Anda di halaman 1dari 16

PERSIAPAN TINDAKAN PERIOPERATIVE CARE

PADA ANAK

Dosen Pengampu :
Ns. Kardewi, S.Kep, M.Kes
Ns. Ersita, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 8 :


Rosa Lara Sakti (19.14201.30.06)
Deka Agustin (19.14201.30.08)
Definisi keperawatan perioperatif

Asuhan keperawatan perioperative adalah perawatan yang diberikan sebelum (praoperasi), selama (intraoperasi), dan
setelah operasi (pascaoperasi).Ini terjadi di rumah Sakit, di pusat-pusat bedah yang ada di rumah sakit, di pusat-pusat
bedah yang  berdiri sendiri, atau di kantor-kantor penyedia layanan kesehatan. Keperawatan perioperatif adalah instilah
yang digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman bedah
pasien.

Factor-faktor penting yang terkaitan dalam pembedahan yaitu penyakit pasien, pembedahan yang dilakukan dan factor
pasien sendiri. Dari ketiga factor tersebut factor pasien merupakan hal yang peling penting, karena pada factor penyakit
tertentu dan factor tindakan pembedahan adalah hal yang sudah berjalandengan baik dan benar. Hal ini didasarkan pada
pemahaman perawat tentang prinsip-prinsip penting, termasuk hal-hal berikut :
1.Pelayanan yang berkualitas tinggi dan perawatan yang berfokus pada keselamatan klien
2.Kerja tim multidisiplin
3.Komunikasi terapeutik yang efektif dan kolaborasi dengan klien, keluarga klien, dan tim bedah.
4.Pengkajian dan intervensi dalamsemua tahap operasi dengan efektif dan efisien.
5.Advokasi untuk klien dan keluarga klien
6.Memahami pengendalian biaya.
Tahap-Tahap Keperawatan Perioperative

1. Fase Pra-Operasi

Fase pra operasi dimulai ketika dilakukan intervensi bedah dan diakhiri ketika  pasien berada di meja operasi sebelum
pembedahan dilakukan. Lingkup aktivitas keperawatan selam waktu tersebut dapat mencangkup pengkajian dasar pasien
di tatanan klinik ataupun rumah, wawancara praoperasi dan menyiapakan pasien untuk anestesi yang diberikan dan
pembedahan.
Tujuan perawatan pra-operasi adalah sebagai berikut :
Menciptakan hubungan yang baik dengan pasien, memberika penyuluhan tentang tindakan anesthesia.  
Mengkaji, merencanakandan memenuhim kebutuhan pasien
Mengetahu akibat tindakan anesthesia yang akan dilakukan
Mengantisipasi dan menggulangi kesulitan yang mungin timbul

2. Fase Intaroperasi

Dimulai ketika pasien masuk atau dipindahkan ke instalasi bedah (meja operasi) dan berakhir saat pasien dipindahkan ke
ruangan pemulihan (recovery room) atau istilah lainnya adalah post anestesi care unit (PACU).
3.Fase Pasca Operasi

Dimulai dengan masuknya pasien ke ruangan pemulihan dan


berakhir dengan evaluasi tindakan lanjut pada tatanan klinik atau
ruang perawatan bedah atau dirumah. Ringkup ativitas
keperawatan melipti rentang aktivitas yang luas selama periode ini.
Pada fase ini focus pengkajian efek agen atau obat anestesi dan
memantau fungsi vital serta mencegah komplikasi.
Pengkajian yang dilakukan perawat pada periode perioperative
diantaranya adalah sebagai berikut :

01 02 03
Rumah atau Klinik Unit Perawatan Bedah Ruang Operasi
1. Indikasi Pembedahan
Tindakan pembedahan (operasi) dilakukan berdasarkan indikasi yang sesuai. Beberapa indikasi yang dapat dilakukan
pada pembedahan diantaranya adalah indikasi :
a. Diagnostik, misalnya eksisi tumor atau laparotomi eksplorasi
b. Kuratif, misalnya infeksi tumor atau mengangkat afendiks yang mengalami inflamasi
c. Reparatif, misalnya memperbaiki luka multiple
d. Rekontruksi atau kosmetik, misalnya mammoplasty atau bedah plastic.
e. Paliatif misalnya menghilangkan nyeri atau memperbaiki masalah seperti pemasangan selang gastrostomi.

2. Klasifikasi Pemedahan
Jenis-jenis prosedur bedah di klasifikasikan menurut keseriusan, urgensi, dan tujuannya. Beberapa prosedur dapat
bergabung ke dalam lebih dari satu klasifikasi. Misalnya, operasi pengangkatan dan bekas luka adalah minor dalam
keseriusan, elektif di urgensi, dan rekonstruksi di tujuan. Seringnya pembagian kelas-kelas tersebut tumpang tindih.
KEPERAWATAN BEDAH PRAOPERASI

Pada fase pra-operasi semua bayi dan anak yang dijadwalkan untuk
menjalani tindakan pembedahan harus dinilai dengan pra-bedah, baik
untuk mendeteksi dini keadaan yang memerlukan terapi spesifik,
maupun untuk optimasi, serta untuk menasehati orang tuanya mengenai
kemungkinan keadaan selama anestesi dan pemedahan.
Pengkajian

Tujuan dari pengkajian klien sebelum operasi adalah untuk menetapkan


fungsi normal klien perioperative untuk mencegah dan meminimalkan
kemungkinan komplikasi pascaoperasi. Klien hanya diterima dalam
waktu beberapa jam sebelum pembedahan, sehingga sangat penting bagi
anda untuk mengatur dan memverifikasi data yang diperoleh sebelum
operasi dan menerapkan rencana perawatan perioperative.
yang harus dikaji didalam tahaf pra-operasi ini adalah sebagai berikut :

a.Riwayat keperawatan
b.Riwayat Kesehatan
c.Faktor Resiko
d.Riwayat Pengobatan
e.Pengkajian Nyeri Pra-operasi

Diagnosa Keperawatan

Kelompokan pola dalam mendefinisikan karakteristik yang dikumpulkan selama pengajian untuk mendefinisikan
diagnosa keperawatan untuk klien bedah. Klien dengan masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya cenderung
memiliki berbagai diagnosa berisiko. Sebagai contoh, klien yang sudah menderita bronkitis, memiliki suara nafas tidak
normal dan batuk produktif, akan berisiko untuk tidakefektifnya bersihnya jalan nafas. Sifat operasi dan status
kesehatan klien memberikan definisi karakteristik untuk beberapa diagnosa keperawatan
Intervensi

Intervensi untuk keperawatan perioperative menyedikan klien ataupun keluarga tentang pemahaman yang berkaitan
dengan operasi dan menekankan klien secra fisik dan psikologis untuk intervensi bedah. Beberapa intervensi dalam pra-
operasi adalah sebagai berikut :
a.Invormed Consent
b.Promosi Kesehatan
c.Perawatan Akut
d.Persiapan Pada Hari Pembedahan
e.Transpormasi Ke Ruangan

Evaluasi

Perawat penerima dan perawat di daerah preoperative mengevaluasi hasil dalam periode praoperasi. Walaupun waktu
yang tersedia untuk mengevaluasi hasil sebelum operasi sangat terbatas. Bandingkan status klien dengan hasil yang
diharapkan untuk menentukan apakah intervensi yang baru ataupun yang direvisi serta diagnosa keperawatan perlu
dilaksanakan
KEPERAWATAN BEDAH INTRAOPERASI

Pada tahap intra operasi anestesi dapat dipertahankan dengan obat intravena, anestesi inhalasi, atau kombinasi keduanya.
Pada bayi dan anak yang sakit berat, terutama yang diduga harus mendapatkan ventilasi pasca bedah, opioids sintesis
dosis tinggi, seperti fentalin atau sufentalin, memberikan anestesi dengan kestabilan hemodinamik dengan sangat baik.

Tahap Bedah Intraoperasi


1.Area Preoperatif (Holding)
2.Penerimaan di Ruang Operasi

Proses keperawatan di tahap bedan intraoperatif


Dalam PSCU, lakukan pengkajian berfokus pada praoperasi untuk memverifikasi bahwa klien siap untuk operasi dan
rencana perawatan intraoperatif. Karena klien tidak akan mampu berbicara sendiri selagi di bawah anestesi umum,
pengkajian praoperasi di dalam ruang operasi adalah penting untuk keselamatan klien.
Implementasi
Fokus utama dari Asuhan Intra operasi adalah untuk mencegah cedera dan komplikasi berhubungan dengan anestesi,
operasi, posisi, dan penggunaan peralatan.

Dokumentasi Asuhan Keperawatan Intraoperatif


Selama fase intra operasi, lanjutkan rencana perawatan praoperasi. Sebagai contoh, ikuti asepsis ketat untuk
meminimalkan risiko infeksi luka bedah.

Evaluasi
Evaluasi intervensi dilakukan selama fase intraoperatif selama prosedur bedah. Terus pantau tanda vital asupan dan
keluaran. Ukur suhu tubuh klien Selma dan setelag penyelesaian prosedur. Periksa kulit dibawah landasan alas dan
didaeran dimana posisi tertekan. Dan beriakan informasi terkini pada anggota keluarga di rungan tunggu.
KEPERAWATAN BEDAH PASCAOPERASI

Faslitas ruangan pemulihan dan ruangan perawatan anak harus dapat memberiakan pengawasan berkesinambungan
patensi jalan nafas, ventilasi yang cukup, dan stabilitas sirkulasi. Sekuler anestesi umum yang sering terjadi pada bayi
dan anak meliputi eksitasi pasca anestesi, muntah dan nyeri.

Didalam melakukan tahap pasca operasi banyak hal yang harus dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut :

Tahap Pemulihan
1.Pemulihan Segera Pascaoperatif
2.Keluar dari PACU
3.Pemulihan Bedah Rawat Jalan
4.Pemulihan Operasi
Pengkajian
Setelah pengkajian pada kedatangan klien untuk pemulihan, ukur tanda-tanda vital dan observasi lainnya setiadaknya
setiap 15 menit atau sering, tergantung kondisi klien dan kebijakan unit. Pengkajian ini biasanya berlanjut sampai klien
keluar dari PACU.

Diagnosa Keperawatan
Keperawatan menentukan status dari dignosa keperawatan praoperasi melalui pembagian pengkajian data baru
pascaoperasi dan mengidentifikasi diagnosa baru yang relevan. Diagnosa sebelumnya seperti gangguan integritas kulit,
dapat berlanjut setelah masalah pascaoperasi. Identifikasi factor-faktor resiko baru yang mengarah ke identifikasi
diagnosa keperawatan tambahan.
Intervensi
Selama fase penyembuhan, gunakan data pengkajian fisik pada saat ini, dan analisis perawatan praoperasi untuk
rencana perawatan klien.

Implementasi
Penyebab utama komplikasi pascaoperasi meliputi luka bedah, efek imobilisasi dan menjalani proses penyembuhan,
resiko praoperasi seperti usia, serta pengaruh anestesi dan analgesic. Intervensi keperawatan langsung pada komplikasi
pada pascaoperasi sehinggan mencegah klien kembali ketingkat tertinggi dalam fungsi sebisa mungkin. Kegagalan klien
untuk menjadi lebih aktif dalam pemulihan manembah resiko komplikasi. Hampir semua sistem tubuh terpengaruh.
Pertimabangan keterkaitan semua sistem dan terapi yang diberikan.

Evaluasi
Evaluasi keefektifan perawatan berdasarkan hasil yang diharapakan yang dibuat setelah operasi, dalam semua ruang
lingkup bedah, konsultasikan dengan klien atau keluarga untuk mengumpulkan data evaluasi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai