2. Yaumi Zaki Inayah (109116026) Angina pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan didada depan, penyebab diperkirakan berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen kejantung tidak adekuat atau dengan kata lain suplai kebutuhan jantung meningkat. Angina biasanya diakibatkan oleh penyakit aterosklerotik dan hampir selalu berhubungan dengan sumbatan arteri koroner utama (Smaltzer, 2006). 1. Angina pektoris stabil kronis / tipikal : Mengacu pada nyeri dada episodik saat pasien berolahraga atau mengalami bentuk stress lainnya. Angina pektoris stabil biasanya disebabkan oleh penyempitan ateroskelrotik tetap (biasanya 75% atau lebih) satu atau lebih arteri koronaria. 2. Angina varian (Prinzmeta l): Rasa tidak enak pada dada, terjadi pada saat istirahat atau membangunkan pasien tidur. Angina varian disebabkan oleh spasme fokal dari koronaria epikardial yang proksimal. Terdapat obstruksi arteri koronaria arterosklerotik dalam kasus vasospasme terjadi dekat lesi stenotik. 3. Angina pektoris tidak stabil : Angina pektoris tidak stabil dapat dicetuskan oleh suatu keadaan ekstrinsik terhadap lapisan vaskular koroner yang memperhebat iskemia miokardial, seperti anemi, demam, infeksi takiaritmia, stres emosional atau hipoksemi, dan dapat juga setelah infark miokardial spasme segmental disekitar bercak (plaque arterosklerotik) juga dapat memainkan suatu peranan dalam perkembangan angina yang tidak stabil. Gejalanya (Syaufuddin, 2006) adalah sakit dada sentral atau restrosentral yang dapat menyebar kesalah satu atau kedua tangan, leher atau punggung. Sakit sering timbul pada kegiatan fisik maupun emosi atau dapat timbul spontan waktu istirahat. Beberapa gejala lainnya yang dapat dialami meliputi: Sesak napas. Merasakan nyeri seperti gejala penyakit asam lambung (GERD). Mual. Pusing. Mudah lelah. Gelisah. Keringat berlebih. Tes tekanan darah menggunakan tensimeter untuk mencari tahu jika penderita mengalami hipertensi. Mengukur berat badan dan ukuran pinggul untuk memeriksa jika terdapat kecenderungan obesitas. Tes darah untuk memantau potensi pemicu, seperti kadar kolestrol, glukosa, protein C- reaktif (CRP), dan fungsi organ hati. Tes urine untuk memeriksa fungsi ginjal penderita. Tes lanjutan berikut mungkin akan dilakukan jika referensi diagnosis tambahan diperlukan: 1) Elektrokardiogram (EKG), 2) Ekokardiogram 3) Foto Rontgen dan CT scan 4) Tes darah lanjutan 5) Tes toleransi olahraga (ETT) 6) Myocardial perfusion scintigraphy (MPS) 1. Perubahan gaya hidup 2. Obat-obatan Glyceryl trinitrate Aspirin Obat penghambat beta (beta blocker) Obat anti pembekuan darah Obat penghambat kanal kalsium (calcium channer blockers) Obat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitors) Ivabradine. Ranolazine Nicorandril. 3. Operasi. Coronary artery bypass graft (CABG) Percutaneous coronary intervention (PCI) 4. Terapi dan tindakan medis lainnya Komplikasi paling berbahaya yang mungkin terjadi pada angina adalah serangan jantung. Gejala yang yang dapat muncul pada serangan jantung, meliputi: Nyeri dada seperti ditekan untuk waktu yang lama dan berulang-ulang. Nyeri menyebar ke anggota tubuh lainnya seperti punggung, bahu, lengan, rahang, gigi, dan perut. Nyeri perut berkepanjangan. Merasa gelisah. Mengalami serangan panik. Mual. Muntah. Napas pendek. Keringat dingin. Pingsan. Berhenti merokok. Mengurangi konsumsi alkohol. Mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat, seperti nasi merah, roti, pasta, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Mengurangi makanan tinggi lemak jenuh dan tidak j jenuh seperti sosis, daging berlemak, pai daging, mentega, keju, lemak babi, ikan goreng, alpukat, kue, biskuit, serta makanan-makanan yang mengandung minyak kelapa murni, kelapa sawit, atau minyak zaitun. Mengurangi konsumsi garam. Menjaga berat badan. Melakukan olahraga ringan seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda secara rutin atau sesuai saran dokter. Hindari olahraga yang menguras tenaga, seperti tenis atau sepak bola. Memonitor kadar glukosa, kolestrol, dan tekanan darah secara rutin. TERIMA KASIH