Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik adalah kondisi sistem sirkulasi yang teganggu
akibat volume darah intravaskuler yang berkurang. Hal ini
dapat terjadi karena perdarahan yang masif atau kehilangan
plasma darah.
Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik adalah gangguan sirkulasi yang disebabkan
oleh penurunan curah jantung pada volume intravaskular yang
cukup. Syok kardiogenik sering terjadi karena disfungsi
ventrikel kiri yang berat, meskipun dapat pula terjadi dengan
fungsi ventrikel kiri yang masih baik.
Syok
Gejala Klinis Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik sering berkaitan dengan penyakit jantung
yang menyertai. Contohnya pasien infark miokard akut yang
datang dengan keluhan nyeri dada tipikal. Manifestasi syok
biasanya terjadi dalam beberapa hari sampai seminggu.
Biasanya pasien mengeluh nyeri dada diikuti gejala edema paru
akut yang berlangsung tiba-tiba, bahkan dapat terjadi henti
jantung mendadak.
1. Hepatomegali
2. Regurgitasi Trikuspid
3. Asites
Pulsasi arteri di ekstrimitas perifer akan menurun pada gagal
jantung kanan, edema ekstrimitas perifer pun dapat muncul.
Pada pemeriksaan akral, temuan klinis akral teraba dingin dan
sianotik dapat menjadi tanda bahwa telah terjadi penurunan
perfusi perifer.
Syok
Diagnosis Syok Kardiogenik
Dasar diagnosis syok kardiogenik adalah hipotensi sistemik.
Tekanan darah yang dijadikan nilai cut-off syok kardiogenik
adalah < 90 mmHg. Syok kardiogenik didefinisikan sebagai
1. Tekanan Darah Sistolik < 90 mmHg selama > 1 jam, yang diikuti
2. Tidak respon dengan terapi cairan (saja)
3. Manifestasi sekunder disfungsi jantung, atau
4. Indeks kardiak < 2,2 L/menit/m2
5. Tekanan hidrostatik kapiler paru > 18 mmHg
Dalam kondsi tertentu, syok kardiogenik dapat ditegakkan
meskipun