Anda di halaman 1dari 28

MORNING REPORT

Disusun Oleh:

Eka Mandasari Irsan


Pembimbing:

dr. Fouzal Aswad, Sp.JP-FIHA


BAGIAN/SMF ILMU KARDIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
2015
1

Jaga 06 Desember 2015


Tim jaga:
Eka mandasari irsan dan Burhan husein
Konsulen Jaga:
dr. Fouzal Aswad, Sp.JP.,FIHA
Pasien

Diagnosa

1. Usman
STEMI
Harun, 60 thn anteroseptal

Terapi

Planning

- Bed rest
- O2 5-8 L/i
-Drip NTG 0,6 cc
- Inj lasix amp/ 8
jam
- SC lovenox 0,66
cc/ 12 jam
- Loading dose
aspilet 4x 80 mg
selanjutnya 1x80
mg
- Loading dose
clopidogrel 4x 75
mg selanjutnya
1x 75 mg
- Spironolakton
1x 25 mg
- Alprazolam 1x

Cek
CKMB
dan
Troponin
Evaluasi
tanda
tanda
vital

DPJP:
dr. Fauzal
Aswad, Sp.JP.,
FIHA

2. Zainul
Rahmat , 19
tahun

-TOF
- Polisitemia vera
sekunder

Bed rest
Cek darah
O2 2-4 l/i
rutin,
IVFD RL -elektrolit
15 gtt/i
Cek ureum
Drip PCT 500
dan kreatinin
mg/ 8jam
Cek enzim
Simarc 1 x 2
jantung
mg
Propranolol
2x 20 mg
Neurodex 1x1
mg
Curcuma 2x1

DPJP:
dr. T.
Heriansyah
Sp.JP., FIHA

SKENARIO
Tn U, 60 tahun datang ke IGD RSUZA dengan nyeri dada dan ulu hati
sejak 5 hari SMRS dan memberat 5 jam SMRS. Nyeri dada dirasakan
terus- menerus, durasi nyeri dada berlangsung lebih dari 20 menit.
Nyeri dada seperti ditimpa benda berat dan nyeri dada timbul pada
saat melakukan aktifitas. Nyeri tidak berkurang pada saat istirahat.
Nyeri dada menjalar ke bagian leher dan punggung.Pasien juga
mengeluhkan sesak nafas.
Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu.
Riwayat DM disangkal. Pasien sering mengkonsumsi makanan
berlemak dan tidak pernah menjaga pola makan. Pasien juga
mengaku merokok selama 30 tahun yang lalu dan dapat menghabiskan
satu sampai setengah bungkus perhari.

Vital sign: Tekanan Darah : 160/80 mmHg, Nadi: 92 x/menit, regular,

Frekuensi Nafas: 26 x/menit, Temperatur: 36,5 0C.


Pada pemeriksaan thoraks terlihat gerakan dinding dada yang simetris.
Pada auskultasi terdengar vesikuler pada lapangan paru sebelah kanan dan
kiri tidak ditemukan wheezing dan rochi dikedua lapangan paru. Pada
pemeriksaan jantung, batas jantung kiri di ICS V linea midclavikula 1 jari
lateral sinistra dan pada auskultasi BJ 1 > BJ II. Abdomen tidak ditemukan
adanya kelainan.
Bagaimana Anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn. U?

JUMP. 1 TERMINOLOGI

Nyeri dada : perasaan tidak enak didada dan


rasa sakit didada, tekanan atau sesak dari leher
keperut bagian atas.

Hipertensi
: keadaan dimana tekanan
darah seseorang adalah 140 mm Hg (tekanan
sistolik) dan/ atau
90 mmHg (tekanan
diastolik) (Joint National Committe on
Prevention
Detection,
Evaluation,
and
Treatment of High Pressure VII,2003).
6

JUMP. 2 IDENTIFIKASI MASALAH


1.

Mengapa Tn. U nyeri dada ?

2.

Apa pemeriksaan penunjang yang dapat kita lakukan pada


Tn. U?

3.

Mengapa CKMB Tn. U meningkat?

4.

Faktor resiko apa saja yang dapat memperberat penyakit


Tn. U?

5.

Bagaimana cara mendiagnosa Tn. U?

6.

Tatalaksana apa yang diberikan pada pasien ini?

7.

Apa yang terjadi pada Tn.U?


7

Jump 3. Analisa Masalah


1.

Mengapa terjadinya nyeri dada pada Tn. U?


Nyeri dada pada Tuan U terjadi karena disebabkan oleh
keadaan infrak miokard dimana suplai oksigen tidak
sesuai dengan kebutuhan oksigen, hal ini
dapat
disebabkan oleh adanya plak aterosklerosis yang lepas,
pembentukan trombus dan spasme koroner.
Tidak
adekuatnya suplai oksigen ke sel-sel
miokardium yang diakibatkan karena tersumbatnya
arteri koroner, apabila beban kerja jaringan semakin
meningkat maka kebutuhan oksigen juga meningkat
sehingga pada orang yang sehat arteri akan berdilatasi
dan mengalirkan banyak darah dan oksigen ke
miokardium, pada infark miokard arteri koroner
mengalami penyumbatan sehingga tidak dapat
berdilatasi dan menjadi nekrosis.
8

2. Apa pemeriksaan penunjang yang dapat kita lakukan pada


Tn.U?
Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu EKG dengan adanya
gambaran ST elevasi > 1 mm pada dua atau lebih sadapan
pericordial atau ektremitas yang mendakan adanya infark. Pada
laboraturium dapat didapatkan peeningkatan enzim jantung yaitu
CKMB dan Troponin I yang menandakan adanya kerusakan otot
jantung

3. Mengapa CKMB Tn. U meningkat?


Creatine

Kinase myocardial band (CKMB) merupakan isoenzim


yang kurang spesifik mewakili enzim miokard dan meningkat 3
8 jam setelah serangan. CK kurang sensitive karena enzim ini
dapat ditemukan pada otot skelet, otak, ginjal, paru dan organ lain.
Ck akan meningkat pada 3 8 jam dan mencapai maksimal pada
24 jam dan kembali normal.Enzim ini merupakan tanda adanya
kerusakan pada otot jantung akibat adanya oklusi pada arteri
koroner sehingga suplai oksigen yang tidak sampai pada otot
jantung tersebut.

10

4. Faktor resiko yang terdapat pada Tn. M adalah:

1. Hipertensi
2. Merokok
3. Konsumsi makan berlemak
5. Cara penegakan diagnosis pada Tn. U adalah
Anamnesis
1. Nyeri dada seperti ditimpa benda berat dan nyeri
dada timbul pada saat melakukan aktifitas. nyeri dada berlangsung
lebih dari 20 menit
2. nyeri dirasakan menjalar ke leher dan punggung .

11

Pemeriksaan

fisik

Pada pemeriksaan thoraks terlihat gerakan dinding dada yang simetris. Pada auskultasi
terdengar vesikuler pada lapangan paru sebelah kanan dan tidak ditemukan wheezing
dan rochi dikedua lapangan paru. Pada pemeriksaan jantung, batas jantung kiri di ICS
V linea midclavikula 1 jari lateral sinistra dan pada auskultasi BJ 1 > BJ II. Abdomen
tidak ditemukan adanya kelainan.
Klinis

mortalitas

Tidak ada tanda CHF

5,1

II

Mengi, distensi JVP atau


s3

13,6

III

Edema Paru

32,2

IV

Syok Kardiogenik

57,8
12

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan EKG, Echo, dan


pemeriksaan laboratorium dan enzim jantung
6. Tatalaksana yang di berikan :

Bed rest

O2 5-8 l/i

IVFD NaCl 0,9%-- 10 gtt/I

Inj lasix 1 amp/ 8 jam

Drip NTG mulai 0,6 cc

Sc lovenox 0,6 cc/ 12 jam

Loading dose aspilet 80 mg 1x 4 tab, selanjutnya 1x1

Loading dose CPG 75 mg 1x4 tab selanjutnya 1x1

Spironolakton 1x 25 mg

Simvastatin 40 mg 1x1 tab

Alprazolam 1x 0,5 mg

7. Diagnosis pasien diatas adalah


1. Recent STEMI Anteroseptal

13

Jump. 4 Skema

Tn. U

Nyeri dada dan ulu hati

Faktor resiko pada pasien


Ternbentuknya arterosklerosis

Penyumbatan di arteri koroner

Definisi
Klasifikasi
Epidemiologi
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Penatalaksanaan
Komplikasi
prognosis

Terjadinya infark pada miokard jantung

Nyeri dada

Penegakkan diagnosis

Anteroseptal ST Elevasi
Miokard Infark

Diagnosis banding
STEMI
NSTEMI

Jump 5. Learning Objective


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Definisi STEMI
Epidemiologi STEMI
Etiologi STEMI
Patofisiologi STEMI
Manifestasi klinis STEMI
Penatalaksanaan NSTEMI
Komplikasi STEMI
Prognosis STEMI
15

ST Elevasi Miokard Infrak


(STEMI)
Defenisi
Infark

Miokard Akut (IMA) merupakan gangguan aliran darah ke


jantung yang menyebabkan sel otot jantung mati. Aliran darah di
pembuluh darah terhenti setelah terjadi sumbatan koroner akut,
kecuali sejumlah kecil aliran kolateral dari pembuluh darah di
sekitarnya. Daerah otot di sekitarnya yang sama sekali tidak mendapat
aliran darah atau alirannya sangat sedikit sehingga tidak dapat
mempertahankan fungsi otot jantung, dikatakan mengalami infark

16

Epidemiologi

Di Amerika Serikat, sebanyak 1,36 juta penyebab rawat


inap adalah kasus SKA. Menurut The American Heart
Association, lebih dari 6 juta penduduk Amerika
menderita penyakit jantung koroner (PJK) dan lebih dari
1 juta orang yang diperkirakan mengalami serangan
infark miokard setiap tahun. Kejadiannya lebih sering
pada pria dengan umur antara 45 sampai 65 tahun dan
tidak ada perbedaan dengan wanita setelah umur 65
tahun.

WHO tahun 2008, penyakit jantung iskemik merupakan


penyebab utama kematian di dunia (12,8%), disusul oleh
stroke dan penyakit serebrovaskuler lainnya.

17

Patofisiologi

18

Faktor Resiko
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi :

Hiperlipidemia

Merokok

Dislipidemia

Diabetes mellitus

Hipertensi

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi :

Usia

Jenis kelamin

Genetik

Ras
19

DIAGNOSIS
Diagnosis dibuat berdasarkan
Anamnesis
pemeriksaan

fisik

pemeriksaan

laboratorium

EKG/foto

thoraks

20

Penatalaksanaan
1.

Bila STEMI terjadi terjadi dalam 12 jam setelah awitan


simptom maka referfusi dilakukan secepatnya, namun apabila
lebih dari 12 jam dari awitan simptom tidak ada lagi jaringan
yang dapat diselamatkan, infark miokard telah komplit
dankeluhan pasien menghilang.

2.

Ada 2 jenis strategi reperfusi


a. Intervensi koroner perkutan primer (PCI)
Dianjurkan untuk melakukan PCI sedini mungkin,
idealnya 90 menit dari nyeri dada yang dikeluhkan.
b. Fibrinolitik
diberikan < 6 jam setelah gejala, namun apabila simptom
yang dirasakan belum lebih dari 12 jam masih dapat dilakukan
pengunaan trombolitik.
21

Terapi medikamentosa post perfusi :


1.

Anti pletelet

2.

Beta Bloker

3.

ACE Inhibitor

4.

Statin

22

Penatalaksanaan jangka panjang

Perbaikan gaya hidup seperti : berhenti


merokok, aktifitas fisik teratur, dan diet.

Penurunan berat badan pada pasien obese dan


kelebihan berat badan (overweight).

Control tekanan darah

Tatalaksana diabetes

Intervensi terhadap profil lipid

Meneruskan pemakaian antiplatelet

23

Komplikasi
(takiaritmia, bradiaritmia),
disfungsi

ventrikel kiri,

Hipotensi.
gagal

jantung,

syok kardiogenik,

perikarditis

24

Prognosis

Terdapat beberapa sistem untuk menentukan prognosis pasca


IMA :

Klasifikasi killip
Kelas

defenisi

Mortalitas %

Tak ada tanda


gagal jantung
kongestif

II

+ s3 dan ronki
basah

17

III

Edema paru

30-40

IV

Syok kardiogenik

60-80

25

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tanggal 06 Desember 2015
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

Hemoglobin

13,2

14,0-17,0 gr/dl

Hematokrit

40

45 56 %

Eritrosit

4,7

4,7 6,1 x 106/mm3

Trombosit

336

150 - 450 x 103/mm3

Leukosit

11,7

4,5-10.5 x 103/mm3

Eosinofil

0-6%

Basofil

0-2%

Neutrofil Segmen

80

50 - 70 %

Limfosit

13

20 - 40 %

Monosit

2-8%

Natrium

134

135 145 mmol/L

Kalium

5,2

3,5 4,5 mmol/L

Clorida

102

90 -110 mmol/L

Gula Darah Sewaktu

127

<200 g/dL

Hematologi
Darah Rutin

Hitung Jenis Leukosit

GINJAL - HIPERTENSI
Ureum

103

13- 43 mg/dl

Kreatinin

1,73

0,67 - 1,17 mg/dl

Faal Homestatis
Jantung
Troponin I
CKMB

0,15
45

<1,5 ng/ml
< 25 U/L

27

Elektrokardiografi

Bacaan EKG tanggal 06 Desember 2015


1.Irama
: Sinus ritme
2.Laju
: 55 x/i
3.Axis
: LAD
4.Interval PR
: 0.20 s
5.Morfologi
- Kompleks QRS
: QRS durasi
0,04 S

Segmen ST
:
ST elevasi
: V2, V3, V4
ST depresi
:T inverted
: (-)
Q patologis
: (+) V1 dan v2
Hipertrofi
: (-)
VES
: (-)
Kesimpulan
:Sinus ritme, HR: 55 x/menit,
normoaxis, recent STEMI anteroseptal.
28

Anda mungkin juga menyukai