Penyakit Jantung
Koroner
KELOMPOK 9
3 Metabolisme
4 Gangguan
Metabolisme
5 Anjuran Gizi
Etiologi dan
Patogenesis
Penyakit Jantung
Koroner
Gejala awal penyakit jantung koroner yaitu, nyeri dada yang khas di dada
sebelah kiri yang dapat menjalar ke lengan kiri atau ke leher atau ke
punggung. Nyeri dada ini bersifat sangat subjektif, ada yang merasa seperti
ditekan benda berat, panas seperti terbakar, sakit seperti tertusuk jarum, rasa
tidak enak di dada dan ada yang mengatakan seperti masuk angin. Lokasinya
bisa juga terjadi di pertengahan dada, di leher saja, punggung, dada kanan,
dan bisa juga di ulu hati seperti sakit maag. Oleh karena itu, Waspadailah,
gejala gejala ini
Etiologi Penyakit Jantung
Koroner
1. Aterosklerosis Aterosklerosis 2. Trombosis Endapan lemak dan pengerasan
pembuluh koroner merupakan pembuluh darah terganggu dan lama-
penyebab penyakit arteri koroneria kelamaan berakibat robek dinding pembuluh
yang paling sering ditemukan. darah. Pada mulanya, gumpalan darah
Aterosklerosis menyebabkan merupakan mekanisme pertahanan tubuh
untuk mencegahan perdarahan berlanjut
penimbunan lipid dan jaringan
pada saat terjadinya luka. Berkumpulnya
fibrosa dalam arteri koronaria,
gumpalan darah dibagian robek tersebut,
sehingga secara progresif
yang kemudian bersatu dengan keping-
mempersempit lumen pembuluh keping darah menjadi trombus. Trombosis ini
darah. Bila lumen menyempit menyebabkan sumbatan di dalam pembuluh
maka resistensi terhadap aliran darah jantung, dapat menyebabkan
darah akan meningkat dan serangan jantung mendadak, dan bila
membahayakan aliran darah sumbatan terjadi di pembuluh darah otak
miokardium (Brown, 2006). menyebabkan stroke (Kusrahayu, 2004).
Gambaran Klinis dan
Pemeriksaan Klinis
Penyakit Jantung
Koroner
Gambaran
1
Klinis
Pemeriksaan
2
Klinis
Gambaran Klinis PJK
Gambaran klinis penyakit jantung koroner yaitu beberapa hari
atau minggu sebelumnya (Irmalita, 2015) :
Napas tersengal-
sengal
O2
Bahan baku untuk menghasilkan energi disini adalah Glukosa, yang mana agar glukosa dapat memasuki sel
dibutuhkan sejumlah insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas. Dan agar glukosa dapat diubah menjadi energi
dibutuhkan juga oksigen untuk pernafasan dan metabolisme sel. Agar insulin dapat memasuki sel diperlukan sejumlah
senyawa yang berasal penggabungan protein dan lemak gliserol,senyawa ini disebut DPG (2-3 Diphospogliserat).
DPG akan berikatan dengan oksigen dan menariknya memasuki sel, sama seperti kerja insulin pada glukosa.
Glukosa Piruvat Hasil
Glukosa yang tidak sampai ke organ yang bersangkutan akan menyebabkan sel2 pada
organ tersebut memakai piruvat (hal yang salah dan tidak lazim) sebagai bahan bakarnya.
Dan jika oksigen tidak mencapai sel2 pada organ yang bersangkutan maka akan digunakan
Carbondioksida dalam proses metabolisme sel, dan jika hal ini terjadi akan dihasilkan
produk sisa berupa asam laktat. Dan prosesnya disebut Metabolisme Anaerob
(HCO3) stabil, melalui proses kimia sebagai berikut: Laktat dalam darah sering ditulis dengan
lambang ion Hidrogen (H). Jika kadarnya sangat meningkat dilambangkan dengan (H++).
Dengan adanya buffer bikarbonat dalam darah akan terbentuk (H++) + HCO3=H2O+CO2,
dimana molekul H20 yang terbentuk akan dibuang melalui ginjal sedang CO2 yang terbentuk
Dan jika jumlah buffer mencukupi dalam darah dan denyut pompa jantung bagus maka
seluruh laktat yang terbentuk akan dapat dibersihkan sehingga rangsangan pada persarafan
berhenti dan rasa nyeri menghilang. Dan jika ini terjadi pada pasien PJK nyeri dada pasien akan
menghilang dalam 2-3 hari paska serangan tergantung seberapa cukup jumlah buffer yang
Lemak tubuh
berfungsi sebagai
insulator
Getah empedu ini lemak akan dipecah menjadi 4 komponen yaitu:
mono Gliserida, diGliserida, asam lemak bebas dan gliserol.
Diserap HDL
Usus
Di dalam usus trigliserida akan berikatan dengan suatu protein dalam usus
membentuk Kilomikron.Kilomikron yang telah terbentuk akan memasuki
Truncus Limfatikus dan oleh Truncus Limfatikus akan dipompa memasuki
duktus Limfatikus yang besar,dan melalui saluaran limfatik ini akan dibawa
tanpa melalui hati dan pada akhirnya tetap akan bermuara kedalam darah
melalui Vena Subklavia kiri. Itu sebabnya pasien ddengan kadar Trigliserida
yang tinggi sering merasa pegal pada daerah bahu kiri.
Setelah berada didalam darah Trigliserida ini akan dibawa ke depo2 penyimpanan
lemak dibawah kulit dan akan dipecah pada keadaan kelaparan atau
Hipoglikemia. Dalam keadaan kelaparan Adenocortikotropic hormon yang
dihasilkan kelenjar Hipofisis Anterior akan menstimulasi pelepasan hormon
kortikosteroid dari Korteks Kelenjar Adrenal,dalam hal ini yang diperlukan adalah
Glukokortikoid.Adanya Glukokortikoid dalam darah akan memacu pemecahan
(Lisis) lemak pada depo penyimpanannya dibawah kulit, sehingga asam lemak
bebas sebagai hasil pemecahan lemak tersebut akan beredar dalam darah.
Disamping pemecahan lemak menjadi asam lemak bebas ,Glukokortikoid juga
memiliki efek memacu pengeluaran kembali gula yang sudah terlanjur memasuki
sel, sehingga akan terjadi Hiperglikemia dari mulai yang ringan sampai yang berat.
Sementara sisa Gliserol dan asam lemak bebas rantai panjang diusus yang telah berhasil diabsorsi dalam
bentuk misele akan melepaskan diri dari ikatan dengan getah empedu tersebut dan oleh Kolesterol HDL
Lemak Mineral
Omega-3
Protein
Rendah Lemak
Penyakit Jantung Koroner
Thank You
Patologi Umum
Kelompok 9