Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIS KLINIK

SMF KEBIDANAN & PENY.KANDUNGAN


RSUP Dr. M. DJAMIL
RSUP TAHUN 2017
DR. M. DJAMIL
PADANG

KARDIOMIOPATI PERIPARATUM

1.Pengertian
(definisi) Kardiomiopati peripartum didefinisikan sebagai
penurunan fungsi ventrikel kiri disertai gejala gagal
jantung yang timbul pada 1 bulan terakhir kehamilan
hingga 5 bulan pasca melahirkan tanpa diketahui
penyebab pastinya.(Demakis,1971)

Kardiomiopati peripartum adalah gagal jantung yang


tidak dapat diidentifikasi penyebabnya dan tidak
ditemukan kelainan jantung sebelum bulan terakhir
kehamilan tersebut.(Sliwa,2010)

2. Anamnesis Gejala- gejala gagal jantung bendungan:


Sesak nafas saat berbaring dan beraktifitas
Lemah
Udem tungkai
Paroxysmal nocturnal dyspneu
Nyeri dada
Batuk malam hari
Onset terjadinya Kardiomiopati peripartum pada 1
bulan akhir kehamilan dan 5 bulan pasca persalinan
HPHT dan TP jika diketahui
Riwayat gerak anak
Riwayat penyakit jantung dan penyakit
kardiovaskular lain sebelumnya

3. Pemeriksaan Vital sign


Fisik Jugular venus presure (JVP)
Thorak pulmo : Rongki, tanda-tanda udem paru
Cor : bunyi S3 dan S4 (gallop), bising
regurgitasi pada katub atrioventrikular
Abdomen: leopold, TFU, TBA, HIS, DJJ
Genitalia: Pemeriksaan dalam obstetri jika
inpartu

4. Pemeriksaan Labor darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)


Penunjang Labor fungsi ginjal (ur,cr), fungsi
hati(SGOT,SGPT), fungsi tiroid(T3, fT4,TSH),
profil lipid, elektrolit, dan gula darah.
USG
CTG bila diperlukan
Elektrokardiogram (EKG)
Rontgen thorak
Enzim penanda jantung ( CKMB dan troponin T)
echokardiografi

5. Kriteria Kriteria diagnosis kardiomiopati peripartum


Diagnosis berdasarkan 3 kriteria klasik ditambah 1
kriteria tambahan.

Kriteria klasik :
o Timbulnya gejala gagal jantung pada 1 bulan akhir
kehamilan atau dalam 5 bulan setelah persalinan
o Penyebabgagal jantung lain tidak dapat
diidentifikasi
o Tidak ditemukan penyakit jantung sebelumnya

Kriteria tambahan
Disfungsi sistolikventrikel kiri, diperlihatkan
dengan ekokardiografi berupa penurunan fraksi
ejeksi (<45%) atau pemendekan fraksi < 30 %
disertai dimensi ventrikel kiri pada akhir diastolik
>2,7 cm/m2

6. Diagnosis Kardiomiopati Peripartum INA-CBGs :

7. Diagnosis DM Pregestasional/DM type I/type II


Banding Hiperglikemia reaktif

8. Terapi Gagal jantung akut pada PPCM


membutuhkan terapi yang cepat dan agresif,

Oksigen sampai saturasi oksigen arteri 95%.


Diuretik intravena (iv) dengan bolus inisial furosemid
20-40 mg
Nitrat iv (nitrogliserin 10-20 g - 200 g/menit) jika td >
110 mmHg.
pasien dengan gejala hipoperfusi jaringan (akral
dingin, hipotensi, oliguria, penurunan kesadaran) dan
pasien yang tidak berespon dengan diuretik dan nitrat.
Agen inotropik seperti dobutamin (5-15
g/kgBB/menit) digunakan hingga perfusi jaringan
tercapai.(Sliwa,2010)
2. PPCM dengan gagal jantung yang stabil

Jika bayi sudah dilahirkan angiotensin-converting
enzyme inhibitor (ACE-I), angiotensin-II receptor
blocker (ARB), hidralazine, nitrat, penyekat beta,
diuretik, antagonis aldosteron, dan terapi
antitrombotik
non farmakologis restriksi cairan dan diet rendah
sodium

3. Pilihan persalinan
Jika hemodinamik stabil pervaginam spontan
atau bantu kala II (vakum atau forcep)
Jika hemodinamik tidak stabil sectio sesaria
dengan anestesi epidural atau spinal

9. Pengamatan Pasca persalinan dapat diberikan oksitosin dosis


lanjut tunggal intramuskular (ergometrin
dikontraindikasikan),
furosemid 20 mg iv untuk mengurangi volume
sirkulasi.
Evaluasi status kardiovaskular (echocardiografi)
dapat dimulai 1 minggu setelah persalinan dan
penyesuaian obat dapat dilakukan
10. Edukasi Edukasi yang diberikan kepada pasien meliputi
pemahaman tentang:

Materi tentang perjalanan penyakit PPCM,


danrisiko kegawatdaruratan PPCM
Intervensi farmakologis dan non-farmakologis
serta target pengobatan dan interaksi antara
asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat-
obatan
Pilihan persalinan yang akan dilakukan
Evaluasi status kardiovaskular (echocardiografi)
dapat dimulai 1 minggu setelah persalinan
Kontrasepsi dan persiapan kehamilan
berikutnya.


11. Skrining Berbagai faktor resiko dihubungkan dengan
timbulnya PPCM seperti.Umur ibu yang lebih tua,
gestasi multipel, preeklampsia dan hipertensi
gestasional, kurang gizi, pemberian ASI,
kurangnya perawatan selama hamil, konsumsi
garam tinggi, area tropis, dan penggunaan
tokolisis dengan agonis beta.

Resiko ini meningkat hingga 6 kali lipat pada ras
kulit hitam.
Di Indonesia PPCM ditemukan pada usia lebih
muda, etnik Betawi, dan hipertensi
Karakteristik dan faktor resiko PPCM sangat
bervariasi dan berbeda-beda di tiap daerah,
sehingga sampai saat ini masih ditemukan
kesulitan dalam melakukan skrining resiko PPCM
secara global.

12. Prognosis Tergantung pada status kardiovaskuler dan


hemodinamik
EF kurang dari 20%, disertai dengan dimensi akhir
diastolik ventrikel kiri lebih dari 6 cm memperlihatkan
prognosis yang buruk.
13. Tingkat RCOG (I,II,III)
Evidens Kemenkes (I,II,III)

14. Tingkat A, B, C, D
Rekomendasi

15. Penelaah SMF Obsgyn


Kritis

16. Indikator status kardiovaskuler


Medis Janin lahir hidup.
Keselamatan ibu

17. Kepustakaan

Abboud J, Murad Y, Chen-Scarabelli C, Saravolatz L,


Scarabelli TM. (2007) Peripartum Cardiomyopathy: A
Comprehensive Review. International Journal of
Cardiology, 118, 295-303.
Bhakta P, Biswas BK, Banerjee B. Peripartum
cardiomyopathy: Review of the literature. Yonsei
Medical Journal. 2007;48:731-747.
Bozkurt B, Villaneuva FS, Holubkov R, Tokarczyak T,
Alvarez Jr RJ, MacGowan GA, dkk (1999) Intravenous
Immune Globulin in the Therapy of Peripartum
Cardiomyopathy. J Am Coll Cardiol, 34, 177-180
Brar SS, Khan SS, Sandhu GK, Jorgensen MB, Parikh
N, Hsu JWY, dkk (2007) Incidence, Mortality, and Racial
Differences in Peripartum Cardiomyopathy. Am J Cardiol,
100, 302-304
Capriola M. Peripartum cardiomyopathy: A review.
International Journal of Womens Health. 2013;5:18.
Cruz MO, Briller J, Hibbard JU. (2010) Update on
Peripartum Cardiomyopathy. Obstet Gynecol Clin N Arm,
37, 283-303
Demakis JG, Rahimtoola SH. (1971) Peripartum
Cardiomyopathy. Circulation, 44, 964-968
Demakis JG, Rahimtoola SH, Sutton GC, Meadows WR,
Szanto PB, Tobin JR, dkk. (1971) Natural Course of
Peripartum Cardiomyopathy. Circulation, 44, 1053-1061

Anda mungkin juga menyukai