Anda di halaman 1dari 18

ASKEP PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SISTEM

URINARIA (SINDROM NEFROTIK & GLOMERULO


NEFRITIS CHRONIC)
Dosen Pengampu :
1. Kardewi, S.Kep, Ners, M.Kes

2. Ersita, S.Kep, Ners, M.KeS

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3:


1. Maya Romanti ( 19.14201. 30.09 )
2. Uztazhar Anugrah ( 19.14201. 30.17)
SISTEM URINARIA (PERKEMIHAN)
Sistem urinaria adalah sistem
tempat terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh.
PENYAKIT SISTEM URINARIA
SINDROM NEFROTIK

GLOMERULO NEFROTIK CHRONIS (GNC)


SINDROM NEFROTIK
Sindrom nefrotik adalah gangguan ginjal
yang menyebabkan tubuh manusia
kehilangan terlalu banyak protein yang
dibuang melalui urine dan umumnya
terdeteksi pertama kali pada anak yang
berusia antara 2-5 tahun.
ETIOLOGI
1. Sindrom Nefrotik Bawaan
2. Sindrom Nefrotik Sekunder
3. Sindrom Nefrotik Idiopatik (Primer)

PATOFISIOLOGI
4. Primer (berkaitan dengan berbagai penyakit
ginjal)
5. Sekunder (akibat infeksi, penggunaan obat,
dan pernyakit sistemik lainnya)
TANDA DAN GEJALA
 Proteinuria
 Retensi cairan
 Edema: edema periorbital, edema fasial, asites
 Berat badan meningkat, distensi abdomen
 Penurunan jumlah urin
 Urine tampak berbusa dan gelap
 Hematuria
 Nafsu makan menurun
 Pucat
 Kesulitan pernafasan (efusi pleura)
 Pembengkakan labial atau scrota
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Laboratorium
1. Urine
2. Darah
b. Biopsi Ginjal
c. Pemeriksaan Penanda Auto-immune

PENATALAKSANAAN
3. Pemberian kortikosteroid
4. Penggantian protein
5. Pengurangan edema
6. Terapi diuretik Pembatasan natrium (mengurangi edema)
7. Mempertahankan keseimbangan elektrolit
8. Pengobatan nyeri
9. Pemberian antibiotik (penisilin oral profilaktik atau agenslain)
GLOMERULO NEFRITIS CHRONIC
(GNC)

Glomerulo Nefritis Chronic (GNC) adalah


peradangan lama di sel-sel glomerolus.
Kelainan ini dapat terjadi akibat glomerolus
akut yang tidak membaik atau timbul secara
spontan (Arif muttaqin & Kumala sari, 2011)
ETIOLOGI
1. Infeksi Virus atau Bakteri
2. Kelainan Sistem Imun
3. Vaskulitis
4. Diabetes Melitus

PATOFISIOLOGIS
5. Gangguan utama pada ginjal (primer)
6. Komplikasi penyakit lain (sekunder)
MANIFESTASI KLINIS
 Dapat tanpa keluhan sampai terjadi gagal
ginjal
 Lemah, lesu, nyeri kepala, gelisah, mual, dan
kejang pada stadium akhir
 Edema sedikit pada kaki
 Sering buang air kecil pada malam hari
 Urine berdarah atau kelebihan protein dalam
urine
 Kadang-kadang terjadi ensefalopati hipertensif
dan gagal jantung yang berakhir dengan
kematian
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Urine
2. Tes Darah
3. Tes Imunologi
4. Pencitraan, memberikan gambaran kondisi
ginjal secara visual
5. Biopsi Ginjal
PENATALAKSANAAN
 Medical
 Pharmacological
 Diet
 Activity
ASUHAN KEPERAWATAN

A.Pengkajian
a.Identitas klien
b.Identitas penanggung jawab
c. Riwayat kesehatan
d.Pemeriksaan fisik
LANJUTAN…

Diagnosa Keperawatan

1. Resiko gangguan integritas kulit atau jaringan


berhubungan dengan kelebihan volume cairan
2. Resiko infeksi berhubungan dengan
imunosupresi
3. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan
dengan peningkatan tekanan darah (hipertensi)
LANJUTAN…
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1
Intervensi:
1. Bantu anak mengubah posisi tubuhnya setiap 2 jam
2. Lakukan perawatan kulit yang tepat
3. Kaji kulit anak untuk melihat bukti iritasi dan kerusakan
seperti kerusakan, edema, dan abrasi, setiap 4-8 jam
4. Topang atau tinggikan area-area yang mengalami edema,
seperti lengan, tungkai, dan skrotum, dengan menggunakan
bantal atau linen tempat tidur. Gunakan bedak pada area ini
5. Tingkatkan jumlah aktivitas anak, seiring edema mereda
LANJUTAN…
Diagnosa 2
Intervensi:
1. Jangan izinkan seorang pun yang mengidap
infeksi akut unuk mengunjungi anak
2. Beri obat antibiotik sesuai program
3. Pantau anak setiap hari untuk deteksi tanda
serta gejala infeksi, termasuk batuk, demam,
hidung tersumbat, drainase purulen dan nyeri
tenggorokan
LANJUTAN…
Diagnosa 3
Intervensi:
 Pantau tekanan darah anak setiap 4 jam
 Lakukan kewaspadaan serangan kejang berikut :
 Pertahankan jalan napas melalui mulut dan persiapkan
peralatan pengisap dekat sisi tempat tidur anak
 Sematkan tanda diatas tempat tidur anak dan dipintu
kamar, yang berisi peringatan untuk semua petugas
kesehatan tentang status kejang anak
 Catat status kejang anak pada catatan anak
 Beri obat-obatan anti hipertensi sesuai program

Anda mungkin juga menyukai