Anda di halaman 1dari 8

Kasus

Nrm : 1001

Nama : Nn. Mn

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Lahir : (Usia 28 Tahun)

Tanggal : 5 Oktober 2021

Diagnosis Medis : Hipotiroid

ASESMEN GIZI

1. Antropometri

BB: 40 kg

BBI: 54 kg

TB: 160 cm

IMT: 15,65 kg/m² (Underweight)

LILA: -

TILUT: -

2. Biokimia

T3 : 15 pg/dL (Tinggi)

T4 : 20 µg/dL (Rendah)

TSH : <0,005 µiU/ml (Tinggi)

3. Klinis/Fisik

- Sesak nafas

- Sulit menelan

- Pembekakan dan nyeri pada bagian leher

- Tidak nafsu makan

- Rasa capek/lelah

- Intoleran terhadap dingin


- Sembelit

- Fungsi intelektual lambat

- Bingung

- Hilang pendengaran

- Parastesia

- Penurunan refleks tendon (peregangan otot)

4. Pola Makan

Pasien mengonsumsi makanan dengan kadar yodium yang rendah dan nafsu makan
menurun.

5. Riwayat Personal

Pernah melakukan pengobatan 2 tahun lalu dengan keluhan terdapat benjolan di leher
depan dan sakit saat ditekan.

Perkiraan Kebutuhan Gizi

REE = 10 x BB (kg) + 6,25 x TB (cm) – 5 x U – 161

= (10 x 40) + (6,25 x 160) – (5 x 28) – 161

= 400 + 1000 - 140 – 161

= 1099

TEE = REE x Aktivitas fisik x Faktor stres.

= 1099 x 1,3 x 1,4

= 2000,18

= 2000 kkal

Kebutuhan karbohidrat

= 60% x 2000

= 1200 : 4

= 300 gr

Kebutuhan protein

= 15% x 2000
= 300 : 4

= 75 gr

Kebutuhan lemak

= 25% x 2000

= 500 : 9

= 55,6 gr

Kebutuhan Yodium

= 150 mcg

Kebutuhan Selenium

= 24 mcg

Kebutuhan Zink

= 8 mg

DIAGNOSA GIZI

Klinis

NC.1.1 Kesulitan menelan (P) berkaitan dengan pembekakan dan rasa nyeri pada leher(E),
ditandai dengan tidak nafsu makan(S).
NC.2.2 Perubahan nilai lab yang terkait gizi (P) berkaitan dengan pasien mengonsumsi
makanan rendah yodium (E) ditandai dengan tingginy kadar T3 dan TSH, serta kadar T4
rendah (S).

Asupan

NI.1.4 Asupan energy inadekuat (P) berkaitan dengan tidak nafsu makan (E) ditandai
dengan IMT 15,63 (Underweight) (S).

Perilaku

NB.1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi (P) berkaitan dengan pasien
mengonsumsi makanan dengan kadar yodium rendah (E) ditandai dengan pasien pernah
melakukan pengobatan 2 tahun lalu dengan keluhan terdapat benjolan di leher depan dan
nyeri saat ditekan (S).

INTERVENSI GIZI
Tujuan

1. Menambah berat badan untuk mencapai status gizi normal.


2. Memperbaiki ketidakseimbangan yang terjadi akibat asupan inadequat atau adanya
defisiensi congenital
3. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang tinggi untuk mencegah kerusakan
jaringan.
Syarat Diet

1. Energi diberikan sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan umur, jenis kelamin


dan tinggi badan. Jika kegemukan, kurangi berat badan secara bertahap dengan
mengurangi asupan energi sehari.
2. Protein diberikan cukup sesuai kebutuhan atau 1 g / kg berat badan atau sekitar 10-
15% total energi sehari
3. Lemak sekitar 20-25% dari total energi sehari
4. Karbohidrat diberikan sekitar 60-65% dari total energi sehari
5. Vitamin dan mineral dapat diberikan dalam bentuk suplemen multivitamin-
mineral,terutama untuk mengganti vitamin dan mineral yang rendah penyerapannya.
6. Yodium diberikan cukup sesuai kebutuhan
7. Serat diberikan cukup
8. Air diberikan cukup
Implementasi

Diberikan diet TKTP dengan kebutuhan energi sebanyak 2000 kkal, 300 gr karbohidrat, 75 gr
protein, 55,6 gr lemak, 150 mcg yodium, 24 mcg selenium, dan 8 mg zink dengan konsistensi
makanan lunak.
Waktu Bahan Berat E P L
Menu Penukar URT KH (gr)
Makan Makanan (gr) (Kkal) (gr) (gr)
Bubur
Beras 1P 400 2 gelas
175 4 0 40
Ayam 1
tanpa 1/2 P 20 potong
Sarapan Bubur kulit sedang 25 3,5 1 0
(07.00) Ayam Telur
Ayam 1P 55 1 butir
75 7 5 0
Minyak 1
Kelapa 1P 5 sendok
teh 50 0 5 0
Roti 2/3 P 46,7 2 iris 116,7 2,7 0 26,7
Roti 1 1/2
Ham 1P 40
Selingan Kukus ptg kcl 150 7 13 0
Pagi Mayones 1/2 P 10   25 0 2,5 0
(10.00) Jeruk
1P 120 2 buah
Jus Jeruk Manis 50 0 0 12
Gula 2P 26 2 sdm 100 0 0 24
1 1/2
Nasi Tim Nasi Tim 1 1/2P 300
gls 262,5 6 0 60
1/3 ekr
Ikan 1P 40
sdg 50 7 2 0
Telur
Makan 1P 55 1 btr
Ayam 75 7 5 0
Siang
Sup Ikan Wortel 1/2 P 50 1/2 gls 12,5 0,5 0 2,5
(13.00)
dan Telur 1/2 ptg
Tahu 1/2 P 55
bsr 37,5 2,5 1,5 3,5
Minyak
kelapa 1P 5 1 sdt
sawit 50 0 5 0
Havermut 5 1/2
1P 45
Pancake sdm 175 4 0 40
Selingan Pisang
Oatmeal 1P 50 1 bh 50 0 0 12
Siang
dan Susu cair 1/2 P 100 1/2 gls 62,5 3,5 3 5
(16.00)
Pisang Blueberry 1P 100 5 bh 57 0,7 0,3 14
Madu 1P 15 1 sdm 50 0 0 12
Makan Bubur
Malam 1P 400 2gls
Bubur Beras 175 4 0 40
(19.00) Udang Udang 5 ekor
1P 35
Segar sdg 50 7 2 0
Sayur Bayam 1/2P 50 1/2gls 12,5 0,5 0 2,5
Bening Tahu 1P 110 1 bj bsr 75 5 3 7
Sosis 1/2P 25 1/4 ptg 75 3,5 2,5 0
Minyak
kelapa 1P 5 1 sdt
sawit 50 0 5 0
  TOTAL 2000 75 55,6 300
  KEBUTUHAN 2086,2 75,4 55,8 301,2
  % PEMENUHAN KEBUTUHAN 104,30% 100,50% 100,40% 100,40%
MONEV

Monitoring

Parameter Target Pelaksanaan

Antropometri Adanya perubahan IMT dan BB mencapai Akhir perawatan


ideal dengan status gizi normal

Biokimia Kadar T3, T4, dan TSH menjadi normal Hari kedua
pengamatan kasus

Asupan makan Asupan makan mncapai 80-110% dari Setiap hari


kebutuhan dan nafsu makan meningkat

Evaluasi

- Memantau status gizi hingga mencapai normal

- Memeriksa hasil laboratorium secara berkala

- Mengatur dan membagi asupan makan perhari


Referensi:

Hartati S. B, editor. Penuntun Diet dan Terapi Gizi/Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan
Asosiasi Dietisien Indonesia. Edisi 4. Jakarta: EGC; 2019. 236–240

Suryani, I., Isdiany, N., & Dewi Kusumayanti, G. (2018). Dietetik Penyakit Tidak Menular.
In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai