Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmatnya yang begitu berlimpah yang tidak dapat kita hitung.
Shalawat serta salam kami limpah curahkan ke Rasulullah SAW teragung yang
menjadi akhir para nabi, akhir para rasul dan sebagai suri tauladan kita semua
sebagai umatnya, semoga kita mendapatkan syafaat di akhirat kelak, Aamiin.
Kami bersyukur handout ini dapat kami selesaikan. Akan tetapi kami selaku
manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kehilapan, pasti dalam
menyajikan isi handout ini akan ada kesalahan-kesalahan dan kehilapan oleh
karena itu kami berharap para pembaca handout ini dapat memberikan saran dan
kritiknya terhadap handout ini sehingga dapat menjadikan handout ini menjadi
lebih sempurna.
Dan kami berharap handout ini dapat menjadikan sumbangsih berharga
untuk perkembangan pendidikan, terutama pada bidang pendidikan kimia,
sehingga dapat menyempurnakan dan mempermudah dalam pembelajaran di
SMP.
Semoga dengan handout ini dapat menjadi amal yang baik bagi kami,
sehingga kami sebagai penyusun mendapatkan keridhaan, rahmat serta magpirah
dari Allah SWT, Aamiin.
Penyusun
Zat Adiktif dan Psikotropika
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN....................................................................................1
B. ZAT ADIKTIF.........................................................................................3
a. Narkotika...............................................................................................4
1. Ganja (Marijuana).............................................................................4
2. Opium...............................................................................................6
3. Kokain...............................................................................................7
4. Sedativa-hipnotika............................................................................8
b. Zat Adiktif Lainnya...............................................................................9
1. Rokok................................................................................................9
2. Alkohol dan Minuman Keras.........................................................14
3. Kafein.............................................................................................16
4. Inhalan............................................................................................18
C. PSIKOTROPIKA..................................................................................19
a. Depresan (Penenang)...........................................................................20
b. Stimulant.............................................................................................22
c. Halusinogen.........................................................................................25
D. DAMPAK NEGATIF............................................................................27
a. Dampak Negatif Asap Rokok..............................................................27
b. Dampak Negatif Minuman Keras.......................................................29
c. Dampak Negatif Psikotropika.............................................................30
E. UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN ZAT ADIKTIF
DAN PSIKOTROPIKA........................................................................32
Zat Adiktif dan Psikotropika
b. Zat Depresan
.................................................................................................................
41
c. Zat Narkotika
.................................................................................................................
41
d. Alkohol
.................................................................................................................
mi bahaya zat adiktifdan psikotropika
empelajari bab ini kita akanmemaha
dan caramenghindarinya!
41
Ka
GLOSARIUM
lau
.................................................................................................................
ka
m
u
42
m
au
ta
hu
,h
ar
SOAL LATIHAN
ini
ik
.................................................................................................................
ita
ak
an
44
be
la
jar
te
nt
an
gz
at
a
di
kt
if
da
np
sik
ot
ro
pi
ka
Ki.
ta
ak
an
m
em
pe
la
ja
Zat Adiktif dan Psikotropika
A. PENDAHULUAN
S
eiring dengan meningkatnya arus globalisasi memberikan
dampak positif dan negative terhadap pola hidup masyarakat.
Salah satu dampak positifnya adalah berkembangnya IPTEK
( Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) sedangkan salah satu
Zat Adiktif dan Psikotropika
dampak negatifnya adalah ikut masuknya budaya barat yang dapat merusak
moral bangsa seperti penyalahgunaan obat-obat terlarang.
Pernahkah kamu mendengar istilah narkoba? Narkoba telah meracuni
kehidupan bangsa Indonesia, terutama generasi muda. Anak yang telah
diracuni narkoba masa depannya hancur karena narkoba merupakan zat
adiktif. Apakah yang dimaksud zat adiktif? Selain narkoba, zat yang tidak
kalah bahayanya adalah alkohol, rokok, dan psikotropika.
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat berbahaya.
Narkoba dan obat-obat terlarang sekarang ini lebih dikenal dengan nama
NAPZA ( Narkotika, Psikotropika, dan zat Adiktif). Penyalahgunaan obat
jenis NAPZA sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi susunan saraf,
mengakibatkan ketagihan dan ketergantungan. Karena mempengaruhi
susunan saraf, NAPZA menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, persepsi,
dan kesadaran.
Diskusi
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
Mengapa pemerintah melarang keras pemakai dan pengedar ganja, morfin, dan ekstasi?
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan(Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang
termasuk jenis narkotika adalah tanaman papaver, opium mentah, opium
masak (candu, jicing, jicingko), opium, morfin, kokain, ekgonin, tanaman
ganja, dan damar ganja.
Zat psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan
perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika
antara lain sedatin (Pil BK), rohypnol, magadon, valium, mandarax,
Zat Adiktif dan Psikotropika
B. ZAT ADIKTIF
Zat adiktif adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis
yang dapat menimbulkan ketagihan dan ketergantungan bagi pemakainya.
Ketagihan adalah gejala untuk terus menerus memakai atau menggunakan
karena sangat membutuhkan. Ketagihan merupakan gejala fisik dan mental
yang ditandai dengan tubuh merasa sakit antara lain sembelit, muntah-
muntah, kejang-kejang, dan badan menggigil pada saat tidak memakai atau
penggunaan NAPZA dihentikan. Jika sudah parah, ada yang menjerit
histeris, menggigit jari dan berperilaku seperti orang gila. Keadaan seperti itu
dikenal dengan nama sakau.
Ketergantungan merupakan suatu sindrom atau kumpulan fenomena
fisiologis ( lahiriah), perilaku, dan kognitif karena penggunaan psiko aktif
dan kesulitan mengendalikan perilaku serta timbul toleransi untuk
meningkatkan dosisi hingga dosis keracunan dan bahkan sampai overdosis
yang dapat menyebabkan kematian.
Zat Adiktif dan Psikotropika
Salah satu kelompok zat adiktif adalah narkotika, zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa, dan dapat menimbulkan
menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibagi ke dalam 3 golongan, yaitu :
a. Golongan I, narkotika hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi serta memiliki potensi sangat tinggi
untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan.
b. Golongan II, narkotika untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi
atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta
memiliki potensi kuat
untuk mengakibatkan
sindrom ketergantungan.
c. Golongan III, narkotika
untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau untuk tujuan
ilmu pengetahuan serta berpotensi ringan mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
Ganja dapat digunakan untuk bahan obat penenang dan penghilang rasa
sakit. Kandungan zat kimia delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) di dalam
daun ganja dalam dosis tertentu dipercaya dapat memengaruhi perasaan,
penglihatan, dan pendengaran. Efek tersebut menyebabkan ganja banyak
dimanfaatkan untuk kemoterapi terhadap para penderita kanker. Dengan
mengonsumsi pil tersebut rasa sakit, keinginan muntah terus-menerus, dan
rasa mual yang hebat dapat ditanggulangi.
Ganja yang juga terkenal dengan sebutan rumput, cimeng, gelek,
kangkung, pot, reefer, atau Mary Jane tampaknya lebih banyak
diperdagangkan secara ilegal untuk disalahgunakan daripada dimanfaatkan
untuk keperluan medis. Penjualan ganja biasanya dalam bentuk kering yang
sering disebut marijuana, atau dalam kemasan cair (minyak cannabis). Ganja
biasanya disalahgunakan dengan cara dihisap sebagai rokok atau dikunyah
untuk mendapatkan efeknya yang memabukkan (intoksikasi). Setiap batang
rokok ganja diperkirakan memiliki kandungan THC yang berkisar antara 5–
20 miligram. Orang yang mengisap ganja, pada saat
intoksikasi akan mengalami hal-hal berikut.
a. Tahap awal berupa rasa pusing dan euphoria (rasa gembira) diikuti rasa
damai dan tenang.
b. Perubahan suasana hati yang diikuti dengan perubahan persepsi tentang
ruang dan waktu.
c. Proses berpikir menjadi terganggu oleh terpecah-pecahnya ide dan
ingatan.
Zat Adiktif dan Psikotropika
2. Opium
Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga
dengan sebutan candu, morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari
getah buah mentah Pavaper sommiverum.
Opium mengandung lebih dari dua puluh
macam senyawa. Opium mengandung
lebih dari dua puluh macam senyawa
alkaloid diantaranya morfin, heroin, dan
kodein.
Morfin kali pertama diisolasi dari
getah buah pada 1905 oleh Friedrich
Seturner. Pada waktu itu, morfin
digunakan oleh para tentara untuk
menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri
pada penderita kanker. Setelah itu, banyak tentara yang mengalami
adiksi (efek ketergantungan). Pemakaian dosis morfin yang berlebihan
dapat menyebabkan kematian. Penyalahgunaan konsumsi morfin
Zat Adiktif dan Psikotropika
4. Sedativa – hipnotika
Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK
dan magadon digunakan sebagai zat penenang (sedativa-hipnotika).
Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan,
sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang memakannya
tertidur.
Zat Adiktif dan Psikotropika
Sedangkan Kelompok yang termasuk zat adiktif ini antara lain rokok,
minuman keras, serta alkohol yang mengandung etil etanol, inhalen/sniffing
(bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang
sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat
anaestetik jika aromanya dihisap, seperti lem/perekat, aseton, dan eter.
1. Rokok
Asap rokok mengandung sekitar 4.000 komponen yang berbahaya,
seperti diperlihatkan pada gambar di samping. Setiap senyawa toksisk
dalam asap rook menimbulkan akibat yang brebeda. Tiga komponen
toksik utama dalam asap rokok yaitu karbon monoksida, nikotin, dan tar.
Zat Adiktif dan Psikotropika
a. Karbon monoksida
Kira-kira 3-5% asap rokok terdiri atas karbon monoksida, yaitu
suatu gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau. Dalam darah,
karbon monoksida berikatan dengan hemoglobin menggantikan oksigen,
sehingga darah kekurangan oksigen. Akibatnya tubuh menjadi lemas
karena kekurangan oksigen, bahkan menyebabkan kematian. Itulah
sebabnya sangat berbahaya jika kita berada dalam ruangan yang
mengandung karbon monoksida.
b. Nikotin
Gambar 6. nikotin
Zat Adiktif dan Psikotropika
Your Task
digolongkan ke dalam zat adiktif?2. Sebutkan bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam rokok!3. Sebutkan lan
Zat Adiktif dan Psikotropika
suasana hati.
Salah satu hal yang tak bisa dipungkiri adalah kecanduan nikotin
biasanya dimulai sejak seseorang mencoba-coba atau bereksperimen
dengan rokok. Dalam banyak kasus kondisi ini terkadang sudah dimulai
sejak seseorang masih bersekolah atau berusia 13-14 tahun.
Sebagai obat murni, nikotin hanya memiliki sedikit efek buruk
bagi kesehatan fisik seseorang. Tapi zat-zat kimia lain yang terdapat di
dalam rokok dan bergabung dengan nikotin inilah yang bisa
menimbulkan banyak kerusakan bagi tubuh.
c. Tar
Tar adalah zat yang mempunyai sifat karsinogen (penyebab
kanker) dan menyebabkan iritasi pada paru-paru sehingga menjadi
batuk.
Selain itu, masih banyak zat-zat toksik
yang bersifat karsinogen walaupun dalam
Gambar : Tar
Zat Adiktif dan Psikotropika
kadar yang rendah, namun jika jika menghisap rokok ini selama
bertahun-tahun, ditambah lagi mudah lolosnya benda-benda asing yang
ikut masuk bersama udara pernapasan, menjadikan perokok aktif
maupun pasif rentan terhadap gangguan sistem pernapasan, termasuk
Gambar 9. Tar
rentan terhadap timbulnya kanker paru-paru.
Hasil penelitian membuktikan, terdapat hubungan yang erat
antara kebiasaan merokok dengan timbulnya penyakit janutng koroner.
Efek jangka pendek yang dirasakan ialah jantung berdebar-debar. Hal ini
membuktikan bahwa merokok sangat mempengaruhi fisiologis jantung.
Perokok berat sering menjadi mandul (infertil). Hal ini disebabkan
nikotin dapat menghambat proliferasi sel-sel spermatogenik (sel bakal
spermatozoa) maupun sel-sel oogenik (sel bakal telur). Pada wanita,
salah satu efek kerugian akibat nikotin ialah menghambat pembenutkan
estrogen. Seperti yang kita ketahui, estrogen merupakan hormone wanita
yang sangat esensial bagi fungsi-fungsi fisiologis wanita, termasuk yang
berkaitan dengan reproduksi.
Olahraga Ringan Kurangi Kecanduan RokokMenghilangkan kebiasaan merokok memang tak mudah. Untuk mengatasinya, pa
C. Langkah Kerja
1. Masukkan secarik kain putih atau kapas ke dalam stoples!
2. Nyalakan sebatang rokok kemudian tampunglah asap rokok
tersebut ke dalam stoples!
3. Tutuplah stoples tersebut kemudian diamkan selama 15 menit!
4. Keluarkan kain atau kapas dari dalam stoples! Amati perubahan
yang terjadi pada kain atau kapas!
5. Diskusikan dengan kelompokmu apa yang terjadi jika paru-
parumu mengalami hal yang sama dengan kain putih atau
kapas tersebut!
6. Sampaikan hasil diskusimu di depan kelas untuk didiskusikan
bersama kelompok lain dan gurumu!
7. Jangan lupa mematikan rokok dan membersihkan meja kerjamu!
Kembalikan semua alat dan bahan yang telah selesai kamu
gunakan ke tempat semula!
Selain obat-obatan
terlarang, ada juga jenis
minuman yang dapat
mengakibatkan kecanduan
yaitu minuman yang
mengandung alkohol.
Mengapa alkohol dapat
menyebabkan kecanduan?
Zat Adiktif dan Psikotropika
Alkohol adalah zat adiktif yang sudah dikenal manusia sejak lama,
Gambar 9. Minuman beralkohol
bahkan digunakan dalam pembiusan secara luas dan tertua di dunia.
Salah satu penggunaan alkohol lainnya adlah untuk mensterilkan
berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.
Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah
bahan, seperti beras ketan, singkong, dan perasan anggur.
Alkohol yang trekandung dalam minuman dapat berasal dari hasil
fermentasi bahan minuman itu sendiri (contohnya, alkoholyang terdapat
dalam minuman hasil fermentasi sari buah anggur) atau sengaja
ditambahkan ke dalam suatu minuman olahan. Semua jenis minuman
yang mengandung alkohol (etanol), seperti pada gambar 3 disebut
minuman keras.
Your Task
Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman keras dikelompokkan
Obat yang berbentukmenjadi
sirop banyak yang menggunakan
tiga golongan, yaitu: alkohol sebagai pelarut. Amankah jika kita menggunakan oba
a. Golongan A: kadar etanol 1%-5%, contoh: bir
b. Golongan B: kadar etanol 5%-20%, contoh: anggur atau wine
c. Golongan C: kadar etanol 20%-50%, contoh: Whiskey, Vodka, TKW,
Manson House, Johny Walker, dan Kamput.
Diskusi
muda?2. Bagaimana sebaiknya agar peredaran minuman keras di Indonesia dapat dikurangi,bahkan diberantas sama
Zat Adiktif dan Psikotropika
Kafein
Inhalan
Gambar11.
Beberapa
produk inhalan
Inhalan
adalah zat
yang mudah
menguap, dihisap untuk menghasilkan efek psikoaktif. Penggunaan
inhalan secara berulang dapat mengakibatkan hambatan ritme jantung
dan menyebabkan kematian karena kadar oksigen yang rendah sehingga
menyebabkan mati lemas. Sedangkan penyalahgunaan zat ini secara
regular dapat mengakibatkan masalah serius pada organ vital termasuk
otak, jantung, ginjal, dan hati.
Beberapa bahan zat yang sering disalahgunakan sebagai inhalan
adalah sebagai berikut:
C. PSIKOTROPIKA
1. Depresan ( Penenang )
Depresant yaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas
susunan saraf pusat (Psikotropika Gol 4), contohnya antara lain :
Sedatin/Pil BK, Rohypnol, Magadon, Valium, Morfin, Barbitol, dan
Mandrak (MX).
Morfin
Barbiturat
Barbiturat digunakan secara medis untuk menenangkan orang
dan sebagai obat tidur. Barbiturat merupakan obat yang dibeli dengan
resep. Barbiturat mempengaruhi sistim syaraf pusat, menyebabkan
perasaan lembab, dan tergantung pada dosisnya, efeknya dapat bertahan
antara tiga hingga enam jam. Barbiturat dapat menyebabkan orang jadi
sembrono, merasa bahagia dan kebingungan mental. Ketidakbahagiaan
juga dapat diakibatkan oleh barbiturat. Dosis yang tinggi dapat
menyebabkan pingsan, masalah pernapasan dan kematian. Kematian
akibat overdosis merupakan bahaya yang sangat nyata, karena dosis
yang berbahaya takarannya sangat dekat dengan dosis normal yang
aman. Kemungkinan overdosis lebih meningkat lagi bila barbiturat
dikonsumsi bersamaan dengan alkohol. Risiko penggunaan barbiturat
juga meningkat bila obat tersebut disuntikkan. Tubuh dapat dengan cepat
menjadi toleran terhadap barbiturate, yang mengakibatkan
ketergantungan fisik dan mental. Sakaw dapat menunjukkan gejala
mudah marah, tidak bisa tidur, sakit-sakitan, tidak bisa diam, kejang-
Zat Adiktif dan Psikotropika
Ekstasi
Ekstasi adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah
laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul. Ekstasi dapat membuat
tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih dan juga bisa mengalami
dehidrasi yang tinggi. Sehingga akibatnya dapat membuat tubuh kita
untuk terus bergerak. Beberapa orang yang mengkonsumsi ekstasi di
temukan meninggal karena terlalu banyak minum air dikarenakan rasa
haus yang amat sangat. Tergolong
jenis zat psikotropika, dan
biasanya diproduksi secara illegal
di laboratorium dan dibuat dalam
bentuk tablet dan kapsul. Ekstasi
akan mendorong tubuh untuk
melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan
tubuh itu sendiri. Kekeringan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat
dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama. Efek yang ditimbulkan
oleh pengguna ecstasy adalah:
Diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan
pusing, menggigil yang tidak terkontrol, detak jantung yang cepat dan
sering, mual disertai muntah-muntah atau hilangnya nafsu makan,
gelisah/tidak bisa diam, pucat & keringat, dehidrasi, mood berubah.
Akibat jangka panjangnya adalah kecanduan, syaraf otak terganggu,
gangguan liver, tulang dan gigi kropos. Zat-zat kimia yang berbahaya
sering dicampur dalam tablet atau kapsul ekstasi. Zat-zat ini
menyebabkan munculnya suatu reaksi yang pada tubuh. Dan dalam
beberapa kasus, reaksi dari zat-zat ini akan menimbulkan kematian.
Pengguna ekstasi sering harus minum obat-obatan lainnya untuk
menghilangkan reaksi buruk yang timbul pada dirinya. Dan hal ini
Zat Adiktif dan Psikotropika
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika ini adalah usia remaja, yaitu
usia 15 – 19 tahun. Hal ini terjadi karena
kekurangpahaman para remaja tentang dampak negatif penyalahgunaan zat
adiktif dan psikotropika. Nah, agar kamu dapat melindungi diri dari
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika pelajarilah uraian berikut
dengan baik.
1. Dampak Negatif Asap Rokok
Tahukah kamu, zat-zat apa saja yang terdapat pada rokok sehingga
asap rokok dapat membahayakan orang yang menghisapnya? Asap
rokok mengandung sekitar 3.800 zat kimia. Sekitar 40 zat kimia di
antaranya termasuk senyawa racun dan karsinogenik atau pemicu
kanker. Bahan-bahan kimia yang terdapat dalam rokok, antara lain
nikotin, karbon monoksida, senyawa kimia dalam tar, senyawa golongan
alkohol, dan senyawa golongan amina. Nikotin merupakan zat
insektisida yang berbahaya. Pada sebatang rokok terdapat kadar nikotin
antara 8 mg hingga 12 mg. Penggunaan nikotin pada dosis rendah
menyebabkan tekanan darah naik, sakit kepala, meningkatkan sekresi
getah lambung yang menyebabkan sakit maag, muntahmuntah, dan
diare. Penggunaan nikotin pada dosis tinggi menyebabkan keracunan,
kejang-kejang, kesulitan bernapas, dan berhentinya kerja jantung.
Nikotin merupakan zat kimia perangsang yang dapat merusak jantung
dan sirkulasi darah dan membuat pemakai nikotin menjadi kecanduan.
Karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berwarna dan
tidak berbau yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna senyawa
karbon. Merokok merupakan salah satu contoh pembakaran tidak
sempurna yang menghasilkan asap putih (partikel karbon) dan karbon
monoksida. Hemoglobin lebih mudah mengikat karbon monoksida
daripada oksigen. Hal ini mengakibatkan jantung bekerja lebih keras
agar darah mampu mengikat oksigen. Keracunan karbon monoksida
Zat Adiktif dan Psikotropika
dapat menyebabkan kematian. Jika ibu hamil mengisap asap rokok dapat
mengganggu perkembangan janinnya bahkan bisa menimbulkan cacat.
Selain itu tar pada rokok dapat merusak sel paru-paru, meningkatkan
produksi dahak/lendir di paru-paru dan menyebabkan kanker paru-paru.
Berdasarkan penelitian, dapat dipastikan bahwa merokok dapat
menyebabkan:
1) Kanker saluran pernapasan, dan paru-paru,
2) Penyempitan pembuluh darah,
3) Penyakit jantung koroner,
4) Naiknya kadar gula (sakit diabetes),
5) Kerusakan sel reproduksi pria dan wanita sehingga
menyebabkan impotensi dan kemandulan,
6) Naiknya kadar lemak, dan
7) Meningkatkan jumlah bayi yang lahir prematur.
Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi perokoknya tetapi juga
berbahaya bagi orang di sekitarnya yang secara tidak langsung ikut
menghisap (perokok pasif). Risiko asap rokok bagi perokok antara lain
perokok pasif dewasa dapat terkena kanker paru-paru, bayi yang
dikandung oleh ibu perokok pasif berpontensi mempunyai kelainan, dan
anak-anak dari perokok lebih rentan terhadap infeksi saluran
pernapasan. Oleh karena itu, bagi yang bukan perokok disarankan
menghindari keinginan untuk mencoba merokok, berani (tidak malu)
menyatakan keberatan terhadap perokok di dekatnya untuk tidak
merokok atau memintanya mencari tempat lain untuk merokok. Hindari
tempat-tempat di manaorang bebas merokok.
zat adiktif dan psikotropika dipakai di luar tujuan yang benar,itu sudah
termasuk penyalahgunaan dan harus diupayakan pencegahannya.
Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi
diri sendiri, keluarga, maupun kehidupan sosial di sekitar kita. Dampak
negatif pemakaian zat adiktif dan psikotropika pada diri sendiri, yaitu
rusaknya sel saraf,menimbulkan ketergantungan, perubahan tingkah laku,
dan menimbulkan penyakit (jantung, radang lambung dan hati, merusak
pankreas, dan berisiko mengidap HIV positif). Pada dosis yang tidak tepat
akan mengakibatkan kematian. Dalam kehidupan sosial, penyalahgunaan
pemakaian zat adiktif dan psikotropika, di antaranya: sering membuat onar
atau perkelahian (misalnya, perkelahian pelajar), melakukan kejahatan
(pencurian dan pemerkosaan), kecelakaan, timbulnya masalah dalam
keluarga, dan mengganggu ketertiban umum.
Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat
adiktif dan psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan
pemerintah.
a. Peran Anggota Keluarga
Tuhan. Karena ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk
membentengi anak dari menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh
buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.
c. Peran Sekolah
Sekolah perlu
memberikan wawasan yang
cukup kepada para siswa
tentang bahaya
penyalahgunaan zat adiktif
dan psikotropika bagi diri
pribadi, keluarga, dan orang
lain. Selain itu, sekolah
perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak 19.
Gambar sekolah jika informasi
Pemberian
sejak dini
ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di mengenai
lingkunganzat adiktif dan
psikotropika
sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap
siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.
d. Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan
narkotika dan psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang
jelas dan tegas. Di samping itu, setiap penyalahguna, pengedar, pemasok,
pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi atau
hukuman yang membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah yang lain
dari kesalahan yang sama.
Diskusi
Mengapa pemerintah melarang keras pemakai dan pengedar ganja, morfin, dan ekstasi?
Zat Adiktif dan Psikotropika
Stres pada mantan pecandu NAPZASeorang pecandu NAPZA yang telah dinyatakan sembuh oleh dokter tidak berarti masala
Your Task
Mengapa medali yang diperoleh oleh seorang atlet yang menggunakan obat perangsang, medalinya dicabut
G. CARA PENCEGAHAN DAN PENYEMBUHAN AKIBAT
PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika adalah
upaya yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh atau
penyebab, baik secara langsung maupun tidak langsung, agar seseorang atau
sekelompok masyarakat mengubah keyakinan, sikap, dan perilakunya
sehingga tidak memakai narkoba atau berhenti memakai zat adiktif dan
psikotropika.
Upaya menghentikan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan sifat ketagihan dan ketergantungan yang
ditimbulkannya sangat kuat. Oleh karena itu, upaya pengobatan harus diikuti
dengan upaya pencegahan agar mantan pecandu tidak kembali lagi menjadi
pecandu. Meskipun demikian, masih banyak yang dapat dilakukan untuk
mencegah penyalahgunaan dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Ada tiga tingkat pencegahan,
yaitu sebagai berikut.
Zat Adiktif dan Psikotropika
a. Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah upaya pencegahan agar orang sehat tidak
terlibat penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pencegahan ini
biasanya dilakukan dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi
mengenai bahaya narkoba, dan pendekatan melalui keluarga. Instansi
pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap
intervensi ini. Kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui
berbagai bentuk materi yang ditujukan kepada remaja langsung dan
keluarga.
Bagaimana cara mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika di keluarga? Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan
untuk mencegah anggota keluarga terjerumus penyalahgunaan zat adiktif
dan psikotropika.
1) Pelajari fakta dan gejala dini penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika.
2) Menjadikan orang tua sebagai teladan. Orang tua yang baik, hendaknya
berhenti merokok, minum minuman beralkohol, atau memakai zat
adiktif dan psikotropika serta membuang semua peralatan dan
persediaan rokok atau minuman beralkohol.
3) Kembangkan kemampuanmu untuk menolak penyalahgunaan zat
adiktif dan psikotropika. Jika ada teman yang memaksa atau
membujuk menggunakan narkoba, kamu berhak menolak. Carilah
kawan sejati yang tidak menjerumuskan.
4) Mengikuti kegiatan yang sehat dan kreatif.
5) Mematuhi norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan pada saat
penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (terapi).
Tahapan ini meliputi:
Zat Adiktif dan Psikotropika
a. Zat Stimulan
Zat stimulan adalah zat yang merangsang fungsi tubuh dan
meningkatkan kegairahan serta kesadaran sehingga kemampuan
Zat Adiktif dan Psikotropika
Glosarium
Soal Latihan
1. Jelaskan dan berikan contoh zat adiktif dan zat psikotropika!
2. Sebutkan bahan kimia dalam asap rokok yang berbahaya untuk
kesehatan!
3. Jelaskan dampak negatif yang ditimbulkan rokok!
4. Jelaskan dampak terhadap fisik dari korban ketergantungan zat
adiktif dan psikotropika!
5. Menurutmu, apa penyebab meningkatnya penyalahgunaan zat adiktif
dan psikotropika di kalangan remaja?
6. Siapakah yang sangat berperan dalam upaya pencegahan
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika? Jelaskan pendapatmu!
7. Jelaskan upaya untuk mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika!
8. Jelaskan manfaat zat narkotika dalam bidang kedokteran!
Zat Adiktif dan Psikotropika
Daftar Pustaka
Arahim, Zaifudin. 2009. IPA – Terpadu ( Galileo ). CV. Media Antar Nusa :
Klaten
Karim, saeful dkk. 2008. Belajar IPA membuka Cakrawala Alam Sekitar.
Pusat perbukuan Deapartemen pendidikan Nasional : Jakarta
Krisno, Agus. 2008. Ilmu Pengetahuan Dasar kelas VIII. Pusat perbukuan
Deapartemen pendidikan Nasional : Jakarta
Nugroho, Arinto. 2010. The essential of Biology. PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri : Solo
Susanti, Elfi . 2007. Sains Kimia 2. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri :
Solo
Wasis. 2008. Ilmu Pengetahuan Dasar kelas VIII. Pusat perbukuan
Deapartemen pendidikan Nasional : Jakarta
Zat Adiktif dan Psikotropika
Biografi Penulis