Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN

GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN


(GLOMERULONEFRITIS AKUT)

A. PENGERTIAN
GNA adalah reaksi imunologi pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu.
Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman streptococcus, sering ditemukan
pada usia 3-7 tahun (Kapita Selecta, 2000)
B. ETIOLOGI
1. Streptococcus beta hemoliticus group A.
2. Keracunan (timah hitam, tridion)
3. Penyakit sipilis
4. Trombosis vena renalis
5. Penyakit kolagen, (Kapita Selecta, 2000)
C. MANIFESTASI KLINIK
1.

Hematuria

2.

Oliguria

3.

Edema ringan sekitar mata atau seluruh tubuh

4.

Gangguan gastrointestinal

5.

Sakit kepala, merasa lemah

6.

Nyeri pinggang menjalar sampai ke abdomen

D. KOMPLIKASI
1. Hipertensi enselopati
Hipertensi enselopati dianggap sebagai kondisi darurat medis, dan terapi
diarahkan untuk mengurangi tekanan darah tanpa mengganggu fungsi renal
2. Gagal jantung Kongestif
3. Edema Pulmonar
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Radiologi.
Didapatkan tanda bendungan pembuluh darah paru, cairan dalam rongga
pleura dan kardiomegali.
2. Urine.
Proteinuria ringan, hematuri mikroskopis/makroskopis, perubahan warna,

berat jenis meningkat, uji klirens ureum dan kreatinin menurun.


3. Darah.
Laju endap darah meningkat, ureum dan kreatinin meninggi, komplemen c3
menurun pada 4 minggu pertama, hipergamaglobulinemia terutama Ig G,
ASTO > 100 kesatuan Todd, anti DNA-ase beta dan properdin meningkat.
4. Biakan/hapusan.
Hapusan tenggorokan ditemukan kuman streptokokus.
F. PENATALAKSANAAN
1. Manajemen umum.
Tujuan pengobatan adalah mengontrol edem, mengembalikan perfusi ginjal,
menghindari hipotensi postural dan mengobati infeksi lainnya.
a.

Batasi intake protein (jika uremia) 60


g/hari, batasi natrium 500-1000 mg/hari, batasi cairan yaitu 500 ditambah
total urine 24 jam.

b.

Berikan 2500-3500 kalori/hari, fase


akut berikan makanan rendah protein (1 g/kg BB/hari)

c.

Bed rest atau tirah baring selama fase


akut.

d.

Bila anuria berlangsung lama (5-7hari)


dianjurkan dialisa peritoneal atau hemodialisa.

2. Therapi obat-obatan.
a.

Antibiotik,

Penisilin

prokain

600.000 KI IM selama 10 hari untuk memberantas infeksi streptokokus


beta hemolitikus grup A.
b.

Antihipertensi

c.

Diuretik
furosemid intravena (1 mg/kgBB/kali))

d.

Antasid

e.

H2 blokers

(Pemberian

diuretik

G. CLINICAL PATHWAY

H. PENATALAKSANAAN
1. Manajemen umum.

Tujuan pengobatan adalah mengontrol edem, mengembalikan perfusi ginjal,


menghindari hipotensi postural dan mengobati infeksi lainnya.
e.

Batasi intake protein (jika uremia) 60


g/hari, batasi natrium 500-1000 mg/hari, batasi cairan yaitu 500 ditambah
total urine 24 jam.

f.

Berikan 2500-3500 kalori/hari, fase


akut berikan makanan rendah protein (1 g/kg BB/hari)

g.

Bed rest atau tirah baring selama fase


akut sampai urin berwarna jernih dan kadar BUN, creatinin, dan tekanan
darah kembali normal.

h.

Bila anuria berlangsung lama (5-7hari)


dianjurkan dialisa peritoneal atau hemodialisa.

2. Therapi obat-obatan.
a. Antibiotik, Penisilin prokain 600.000 KI IM selama 10 hari untuk
memberantas infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A.
b. Antihipertensi
c. Diuretik (Pemberian diuretik furosemid intravena (1 mg/kgBB/kali))
d. Antasid
e. H2 blokers
PROSES KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas.
Penyakit ini umumnya ditemukan pada usia 3-7 tahun dan lebih sering pada
laki-laki.
2. Riwayat Keperawatan.
a. Keluhan utama.
Kencing merah atau kencing berwarna cucian daging, edem sekitar mata,
kemudian menjalar ke tungkai, sakit kepala atau sesak napas, mengeluh
mual, muntah, tidak ada napsu makan, konstipasi dan diare.
b. Riwayat penyakit sekarang.
Mengeluh edem sekitar mata, oliguri atau anuria dan urin berwarna merah
atau coklat kehitaman.
c. Riwayat penyakit dahulu.
Riwayat infeksi tenggorok atau infeksi kulit 2-3 minggu sebelumnya.
d. Riwayat kesehatan keluarga.
Glomerulonefritis akut bukan penyakit keturunan.

e. Riwayat kesehatan lingkungan.


Menurut Dorothy Brundage, 1992 lingkungan dengan iklim sedang
terutama di daerah pedesaan merupakan lingkungan yang baik untuk
tumbuhnya kuman penyebab infeksi pernapasan atau kulit seperti
streptokokus beta hemolitikus grup A.
f. Imunisasi.
Tidak ada imunisasi untuk mencegah terjadinya GNA.
g. Riwayat pertumbuhan.
Pada anak usia 3-7 tahun pertumbuhan tinggi badannya dari 90-115 cm
dengan pertambahan cm tiap tahun yaitu 5-6 cm (Tanner, 1962).
h. Perkembangan.
Perkembangan pada usia 3-4 tahun adalah berjalan jinjit, membuat gambar
lingkaran, mengenal sedikitnya satu warna, mematuhi cara permainan
sederhana, pada usia 4-5 tahun adalah melompat dengan satu kaki,
mengancingkan baju, bercerita sederhana, mencuci tangan sendiri. Pada
usia 5-6 tahun adalah menangkap bola kecil, membuat gambar segiempat,
mengenal huruf dan angka serta berhitung, dan berpakaian sendiri tanpa
bantuan.
i. Nutrisi.
Anak-anak dengan gizi kurang atau kurang mudah terserang penyakit
infeksi karena sistem imun yang menurun.
3. Pemeriksaan fisik/sistem.
a. Sistem kardiovaskuler.
Hipertensi, edem, distensi vena jugularis, kardiomegali.
b. Sistem pernapasan.
Batuk, sesak napas, bisa ronki, atau wheezing, pleural effusion, pulmonary
udema.
c. Sistem pencernaan.
Mengeluh mual, muntah, tidak ada napsu makan, berat badan meningkat,
asites, nyeri perut
d. Sistem genitourinarius.
Mengeluh urine berwarna coklat kehitaman (hematuri), oliguri atau bisa
anuria.
e. Sistem saraf.
Demam, nyeri kepala.
f. Sistem lokomotor/muskuloskeletal.
Nyeri tulang belakang, malaise/kelemahan, edem tungkai

g. Sistem endokrin.
Anemia
h. Sistem integumen.
Rose spot dimana hilang dengan tekanan, ditemukan pada dada dan perut,
turgor kulit menurun, membran mukosa kering.
i. Sistem sensori.
Menurunnya fungsi penglihatan, edem palpebra.
i. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

Kelebihan volume cairan bd.produksi urine yang menurun akibat dari


penurunan filtrasi ginjal.

2.

perubahan nutrisi; kurang dari kebutuhan bd. Intake yang kurang.

3.

Intoleransi aktivitas bd. Kelemahan fisik, bedrest.

4.

Resiko tinggi kerusakan integritas kulit (infeksi sekunder) bd. Perubahan


metabolisme dan sirkkulasi tubuh.

C.

INTERVENSI
Diagnosa keperawatan 1.
Observasi tanda vital tiap 2 jam
Kaji status cairan, observasi intake dan output
Jelaskan pada pasien pentingnya pembatasan cairan
Timbang BB tiap hari pada waktu, alat dan pakaian yang sama
Observasi hasil lab: BJ. Urine, Albumin, elektrolit, darah (kalium dan
natrium)
Diagnosa keperawatan 2.
Catat pemasukan makanan setiap kali habis makan
Catat gejala yg timbul stlh makan, seperti: mual muntah
Kaji pola dan kebiasaan makan pasien
Sajikan makanan yang menarik dan selalu hangat, porsi kecil tapi sering.
Pemberian diet tinggi kalori rendah protein, tinggi karbo

hidrat rendah

garam.
Observasi hasil lab: BUN dan serum creatinin.
Diagnosa Keperawatan 3.
Kaji aktivitas yang biasa dilakukan Pasien setiap hari
Anjurkan pasien melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya
Bantu aktivitas yang belum dapat dilakukan sendiri oleh pasien.
Batasi aktivitas pasien selama di rawat
Diagnosa Keperawatan 4.

Jelaskan pd pasien tujuan dari setiap tind. yg dilakukan.


Observasi keadaaan perkembangan kulit setiap hari.
Kebersihan kuku.
Miring kiri-kanan setiap 2 jam.
Lakukan masase,olesi minyak untuk memperlancar aliran darah
Pertahankan kondisi kulit tetap kering.
Anjurkan pasien memakai pakaian/alat-alat tenun dari bahan katun
D. IMPLEMENTASI
Menyesuaikan dengan intervensi yang telah disusun.
E. EVALUASI
Intake dan output cairan seimbang.
Tidak ada udema.
Tanda-tanda vital: TD: 120/80 mmHg, RR: 20 X/m, HR: 80 X/mnt,
suhu: 367o C.
Kadar elektrolit darah normal.
Tidak ada mual, muntah.
Pasien dapat menghabiskan porsi makanan yang dihidangkan.
Tidak ada gatal-gatal dan lecet pada kulit.
Tahan terhadap aktivitas tanpa ada kelelahan

DAFTAR PUSTAKA

Tucker Mrrtin, at al. [1998] , Standar Perawatan Pasien, Proses Keperawatan,


Diagnosa, dan evaluasi , EGC, Jakarta.
Long Barbara C.,[1989], Essential of Medical-Surgikal Nursing a Nursing Process
Approach, The CV Mosby Company St Louis, USA.

Junadi Purnaman, at al , [1997] Kapita Selekta Kedokteran , Media Aeskulapius,


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai