Anda di halaman 1dari 30

Nyeri

Dada
Kelompok 5
Tutor: dr. Muh. Ihsan Kitta, M.Kes., Sp.OT
Ketua kelompok: Baso Farihal Farhan (105421104619)
Sekretaris : Batrisyia Az-Zahra Ruchban (105421105519)
Anggota:
1. Muhammad Fiqran Muchal Makhdur (105421104219)
2. Rifad Abigail (105421104319)
3. A. Mut'mainnah (105421104419)
4. Muhammad Risqullah Ammar (105421104519)
5. Nurul Qalbi (105421104719)
6. Wa Ode Raniyati (105421104819)
7. Maftuha Al Humaerah (105421104916)
8. Feby Fadilah Hakim (105421104919)
9. Muhammad Nizar Irsya (105421105019)
10. Farah Tzabitah S. Pabbage (105421105119)
11. Yusril Ramadhan (105421105219)
12. Derish Alfayed Tibong (105421105319)
13. Puspita Ainun Dwi Putri Riali (105421105419)
Skenario 5
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dibawa
ke unit gawat darurat RS dengan keluhan
nyeri dada sejak 8 jam yang lalu seperti
tertindih benda berat, memberat disertai
muntah dan berkeringat dingin. Riwayat
diabetes mellitus sejak 10 tahun.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan
GDS 450 mg/dL, CKMB 85 U/L, troponin
I positif 2,2 Ug/L.
Proses Pemecahan
Masalah
1. Identifikasi aspek sentralnya (misal bagian tubuh, saluran, organ, atau
fungsi tubuh apa yang terganggu) dan catat apa saja yang sudah diketahui
oleh kelompok tentang struktur dan fungsi normal aspek sentral tersebut.
2. Informasi lain apa yang perlu diperoleh dari riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk memperoleh
gambaran jelas tentang kondisi pasien?
3. Cari hubungan antara data tersebut dengan langkah 1.
4. Usahakan memperoleh hubungan sebab-akibat dari temuan di atas.
Faktor risiko apa yang penting?
5. Buat daftar hipotesis dan urutkan berdasarkan tingkat kemungkinannya.
6. Pertimbangkan informasi apa lagi yang harus diperoleh untuk
menegakkan diagnosis pasti.
7. Buat rencana penanganan.
01
ASPEK SENTRAL
Anatomi
Jantung
Histologi Miokardium

• Merupakan lapisan yang paling


tebal dari lapisan jantung.
• Terdiri dari sel-sel otot jantung
• Serat otot dibungkus jaringan ikat
• Pada ventrikel terdapat trabekula
karnea(tonjolan berkas otot
jantung kedalam rongga jantung)
• Miokardium ventrikel lebih tebal
dari atrium
• Jaringan ikat intertisial berisi serat
retikuler
• Serat elastis lebih banyak di
atrium daripada ventrikel
Fisiologi
Miokardium
Myocardium
• Sel kontaktil Otorikmik
• Sel otorikmik 1. Nodus Sinoatrial (nodus SA)
2. Nodus Atrioventrikuler (nodus AV),
3. Berkas His (berkas atrioventrikuler),
4. Serat Purkinje

Sel kontraktil
Dalam kontraksi otot untuk memompa
darah impul dari sel otorikmik akan
membuat myocardium berkontaksi melalu
4 fase
02
INFORMASI LAIN
Informasi Berdasarkan
Skenario
• Anamnesis : Seorang laki-laki berusia 55 tahun ,keluhan nyeri dada sejak 8
jam yang lalu seperti tertindih benda berat, memberat disertai muntah dan
berkeringat dingin. Riwayat diabetes mellitus sejak 10 tahun.
• pemfis : -
• Pemeriksaan lab : GDS 450 mg/dL, CKMB 85 U/L, troponin I positif 2,2
Ug/L.
• Nyeri menjalar
Informasi lain
Nyeri dada bisa menjalar ke bagian lengan kiri, leher rahang bawah, gigi, punggung?interkapula,
perut dan dapat juga ke lengan.
• Rasa mual muntah dan keringat dingin
Nyeri yang menjalar ke epigastrium akan menstimulasi gangguan pada saluran pencernaan seperti
mual, munta

• Tidak ada Riwayat konsumsi obat


• Nyeri memberat saat beraktivitas
Volume tidal yang tidak stabil sehingga tekanan isi abdomen terhadap diafgragma meningkat
mempengaruhi proses pertukaran gas, aliran balik vena ke jantung (preload) meningkat sehingga
meningkatkan kerja jantung.

• Orang tua memiliki penyakit jantung


Penyakit jantung bawaan merupakan bentuk tersering cacat lahir dan merupkan penyebab utama
kematian pada tahun pertama kehidupan. Riset membuktikan bahwa mjtasi genetic, factor
lingkungan, penyakit ibu atau masuknya toksin pada saat kehamilan dapat berperan dalam
malformasi jantung.
Hasil EKG pasien
03
HUBUNGAN DATA DAN ASPEK
SENTRAL
04
FAKTOR RISIKO
FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DIMODIFIKASI
RIWAYAT KELUARGA USIA Jenis Kelamin
Riwayat keluarga disebabkan AHA Scientific Statement Laki-laki memiliki risiko lebih
karena orang tersebut menerima memaparkan bahwa angka besar terkena serangan jantung
gen yang kemungkinan besar kejadian IMA-EST tertinggi lebih awal dari perempuan.
memiliki PJK. didapatkan pada umur <65 Dikarenakan perempuan
tahun. penyakit jantung dipengaruhi oleh hormone
koroner juga meningkat estrogen,oleh karena itu wanita
seiring dengan pertambahan terkena penyakit jantung
umur. Ketika menopause

FAKTOR YANG DAPAT DIMODIFIKASI


RIWAYAT DIABETES MELITUS
Tingginya kadar glukosa dalam darah akan memicu lebih mudahnya
LDL menempel pada dinding endhotel sehingga akan membentuk
plak kondisi plak semakin parah jika jumlah HDL tidak
seimbang/lebih rendah dalam darah. Oleh karena itu, aliran darah
terhambat oleh plak tersebut sehingga aliran darah menjadi tinggi,
namun volume darah yang dialirkan ke miokard sedikit, maka
oksigen yang dibawapun tidak mencukupi kebutuhan untuk
metabolisme sel jantung sehingga menimbulkan iskemik---infark
miokard.
05
HIPOTESIS
STEMI NSTEMI UA (Unstable Angina)

NYERI DADA + + +

OCCLUSIVE THROMBUS + Total + Partial + Partial

MARKER + + -

ECG + ST ELEVASI - ST DEPRESI NON SPESIFIC ECG


06
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
ELEKTROKARDIOGRAFI
a. Elevasi segmen ST ≥ 1 mm di minimal dua lead yang berdekatan,
b. Terdapat evolusi pada EKG 1 jam kemudian
LABORATORIUM

Lab pasien : GDS 450 mg/dL, CKMB 85 U/L, troponin I positif 2,2 Ug/L

Peningkatan nilai enzim CKMB dan cTn dua kali batas atas normal menunjukkan
adanya nekrosis jantung.

• Creatinine kinase myocardial band (CKMB) : Normal <24 U/L

• Cardiac specific troponin (cTn) : Normal troponin T <50 ng/mL


Troponin I <0.05 ng/mL

• Gula Darah Sewaktu (GDS) : Normal <110 mg/dL


FOTO TORAKS
Rontgen toraks Sebaiknya dilakukan pada seluruh pasien dengan IM akut.
Hal yang perlu di perhatikan adalah:

• Pelebaran mediastinum - mungkin menunjukkan diseksi aorta, yang


menampakan kontraindikasi absolut untuk fibrinolisis.
• Tanda edema paru - menekankan perlunya terapi anti gagal jantung
(diuretik intravena, oksigen, penghambat ACE, dan mungkin infus
nitrat).
• Pembesaran jantung - menunjukkan gagal jantung.

EKOKARDIOGRAFI
Bila diagnosis SKA dengan elevasi diragukan atau ada kecurigaan
penyebab lain seperti diseksi aorta, emboli paru atau efusi perikard.

Pemeriksaan ekokardiografi tidak boleh sampai menyebabkan penundaan


terapi yang diberikan.
• Menentukan fungsi ventrikel kiri
• Menentukan ukuran infark, atau
• Mendeteksi infark miokard
07
PENANGANAN
Fase Akut Fase Fase
di UGD Perawatan perawatan
diruang
Intensif (2x24
biasa non
jam) intensif
Penanganan Awal
Fase Akut di UGD
1. Bed rest total  
2. Oksigen 2-4L/menit
3. Pemasangan IV FD
4. Obat-obatan :.
Aspilet 160mg kunyah, Clopidogrel, Nitrat, Morfin 2-4 mg iv
Monitoring jantung
6. Rujuk ke Rumah Sakit
7. Jika onset < 12 jam. Waktu merujuk ke rumah sakit> 90
menit 
8. Fibrinolitik (di IGD) dengan streptokinase 1.5 juta unit
dalam 30-60 menit atau alteplase.
Fase Perawatan Intensif
(2x241.jam)
Obat-obatan:
a.Simvastatin 1x20-40mg atau Atorvastatin 1x20- 40mg atau rosuvastatin 1 x 20 mg
jika kadar LDL di atas target
b. Aspilet 1x80-160 mg
c.Clopidogrel 1x75mg atau Ticagrelor 2x90mg
d. Bisoprolol 1x5-10mg jika fungsi ginjal bagus, atau Carvedilol 2x 12,5 mg jika
fungsi ginjal menurun, dosis dapat di uptitrasi; diberikan jika tidak ada kontra
indikasi
e. Ramipril1 x 10 mg atau Lisinopril 1x 10, Captopril 3x25mg atau jika LV fungsi
menurun EF <50% dan diberikan jika tidak ada kontra indikasi
f. Jika intoleran dengan golongan ACE-I dapat diberikan obat golongan ARB:
Candesartan 1 x 16, Valsartan 2x80 mg
g. Obat pencahar 2xIC (7)
h. Diazepam 2x5 mg
i. Heparinisasi dengan: UF heparin bolus 60 Unit/kgBB, maksimal 4000 Unit,
dilanjutkan dosis rumatan 12 unit/kgBB maksimal 1000 Unit/jam atau Fondaparinux
1x2,5 mg SC atau antikoagulan lainnya.
Monitoring kardiak
3. Puasa 6 jam
4. Diet jantung I 25-35 kkal/KgBB/24jam
5. Totalcairan 25-35 cc/KgBB/24jam
6. Pemeriksaan profil lipid (kolesterol total,
HDL, LDL, trigliserid) dan asam urat dan
serial enzim (CK MB
dan Troponin)
Fase perawatan diruang biasa non
intensif
1. Sama dengan langkah 2 a-f (diatas)
2. Stratifikasi Risiko untuk prognostic sesuai
skala prioritas pasien.
3. Rehabilitasi dan Prevensi sekunder
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai