Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemampuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup dan majunya ilmu

pengetahuan, terutama karena ilmu kedokteran, mampu meningkatkan umur

harapan hidup (life expentary). Akibatnya jumlah orang yang lanjut usia akan

bertambah dan ada kecenderungan akan meningkat lebih cepat.

Keperawatan pada usia lanjut merupakan bagian dari tugas dan profesi

keperawatan yang memerlukan berbagai keahliandan ketrampilan yang

spesifik, sehingga dibidang keperawatan lanjut usia berkembang menjadi

suatu spesialisasi yang mulai berkembang.

Keperwatan lanjut usia dalam Bahasa inggris sering di bedakan atas

gerontologic nursing dan geriatric nurse atau perawat gerontologi adalah

perawat yang bertugas memberikan asuhan keperawatan pada semua

penderita berusia diatas 65 tahun (di Indonesia dan asia dipakai Batasan usia

60 tahun) tanpa melihat apapun penyebabnya dan dimanapun dia bertugas.


B. TUJUAN

1. Tujuan umum

Untuk menambah pengetahuan penulis terutama tentang lanjut usia

dengan hipertensi, sebagai pembelajaran tentang asuhan keperawatan

gerontic

2. Tujuan khusus

a. Mampu menjelaskan tentang perawatan, pengobatan dan pencegahan

hipertensi pada lanjut usia.

b. Memahami asuhan keperawatan pada lanjut usia dengan hipertensi

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari secara khusus mengenai factor-

fakyor yang menyangkut lanjut usia (Nugroho Wahyudi, 1992)

Pengertian lanjut usia menurut UU No 4 Tahun 1965 adalah seseorang yang

mencapai umur 55 tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk

keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain

(Wahyudi, 2000), sedangkan menurut UU No 12 Tahun 1998 tentang


kesejahteraan lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun

(Depsos, 1999).

Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan

fenomena biologis. Kehidupan itu akan di akhiri dengan proses penuaan yang

berakhir dengan kematian (Hutapea, 2005).

B. BATASAN ATAU PEMBAGIAN LANJUT USIA

Adapun beberapa pendapat mengenai pembagian atau Batasan lanjut usia

yakni :

1. Menurut WHO :

a. Middle age : 45-59 tahun

b. Elderly : 60-70 tahun

c. Old : 75-90 tahun

d. Very old : diatas 90 tahun

2. Menurut UU No IV Tahun 1965 Pasal 1

Menyatakan bahwa seseorang dapat dikatakan lanjut usia setelah

mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari

nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah

dari orang lain.

C. TEORI- TEORI PROSES MENUA

Adapun teori-teori menua itu adalah :


1. Teori-teori biologis

a. Secara keturunan dana tau mutase

b. Stress menyebabkan sel-sel tubuh Lelah

c. Akumulasi dari produk sisa

d. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan

e. Kekurangan gizi

2. Teori-teori kejiwaan social

a. Aktivitas dan kegiatan

1. Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan

secara langsung

2. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari

lanjut usia.

b. Kepribadian berlanjut

Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia

c. Putarnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan

kemunduran individu dengan individu lainya.

D. Mitos-mitos lansia dan kenyataan

1. Mitos kedamaian dan ketenangan lanjut usia dapat santai menikmati hasil

kerja dan jerih payahnya di masa muda dan dewasanya, badai dan

goncangan kehidupan seakan akan sudah berhasil dilewati.


2. Kenyataan

a. Sering ditemui stress karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta

penderitaan karena penyakit

b. Depresi

c. Ke khawatiran

d. Paranoid

e. Masalah psikotik

3. Mitos berpenyakitan

Lansia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai dengan

berbagai penderitaan akibat bermacam penyakit yang menyertai proses

menua (lansia merupakan proses masa berpenyakit dan kemunduran )

4. Kenyataan

Memang proses penuaan disertai menurunya daya tahan tubuh dan

metabolism sehingga rawan terhadap penyakit.

E. Penurunan -penurunan dari system yang terjadi pada lansia

Penurunan -penurunan itu meliputi :

1. System persyarafan

2. System pendengaran

3. System pengliatan

4. System kardiovaskuler

5. System respiratori
6. System gastrointestinal

7. System genito urinaria

8. System endokrin

9. System kulit

10. Siste musculoskeletal

F. Hipertensi

1. Pengertian

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah

sistolik lebih dari 140mmhg dan tekanan diastolic 90mmhg.

Pada manula hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari

160mmhg dan diastolic 90mmhg (Brunner and Suddarth, 2002).

2. Etiologi

Berdasarkan etiologi dibagi menjadi dua :

a. Hipertensi idiopatik

90 % tidak diketahui penyebabnya, tetapi ada factor pendukung : stress

psikososial, obesitas, kurang olahraga dan merokok.

b. Hipertensi primer

Yaitu hipertensi yang disebabkan olh penyakit lain, yaitu ginjal,

kehamilan, obat0obtan(kontrasepsi)

c. Factor yang mempengaruhi hipertensi: usia, riwayat keluarga dan gaya

hidup
3. Anatomi fisiologi

a. Arteri

b. Arteriole

c. Jalur- jalur pembuluh dan kapiler

d. Vena- vena dan venula

e. Aliran darah jantung

f. Aliran darah sistemik

Dalam sirkulasi darah terdapat 2 fase :

1. Fase kontraksi (sistolik)

2. Fase relaksasi (diastolic)

Frekuensi jantung

System control yang berperan dalam mempertahankan tekanan darah

arteri:

1. System baroreseptor

2. System renin angiotensin

3. Pengaturan volume cairan tubuh

4. Auto regulasi vaskuler


G. Patofisiolgi

Medulla adrenal mensekresi efineprin yang menyebabkan vasokontriksi

korteks adrenal. Mensekresi kortisol dan sterois lainya yang dapat

memperkuat respon vasokontriktor, kuat yang pada giliranya merangsang

sekresi aldosterone oleh korteks adrenal.

Hormone ini menyebabkan retensi natriumdan iar oleh tubuler ginjal dan

menyebabkan peningkatan volume intravaskuler.

H. Klarifikasi hipertensi

Data Sistolik Diastolic


Normal <120mmHg <80mmHg
Pre hipertensi 130-139mmHg 80-90mmHg
Hipertensi stage 1 140-159mmHg 90-99mmHg
Hipertensi stage 2 160-170mmHg 100-109mmHg
Hipertensi stage 3 180-200mmHg 110-119mmHg
Hipertensi stage 4 >210mmHg >120mmHg

I. TANDA DAN GEJALA

Gejala yang sering terjadi :

1. TD >140/>90mmHg

2. Takikardia

3. Pusing, sakit kepala


4. Palpitasi

5. Mata berkunang-kunang

6. Rasa berat ditengkuk

7. Sukar tidur

Individu yang mengalami hipertensi kadang tidak menampakan gejala

sampai bertahun-tahun, gejala timbul bila ada biasanya menunjukan

kerusakan vaskuler dengan manifestasi yang khas, sesuai dengan organ yang

di vaskularisasi oleh pembuluh darah yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai