Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BANYUGLUGUR
Jln. Raya No.352 Telp./Fax.(0335) 5890080 Banyuglugur 68359
Email : puskesmasbanyuglugur@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA

A. PENDAHULUAN
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan dan mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai
tujuan pembangunan kesehatan. Salah satu upaya pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah Pembinaan upaya
kesehatan olahraga.
Kesehatan olahraga adalah semua bentuk kegiatan yang
menerapkan ilmu/pengetahuan fisik pada umumnya yang bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan dan kesegaran jasmani olahragawan
untuk mencapai prestasi maksimal pada khususnya
sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor. 1 Tahun 2017 tentang
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), dimana terdapat 6 (enam)
pesan hidup sehat yaitu 1) peningkatan aktifitas fisik, 2) peningkatan
perilaku hidup sehat, 3) penyediaan pangan sehat dan percepatan
perbaikan gizi, 4) peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, 5)
peningkatan kualitas lingkungan sehat, dan 6) peningkatan edukasi hidup
sehat.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) harus dimulai dari diri
sendiri dan komunitas terkecil (keluarga dan tempat kerja). Gerakan ini
diharapkan dapat mempercepat sinergisasi upaya promotif dan preventif
hidup sehat yang dilaksanakan baik oleh pemerintah dibidang kesehatan
maupun pemerintah dibidang lainnya yang terkait, serta melibatkan
seluruh komponen bangsa. Masyarakat yang sehat, akan meningkatkan
produktifitas bangsa dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan
kesehatan akibat penyakit. Implementasi GERMAS pada komunitas
pekerja dan kelompok masyarakat merupakan bagian dari upaya
kesehatan kerja dan olahraga.
B. LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan melalui puskesmas merupakan upaya menyeluruh
dan terpadu yang meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan dan
pemulihan.
Peningkatan (Promotif) Upaya kesehatan olahraga merupakan salah
satu cara memadukan latihan, gizi yang baik, perhatian terhadap aspek
faal, psikologis, dan lain-lain yang dapat memastikan keberhasilan
peningkatan kesegaran jasmani.
Latihan fisik ternyata dapat menghambat kemunduran-kemunduran
yang diakibatkan bertambahnya umur. Hal ini berarti bahwa umur
harapan hidup dapat lebih tinggi bila upaya kesehatan olahraga juga
mencakup golongan usia dewasa.
Pengobatan (Kuratif) Penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan
atau dikurangi dengan olahraga adalah kelemahan /kelainan sirkulasi
darah, infusiensi koroner, keadaan setelah infark jantung, kelainan
pembuluh darah tepi, diabetes melitus, phlebitis, thrombophlebitis dan
osteoporosis.
Rehabilitatif (Pemulihan) Untuk membantu para penderita cacat
tubuh dengan memberikan latihan fisik (fisioterapi) yang biasanya
berbentuk latihan penguatan otot dan memperkuat organ-organ lain.
Dalam melaksanakan kegiatan kebugaran jasmani menggunakan
tata nilai Puskesmas Banyuglugur yaitu KUIN (Komunikatif, Unggul,
Integritas,dan Nyaman).

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan kemampuan fisik, konsentrasi, kreativitas dan
kesehatan mental, menunda proses penuaan dan mengurangi stres.
b) Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam
menyadari dan menghayati kesehatan secara optimal.
c) Meningkatkan jenis, jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan
olahraga
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Kesehatan 1. Pendataan kelompok olahraga


Olahraga 2. Pengukuran kebugaran
jasmani di sekolah di wilayah
kerja Puskesmas Banyuglugur
3. Senam setiap hari Jum’at pagi
4. Pengukuran kebugaran jasmani
bagi staf Puskesmas
Banyuglugur

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pendataan kelompok olahraga
Petugas mengumpulkan data dengan cara melakukan kunjungan
untuk mengisi formulir pendataan kelompok olahraga yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Banyuglugur.
2. Pengukuran kebugaran jasmani di Sekolah
Kegiatan /cara melakukan pengukuran kebugaran pada anak usia
sekolah adalah dengan cara latihan fisik terprogram serta dilanjutkan
dengan pengukuran kebugaran dengan menggunakan baterai test atau
single tes, untuk masing masing tahapan ini bisa di lihat dalam buku
pedoman pengukuran kebugaran pada anak sekolah.
Pengukuran yang umum digunakan untuk mengukur kebugaran
anak sekolah, yaitu menggunakan single test. Single test adalah test
berlari bagi anak usia sekolah 10-15 dengan jarak lintasan 1000 m
tahun dan bagi anak sekolah usia 16-19 tahun jarak lintasan 1600 m.
Pada saat test dilakukan pencatatan lama waktu tempuh dan di konversi
menjadi table VO2 MAX sehingga di tentukan nilai kebugaran anak
didik. Hasil dari pengukuran ini menjadi dasar dalam menentukan
model ataupun menu latihan yang harus dilakukan peserta didik untuk
bisa meningkatkan kebugaran ataupun menjaga tingkat kebugaranya.
Pengukuran kebugaran ini dilakukan minimal setahun 2 (dua) kali
saat awal mula ajaran baru dan pertengahan ajaran tahun berjalan.
Kegiatan ini melibatkan peran lintas sector yaitu guru di sekolah, karena
Seluruh komponen latihan fisik terporgram dan juga pengukuran
kebugaran dengan metode single test dilakukan pencatatan dan evaluasi
dalam Kartu Menuju Bugar Anak Sekolah maupun dalam rapor
kesehatanku.

3. Senam pagi setiap hari Jum’at pagi


Kegiatan senam pagi setiap hari Jum’at pagi dilaksanakan setiap
jam 06.30 – 08.00 wita di ikuti oleh seluruh staf Puskesmas
Banyuglugur kelompok lanjut usia dan masyarakat sekitar Puskesmas
Banyuglugur
4. Pengukuran kebugaran jasmani bagi staf Puskesmas Banyuglugur
Kegiatan ini melibatkan peran Lintas program yaitu pengelola
program PTM untuk melakukan tes skrining kebugaran jasmani. Hal-hal
yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan tes, pekerja terlebih dahulu
mengisi form kesiapan atau pra partisipasi dengan menjawab 7 (tujuh)
pertanyaan terkait kesehatan, dan juga mencantumkan hasil
pengukuran tekanan darah dan nadi sebelum melakukan pemeriksaan
kebugaran dengan test rock port, hal ini dilakukan untuk mendeteksi
risiko kesehatan. Pemeriksaan pra partisipasi test juga dapat
diintegrasikan dengan pemeriksaan deteksi dini risiko Penyakit Tidak
Menular (PTM), misalnya tekanan darah, indeks massa tubuh melalui
berat badan dan tinggi badan, pemeriksaan gula darah dan kolesterol.
Untuk mengintegrasikan kegiatan, pengelola program harus
berkoordinasi dengan lintas program terkait.
Untuk melakukan tes rockport dan tes jalan 6 menit diperlukan
lintasan datar di luar atau dalam gedung, untuk rockport sendiri
diperlukan lintasan 1,6 KM. Hasil tes rock port atau waktu tempuh
dalam bentuk menit akan di konversikan ke dalam VO 2 Max sesuai usia
dan jenis kelamin yang menggambarkan daya kapasitas jantung dan
paru (tabel konversi dari hitungan waktu tempuh ke dalam VO 2 Max
dapat dilihat pada Kartu Menuju Bugar). Berdasarkan hasil pengukuran
ini akan ditentukan model ataupun menu latihan yang harus dilakukan
pekerja untuk meningkatkan kebugaran ataupun menjaga tingkat
kebugarannya.

F. SASARAN
1. Sasaran pembinaan Secara Langsung
Kelompok olahraga, kelompok lanjut usia, anak sekolah dan pekerja di
Puskesmas Banyuglugur
2. Sasaran Pembinaan Tidak Langsung
Lingkungan sekolah, lingkungan Puskesmas dan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Banyuglugur
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal Pelaksanaan (2023)


NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pendataan Kelompok
olahraga

2. Pengukuran
kebugaran jasmani di
sekolah wilayah
kerja Puskesmas
Banyuglugur

3 Senam setiap hari


Jum’at pagi

4. Pengukuran
kebugaran jasmani
bagi staf Puskesmas
Banyuglugur

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN, PENCATATAN, PELAPORAN DAN


MONITORING
Evaluasi, pencatatan dan pelaporan disampaikan kepada Dinas
Kesehatan Kota setelah selesai pelaksanaan kegiatan sedangkan
monitoring disesuaikan dengan jadwal masing-masing kegiatan

Banyuglugur , 22 Februari 2023


Kepala UPT Puskesmas Banyuglugur Penanggung Jawab
Kesehatan Olahraga

Dr Rizal Ismuriyanda LUSIANA HENDRASTY,A.Md.Kebb


NIP. 198610192015031001 NIP. 199010152023212005

Anda mungkin juga menyukai