ANGGOTA KELOMPOK
2. Faktor Sirkulasi
3. Faktor darah
Darah merupakan pengangkut oksigen menuju seluruh bagian tubuh.
Jika daya angkut darah berkurang, maka jalan pembuluh tidak
cukup membantu. Diantaranya: anemia, hipoksemia dan polisitemia.
4. Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh
Pada orang normal meningkatnya kebutuhan oksigen mampu dikompensasi
diantaranya dengan meningkatkan denyut jantung.
FAKTOR RESIKO AMI
DAPAT DI MODIFIKASI TIDAK DAPAT DI MODIFIKASI
1. Merokok 1. Usia
2. Konsumsi Alkohol 2. Jenis Kelamin
3. Infeksi Pernafasan 3. Riwayat Keluarga
4. Obesitas 4. RAS
5. Hipertensi Sistemik 5. Geografi
6. Penyakit DM 6. Tipe Kepribadian
7. < Olahraga 7. Kelas Ekonomi-Sosial
PATOFISIOLOGI AMI
Berawal dari proses aterosklerosis yang merupakan factor etiologi utama
yang mendasari terjadinya penyakit jantung koroner. Terbentuknya plaque
dari aterosklerosis menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah arteri,
bila plaque ini pecah dan berdarah menyebabkan thrombosis dan obstruksi
arteri koroner. Obstruksi pembuluh darah lebih dari 75% akan meningkatkan
kematian (30 – 40%).
Penyempitan atau obstruksi total pembuluh arteri koroner akan mempengaruhi
perfusi koroner. Suplai oksigen yang kurang menyebabkan iskemia miokard. Pada
iskemia memaksa miokardium mengubah metabolisme bersifat anaerob dimana
asam laktat yang dihasilkan tertimbun di sel-sel miokard akan menstimuli ujung
saraf dan menimbulkan rasa nyeri dada, serta kadar pH sel akan
berkurang/asidosis.Iskemia miokard yang berlangsung lama lebih dari 35 – 45 menit
menyebabkan kerusakan sel-sel miokard yang irreversible dan nekrosis. Pada
keadaan demikian fungsi ventrikel terganggu, kekuatan kontraksi berkurang,
penurunan stroke volume dan fraksi ejeksi serta gangguan irama jantung
MANIFESTASI KLINIS AMI
A. Manifestasi Klinis
1. Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus menerus.
2. Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat menjalar
ke bahu dan terus ke bawah menuju lengan.
3. Nyeri dapat menjalar ke arah rahang dan leher.
4. Nyeri disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaphoresis berat,
pening atau kepala terasa melayang dan mual muntah.
B. Manifestasi Laboratorium
Pemeriksaan Enzim Jantung :
2. LDH/HBDH, Meningkat dalam 12-24 jam dan memakan waktu lama untuk
kembali normal.
1. EKG (Electrocardiogram)
3. Tes Radiologi :
Coronary Angiography
Foto dada
Angiografi koroner
KOMPLIKASI AMI
1. Aritmia
2. Bradikardia Sinus
3. Irama Nodal
4. Asistolik
5. Takikardia Sinus
6. Kontraksi Atrium Prematur
7. Rupture miokardial
8. Bekuan darah
PENATALAKSANAAN AMI
a. Diagnosa
e. Akses Intravena
1. Larutan fisiologis atau RL dengan jarum infus besar atau bisa juga
dengan pasang infus dekstrosa 5% untuk persiapan pemberian
obat intravena.
2. Bila pada kejadian henti jantung, nafas tak ada, saluran infus
terpasang, maka vena cubiti anterior dan vena jugularis eksterna
merupakan pilihan pertama untuk dipasang aliran infus.
f. Penghilang rasa sakit
1. Preparat nitrat : tablet di bawah lidah atau spray. Nitrogliserin IV
untuk sakit dada iskemik berat dan tekanan darah > 100 mmHg.
2. Morphin 9 jika nitrat tidak berhasil atau pada sakit dada berat
dengan dosis kecil IV (1-3 mg), diulang setiap 5 menit nitrasi
sampai sakit dada hilang.
g. Pemberian Obat AMI
1. Obat-obatan Trombolitik
Obat-obatan ini digunakan untuk melarutkan bekuan darah yang
menyumbat arteri koroner. Waktu paling efektif pemberiannya
adalah 1 jam setelah timbul gejala pertama dan tidak boleh lebih
dari 12 jam pasca serangan.
2. Beta Blocker
Obat-obatan ini menurunkan beban kerja jantung. Bisa juga
diguanakan untuk mengurangi nyeri dada
3. Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) Inhibitors
Obat-obatan ini menurunkan tekanan darah dan mengurangi cedera pada otot jantung.
Obat ini juga dapat digunakan untuk memperlambat kelemahan pada otot jantung.
Misalnya captropil.
4. Obat-obatan antikoagulan
Obat-obatan ini mengencerkan darah dan mencegah pembentukan bekuan darah pada
arteri. Missal : heparin, dan enoksaparin.
5. Obat-obatan antiplatelet
Angioplasty Coroner
CABG
(Coronary Artery Bypass Grafting)