK = 110 U/L, CKMB = 23 U/L, Troponin T
Negatif ng/mL)
ANAMNESIS
PEM.
FISIK
PEM.
PENUNJANG
RESUME
DAFTAR ASSESSMENT
MASALAH
planning
medikamentosa
non-medikamentosa :
Tirah baring
Observasi tanda-tanda vital, chest pain berulang, efek samping obat
EKG ulang setiap 6 jam selama 12-24 jam dan atau setiap terjadi nyeri dada
berulang.
Periksa profil lipid (kolesterol total, trigliserida, HDL, LDL)
Rontgen Thorax
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Sindroma koroner akut (SKA) coronary artery disease (CAD)
sindroma klinis yang menandakan adanya iskemia miokard akut.
EPIDEMIOLOGI
Penyebab utama dan pertama kematian di negara maju dan berkembang,
termasuk Indonesia
penyebab kematian ke-1 di negara berkembang (2010)
Di Indonesia dilaporkan PJK penyebab utama dan pertama dari seluruh
kematian (26,4%)
ETIOLOGI
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI SKA/CAD
DIAGNOSIS
Angina Atipikal
BERIKUT
PEM. EKG
Keluhan yg mengarah kepada iskemia dilakukan pereaman EKG minimal 12 sadapan
Gambaran EKG pasien angina bervariasi,
normal
Nondiagnostik
elevasi segmen ST yang persisten (20 menit) maupun tidak persisten
depresi segmen ST dengan atau tanpa inversi gelombang T
Penilaian ST elevasi pada J point dan ditemukan pada 2 sadapan yang bersebelahan.
Nilai ambang elevasi segmen ST untuk diagnosis STEMI yaitu 0,1 mV pada sebagian besar
sadapan.
MARKA JANTUNG
= ENZIM JANTUNG
Troponin I/T adalah Gold Standard
untuk diagnosis NSTEMI harus digabungkan dengan kriteria lain yaitu keluhan
angina dan perubahan EKG.
Diagnosis NSTEMI ditegakkan jika marka jantung meningkat sedikit melampaui nilai
normal atas (upper limit of normal, ULN).
Tes yang negatif pemeriksaan awal tidak dpt menyingkirkan diagnosis infark
miokard akut
Kadar troponin pada pasien infark miokard akut meningkat di dalam darah perifer 3
4 jam setelah awitan infark dan menetap sampai 2 minggu bila terjadi nekrosis
luas
MARKA JANTUNG
Jika pemeriksaan troponin tidak tersedia, pemeriksaan CKMB dapat digunakan.
Karena CKMB meningkat dalam waktu 4 hingga 6 jam pertama dan mencapai
puncaknya dalam 12 jam setelah serangan, dan menetap sampai 2 hari .
PEM.MARKA JANTUNG
Kreatinin kinase-MB (CK-MB) atau troponin I/T merupakan marka nekrosis miosit
jantung dan marka untuk diagnosis infark miokard.
sensitivitas & spesifisitas Troponin I/T > CK-MB.
Troponin I & T sama, kecuali pada pasien disfungsi ginjal troponin I lebih
spesifisik dari troponin T.
Peningkatan marka jantung nekrosis miosit (+) namun apakah penyebabnya
koroner/nonkoroner tdk dapat diketahui.
Perlu diingat bahwa selain karna koroner troponin juga meningkat pada:
kel kardiak nonkoroner
nonkardiak
Dalam 4-6 jam setelah awitan CAD jika CK-MB atau troponin I/T didapatkan normal
ulangi 8-12 jam setelah awitan angina
CK-MB yg meningkat dapat dijumpai pada kerusakan otot skeletal (spesifisitas lebih
rendah) namun waktu paruh yang singkat (48 jam)
Sehingga CK-MB lebih terpilih untuk mendiagnosis ekstensi infark (infark berulang).
Tirah baring
Suplemen oksigen segera : saturasi O2 arteri <95% atau distres respirasi.
Diberikn dalam 6 jam pertama tanpa memperhatikan saturasi O2.
Aspirin 160-320 mg diberikan segera pada semua pasien.
Penghambat reseptor ADP (adenosine diphosphate). Ex. Clopidogrel
dgn dosis awal adalah 300 mg dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan
75 mg/hari
Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual bagi pasien dengan nyeri dada
yang masih berlangsung . Dapat diulang setiap 5 menit sampai maksimal 3x.
Nitrogliserin intravena jika tidak responsif. Jika tidak tersedia NTG, isosorbid
dinitrat (ISDN) dapat sebagai pengganti
Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang setiap 10-30 menit, bagi
pasien yang tidak responsif dengan terapi tiga dosis NTG sublingual.
PEMERIKSAAN LAIN
DIAGNOSIS
EKG yang mungkin dijumpai
pada pasien NSTEMI dan UAP
antara lain:
Depresi segmen ST dan/atau
inversi gelombang T; dapat
disertai dengan elevasi
segmen ST yang tidak
persisten (<20 menit)
Gelombang Q yang menetap
Nondiagnostik
Normal
Hasil EKG 12 sadapan yang
normal tidak menyingkirkan
kemungkinan diagnosis SKA
tanpa elevasi segmen ST,
Beta blocker
Nitrat
Antiplatelet
Aspirin
Antikogulan
Heparin
warfarin
SEGMEN ST ELEVASI
TERAPI REPERFUSI
REPERFUSI STEMI
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan Sulistia Gan, Setiabudi Rianto, Nafrialdi, dkk. 2007. Farmakologi dan
Terapi. Jakarta: FKUI
PERKI.2015. Pedoman tatalaksana sindrom koroner akut edisi ketiga.
PERKI. Buku Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjut: ACLS Indonesia. 2008. Jakarta:
Hal. 70)
Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Prosesproses Penyakit. Volume 2. Edisi 6. Jakarta: EGC.
Trisnohadi H. Angina Pektoris Tak Stabil dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II. Edisi 4. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 2007.
THANKYOU