Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SENAM (JUMAT SEHAT)

UPTD PUSKESMAS KARANGREJA

UPTD PUSKESMAS KARANGREJA


TAHUN 2019
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SENAM

I. PENDAHULUAN
Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas

kesehatan tingkat pertama yang memiliki peranan penting dalam sistem

kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan,

penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat perlu didata ulang untuk

meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan dan kualitas pelayanan dalam

rangka meningkatkan derajat masyarakat serta mensukseskan program

jaminan sosial nasional bidang kesehatan. Kemajuan suatu wilayah atau

daerah dapat dilihat dari tiga indikator antara lain, pendidikan, kesehatan

dan ekonomi. Ketiga faktor tadi merupakan suatu upaya dalam rangka

meningkatkan Indeks Pembangunan Masyarakat ( IPM ). Pembangunan

kesehatan yang merupakan salah satu indikator untuk meningkatkan

Indeks Pembangunan Manusia, maka dari itu harus mempunyai Visi dan

Misi serta strategi yang jelas dan terarah, salah satu sasarannya adalah

meningkatkan perencanaan dan sistem informasi kesehatan yang seluas-

luasnya yang dapat diakses oleh masyarakat sehingga tujuan

pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan optimal

II. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,


Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan dan Peraturan menteri kesehatan nomor 14 Tahun 2014
Tentang Pusat kesehatan Masyarakat, bahwa Puskesmas merupakan
salah satu unit fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara terpadu.
Pelayanan terpadu meliputi program promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Upaya kesehatan
olah raga adalah salah satu upaya kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan jasmani melalui aktifitas fisik dan olah
raga. Berdasarkan kebijakan dasar Puskesmas tahun 2004, Program
kesehatan olah raga termasuk dalam upaya kesehatan pengembangan.
Program kesehatan olah raga juga merupakan salah satu indikator
keberhasilan Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS). Aktifitas fisik dan
atau olah raga dapat memberikan dampak positif bila dilakukan secara
baik, benar, terukur, dan teratur. Sebaliknya bila dilakukan tidak sesuai
dengan kaidah tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau
cedera yang mungkin akan berakibat fatal. Hasil tes kebugaran (rockport)
karyawan Puskesmas pada bulan Januari tahun 2019, gambaran
VO2MAX ( kesanggupan kardio faskuler saat neraktifitas fisik dengan
mengestimasi kapasitas aerobik ) menunjukan 51% dengan tingkat
kebugaran jasmani yang kurang dan kurang sekali. Berdasarkan data
tersebut diatas, upaya kesehatan olah raga di tingkat Puskesmas
mempunyai peran penting dalam mencegah dan menanggulangi keadaan
tersebut. Upaya kesehatan olah raga dapat dilakukan diberbagai institusi
seperti Puskesmas, BKOM, Rumah Sakit, dan institusi kesehatan lainnya
baik Pemerintah maupun swasta..

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan
mandiri dengan memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-
baiknya.
2. Terselenggaranya upaya kesehatan olah raga di Puskesmas.
B. Tujuan Khusus
1. Adanya manajemen yang baik dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan olahraga sesuai dengan SOP yang ada.
2. Meningkatkan kebugaran jasmani masyarakat Puskesmas
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pelayanan kesehatan
4. Meningkatnya kemampuan penanggung jawab program Kesehatan
Olahraga dalam pengembangan kesehatan olahraga.
5. Meningkatnya cakupan dan mutu pelayanan kesehatan olahraga
6. Meningkatnya kemandirian dalam melakukan aktivitas fisik, latihan
fisik serta olahraga yang baik, benar, terukur

IV. TATA NILAI PUSKESMAS KARANGREJA


C = Cakap
A = Aman
K = Komunikatif
A = Aman
P = Puas

V. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


1. PTM
Sebagai pemeriksa kegiatan posbindu Puskesmas
2. Gizi
Penyuluhan tentang gizi
3. Promkes
Memberikan penyuluhan

VI. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Skrining kesehatan
2. Pengukuran tingkat kebugaran jasmani
3. Evaluasi latihan
4. Pencegahan dan penanggulangan cedera olahraga
6. Penyuluhan
VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Kegiatan diawali dengan posbindu
2. Lakukan aktivitas fisik sekurang-kurangnya 30 menit perhari
dengan baik dan benar agar bermanfaat bagi kesehatan dan
kebugaran tubuh (Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30
menit, jika belum terbiasa dapat dimulai dengan beberapa menit
setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap)
3. Aktivitas fisik dapat dilakukan dimana saja dengan
memperhatikan lingkungan yang aman dan nyaman, bebas
polusi, tidak menimbulkan cedera (halaman Puskesmas, jalan
dusun kedoya dan jalan desa karangreja)
4. Aktivitas fisik dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut
dan dapat dilakukan setiap hari..
VIII. SASARAN
Kegiatan senam (jumat sehat) di tujukkan untuk seluruh karyawan
Puskesmas Karangreja.

IX. JADUAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal pelaksanaan kegiatan senam (Jumat Sehat) di puskesmas
Karangreja

TGL
NO BULAN PETUGAS
PELAKSANAAN
1 Februari 1,8,15 PJ KESOR
2 Maret 8,15,22 PJ KESOR
3 April 5,12,26 PJ KESOR
4 Juli 12,19 PJ KESOR
5 Agustus 2,16 PJ KESOR
6 September 6,13,20 PJ KESOR
7 Oktober 11,18 PJ KESOR
8 Nopember 1,8 PJ KESOR

X. RINCIAN BIAYA KEGIATAN


Biaya Kegiatan Senam Sehat (Jumat Sehat)
1. Snack 30 orang x Rp. 5000 x 20 kali = Rp. 3000.000
2. Biaya instruktur senam Rp. 150.000 x 2 kali = Rp. 300.000

XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan senam dilakukan setiap bulan dengan
membandingkan kondisi pemeriksaan body fit pada bulan sebelumnya.

XII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan kegiatan senam (Jumat sehat) dilakukan oleh
koordinator Kesling Kesja & OR yang kemudian di entri dalam format
laporan bulanan kesehatan olahraga (LBKO) dan dikirim ke Dinas
Kesehatan Kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai