Anda di halaman 1dari 15

Angina Pektoris Stabil (APS)

Definisi
Angina pektoris (AP) adalah rasa nyeri yang
timbul karena iskemia miokardium.
Memiliki karakteristik tertentu yaitu nyeri
retrosternal yang lokas terseringnya di
dada, sub sternal atau sedikit ke kiri
dengan penjalaran ke leher, rahang, bahu
kiri sampai dengan lengan dan jari-jari
bagian ulnar, punggung/pundak kiri.
Epidemiologi
Prevalensi terjadi angina pada studi
populasi meningkat di setiap tingkatan usia
dan perbedaan jenis kelamin.
Terdapat data 5-7% di wanita berusia 45-67
tahun dan 10-12 % di wanita berusia 65-84
tahun mengalami angina pectoris stabil.
Pada pria ditemukan 4-7% usia 45-64 tahun
dan 12-14% pada usia 65-84 tahun
Karakteristik
Nyeri berhubungan dengan aktifitas, hilang
dengan istirahat akan tetapi tidak
berhubungan dengan gerakkan pernafasan
atau gerakan dada ke kiri dan ke kanan.
Nyeri dapat dipicu oleh stres fisik maupun
emosional
Kuantitas Nyeri yang pertama muncul
biasanya agak nyata, dari beberapa menit
sampai kurang dari 20 menit (jika lebih dari
20 menit harus dipertimbangkan sebagai
angina tak stabil)
Klasifikasi
1. Angina Tipikal (Definite)
Memenuhi tiga karakteristik nyeri dada:
a. Rasa tidak nyaman di retrosternal yang sesuai
dengan karakteristik nyeri dan lamanya nyeri.
b. Dipicu oleh aktifitas fisik atau stress emosional
c. Nyeri berkurang pada istirahat dengan atau
pemberian nitrat
2. Angina atipikal (probable)
Memenuhi dua dari tiga karakteristik di atas
3. Nyeri dada non-kardiak
Memenuhi satu atau tidak memenuhi karakteristik
di atas
Gradasi Beratnya APS berdasarkan
CSS (Canadian Cardiovascular Society)
CCS Kelas I
Aktifitas sehari-hari, seperti berjalan kaki, naik
tangga 1-2 lantai tidak menimbulkan nyeri
dada. Nyeri dada baru timbul pada saat latihan
yang berat, berjalan cepat dan terburu-buru
waktu kerja atau bepergian.
CCS Kelas II
Aktifitas sehari-hari agak terbatas, misalnya
nyeri dada muncul saat berjalan kaki 2 blok ,
naik tangga lebih dari 1 lantai atau terburu-
buru, berjalan menanjak atau melawan angin.
Gradasi Beratnya APS berdasarkan
CSS (Canadian Cardiovascular Society)
CCS Kelas III
Aktifitas sehari-hari terbatas. Nyeri dada
timbul bila berjalan satu sampai dua blok,
naik tangga satu lantai dengan kecepatan
biasa.
CCS Kelas IV
Nyeri dada bisa timbul saat istirahat
sekalipun. Hampir semua aktifitas dapat
menimbulkan angina termasuk saat mandi,
menyapu, dan lain-lain.
Penyebab Angina Pektoris
Aterosklerotik yang mempersempit arteri koroner
Pada kondisi normal saat aktifitas tinggi,
pembuluh darah akan menurunkan
resistensinya, sehingga mampu menerima darah
5-6 x lipat
Saat ada sumbatan aterosklerotik mencapai >
50%, dapat mencetuskan iskemik karena
pembuluh darah sudah tidak mampu mencukupi
kebutuhan metabolisme otot jantung selama
latihan atau saat stress emosional
Secara angiografik penyempitan pembuluh
darah dianggap signifikan jika melebih >70%
Hal yang terjadi saat terjadi iskemik
miokardium dan hipoksia pada APS
Peningkatan konsentrasi ion H dan K pada
darah vena yang berada di daerah iskemik
Gangguan dari ventrikel dan disfungsi
diastolik dan sistolik, serta abnormalitas
gerakan dinding regional
Perubahan segmen ST
Nyeri dada iskemik (angina)
Pemeriksaan Fisik
Tidak ada hal-hal khusus/spesifik pada
pemeriksaan fisik.
Sering didapatkan hasil pemeriksaan yang
normal pada kebanyakkan pasien
Saat nyeri dada mungkin bisa ditemukan aritmia,
gallop bahkan murmur, split S2 paradoksal, ronki
bawah basal yang menghilang pada waktu nyeri
sudah berhenti.
Bisa juga ditemukan adanya tanda-tanda
aterosklerosis misalnya skleloris A. Carotis,
aneurisma abdominal, nadi dorsalis pedis/tibialis
posterior tak teraba dst
Pemeriksaan Laboratorium
Darah rutin
Faktor risiko koroner : gula darah, profil
lipid, dan penan inflamasi akut jika
diperlukan.
Bila nyeri dada cukup berat dan lama :
CK/CKMB, Troponin I
Diagnostik
EKG saat istirahat
Foto thorax
EKG saat latihan
Echocardiografi
Angiografi (pasien APS CCS III-IV atau
dengan risiko tinggi, serta pasien dengan
EF < 45%
Penatalaksanaan
Tujuan : cegah kematian dan serangan
jantung
Terapi farmakologis dan non-farmakologis
Terapi farmakologis untuk mengotrol profil
lipid sangat penting
Farmakologis
Pemberian nitrat jangka pendek untuk atasi
serangan angina dan nitrat jangka panjang
untuk profilaksis angina.
Anti trombotik Aspirin
Beta Bloker
ACE-Inhibitor jika disertai hipertensi dan
disfungsi LV
CCB baik Non Dihidropiridin ataupun non-
dihidropiridin
Terapi faktor risiko target LDL 100-129
mg/dl
Non-Farmakologis
Diet target BMI kurang dari 25 kg/m2
Olahraga : minimal 3x/minggu dengan
durasi 30 menit
Aktifitas seksual Pemberian nitrogliserin
saat melakukan hubungan seksual

Anda mungkin juga menyukai