Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK KHUSUS

MAKALAH

TugasMataKuliahKeperawatan Komunitas I
Program Studi Ilmu Keperawatan Reg-A1 Semester 5

DOSEN PENGAMPU :

1. Ns. DIAN EMILIASARI, S.Kep., M.Kes


2. Ns. ABU BAKAR SIDIK, S.Kep., M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Ririn Yulinda (19-14201-30-02)


2. Nur Wahyuni (19-14201-30-10)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA

PALEMBANG 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya baik
itu berupa sehat fisik, maupun akal pikiran sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Khusus” ini
disusun guna memenuhi tugas pada Mata Kuliah Keperawatan Komunitas I. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Asuhan Keperawatan
Komunitas Pada Kelompok Khusus” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan tidak terhingga kepada :
1. Ns. Dian Emiliasari, S.Kep., M.Kes. selaku dosen penanggungjawab dan tim pengajar pada
mata kuliah Keperawatan Komunitas I.
2. Ns. Abu Bakar Sidik, S.Kep., M.Kes. selaku tim pengajar pada mata kuliah Keperawatan
Komunitas I.
3. Teman-teman mahasiswa mahasiswa yang turut serta dalam membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
4. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu.
Semoga makalah ini ada manfaatnya baik baik pembaca maupun penulis.Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 14 Desember 2021

Penyusun

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................................
2.1 Pengertian Keperawatan Kesehatan Komunitas.................................................................
2.2 Falsafah Keperawatan Kesehatan Komunitas.....................................................................
2.3 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas.......................................................................
2.4 Sasaran Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kelompok Khusus………………….

2.5 Prinsip Dasar Tindakan Keperawatan…………………………………………………...

2.6 Proses Pemenuhan Kebutuhan Pada Kelompok Khusus………………………………..

BAB III..............................................................................................................................................
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK KHUSUS..............................
3.1 PENGKAJIAN....................................................................................................................
3.2 DIAGNOSA........................................................................................................................
3.3 INTEVENSI………………………………………………………………………

BAB IV..............................................................................................................................................
4.1 KESIMPULAN........................................................................................................................
4.2 SARAN....................................................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang


Kesehatan menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat Kesehatan yang optimal
bagi masyarakat diadakan upaya kesehatan mencakup upaya peningkatan kesehatan
(promotif ), pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan penyakit (Kuratif ) dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif ) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat
yang didukung oleh sumber daya kesehatan termasuk tenaga kesehatan. Peningkatan
derajat kesehatan harus dilakukan untuk semua lapisan masyarakat. Lapisan atau
anggota masyarakat yang perlu mendapat perhatian khusus adalah masyarakat yang
digolongkan pada kelompok khusus. Kelompok khusus meliputi Ibu hamil, anak-
anak, dan lansia. Kelompok tersebut adalah kelompok-kelompok yang dianggap
rentan terhadap terjangkitnya penyakit karena ketidakmampuan merawat dirinya atau
karna sedang mengalami suatu kondisi yang tidak memungkinkan.

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul,
atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2007). Perawatan kesehatan
adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif
melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan

4
melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama
tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).

5
2

Kelompok khusus adalah masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik,
mental, maupun sosialnya budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan,
bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena
ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan
keperawatan terhadap dirinya sendiri. Perawatan kelompok khusus adalah suatu upaya
dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan kepada kelompok-
kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan
kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang dilaksanakan
secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat
kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan
upaya kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti
dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga
keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.
Dilakukan melalui kelompok – kelompok yang terorganisir dengan melibatkan peran
serta aktif masyarakat, melalui pembentukan kader kesehatan diantara kelompok
tersebut yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, selain itu
lahan pembinaan kelompok khusus masyarakat dapat dilakukan melalui posyandu
terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita serta kelompok lainnya yang
mungkin dapat dilakukan. (Nasrul EfFendy: 1998).
Penilaian atas keberhasilan kegiatan didasarkan atas criteria yang telah disusun.
Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung dan setelah kegiatan
dilaksanakan secara keseluruhan. Penilaian dilakukan sebagai evaluasi terhadap
keberhasilan pendidikan kesehatan yang dilakukan. Penilaian dapat berupa sejauh
mana pemahaman kelompok khusus tersebut, apakah ada perubahan tingkah laku
kesehatan setelah diberikan pendidikan kesehatan tersebut, dan apakah mereka bisa
menularkan kembali ke orang-orang terdekat. Evaluasi akan menentukan bagaimana
tindak lanjut yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.

2
3

1.2 Rumusan Masalah

2. Apa pengertian dari keperawatan kesehatan komunitas?


3. Apa falsafah dari keperawatan kesehatan masyarakat dan kelompok khusus?
4. Apa tujuan keperawatan kesehatan masyarakat dan kelompok khusus?
5. Siapa saja sasaran dari keperawatan kesehatan masyarakat dan kelompok khusus?
6. Apa prinsip dasar tindakan keperawatan dari kesehatan masarakat dan kelompok
khususu?
7. Bagaimana pemenuhan kebutuhan pada kelompok khusus?

1.2 Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan Umum

Untuk mempelajari pendidikan kesehatan masyarakat dan kelompok khusus


b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan masyarakat dan kelompok khusus
2. Untuk mengetahui tujuan keperawatan kesehatan masyarakat dan kelompok
khusus
3. Untuk mengetahui sasaran keperawatan kesehatan masyarakat dan kelompok
khusus

3
BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Keperawatan Kesehatan Komunits

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan


profesionalyang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok
resiko tinggi,dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan
dan Dawkin, 1987).

Kelompok khusus adalah masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik,
mental, maupun sosialnya budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan,
bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena
ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan
keperawatan terhadap dirinya sendiri (Nasrul Effendy: 1998)

Menurut Nasrul Effendy (1998) Kerawatan kelompok khusus adalah suatu


upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan kepada
kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang
dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok
dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang
tinggal dipanti dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan
oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses
keperawatan.

Pelayanan kelompok khusus di masyarakat, dilakukan melalui kelompok-


kelompok yang terorganisir dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui
pembentukan kader kesehatan diantara kelompok tersebut, yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, yang telah berjalan dewasa ini kita kenal
dengan sebutan Dasa Wisma, KPKIA (Kelompok Persepuluhan Kesehatan Ibu dan

4
5

Anak). Disamping itu lahan pembinaan kelompok-kelompok khusus di masyarakat


dapat dilakukan melalui Posyandu terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita,
dan kelompok- kelompok lainnya yang mungkin dapat dilakukan.

2.2 Falsafah Keperawatan Kesehatan Komunitas

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka
dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik
keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan
komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh
lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan
membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigm
keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan
dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan
manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia
yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima
oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara
berkesinambungan.
f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer
pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling
mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan
kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.
g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara
berkesinambungan dan terus-menerus.

5
6

h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia


harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam
pelayanan kesehatan mereka sendiri.

2.3 Tujuan Keperawat Kesehatan Komnitas

Adapun tujuan dari Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah:


a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai
dengan kapasitas yang mereka miliki.
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat dalam hal:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
2) Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.
3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/ keperawatan.
4) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.
5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/ keperawatan.
6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan.
7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self
care).
8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
9) Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan
balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
10) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap
masalah kesehatan.

6
7

2.4 Sasaran Keperawat Kesehatan Masyarakat dan Kelompok Khusus

Sasaran perawatan kesehatan masyarakat dan kelompok khusus adalah individu,


keluarga, kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang
mempunyai masalah kesehatan/perawatan.

a. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup
lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.
Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung
dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesame anggota
masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,
kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.

b. Individu
Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri
sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga
lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.

c. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling
tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap
anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya.

d. Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan


dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita

7
8

4) Anak usia sekolah


5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin


lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.

c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:


1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
e. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita

2.5 Prinsip Dasar Tindakan Keperawatan

1. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kesehatan masyarakat dan kelompok


khusus

2. Menekankan kepada upaya preventif dan promotif


3. Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan secara konsisten
dan berkesinambungan.
4. Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan dan kelompok sebagai
subjek maupun objek pelayanan.
5. Dilakukan di institusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
kelompok masyarakat dan kelompok khusus.
6. Ditekankan kepada pembinaan perilaku penghuni panti, petugas panti, lingkungan
panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang mempunyai masalah yang sama
ke arah perilaku sehat.

8
9

2.6 Proses Pemenuhan Kebutuhan Pada Kelompok Khusus

Proses pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat dan kelompok khusus harus


melalui empat tahap, meliputi persiapan, perencanaan, penatalaksaan, dan penilaian
(evaluasi).
1. Tahap Persiapan
Sebelum perawat melakukan proses keperawatan pada kelompok tertentu,
perawat harus mengetahui otonomi klien/masyarakat, tidak memaksakan dalam
melakukan tindakan. Tahapan persiapan tersebut diantaranya:
a) Mengidentifikasi jumlah kelompok khusus yang ada di masyarakat dan jumlah
panti atau pusat-pusat rehabilitasi yang ada disuatu wilayah binaan.
b) Mengadakan pendekatan sebagai penjajagan awal pembinaan kelompok khusus
yang ada di masyarakat.
c) Identifikasi masalah kelompok khusus di masyarakat dan di panti/institusi
melalui pengumpulan data.

d) Menganalisa data kelompok khusus di masayarakat dan di institusi.

e) Merumuskan masalah dan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan


kelompok khusus di masyarakat dan diinstitusi.
f) Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, analisa data, perumusan masalah
dan prioritas masalah kesehatan/keperawatan kelompok khusus melibatkan
kader kesehatan dan petugas panti.

2. Tahap Perencanaan

Perawat melakukan perencanaan terhadap apa yang akan dilakukan dalam


kelompok tertentu, menjaga tidak menimbulkan cedera/bahaya bagi masyarakat
(nonmalefesiensi). Tahap perencanaan menyangkut:
a) Jadwal kegiatan
b) Jadwal kunjungan
c) Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan

3. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, perawat menggenggam penuh prinsip kejujuran, dan


keadilan dalam memberikan sebuah tindakan keperawatan kepada kelompok

9
10

khusus. Perawat berkomitmen bahwa tindakannya adalah penuh demi meningkatkan


derajat kesehatan masyarakat. Tapi terkadang, beberapa produk kesehatan yang
dipromosikan perawat atau petugas kesehatan ada yang bertentangan dengan norma
dan budaya masyarakat tertentu. Seperti permasalahan KB. Tahap pelaksanaan itu
diantaranya:
a) Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti
b) Pelayanan kesehatan dan keperawatan
c) Penyuluhan kesehatan
d) Imunisasi
e) Penemuan kasus dini
f) Rujukan bila dianggap perlu
g) Pencatatan dan pelaporan

4. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini perawat melakukan evaluasi sebagai prinsip akuntabilitas yang
dimilikinya. Perawat bertanggung jawab atas setiap yang dilakukannya, agar tidak
terjadinya kesalahan atau malefisiensi terhadap kelompok tertentu. Penilaian
terhadap hasil asuhan keperawatan dan kesehatan dilakukan berdasarkan criteria
yang telah ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan melalui:
a) Membandingkan hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
b) Menilai efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian,
perencanaan dan pelaksanaan

10
11

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK KHUSUS

3.1 Pengkajian
1. Hasil Pengkajian

a. Data Inti

1) Demografi/Statistik

Wilayah RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan


Kota Semarang terbagi menjadi 7 RT, dengan data yang terkumpul
sejumlah 356 KK (Data dari Kelurahan). Jumlah usia produktif
sebanyak 883 orang
Hasil pengkajian data demografi masyarakat desa Kalurahan
wonosari akan disajikan sebagai berikut :
a) Batas wilayah sebelah barat : Kabupaten Kendal
b) Batas wilayah sebelah timur : Kelurahan Tambak Aji
c) Batas wilayah sebelah selatan : Kelurahan Gondorio
d) Batas wilayah sebelah utara : Kecamatan Tugu
1. Distribusi PendudukBerdasarkan jenis kelamin

11
12

Gambar 1.1 Distribusi Jenis Kelamin Warga RW VIII Kelurahan


Wonosari Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan bahwa sebagian besar


warga RW II Desa Karang Tengah 54 % berjenis kelamin Laki-
Laki dan 46 % berjenis kelamin perempuan.

2. Distribusi Penduduk berdasarkan Pendidikan (hasil Kuisioner)

12
13

Gambar 1.2Distribusi Penduduk berdasarkan Pendidikan RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan


Ngaliyan Kota Semarang
Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan data bahwa pendidikan warga RW VIII
Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang
paling banyak rata-rata adalah tamatan SMA/sederajat dengan jumlah 57%.

3. Distribusi Penduduk berdasarkan Pekerjaan


Berdasarkan gambar di atas menunjukkan Pekerjaan warga RW VII Kelurahan
Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang rata-rata bekerja sebagai karyawan swasta yaitu
sebanyak 63
%.

Gambar 1.3Distribusi Penduduk berdasarkan Pekerjaan RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan


Ngaliyan
Kota Semarang

4. Distribusi Penduduk berdasarkan Penghasilan

13
14

Gambar 1.4Distribusi Penduduk berdasarkan penghasilan RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan


Ngaliyan Kota Semarang

1. Hasil pengkajian berdasarkan


kuesioner Usia Dewasa
Berdasarkan hasil pengkajian kuisiooner di RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang di peroleh data sebagai berikut:

No Aspek yang Hasil Metode


dikaji

1. Kondisi Berdasarkan hasil kuisioner Wawancara


lingkungan rumah warga rata-rata permanen Quisioner
dengan tembok bata
Berdasarkan hasil kuisioner
keadaan ventilasi kurang dari 1/10
luas rumah dan jarang dibuka.
Berdasarkan hasil kuisioner rata-
rata warga menggunakan air
artetis Hanya ada 10 % warga
yang punya tempat sampah.
Banyak warga yang sibuk bekerja
di pabrik
Banyak warga yang terdapat
genangan air di rumahnya
Terlihat jentik-jentik nyamuk di
genangan air warga

14
15

2. Layanan Warga memeriksakan diri d Wawancara


kesehatan Puskesmas
Quisioner
Warga menggunakan kendaraan
pribadi dan ankutan umum
Asuransi menggunakan BPJS
kesehatan

3. Pengetahuan Rata-rata tingkat pendidikan SMA Wawancara


Kesadaran menjaga kebersihan
masih kurang Quisioner
Kesadaran melakukan PSN
rendah
4. Perilaku Perilaku merokok tinggi Wawancara dan
Tidak setiap rumah punya tempay Observasi
sampah

B. ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan


1 DS :
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sumber daya Ketidakefektifan
kader kesehatan kesadaran warga (pengetahuan) pemeliharaan kesehatan
terhadap kebersihan kurang. tidak cukup (00099)
Berdasarkan hasil wawancara dengan
kader kesehatan kesadaran warga
terhadap upaya pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) masih rendah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
kader kesehatan masih sering
ditemukan genangan air di rumah
warga setiap inspeksi kader.
DO :
Jumlah usia produktif tinggi 883
orang.
Hanya ada 10 % warga yang punya
tempat sampah.
Rerata tingkat pendidikan di RW 2
SMA
Banyak warga yang sibuk bekerja di
pabrik

15
16

Banyak warga yang terdapat


genangan air di rumahnya
Terlihat jentik-jentik nyamuk di
genangan air warga

2 DS :
Berdasarkan hasil wawancara dengan Merokok Perilaku kesehatan
kader sesehatan banyak warga yang cenderung berisiko
merokok (00188)
Berdasarkan hasil wawancara dengan
beberapa warga ventilasi jendela
rumah jarang dibuka
DO :
Rerata penghasilan warga 1,5-3 jt
Budaya merokok tinggi

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kriteria Penilaian
Diagnosa Keperawatan
Komunitas A B C D E F
Ketidakefektifan pemeliharaan
7 8 8 10 7 5
kesehatan (00099)
Perilaku kesehatan cenderung
7 7 7 10 7 5
berisiko (00188)
KET :
A : Kesadaran masyarakat terhadap masalah
B : Motivasi komunitas untuk mengatasi masalah
C : Kemampuan perawat untuk mengatasi maslaah
D : Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi
masalah E : Beratnya akibat jika masalah masih
tetap
F : Cepat masalah
teratasi Skor penilaian 1-
10

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan sumber daya (pengetahuan)


tidak cukup (00099).
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan merokok (00188)

16
17

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Noc Nic


Keperawatan
Ketidakefektifan Domain VII : Kesehatan Program Kelompok
pemeliharaan komunitas Mengadakan kerja bakti
kesehatan Kelas : Kesejahteraan berkala rutin
berhubungan dengan komunitas Melakukan PSN
sumber daya Outcomes : Status secara bersama-sama
(pengetahuan) tidak kesehatan komunitas Kemitraan
cukup(00099). (2800) Kerja sama dengan
Indikator: Puskesmas untuk pembagian
Status kesehatan orang bubuk abate
dewasa (2-4). Pemberdayaan
Prevalensi program Maintenance program
peningkatan kesehatan (2-4) jumantik yang telah
Tingkat partisipasi warga dilakukan
dalam program kesehatan Pembentukan jumantik di
(2-4). tiap keluarga
Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan
tentang pentingnya PSN
Pendidikan kesehatan
tentang DHF dan gerakan 3M
plus

Perilaku kesehatan Domain VII : Kesehatan Program Kelompok


cenderung berisiko komunitas Melakukan senam sehat
berhubungan dengan Kelas : Perlindungan bersama warga
merokok (00188) kesehatan komunitas Kemitraan
Outcomes : Kontrol risiko Mengusulkan pembentukan
komunitas : tradisi budaya Posbindu
yang tidak sehat Pemberdayaan
Indikator: Pembuatan poster bahaya
Program pendidikan untuk merokok
penguatan praktik budaya Pendidikan kesehatan
yang sehat (2-3). Pendidikan kesehatan
Penguatan praktik tentang bahaya merokok
budaya yang sehat (2-
3).Menggunakan sumber-
sumber daya di komunitas
(2-4).

17
18

F. PLANNING OF ACTION (POA)

Masalah Kegiatan Sasaran Wakt Tempat Dana Penanggun


Keperawatan u g Jawab
Ketidakefektifa Mengadakan Warga Sabtu , Lingkunga Mandir
n pemeliharaan kerja bakti RW 08 04 n RW 08 i
kesehatan berkala rutin Wonosar Desem Kel.
berhubungan Melakukan i ber Wonosari
dengan sumber PSN secara 2021 Lingkunga Mandir
daya bersama- Warga Pukul n RW 08 i
(pengetahuan) sama RW 08 08.00 Kel.
tidak Pembentuka Wonosar Jumat, Wonosari
cukup(00099). n jumantik di i 10 Posyandu Mandir
tiap keluarga Dese RW 08 i
Pendidikan Ibu-ibu mber Wonosari
kesehatan warga 2021
tentang RW 08 Pukul Posyandu Mandir
pentingnya Wonosar 09.00 RW 08 i
PSN i Selasa, Wonosari
Ibu-ibu 13
warga Desem
RW 08 ber
Wonosar 2021
i Pukul
10.00
Rabu,
14
Dese
mber
2021
Pukul
10.00
Perilaku Melakukan Warga Jumat, Lingkunga Mandir
kesehatan senam sehat RW 08 17 n RW 08 i
cenderung bersama Wonosar Dese Kel.
berisiko warga i mber Wonosari
berhubungan Pembuatan 2021
dengan poster Pukul Lingkunga Mandir
merokok bahaya Warga 08.00 n RW 08 i
(00188) merokok RW 08 Kel.
Pendidikan Wonosar Jumat, Wonosari
kesehatan i 17 Mushola Mandi-
tentang Dese RW 08 ri

18
19

bahaya Bapak- mber Kel.


