Anda di halaman 1dari 27

PATOLOGI UMUM

Penyakit Jantung
Koroner
KELOMPOK 9

1 Aiza Nur Lathifa Effika Yulia


4
1711222005 1911223001

2 Salsha Nadhira 5 Fawziah Aulia Usra


1911222017 1911223002

3 Annisa Syafira 6 Puti Azzra Thasya


1911222018 1911223003
1 Etiologi dan
Patogenesis

Gambaran Klinis dan


OUTLINE 2
Pemeriksaan Klinis

3 Metabolisme

4 Gangguan
Metabolisme

5 Anjuran Gizi
Etiologi dan
Patogenesis
Penyakit Jantung
Koroner

Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit yang


disebabkan oleh karena terjadinya penyempitan arteri
koronaria sebagai akibat dari aterosklerosis atau spasme
atau keduanya.

Penyakit jantung koroner terjadi jika suplai darah ke


jantung melalui pembuluh darah koroner terhambat oleh
lemak. Penimbunan lemak di dalam pembuluh darah ini
dikenal dengan istilah aterosklerosis dan merupakan
penyebab utama penyakit jantung koroner.
Jantung koroner juga mengakibatkan rasa
nyeri pada dada dan berujung serangan Gejala PJK seperti angina, akan muncul di
jantung. Jumlah penderita penyakit ini tiap saat melakukan aktifitas fisik berat seperti
tahun semakin meningkat bahkan data WHO olahraga, karena pada saat itu baik tubuh
tahun 2002 menyebutkan bahwa penyakit maupun arteri jantung memerlukan pasokan
jantung koroner merupakan penyebab utama darah lebih banyak dari biasanya, namun
kematian di dunia. karena adanya plak atau timbunan kolesterol di
dalam arteri dan pembuluh darah yang
menyempit, maka, jantung tidak dapat
memompa darah dengan banyak dan jika hal
tersebut tidak segera ditangani akan membuat
pembekuan darah di dalam arteri sehingga akan
menjadi serangan jantung.
Gejala awal adanya
Penyakit Jantung Koroner

Gejala awal penyakit jantung koroner yaitu, nyeri dada yang khas di dada
sebelah kiri yang dapat menjalar ke lengan kiri atau ke leher atau ke
punggung. Nyeri dada ini bersifat sangat subjektif, ada yang merasa seperti
ditekan benda berat, panas seperti terbakar, sakit seperti tertusuk jarum, rasa
tidak enak di dada dan ada yang mengatakan seperti masuk angin. Lokasinya
bisa juga terjadi di pertengahan dada, di leher saja, punggung, dada kanan,
dan bisa juga di ulu hati seperti sakit maag. Oleh karena itu, Waspadailah,
gejala gejala ini
Etiologi Penyakit Jantung
Koroner
1. Aterosklerosis Aterosklerosis 2. Trombosis Endapan lemak dan pengerasan
pembuluh koroner merupakan pembuluh darah terganggu dan lama-
penyebab penyakit arteri koroneria kelamaan berakibat robek dinding pembuluh
yang paling sering ditemukan. darah. Pada mulanya, gumpalan darah
Aterosklerosis menyebabkan merupakan mekanisme pertahanan tubuh
untuk mencegahan perdarahan berlanjut
penimbunan lipid dan jaringan
pada saat terjadinya luka. Berkumpulnya
fibrosa dalam arteri koronaria,
gumpalan darah dibagian robek tersebut,
sehingga secara progresif
yang kemudian bersatu dengan keping-
mempersempit lumen pembuluh keping darah menjadi trombus. Trombosis ini
darah. Bila lumen menyempit menyebabkan sumbatan di dalam pembuluh
maka resistensi terhadap aliran darah jantung, dapat menyebabkan
darah akan meningkat dan serangan jantung mendadak, dan bila
membahayakan aliran darah sumbatan terjadi di pembuluh darah otak
miokardium (Brown, 2006). menyebabkan stroke (Kusrahayu, 2004).
Gambaran Klinis dan
Pemeriksaan Klinis
Penyakit Jantung
Koroner
Gambaran
1
Klinis

Pemeriksaan
2
Klinis
Gambaran Klinis PJK
Gambaran klinis penyakit jantung koroner yaitu beberapa hari
atau minggu sebelumnya (Irmalita, 2015) :

Tubuh terasa tidak


bertenaga

Dada tidak enak

Ketika olahraga atau bergerak


jantung berdenyut keras

Napas tersengal-
sengal

Kadang disertai mual


dan muntah
Pemeriksaan Klinis
Penyakit Jantung Koroner

Elektrokardiografi (EKG) CT scan dan MRI scan


EKG bertujuan merekam aktivitas Dua tes pencitraan ini dapat dilakukan untuk
listrik jantung pasien. melihat kondisi jantung dengan lebih detail,
yang tidak dapat terlihat pada pemeriksaan foto
Rontgen.

Foto Rontgen Uji Tekanan (Stress Test)


Foto Rontgen di bagian dada dapat Bila gejala yang dialami pasien lebih sering
dilakukan guna melihat kondisi muncul saat sedang beraktivitas, dokter akan
menyarankan uji tekanan. Tes ini bertujuan
jantung, paru-paru, dan pembuluh
mengukur kerja jantung pasien ketika beraktivitas.
darah.
Ekokardiografi Pemeriksaan Radionuklir
Ekokardiografi adalah pemeriksaan Pemeriksaan radionuklir digunakan untuk
dengan menggunakan gelombang membantu mengukur aliran darah ke otot
suara (seperti USG), untuk jantung, saat beristirahat dan saat
menampilkan gambaran jantung beraktivitas.
pasien di monitor.

Pemeriksaan Enzim Kateterisasi Jantung dan


Jantung Angiografi Koroner
Pemeriksaan enzim jantung Katerisasi jantung bertujuan untuk melihat
dilakukan dengan mengambil kondisi jantung, dengan memasukkan
sampel darah pasien, untuk kateter melalui pembuluh darah di lengan
diperiksa di laboratorium. atau paha untuk diarahkan ke jantung.
Metabolisme
Metabolisme Lemak dan
Hubunganya dengan
Penyakit Jantung Koroner

INSULIN x 2-3 DPG (protein & lemak gliserol ) x O 2

GLUKOSA SEL ENERGI

O2
Bahan baku untuk menghasilkan energi disini adalah Glukosa, yang mana agar glukosa dapat memasuki sel

dibutuhkan sejumlah insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas. Dan agar glukosa dapat diubah menjadi energi

dibutuhkan juga oksigen untuk pernafasan dan metabolisme sel.  Agar insulin dapat memasuki sel diperlukan sejumlah

senyawa yang berasal penggabungan protein dan lemak gliserol,senyawa ini disebut DPG (2-3 Diphospogliserat).

DPG akan berikatan dengan oksigen dan menariknya memasuki sel, sama seperti kerja insulin pada glukosa.
Glukosa Piruvat Hasil

Metabolisme Anaerob Laktat


O2 CO

Glukosa yang tidak sampai ke organ yang bersangkutan akan menyebabkan sel2 pada

organ tersebut memakai piruvat (hal yang salah dan tidak lazim) sebagai bahan bakarnya.

Dan jika oksigen tidak mencapai sel2 pada organ yang bersangkutan maka akan digunakan

Carbondioksida dalam proses metabolisme sel, dan jika hal ini terjadi akan dihasilkan

produk sisa berupa asam laktat. Dan prosesnya disebut Metabolisme Anaerob

(Metabolisme tanpa menggunakan oksigen).


Setelah 2-4 hari keberadaan laktat dalam darah dapat dikoreksi jika Buffer Bikarbonat

(HCO3) stabil, melalui proses kimia sebagai berikut: Laktat dalam darah sering ditulis dengan

lambang ion Hidrogen (H). Jika kadarnya sangat meningkat dilambangkan dengan (H++).

Dengan adanya buffer bikarbonat dalam darah akan terbentuk (H++) + HCO3=H2O+CO2,

dimana molekul H20 yang terbentuk akan dibuang melalui ginjal sedang CO2 yang terbentuk

akan dikeluarkan melaui paru2 pada waktu ekspirasi.

Dan jika jumlah buffer mencukupi dalam darah dan denyut pompa jantung bagus maka

seluruh laktat yang terbentuk akan dapat dibersihkan sehingga rangsangan pada persarafan

berhenti dan rasa nyeri menghilang. Dan jika ini terjadi pada pasien PJK nyeri dada pasien akan

menghilang dalam 2-3 hari paska serangan tergantung seberapa cukup jumlah buffer yang

tersedia dan seberapa baik kapasitas pompa jantung paska serangan.


Lemak dalam tubuh
berguna sebagai:

Cadangan Lemak Memiliki


Makanan Fungsi Kosmetik
Lemak
(Kecantikan)

Lemak tubuh
berfungsi sebagai
insulator
Getah empedu ini lemak akan dipecah menjadi 4 komponen yaitu:
mono Gliserida, diGliserida, asam lemak bebas dan gliserol.

Diserap HDL

Gliserol + As. Lemak rantai pendek Pemb. Vena Hati

- Sebagian untuk sintesis protein


- Sebagian berikatan dengan getah
empedu = Misele

Usus
Di dalam usus trigliserida akan berikatan dengan suatu protein dalam usus
membentuk Kilomikron.Kilomikron yang telah terbentuk akan memasuki
Truncus Limfatikus dan oleh Truncus Limfatikus akan dipompa memasuki
duktus Limfatikus yang besar,dan melalui saluaran limfatik ini akan dibawa
tanpa melalui hati dan pada akhirnya tetap akan bermuara kedalam darah
melalui Vena Subklavia kiri. Itu sebabnya pasien ddengan kadar Trigliserida
yang tinggi sering merasa pegal pada daerah bahu kiri.

Setelah berada didalam darah Trigliserida ini akan dibawa ke depo2 penyimpanan
lemak dibawah kulit dan akan dipecah pada keadaan kelaparan atau
Hipoglikemia. Dalam keadaan kelaparan Adenocortikotropic hormon yang
dihasilkan kelenjar Hipofisis Anterior akan menstimulasi pelepasan hormon
kortikosteroid dari Korteks Kelenjar Adrenal,dalam hal ini yang diperlukan adalah
Glukokortikoid.Adanya Glukokortikoid dalam darah akan memacu pemecahan
(Lisis) lemak pada depo penyimpanannya dibawah kulit, sehingga asam lemak
bebas sebagai hasil pemecahan lemak tersebut akan beredar dalam darah.
Disamping pemecahan lemak menjadi asam lemak bebas ,Glukokortikoid juga
memiliki efek memacu pengeluaran kembali gula yang sudah terlanjur memasuki
sel, sehingga akan terjadi Hiperglikemia dari mulai yang ringan sampai yang berat.
Sementara sisa Gliserol dan asam lemak bebas rantai panjang diusus yang telah berhasil diabsorsi dalam

bentuk misele akan melepaskan diri dari ikatan dengan getah empedu tersebut dan oleh Kolesterol HDL

dibawa ke dalam hati dan mengikuti jalur metabolisme seperti pendahulunya.

01 Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)


Lipoprotein berdensitas rendah

Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein)


Lipoprotein berdensitas tinggi
02
2. Jika arteri konsistensinya
1. Jika lemak tersebut menempel pada arteri
melembek,mudah terjadi ulkus
terutama arteri pada jantung dan otak arteri, dan jika ini terjadi akan
akan menyebabkabkan penyempitan mengundang berbagai faktor
pembekuan dalam darah bergerak
pada kedua arteri tersebut dan inilah yang kearah dimana terjadinya
menyebabkan Penyakit Jantung Koroner kerusakan tersebut,dan ini akan
menyebabkan timbulnya koagulasi
dan Stroke. Hal ini disebabkan lemak
baru yang membentuk trombus,
yang menempel pada pembuluh dari hal ini akan menambah berat
arteri jika akumulasinya sudah banyak sumbatan pada lumen arteri. Dan
sumbatan yang tadinya hanya
akan membentuk foam sel dan parsial dapat menjadi total.
melakukan imbibisi masuk kedalam tunika Kerusakan dimanapun pada
bagian tubuh,organ maupun sel
intima arteri. Didalam arteri lemak yang
dapat mengundang mekanisme
banyak ini akan melembekkan struktur faktor pembekuan darah untuk
mulai bekerja.hal inilah yang
jaringan arteri dan membentuk aterom
menyebabkan mengapa PJK
(lembek seperti bubur) dan arteri akan maupun Stroke Non Hemoragik
kehilangan elastisitasnya.  dapat terjadi.
Gangguan
Metabolisme
Faktor utama penyebab terjadinya jantung koroner adalah karena
penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding nadi
pembuluh koroner, dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai
proses seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan darah,
dll, yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh
darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah
tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan
berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris ( nyeri dada)
sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan
serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak hal ini
pula dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat. Kecanduan rokok,
hipertensi, kolesterol tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit
jantung koroner.
Anjuran
Gizi
Makanan Antioksidan
Tinggi Serat

Lemak Mineral
Omega-3

Protein
Rendah Lemak
Penyakit Jantung Koroner

Thank You
Patologi Umum

Kelompok 9

Anda mungkin juga menyukai