Anda di halaman 1dari 4

GAGAL JANTUNG AKUT DAN KRONIK

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4

PUSKESMAS Dr. HERMANSYAH, MM


BALONG NIP.19681004200212 1 004

1. Pengertian Gagal jantung (akut dan kronik) adalah suatu keadaan yang terjadi saat
jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk
mencukupi kebutuhan metabolisme.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penyakit gagal jantung akut dan
kronik di Puskesmas Balong.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Balong Nomor : 188.4/ /405.09.20/SK/2015


tentang.............

4. Referensi Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.

5. Prosedur/ a. Anamnesa keluhan pasien


Langkah-
Langkah b. Mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
Keluhan:
1. Sesak pada saat beraktifitas (dyspneu d’effort)
2. Gangguan napas pada perubahan posisi (ortopneu)
3. Sesak napas malam hari (paroxysmal nocturnal dyspneu)

c. Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi: tekanan darah, nadi,


pernafasan

d. Pemeriksaan fisik didapatkan salah satu atau beberapa hal berikut:


1. Peningkatan tekanan vena jugular
2. Frekuensi pernapasan meningkat
3. Frekuensi nadi dan regularitasnya
4. Tekanan darah
5. Kardiomegali
6. Gangguan bunyi jantung (gallop)
7. Ronkhi pada pemeriksaan paru
8. Hepatomegali
9. Asites
10. Edema perifer

e. Pemeriksaan penunjang: EKG

f. Pemberian terapi:
1. Modifikasi gaya hidup:
1.1. Pembatasan asupan cairan maksimal 1,5 liter (ringan),
maksimal 1 liter (berat)
1.2. Pembatasan asupan garam maksimal 2 gram/hari
(ringan), maksimal 1 gram/hari (berat)
1.3. Berhenti merokok dan konsumsi alcohol
2. Aktivitas fisik:
2.1. Pada kondisi akut berat: tirah baring
2.2. Pada kondisi sedang atau ringan: batasi beban kerja
sampai 70% s.d. 80% dari denyut nadi maksimal (220-
umur)

3. Penatalaksanaan farmakologi:
3.1. Pada gagal jantung akut:
3.1.1. Terapi oksigen 2-4 ltr/mnt
3.1.2. Pemasangan iv line untuk akses dilanjutkan
dengan pemberian furosemid injeksi 20 s/d 40 mg
bolus
3.1.3. Cari pemicu gagal jantung akut
3.1.4. Segera rujuk

3.2. Pada gagal jantung kronik:


3.2.1. Diuretik: diutamakan Loop diuretik (furosemid),
bila perlu dapat dikombinasikan Thiazid (HCT)
3.2.2. ACE Inhibitor (ACE-I)
3.2.3. Beta Blocker (BB)

g. Konseling dan Edukasi


1. Edukasi tentang penyebab dan faktor risiko penyakit gagal
jantung kronik. Penyebab gagal jantung kronik yang paling sering
adalah tidak terkontrolnya tekanan darah, kadar lemak atau kadar
gula darah.
2. Pasien dan keluarga perlu diberitahu tanda-tanda kegawatan
kardiovaskular dan pentingnya untuk kontrol kembali setelah
pengobatan di rumah sakit.
3. Patuh dalam pengobatan yang telah direncanakan.
4. Menjaga lingkungan sekitar kondusif untuk pasien beraktivitas
dan berinteraksi.
5. Melakukan konferensi keluarga untuk mengidentifikasi faktor-
faktor pendukung dan penghambat penatalaksanaan pasien,
serta menyepakati bersama peran keluarga pada masalah
kesehatan pasien.

h. Kriteria rujukan
Pasien dengan gagal jantung harus dirujuk ke fasilitas peayanan
kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis jantung atau
spesialis penyakit dalam untuk perawatan maupun pemeriksaan
lanjutan seperti ekokardiografi.
Pada kondisi akut, dimana kondisi klinis mengalami perburukan
dalam waktu cepat harus segera dirujuk Layanan Sekunder (Sp.
Jantung/Sp. Penyakit Dalam) untuk dilakukan penanganan lebih
lanjut.
6. Diagram Alir Mulai

Anamnesa Kartu status


pemeriksaan fisik

Pemeriksaan
penunjang: EKG

Penegakan diagnosis: Gagal


jantung (akut dan kronik)

Pada gagal jantung akut:


1. Terapi oksigen 2-4 ltr/mnt
2. Pemasangan iv line untuk akses dilanjutkan dengan pemberian
furosemid injeksi 20 s/d 40 mg bolus
3. Cari pemicu gagal jantung akut
4. Segera rujuk
Pada gagal jantung kronik:
1. Diuretik: diutamakan Loop diuretik (furosemid) bila perlu dapat
dikombinasikan Thiazid (HCT)
2. ACE Inhibitor (ACE-I)
3. Beta Blocker (BB)

tidak

Membaik Rujuk RS

Ya
Form informed
KIE consent

Lembar observasi
Resep Apotek pasien rujukan

selesai

7. Unit Terkait a. Loket


b. Unit layanan IGD
c. Unit layanan poli umum
d. Apotek
8. Rekaman Historis

No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal

Anda mungkin juga menyukai