merokok bapak di 2021 Wonosari
RW 08 Pukul
Kel. 10.30
Wonosar
i

19
20

G. EVALUASI HASIL KEPERAWATAN KOMUNITAS

Hasil
No Waktu Dan Faktor
Kegiatan Respon /
DX Tempat Pendukung Penghambat
Hasil
1. Mengadakan Jumat, 10 80% warga Warga Partisipasi
Desember
kerja bakti 2021 hadir terutama ibu- bapak-bapak
berkala rutin Pukul 08.00 mengikuti ibu antusias masih kurang.
Posyandu RW 08 kerja bakti. dengan acara
Wonosari
Warga kurang
Melakukan PSN Didapatkan Semua memiliki
secara bersama- Jumat , 17 hasil peserta PSN kesadaran
Desember
sama 2021 penurunan antusias dalam
Pukul 08.00 kualitas dengan membersihkan
Lingkungan RW bebas jentik kegiatan. area dan
08 Wonosari dari rata-rata tempat yang
tiap RT 95% berpotensi
menjadi 85%. menjadi
sarang
nyamuk.
Pembentukan Kader yang
jumantik di tiap ditunjuk
keluarga Suport masih merasa
system yang sungkan
Ada 5 orang baik dari dengan tugas
Pendidikan Kamis, 23 kader baru kader yang diemban
Desember
kesehatan 2021 yang menjadi kesehatan Peran serta
tentang Pukul 10.00 kader mandiri lain pada bapak-bapak
pentingnya PSN Posyandu RW 08 keluarga. kader yang masih kurang.
Wonosari baru

80% warga Antusiasme


Kamis, 30 mampu peserta tinggi.
Desember
2021 menyebutkan
Pukul 10.00 manfaat da
pentingnya

20
21

PSN secara

21
22

rutin .

2. Melakukan Jumat, 24 Ada 20 Antusiasme Tidak semua


senam sehat Desember peserta senam peserta tinggi. warga
bersama warga 2021 yang hadir. undangan
Pukul 08.00 menghadiri
Posyandu RW 08 senam
Wonosari

H. RENCANA TINDAK LANJUT

Masalah Kegiatan Sasaran Tempat Waktu


Keperawatan
Ketidakefektifan Kesadaran warga dalam Semua warga Posyandu RW08 Bulan
pemeliharaan melakukan PSN di wilayah Wonosari Agustus 2017
kesehatan RW08
berhubungan Wonosari
dengan sumber
daya (pengetahuan)
tidak
cukup(00099).
Perilaku kesehatan Pelaksanaan pendidikan Bapak-bapak Mushola RW Bulan
cenderung berisiko kesehatan tentang bahaya di wilayah VIII Wonosari Agustus 2017
berhubungan merokok dan pembuatan RW08
dengan merokok komitmen untuk berusaha Wonosari
(00188) menghindari rokok.

22
BAB IV

Penutup

4.1 Kesimpulan

Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kelompok Khusus adalah pelayanan


keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai
mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Upaya di bidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada
kelompok – kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut yang
dilaksanakan secara terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok
dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitative yang ditujukan kepada mereka yang
tinggal dipanti dan kepada kelompok – kelompok yang ada dimasyarakat, diberikan
oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses
keperawatan

4.2 Saran

Dengan adanya makalah ini, kami mengharapkan kepada pembaca agar dapat
memahami konsep dari keperawatan kesehatan masyarakat.

Kita sebagai perawat juga harus mempelajari benar-benar tentang konsep dari
keperawatan kesehatan masyarakat dan kelompok khusus agar dapat mempelajari
aspek khusus dari kesehatan masyarakat dan kelompok khusus, baik yang ditinjau dari
segi promotof, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang mencakup kesehatan
badan, jiwa, dan sosial, serta penyakit cacat. Perawat juga diharapkan dapat
mengetahui bagaimana pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan pada
masyarakat dan kelompok khusus.

11

23
Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI (1990), Perawatan Kesehatan Masyarakat, Seri A :


Petunjuk Pelaksanaan Kelompok Di Puskesmas,Ditjen Binkesmas,Jakarta.

Departemen Kesehatan RI (1993), Perawatan Kesehatan Masyarakat II ,


Petunjuk Pembinaan Kelompok Sosial/Khusus, Jakarta.

Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba


Medika Jakarta.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas
1. CvSagung Seto : Jakarta.

Sri, Nina. 2012.Keperawatan Dasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

24
25
26

Anda mungkin juga menyukai