Kelas : 1A
NIM : 222035
PEMERIKSAAN SISTEM KARDIOVASKULAR
Pemeriksaan lengkap dari semua sistem sangat penting untuk mendeteksi efek perifer dan
sistemik dari gangguan jantung dan bukti gangguan noncardiac yang mungkin
mempengaruhi jantung. Pemeriksaan mencakup hal-hal berikut:
Pengukuran tanda vital
Palpasi nadi dan auskultasi
Pengamatan vena
Inspeksi dada, dan palpasi
Perkusi jantung, palpasi, dan auskultasi
Pemeriksaan paru meliputi perkusi, palpasi, dan auskultasi
Pemeriksaan ekstremitas dan abdomen
Ini juga harus mencakup pemeriksaan funduskopi untuk mengevaluasi retinopati pada pasien
dengan diabetes atau hipertensi. Pemeriksaan kardiovaskular lengkap membutuhkan waktu
untuk dikuasai dan sangat penting dalam mendiagnosis patologi jantung.
-Tanda-tanda vital
Tanda-tanda vital diperlukan untuk setiap pasien yang Anda periksa secara klinis, termasuk
detak jantung (HR) , laju pernapasan (RR), dan tekanan darah (BP) . Dalam kebanyakan
situasi, ini diukur dengan peralatan dasar (jam tangan, sphygmomanometer, dan stetoskop)
dan merupakan bagian dari keterampilan dasar seorang dokter.
-Pengamatan
Dengan dada bagian depan terbuka, amati toraks pasien dan bagian tubuh lainnya. Lihatlah
mata, ekstremitas atas dan bawah, serta urat leher.
-Rabaan
Bagian palpasi dari pemeriksaan kardiovaskular meliputi evaluasi denyut nadi perifer di leher
(untuk nadi karotis) dan ekstremitas; itu juga palpasi titik impuls maksimum (PMI) di dinding
dada anterior. Getaran yang relatif kuat tercipta saat ventrikel berkontraksi, ditransmisikan ke
bawah puncak jantung dan masuk ke dinding dada. PMI terletak di ruang interkostal ke -5 di
garis midklavikula kiri pada individu yang sehat.
-Auskultasi
Deteksi dan pengenalan suara jantung memainkan peran penting dalam mendiagnosis
berbagai kondisi jantung dan katup. Karena keakraban dengan bunyi jantung sangat penting
dan praktis, siswa yang mengikuti USMLE diharapkan memiliki pemahaman yang baik
tentang patofisiologi dan penerapan klinisnya. Auskultasi paling baik dilakukan pada kulit
telanjang. Selalu pastikan untuk menjaga kesopanan pasien Anda saat memeriksa dada.
PEMERIKSAAN SISTEM HEMATOLOGI
Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan daerah kepala, telinga, mata, hidung dan tenggorokan
Konjunctiva anemis, mukosa pucat →anemia
Ikhterik/ jaundice hemolisis, heperbilirubinemia
Petekie → trombositopenia
Glositis → anemia defisiensi zat besi, anemia defisiensi vitamib B 12
Limfadenopati → limfoma
System integument : Pucat → anemia, Jaundice → hiperbilirubinemia, Koilonisia
(kuku seperti sendok) → anemia defisiensi zat besi, Ekimosis dan petekie →
trombositopenia
System kardiovaskuler : Takikardi S4 → anemia berat dengan gagal jantung
Abdomen : Splenomegali → polisitemia, limfomal
System neurologi : Kehilangan sensasi getar (vibratiosense) → anemia megaloblastik
System muskuloskleletal→ Nyeri tulang/ terderness→ myeloma multiple
Evaluasi Pemeriksaan: Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan secara valid melalui persiapan klien, alat
dan bahan, serta pemeriksanya sendiri. Pemeriksaan laboratorium meliputi berikut
Pemeriksaan Hb bila nilainya < 5 g/dl indikasi dilakukan tranfusi meski
tidak ada gejala
Pemeriksaan Hct → bila nilaninya >70 % indikasi dilakukan flebotomi segera
Hitung platelet → bila nilainya < 10.000.mm² maka risiko terjadi perdarahan
spontan, bila nilainya < 50.000/mm² maka risiko perdarahan meningkat pada trauma
dan pembedahan, bila 2.000.000mm2 maka terdapat risiko thrombosis
Hitung neutrofil → bila nilainya <500.mm² maka terdapat risiko tinggi infeksi
Protrombine time (PT) → Bila nilainya <1,5x control maka tidak ada peningkatan
risiko perdarahan, tetapi bila <2,5 x control dapat terjadi risik perdarahan spontan.
Pada PTT Bila nilainya<1,5x control maka ada penigkatan risiko perdarahan, bila 2,5
kontrol maka risiko tinggi adanya perdarahan spontan.
Waktu perdarahan→ bila nilainya >20 menit maka terdapat risiko perdarahan
spontan
Antitrombin III Bila nilainya <50% maka terdapat risiko terjadi thrombosis spontan
Pemeriksaan lengkap dari semua sistem sangat penting untuk mendeteksi efek
perifer dan sistemik dari gangguan jantung dan bukti gangguan noncardiac yang
mungkin mempengaruhi jantung. Pemeriksaan mencakup hal-hal berikut:
Pengukuran tanda vital
Palpasi nadi dan auskultasi
Pengamatan vena
Inspeksi dada, dan palpasi
Perkusi jantung, palpasi, dan auskultasi
Pemeriksaan paru meliputi perkusi, palpasi, dan auskultasi
Pemeriksaan ekstremitas dan abdomen