Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

KASUS

Gagal Jantung
Kongestif
Dosen Pembimbing : Dr. dr. Gema Nazri Yanni, M.Ked (Ped), Sp. A

PRESENTATOR:
Cynthia (Nim. 140100168)
Jeihan Alkhair (Nim. 140100111)
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN SLIDE 3
Gagal jantung didefinisikan sebagai kelainan struktur jantung atau fungsi yang
menyebabkan kegagalan jantung untuk mengirimkan oksigen pada tingkat yang
sepadan dengan kebutuhan metabolism jaringan, meskipun tekanan pengisian
normal (atau hanya dengan peningkatan pengisian tekanan

Gagal jantung juga merupakan sindroma klinis yang ditandai oleh


ketidakmampuan miokardium memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh termasuk kebutuhan untuk pertumbuhan
Epidemiologi
SLIDE 4

15
15juta
jutakematian
kematiananak
anaktiap
tiaptahun
tahundididunia
dunia

Penyebab
Penyebabterseringnya
terseringnyaadalah
adalahPJB
PJB(90%)
(90%)
Patofisiologi
SLIDE 5
Afterload Kontraktilitas Frekuensi nadi
Preload

Gagal Jantung
Klasifikasi
SLIDE 6
Klasifikasi
SLIDE 7
Diagnosis
SLIDE 8
Gejala klinis pasien secara umum yaitu:
Gangguan penampilan jantung
• Takikardia, kardiomegali, hiperaktifitas precordial, sianosis perifer, ekstremitas teraba
dingin, pulsasi perifer melemah, tekanan darah sistemik menurun, penurunan CRT dan
gelisah, pulsus paradoksus, bising jantung, failure to thrive, keringat berlebihan

Gejala bendungan jantung


• Retraksi, grunting, wheezing ekspirasi, sianosis sentral

Gejala bendungan vena sistemik


• Pembesaran hati, bendungan vena di leher, edema perifer, asites
Diagnosis
SLIDE 9
Laboratorium Radiologis
• Darah • Foto Thorax
• Urin • EKG
• Ekokardiography
• Kateterisasi dan
Angiokardiografi
• Biomarker
Penatalaksanaan SLIDE 10

Diuretik Digitalis Dopamin

Transplantasi
Vasodilator
Jantung
Prognosis
SLIDE 11

Prognosis gagal jantung bergantung pada


derajat beratnya dan penyebab gagal jantungnya.
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
SLIDE 13
MZP, 13 tahun, laki-laki
5 bulan yang lalu 3 bulan yang lalu 1 bulan yang lalu masuk ke RSUP HAM

• Demam (+) bersifat tinggi • Sesak nafas (+), berlangsung • Bengkak pada kedua • Sesak nafas memberat
terus menerus, turun dengan terus menerus, muncul kelopak mata (+), muncul dalam 1 hari ini dan pasien
obat penurun panas namun terutama saat pasien tiba-tiba dan menghilang 1- sudah tidak mampu
naik kembali kemudian. beraktivitas. 2 hari kemudian bangun dari tempat tidur.
Menggigil (-), kejang (-) • Pasien lebih nyaman tidur • Pucat (+)
• Nyeri menelan (+) dengan 2 bantal
• Nyeri sendi (+) bersifat • Terbangun tiba-tiba karena
berpindah-pindah dan sesak (+)
menghilang sendiri • Batuk malam (+)
• Nyeri dada (+) di sebelah kiri
terutama saat pasien sesak. Dirujuk dari RS Tanjung Balai dan rutin kontrol ke poli kardiologi
Nyeri seperti tertusuk dan Riwayat penggunaan obat : Paracetamol, Benzatin Penicillin, Digoxin,
hilang saat istirahat Captopril, Spironolakton, Furosemide
LAPORAN KASUS SLIDE 14
 Riwayat keluarga : Kakek pasien meninggal karena penyakit
jantung.  Riwayat tumbuh kembang

 Riwayat kelahiran : Pasien lahir secara normal, cukup bulan ditolong Menegakkan kepala : 4 bulan
oleh bidan dan segera menangis. BBL, PB, LK tidak jelas. Pasien Membalik badan : 6 bulan
merupakan anak ke-1 dari 1 bersaudara. Riwayat ibu menderita
penyakit saat kehamilan (-). Riwayat antenatal care tidak jelas Duduk : 8 bulan
 Riwayat imunisasi: Tidak jelas. Merangkak : 9 bulan
 Riwayat pemberian makan : Berdiri : 10 bulan
ASI : 0–12 bulan Berbicara : 10 bulan
Susu formula : 6 bulan–tidak jelas Berjalan : 12 bulan
MP-ASI : tidak jelas  Corak Reproduksi Ibu : Usia ibu saat hamil
Makanan keluarga: tidak jelas adalah 22 tahun dan melahirkan pada usia 23
tahun. Riwayat aborsi (-).
 Data perumahan : Pasien tinggal bersama
dengan kedua orang tua.
PEMERIKSAAN FISIK SLIDE 15
Status Presens
Sensorium: GCS 15 (E4V5M6) T: 37°C BB: 30 kg TB: 140 cm
TD: 100/60 mmHg BB/U : 66,7% (Malnutrisi berat)
HR: 100 kali/menit TB/U : 90,3% (Normoheight)
RR: 30 kali/menit BB/TB : 88,2% (Malnutrisi Ringan)
Kondisi umum : berat
Kondisi penyakit : sedang
Kondisi nutrisi : malnutrisi ringan
Dijumpai dyspnoe, anemis dan edema.
PEMERIKSAAN FISIK SLIDE 16
Status Lokalisata
Kepala : Mata : Edema palpebral (+/+), konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+)
Mulut : Bibir : Mukosa bibir pucat
Hidung/ Telinga : Tidak dijumpai adanya kelainan
Leher : TVJ R+3 cmH2O
Thoraks : Usaha otot bantu nafas (+), retraksi intercostal(+), RR: 30 kali/menit
HR: 112 kali/menit, regular, desah (+) sistolik di ICS IV parasternal sinistra grade 3/6
Batas Jantung: Atas : Intercosta II Linea Midclavicularis Sinistra
Kiri: Intercosta IV Linea Axillaris Anterior Sinistra
Kanan : Intercosta IV Linea Midclavicularis Dextra
 
PEMERIKSAAN FISIK
SLIDE 17

Abdomen : Soepel, peristaltik (+) N


Ekstremitas : Akral hangat, nadi 100 kali/menit, TD: 100/60 mmHg
Genitalia, anorectal: Dalam batas normal, laki-laki
SLIDE 18
Diagnosis banding : - CHF NYHA IV ec
RHD
dd/ CHD
- Pneumonia
Tatalaksana
Diagnosis kerja : CHF NYHA IV ec RHD
 Tirah baring (bed rest)
 O2 3 L/menit
 IVFD D5% NaCl 0,45% 30gtt/i mikro
 Inj. Furosemide 30mg/12jam
 Inj. Ceftriaxone 1g/12jam
 Inj. Ranitidin 30mg/8jam
 Captopril 2x12,5mg
 Diet Sonde 1980 kkal/ hari dan protein 66g
HASIL LABORATORIUM SLIDE 19

Kesan :
Anemia normokrom normositik + leukositosis

Hasil EKG :
Sinus takikardi
PEMANTAUAN SLIDE 20
Follow up 10 – 11 Agustus 2018
S: Sesak napas (+), saturasi tercapai,TD tercapai P:
• O2 nasal kanul 2L/menit
O: Sensorium: CM T: 37 °C • IVFD D5% NaCl 0,9% 32cc/jam mikro selama 48jam
• Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+) • Inj. Dobutamin 450mg dalam 50cc Nacl 0,9%
• Mulut : Bibir : Pucat • Inj. Furosemide 30mg/12jam
• Toraks : RR: 32 kali/menit, regular • Inj. Ceftriaxone 1g/12jam
HR: 100 kali/menit, regular, desah (+) sistolik ICR IV • Inj.Ranitidin30mg/8jam/IV
parasternalis kiri grade 3/6 • Captopril 2x12,5mg
• Abdomen : Soepel, peristaltik (+) N • Inj. Benzatin Penicillin 1,2 juta/unit  Skin Test
• Ekstremitas : nadi 100 kali/menit, TD: 100/60 mmHg • Lisinopril 1x4mg
• Spironolakton 2x25mg
• Ca Glukonas 10cc dalam 10cc D5% habis dalam 20menit
A: DD/ - CHF NYHA III ec RHD dd/ CHD (10/08/2018)
R/ Cek albumin, buccal brush, ASTO, CRP, throat swab, LED, • Ca Glukonas 15cc dalam 30cc D5% habis dalam 20menit
(11/08/2018)
urinalisa, BMP, cek ulang DL, elektrolit, KGD • Transfusi PRC 175cc habis dalam 4jam (10/08/2018)
• FFP 300c (10/08/2018)
• Diet Sonde 1980 kkal/ hari dan protein 66g
Hasil Lab
Hasil Laboratorium SLIDE 21

Kesan
Anemia + Leukositosis + Trombositopenia + hipokalsemia + hiponatremia +
hipoklorida

Foto Thorax
Kesan : Kardiomegali
Ekokardiografi
Kesan : Dilatasi ke 4 ruang jantung + MR berat + AR berat + TR moderate + PR
moderate
PEMANTAUAN SLIDE 22
Follow up 12 – 14 Agustus 2018
S: Sesak napas (+), perut kembung P:
• O2 nasal kanul 2L/menit
O: Sensorium: CM T: 37 °C
• IVFD D5% NaCl 0,9% 30cc/jam
• Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+)
mikro selama 24jam
• Mulut : Bibir : Pucat
• Inj. Dobutamin 450mg dalam 50cc
• Toraks : RR: 24 kali/menit, regular
Nacl 0,9%
HR: 100 kali/menit, regular, desah (+) sistolik ICR IV parasternalis kiri grade 3/6
• Inj. Furosemide 20mg/8j/IV
• Abdomen: Distensi, perut tampak membesar, smiley umbilical (+), peristaltik (+) N
• Inj. Ceftriaxone 1g/12jam
• Ekstremitas: Nadi 100 kali/menit, TD: 120/50 mmHg
• Inj. Ranitidin 30mg/8jam/IV
• Lisinopril 1x4mg
A: DD/ - CHF NYHA III ec RHD dd/ CHD • Spironolakton 2x25mg
R/ NGT terpantau sementara, pantau distensi perut, cek lab, AGDA, albumin, elektrolit, RFT, KGD, • Lactulac syr. 3x1 Cth
konsul PICU, balance cairan/6jam, pemasangan CVC • Diet Sonde 1980 kkal/ hari dan protein
66g

Hasil Lab
Hasil Lab SLIDE 23

Kesan
Hipoalbuminemia + hipokalsemia + hiponatremia + hipoklorida
PEMANTAUAN SLIDE 24
Follow up 15 - 16 Agustus 2018
S: Sesak napas (+) berkurang , bengkak di perut (+) berkurang P:
• O2 nasal kanul 2L/menit
O: Sensorium: CM T: 37 °C • IVFD NaCl 0,9% 20cc/jam
• Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+) • Inj. Dobutamin 5mcg/kg/menit (1,8
• Mulut : Bibir : Pucat cc/jam)
• Toraks : RR: 38 kali/menit, regular • Inj. Furosemide 20mg/8jh/IV
HR: 100 kali/menit, regular, desah (+) sistolik ICR IV parasternalis kiri grade 3/6 • Inj. Ceftriaxone 1g/12jam
• Abdomen: Distensi, perut tampak membesar, smiley umbilical (+), peristaltik (+) N • Inj. Ranitidin 30mg/8jam/IV
• Ekstremitas: Nadi 100 kali/menit, TD: 110/60 mmHg • Lisinopril 1x4mg
• Spironolakton 2x25mg
• Diet Sonde 1980 kkal/ hari dan protein
A: DD/ - CHF NYHA IV ec RHD dd/ CHD
66g
DISKUSI
SLIDE 25
TEORI KASUS
Gagal jantung didefinisikan sebagai kelainan struktur jantung Hal ini sesuai dengan pasien dimana pasien datang ke RSUP HAM
atau fungsi yang menyebabkan kegagalan jantung untuk yang dibawa oleh orangtuanya pada 9 Agustus 2018 dengan keluhan
mengirimkan oksigen pada tingkat yang sepadan dengan utama sesak nafas.
kebutuhan metabolisme jaringan. Keluhan utama yang sering
dijumpai pada gagal jantung adalah sesak nafas.

Etiologi pada gagal jantung pada anak dapat dibagi menjadi 3


penyebab utama yaitu penyakit jantung bawaan, kardiomiopati Hal ini sesuai dengan pasien yang merupakan anak berumur 13 tahun
dan penyakit jantung yang didapat. Penyebab gagal jantung dengan penyebab gagal jantung yaitu demam rematik yang
pada anak umur 5-15 tahun umumnya kelainan jantung didapat ditegakkan dari kriteria Jones dimana dijumpai 2 kriteria mayor
yaitu demam rematik. Demam rematik dapat ditegakkan dengan yaitu nyeri sendi yang berpindah-pindah (migratory polyarthritis) dan
kriteria jones yaitu dengan ditemukannya 2 kriteria mayor atau karditis dan 1 kriteria minor yaitu demam.
1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor.
DISKUSI
SLIDE 26
TEORI KASUS
Manifestasi klinis yang sering dijumpai pada pasien gagal jantung: Teori ini sesuai dengan pasien ini dimana keluhan yang ditemukan pada pasien
adalah
1. Sesak napas terutama saat beraktivitas 1. Sesak napas yang sudah dialami sejak 3 bulan SMRS yang memberat
terutama saat pasien beraktivitas.
2. Ortopnea dan meskipun jarang, paroxysmal nocturnal dyspnea dapat 2. Lebih nyaman tidur dengan 2 bantal (ortopnea) dan pernah terbangun
dijumpai.  tiba-tiba pada malam hari karena sesak (PND).
3. Edema di perifer atau di kelopak mata 3. Bengkak pada kedua kelopak mata.

Pada gagal jantung dapat ditemukan gejala berupa: Teori ini mendukung pemeriksaan fisik pada kasus dimana dijumpai
1. Gangguan penampilan jantung, seperti takikardi, kardiomegali dan 1. Takikardi dengan HR 112x/menit, pembesaran jantung dengan batas
bising jantung. jantung atas ICS II LMCS, batas jantung kiri ICS IV Linea Axillaris
Anterior Sinistra dan batas jantung kanan ICS IV LMCD dan desah (+)
sistolik ICR IV parasternalis kiri grade 3/6.
2. Gejala bendungan paru, seperti retraksi 2. Retraksi intercostal.
3. Gejala bendungan vena sistemik, seperti bendungan vena di leher dan 3. Peningkatan tekanan vena jugularis yaitu R+3 cm H2O. Pada pasien ini juga
asites dijumpai pembesaran perut dan smiley umbilical.
DISKUSI
SLIDE 27
TEORI KASUS

1. Untuk menunjang diagnosis gagal jantung, dapat dilakukan pemeriksaan 1. Pada pasien ini dijumpai kadar Hb 8,5 g/dl, eritrosit 3,83x106/µL dan
darah lengkap dimana ditemukan hemoglobin dan eritrosit sedikit leukosit 24.200/µL.
menurun dan peningkatan kadar leukosit.
2. Pada gagal jantung, gambaran foto thorax yang dijumpai adalah 2. Pada pasien, dijumpai kardiomegali pada foto thoraks dan sinus takikardi
kardiomegali dan gambaran yang dijumpai pada EKG adalah sinus pada EKG yang sesuai dengan teori.
takikardi.
3. Pemeriksaan ekokardiografi yang dijumpai berupa MR, AR, TR, PR 3. Pemeriksaan ekokardiografi yang ditemukan pada kasus ini adalah dilatasi ke
dan dilatasi ke-4 ruang jantung. 4 ruang jantung, MR berat, AR berat, TR moderate, PR moderate.
 

1. Gagal jantung pada kasus ini disebabkan oleh demam rematik dan 1. Pasien dengan BB 30kg diberikan Benzathine Penicillin sebagai profilaksis
ditatalaksana dengan pemberian Benzathine Benzylpenicillin dengan sekunder dengan dosis 1,2 juta IU.
dosis 1,2 juta IU untuk anak ≥20kg setiap 3-4 minggu.
2. Sesak diatasi dengan tirah baring dalam posisi setengah duduk,
pemberian oksigen secara nasal kanul atau masker dan 2. Pasien pada kasus ini telah ditatalaksana dengan tirah baring, pemberian O2
pengurangan jumlah cairan yang masuk serta pemantauan imbang 2L/menit dengan nasal kanul, IVFD NaCl 0,9% 20cc/jam, diet sonde 1980
cairan ketat. kkal/hari dengan 66g protein dan pemantauan balance cairan.
DISKUSI
SLIDE 28
TEORI KASUS

Obat medikamentosa yang diberikan adalah: Pasien pada kasus ini diberikan:
1. Golongan obat diuretik dengan pilihan obat furosemide secara 1. Diuretik yaitu furosemide intravena 20mg/8jam dan spironolakton
intravena dengan dosis 1-2 mg/kgBB dan spironolakton dengan dosis 2x25mg.
1-2 mg/kgBB
2. Inotropik (digitalis yaitu digoksin dengan dosis 8–10 2. Inotropik yang diberikan pada pasien berupa inj. dobutamin 6mcg/kg/menit
mikrogram/kg/hari diberikan peroral dalam dua dosis dan dobutamin (1,8 cc/jam).
secara intravena dengan dosis 5-8mcg/kgBB/menit),
3. Golongan obat yang mengurangi afterload yaitu vasodilator dengan 3. Vasodilator yang diberikan pada kasus ini adalah Lisinopril dengan dosis
enalapril merupakan obat pilihan pertama pada anak diatas 2 tahun 1x4mg.
dengan dosis 0,1 – 0,5 mg/kgBB/hari yang terbagi dalam 2 dosis.
Telah dilaporkan suatu kasus CHF NYHA IV ec. RHD pada seorang anak
laki-laki berusia 13 tahun 0 bulan, dengan BB = 30 kg dan TB = 140 cm.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan klinis, anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang. Pasien selanjutnya ditatalaksana dengan tirah
baring, O2 nasal kanul 2L/menit, IVFD NaCl 0,9% 20cc/jam, Inj. Benzatin
Penicillin 1,2 juta IU, Inj. Dobutamin 6mcg/kg/menit (1,8 cc/jam), Inj.
Ceftriaxone 1g/12jam, Inj. Ranitidin 30mg/8jam/IV, Inj. Furosemide
20mg/8jh/IV, Lisinopril 1x4mg, Spironolakton 2x25mg dan Diet sonde
1980kkal/ hari dengan 66g protein.

KESIMPULAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai