Anda di halaman 1dari 11

Nama: Ardila

Kelas :1B Keperawatan


Nama obat: PREDNISONE / ALERGI
Dosen : APT.LILI SARTIKA,S,Farm,M.Frm
Merek dagang Prednison: Eltazon, Flites 5, Ifison, Inflason, Lexacort,
Pehacort, Prednisone, Prednison, Remacort, Trifacort.

INDIKASI:
Keadaan alergi,paradangan dan penyakit lain yang membutuhkan pengobatan
dengan glukokortikoid seperti reumatik, penyakit kolagen, penyakit kulit.
MEKANISME KERJA OBAT
Farmakologi prednison terdiri dari aspek farmakodinamik dan farmakokinetik, bekerja
dengan cara menghambat migrasi sel polimorfonuklear (PMN).

Farmakodinamik:
Prednisone mengurangi inflamasi dengan cara menginhibisi migrasi sel polimorfonuklear
(PMN) dan mengurangi peningkatan permeabilitas kapiler.
Prednisone mensupresi sistem imun dengan cara mengurangi aktifitas dan volume sistem
limfe.
Prednisone di dalam darah akan berubah menjadi bentuk aktif, dan di dalam inti sel akan
mengikatkan diri dan mengaktivasi reseptor-reseptor sitoplasmik nuklear spesifik dengan
afinitas yang tinggi, sehingga mengakibatkan ekspresi genetik yang berubah dan
menginhibisi produksi sitokin pro-inflamatori.
Bentuk aktif tersebut menghasilkan inhibisi infiltrasi leukosit, mengintervensi fungsi
mediator-mediator terhadap respon inflamatori, mensupresi respon imun humoral, serta
mengurangi edema dan jaringan parut
Farmakokinetik
Farmakokinetik prednison mayoritas didistribusikan berikatan dengan protein.

Absorpsi
Absorpsi prednison sangat baik setelah konsumsi per oral. Konsentrasi puncak dalam plasma

darah tercapai sekitar 1 3 jam pada sediaan immediate release, dan sekitar 6 jam pada
sediaan delayed release. Bioavailabilitas obat per oral adalah 92%.

Distribusi
Distribusi prednison dalam ikatan dengan protein sebesar 65% ─91%.
Metabolisme
Metabolisme terjadi di hati dengan cara hidroksilasi menjadi metabolit aktif, prednisolon.

Eliminasi
Prednison diekskresikan ke dalam urin. Waktu paruh biologis setelah konsumsi per oral adalah
sekitar 3-4 jam. Pada anak-anak waktu tersebut lebih pendek, yaitu sekitar 1-2 jam. [1-4]
DOSIS DAN ATURAN PAKAI PREDNISONE
Kondisi: Alergi
Dewasa: 5–60 mg per hari.
Dosis pemeliharaan dan durasi pengobatan akan disesuaikan dengan respon terapi dan kondisi pasien.

Kondisi: Asma akut


Dewasa: 40–60 mg, 1–2 kali sehari, selama 3–10 hari.
Anak-anak usia 0–11 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari, selama 3–10 hari. Dosis maksimal 60 mg per hari.

Kondisi: Bursitis
Dewasa: 5–60 mg per hari. Dosis pemeliharaan dan durasi pengobatan akan disesuaikan dengan respon terapi dan
kondisi pasien.

Kondisi: Rheumatoid arthritis


Dewasa: 10 mg/hari. Dosis pemeliharaan dan durasi pengobatan akan disesuaikan dengan respon terapi dan
kondisi pasien.
Kondisi: Multiple sclerosis
Dewasa: 200 mg per hari, selama seminggu, dilanjutkan dengan 80 mg tiap 2 hari sekali, selama
sebulan.

Kondisi: Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP)


Dewasa: 1–2 mg/kgBB per hari. Dosis pemeliharaan dan durasi pengobatan akan disesuaikan
dengan respon tubuh pasien terhadap terapi dan kondisi pasien secara umum.

Kondisi: Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis (carinii) jirovecii (sebagai terapi


tambahan)
Dewasa: 40 mg, 2 kali sehari, selama 5 hari pertama; dilanjutkan dengan 40 mg, sekali sehari,
selama 5 hari berikutnya. Dosis dapat diturunkan menjadi 20 mg, selama 11 hari berikutnya
hingga peradangan mereda.
Kontraindikasi:
Hindari penggunaan Prednisone pada pasien yang memiliki
indikasi:
1. Tuberculosis aktif
2. Infeksi akut
3. Infeksi jamur
4. Herpes simpleks mata
5. Ulkus peptikum (peradangan lambung).
Efek Samping Prednisone
Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan
Prednisone, yaitu:
1. Berat badan bertambah
2. Kekuatan otot melemah dan merasa letih atau lemah
3. Menstruasi tidak teratur
4. Sakit perut atau gangguan pencernaan
5. Merasa mual
6. Infeksi jamur
7. Mudah merasakan kebingungan
8. Susah tidur.
Cara mengatasi efek samping

Penghentian obat ini perlu dilakukan secara bertahap untuk mencegah


terjadinya gejala putus obat dan efek samping. Disarankan untuk
mengonsumsi prednison bersama dengan makanan atau susu untuk
mencegah terjadinya nyeri pada lambung. Makanan atau susu akan
melindungi dinding lambung agar tidak teriritasi
MEKANISME KERJA OBAT
Prednisone merupakan kortikosteroid sistemik dengan efek glukokortikoid dan
antiinflamasi. Mekanisme kerja dengan mempengaruhi sintesa protein
kortikostreoid bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasma sel
jaringan dan membentuk kompleks reseptor steroid.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai