1. Pengertian Adalah sejumlah kondisi kelainan klinis dengan atau tanpa
(Definisi) kelainana organ lain, yang disebabkan oleh hipertensi arterial. 2. Anamnesis - Pusing - Nyeri dada - Cepat lelah - Berdebar-debar - Sesak nafas - Kelemahan atau kelumpuhan sebagai atau seluruh anggota tubuh 3. Pemeriksaan TD sistolik ≥ 180 mmHg atau TD diastolic 110 mm fisisk 4. Kriteria 1. Pemeriksaan fisik :sesuai criteria JNC VII Diagnosis 2. Fototoraks : kardiomegali 3. ECG : LVH,perubahan segmen ST 4. Echocardiografi : LVH, disfungsi diastolic ±sistolik 5. Diagnosis Kerja Krisis hipertensi (emergensi/urgensi) 6. Diagnosis 1. Cephalgia Banding 2. Anxietas 3. CKD 4. Sindroma koroner akut 5. CVD 7. Pemeriksaan 1. EKG Penunjang 2. Rontgen dada 3. Lab: Hb, Ht, Leuo,Cr, Ur, GDS, Na÷,K÷,)’OGTT (bila belum diketahui DM),urinalisa 4. Skrining hipertensi endokrin 5. USG abdomen: ginjal 6. Echocardiografi 7. CT-scan kepala 8. Terapi 1. Nitrat(IV) 2. CCB(IV) 3. ACE inhibitor/ARB 4. Diuretik: tiazid 5. Beta blocker 6. Calcium channel blocker 7. Central blocker 8. Alpha blocker 9. Vasodilator direk 9. Edukasi 1. Edukasi jenis penyakit dan perjalanannya 2. Edukasi pengobatan 3. Edukasi Nutrisi/pola hidup
10. Prognosis Ad vitam : malam
Ad sanationam : malam Ad fungsional : malam 11. Indicator Medis 80% pasien dirawat mencapai target MAP 25-30% dengan menggunakan anti hipetensi intravena