Anda di halaman 1dari 12

Beban Kerja, Budaya Organisasi Dan Seni Kepemimpinan Perawat Pada

Masa Pandemi Memengaruhi Stres Di Rumah Sakit Santa Elisabeth


Medan

Lumban gaol Hotmarina*, Efendy Ismail, Afriany Miskah


Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Institut Kesehatan Helvetia, Jl. Kapten Sumarsono No.107, Helvetia, Kec.
Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20124
lghotmarina@gmail.com*
Abstrak

Beban kerja merupakan suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan kerja
dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi, Budaya organisasi merupakan
interaksi yang kompleks atas kinerja sejumlah individu dalam organisasi yang
berpengaruh terhadap kinerja organisasi, Seni Kepemimpinan adalah cara yang
dilakukan seorang pemimpin untuk memikat orang lain untuk mengikutinya
dalam mencapai suatu tujuan. Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang
menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi
emosi, proses berfikir, dan kondisi seorang karyawan. Penelitian ini bertujuan
untuk Menganalisis Pengaruh Beban Kerja, Budaya Organisasi Dan Seni
Kepemimpinan Perawat terhadap Stres Pada Masa Pandemi Di Rumah Sakit
Santa Elisabeth Medan. Penelitian ini menggunakan study correlasional. Tehnik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu
seluruh perawat yang bertugas di ruang rawat Covid-19 sebanyak 65 perawat,
menggunakan uji chi-square dan analisa data multivariat menggunakan uji regresi
linear berganda. Hasil Penelitian terdapat pengaruh beban kerja, budaya
organisasi, dan seni kepemimpinan terhadap stress perawat di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan dengan nilai p-value=0,002. Hasil penelitian dengan
menggunakan uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi untuk beban kerja sebesar 0.63, nilai koefisien budaya organisasi sebesar
0.38, dan nilai koefisien seni kepemimpinan sebesar 0.85. Seni kepemimpinan
merupakan variabel yang paling mempengaruhi stres kerja perawat.

Kata Kunci: Beban Kerja, Budaya Organisasi, Seni Kepemimpinan, Stres Perawat
Workload, Organizational Culture, and the Art of Nurse Leadership During a
Pandemic Affects Stress at Santa Elisabeth Hospital, Medan

ABSTRACT

Workload is a difference between the capacity or ability to work with the demands
of the work that must be faced, Organizational culture is a complex interaction on
the performance of a number of individuals in an organization that influences
organizational performance, The Art of Leadership is the way a leader does to
persuade others to follow him in achieving a goal. Job stress is a condition of
tension that creates a physical and psychological imbalance, which affects
emotions, thought processes, and the condition of an employee. This study aims to
analyze the effect of workload, organizational culture and the art of nurse
leadership on stress during the pandemic at Santa Elisabeth Hospital Medan. This
research uses correlational study. The sampling technique in this study used total
sampling, namely all nurses on duty in the Covid-19 ward with a total of 65
nurses, using the chi-square test and multivariate data analysis using multiple
linear regression tests. The research results show that there is an effect of
workload, organizational culture, and the art of leadership on the stress of nurses
at Santa Elisabeth Hospital Medan with a p-value = 0.002, The results of the
study using multiple linear regression tests show that the regression coefficient
for workload is 0.63, the organizational culture coefficient is 0.38, and the art
leadership coefficient is 0.85. The art of leadership is the variable that most
influences the work stress of nurses.

Keywords: Workload, Organizational Culture, Leadership Arts, Nurse Stress


PENDAHULUAN
Perawat merupakan salah satu profesi yang memiliki tingkat stres kerja yag tinggi,
ditambah dengan kelelahan emosional akibat dari kompleksnya pekerjaan yang
harus dilakukan sebagai tuntutan dan rutinitas, sehingga menyebabkan perawat
lebih rentan terhadap stres kerja. Hamaideh et all (2008) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa dukungan emosional adalah yang paling mendukung perilaku
sosial yang biasanya diterima perawat dan dukungan sosial diperlukan untuk
menurunkan stresor perawat, yang menemukan bahwa perawat Rumah Sakit
melaporkan dukungan dari staf perawat dan administrator Rumah Sakit.

Akibat negatif dari meningkatnya beban kerja adalah kemungkinan timbul emosi
perawat yang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pasien. Beban kerja yang
berlebihan ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas perawat. Perawat
merasakan bahwa jumlah perawat yang tidak sebanding dengan jumlah perawat
yang tidak sebanding dengan jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan. Kondisi
ini dapat memicu munculnya stres kerja, karena semua pasien yang berkunjung
secara tidak langsung menuntut mendapatkan pelayanan yang efektif dan efisien
sehingga permasalahan yang dihadapi pasien segera terselesaikan (Munandar,
2001).

Salah satu faktor yang menyebabkan stres pada perawat adalah seperti beban kerja
yang diberikan atau yang disarankan terlalu berat, waktu yang mendesak, iklim
pekerjaan yang tidak sehat, konflik kerja, perbedaan nilai antar karyawan dengan
pimpinan yang frustasi dalam kerja (Sunyoto, 2013). Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Putri (2018) bahwa ada hubungan beban kerja
dengan stres kerja yang dialami perawat yang bekerja diruang IGD Rumah Sakit,
bahwa semakin tinggi beban kerja perawat maka semakin tinggi pula stres kerja
pada perawat, sebaliknya semakin rendah beban kerja maka semakin rendah stres
kerja perawat tersebut.

Robbins & Judge (2008) mengartikan bahwa budaya organisasi sebagai sebuah
sistem makna bersama yang dianut oleh para anngota yang membedakan
organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Budaya organisasi mewakili sebuah
persepsi yang sama dari anggota organisasi. Hasil penelitian Isnainy et all (2019)
menyatakan bahwa ada hubungan yang erat antara Budaya kerja dengan kejadian
stres di Rumah Sakit, dengan ketentuan bahwa responden yang mengatakan
budaya organisasi yang baik memiliki peluang tiga kali lebih besar untuk tidak
stres dibandingkan dengan responden yang mengatakan budaya organisasi kurang
baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Pujiati et al (2018) menemukan bahwa Budaya


Organisasi merupakan faktor yang paling dominan dalam mmepengaruhi kejadian
Bornout syndrom perawat di Rumah Sakit, Bornout syndrom ini disebabkan
stressor yang berkepanjangan yang disebabkan oleh pekerjaan, Bornout syndrom
meliputi aspek kelelahan mental, kelelahan emosi, kejadian stres level sedang
yang tidak tertangani dengan baik.
Menurut Robbins (2003) kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi
suatu kelompok kearah mencapai tujuan, dalam esensinya kepemimpinan
merupakan upaya pencapaian tujuan melalui orang-orang. Penelitian Mulyati
(2006) tentang pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD DR.
Muwardi Surakarta didapatkan hasil pendokumentasian yang kurang lengkap, hal
ini disebabkan karena kurangnya motivasi dan supervisi dari Pimpinan. Hasil
penelitian tersebut sesuai dengan Hasil penelitian Fatimah et all (2016) bahwa
responden yang menilai kepemimpinan baik akan memiliki kepuasan kerja yang
tinggi, dijelaskan bahwa ada pengaruh kepemimpinan yang signifikan terhadap
kepuasan kerja. Penelitian Finarti (2016) menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja Perawat. Berdasarkan data
data hasil penelitian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Beban Kerja, Budaya Kerja Dan Seni Kepemimpinan Perawat
Memengaruhi Stress Pada Masa Pandemi Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

METODE
Rancangan penelitian digunakan adalah desain penelitian study correlasional,
dengan mencari pengaruh Beban Kerja, Budaya Organisasi, dan Seni
Kepemimpinan memengaruhi Stres Perawat dimasa Pandemi di Rumah Sakit
Santa Elisabeth Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang
bertugas di ruang rawat covid-19 sebanyak 65 responden, dengan menggunakan
tehnik total sampling sebanyak 65 responden. Kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner beban kerja yang diadopsi dari penelitian Hutagaol
(2015), kuesioner budaya organisasi yang diadopsi dari penelitian Zannah (2011),
kuesioner stres kerja menggunakan kuesioner baku Instrumen Perceived Stress
Scale (PSS-10) sehingga tidak dilakukan uji valid dan reliabilitas, sedangkan
kuesioner seni kepemimpinan dibuat oleh penulis dan sudah diuji valid dan
reliabilitas dengan nilai r tabel = 0,361 dan crombach’s alpha = 0.963.

HASIL
Berdasarkan karakteristik responden frekuensi dan persentase terkait data
demografi diperoleh rentang usia antara dewasa awal 29 responden (44,6%) dan
minoritas pada usia lansia akhir sebanyak 1 responden (1,5%). Berdasarkan data
jenis kelamin mayoritas perempuan yaitu sebanyak 56 responden (86,2%) dan
laki-laki sebanyak 9 responden (13,8%). Berdasarkan data lama bekerja
didapatkan bahwa mayoritas responden baru bekerja sebanyak 35 responden
(53,8%) dan minoritas responden sudah lama bekerja sebanyak 12 responden
(18,5%). Berdasarkan data pendidikan terakhir responden didapatkan data bahwa
sebagian besar responden memiliki pendidikan terakhir Sarjana sebanyak 55
responden (84,6%) dan minoritas responden memiliki pendidikan Diploma 3
sebanyak 10 responden (15,4%).
Tabel 1
Distribusi Responden Berdasarkan Data Demografi (Usia, Jenis Kelamin,
Lama Bekerja, Pendidikan Terakhir).
No Karakteristik f %
1 Usia
Remaja akhir 14 21.5
Dewasa awal 29 44.6
Dewasa akhir 9 13.8
Lansia awal 12 18.5
Lansia akhir 1 1.5
Total 65 100.0
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 9 13.8
Perempuan 56 86.2
Total 65 100.0
3 Lama bekerja
Baru 35 53.8
Sedang 18 27.7
Lama 12 18.5
Total 65 100.0
4 Pendidikan
Diploma 3 10 15.4
Sarjana 55 84.6
Total 65 100.0
5 Beban Kerja
Ringan 50 76.9
Berat 15 23.1
Total 65 100.0
6 Budaya Organisasi
Kurang baik 5 7.7
Baik 60 92.3
Total 65 100.0
7 Seni Kepemimpinan
Kurang baik 52 80.0
Baik 13 20.0
Total 65 100.0
8 Stress kerja
Ringan 65 100.0
Sedang 0 0
Berat 0 0
Total 65 100.0
Table 2
Pengaruh Beban Kerja Perawat Terhadap Stress Pada Masa Pandemic di Rumah
Sakit Santa Elisabeth Medan.
Stress Kerja
Beban Kerja Ringan Sedang Berat Total p-Value
n % n % n % n %
Ringan 50 76,9 0 0 0 0 50 76,9 0,002
Berat 15 23,1 0 0 0 0 15 23,1
Jumlah 65 100,0 0 0 0 0 65 100,0

Berdasarkan table diatas menunjukkan bahwa dari jumlah responden 65 orang


sebanyak 76,9% rensponen yang memiliki beban kerja ringan mengalami stress
kerja ringan dan sebanyak 23,1% responden yang memiliki beban kerja berat
memiliki stress kerja ringan. Berdasarkan hasil uji statistic menggunakan chi-
square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh beban kerja terhadap stress
perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dengan nilai p-value=0,002.
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikat antara beban
kerja terhadap stress kerja perawat di masa pandemic.

Table 3
Pengaruh Budaya Organnisasi Perawat Terhadap Stress Pada Masa Pandemic di
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.
Stress Kerja
Budaya Ringan Sedang Berat Total p-Value
organisasi
n % n % n % n %
Kurang baik 5 7,7 0 0 0 0 5 7,7 0,002
Baik 60 92,3 0 0 0 0 60 92,3
Jumlah 65 100,0 0 0 0 0 65 100,0

Berdasarkan table diatas menunjukkan bahwa dari jumlah responden 65 orang,


terdapat sebanyak 92,5% responden menyatakan budaya organisasi baik
mengalami stress kerja ringan dan sebanyak 7,7% responden yang menyatakan
budaya organisasi kurang baik memiliki stress kerja ringan. Berdasarkan hasil uji
statistic menggunakan chi-square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh budaya
organisasi terhadap stress perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dengan
nilai p-value=0,002. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikat antara budaya organisasi terhadap stress kerja perawat di masa
pandemic.

Table 4
Pengaruh Seni Kepemimpinan Perawat Terhadap Stress Pada Masa Pandemic di
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.
Stress Kerja
Seni Ringan Sedang Berat Total p-Value
kepemimpinan
n % n % n % n %
Kurang baik 52 80 0 0 0 0 52 80 0,002
Baik 13 20 0 0 0 0 13 20
Jumlah 65 100,0 0 0 0 0 65 100,0
Berdasarkan table diatas menunjukkan bahwa dari jumlah responden 65 orang,
terdapat sebanyak 80% responden menyatakan seni kepemimpinan kurang baik
mengalami stress kerja ringan dan sebanyak 20% responden yang menyatakan
seni kepemimpinan baik memiliki stress kerja ringan. Berdasarkan hasil uji
statistic menggunakan chi-square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh seni
kepemimpinan terhadap stress perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
dengan nilai p-value=0,002. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikat antara seni kepemimpinan terhadap stress kerja perawat di masa
pandemic.

Table 5
Hasil Multivariat regresi linear berganda (beban kerja, budaya organisasi, dan
seni kepemimpinan terhadap stres kerja)
Model standardized Coefficients t P value
B Std. Error
Konstanta 26.792 4.395 6.096 .000
Beban Kerja 0.63 .080 -.794 .043
Budaya -.038 .098 -.385 .001
Organisasi
Seni -.085 .115 -.743 .046
Kepemimpinan

Hasil analisa data multivariat berdasarkan tabel diatas didapatkan sebuah


persamaan. Persamaan regresi yaitu sebagai berikut:
Y=26.792 + 0.63 X1 - 0.38 X2 – 0.85X3
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut:
1. a = konstanta = 26.792
Menunjukkan bahwa apabila variable beban kerja, budaya organisasi dan seni
kepemimpinan memiliki nilai konstan, maka rata rata nilai stress kerja akan
bernilai sebesar 26.792
2. X1 = koefisien regresi untuk beban kerja (X1)
Koefisien Regresi (X1) = 0.63 yang artinya jika beban kerja meningkat
sebesar satu satuan maka stress kerja juga akan meningkat sebessar 0,63
3. X2 = koefisien regresi untuk budaya organisasi (X2)
Koefisien regresi (X2) = -0,38 yang artinya jika budaya organisasi meningkat
sebesar satu satuan maka stress kerja akan menurun sebesar 0,38
4. X3 = koefisien regresi untuk seni kepemimpinan (X3)
Koefisien regresi (X3) = -0.85 yang artinya jika seni kepemimpinan
meningkat sebesar satu satuan maka stress kerja akan menurun sebesar 0.85
PEMBAHASAN
Pengaruh Beban Kerja Perawat Terhadap Stress Pada Masa Pandemi
Beban Kerja yang berlebihan pada petugas kesehatan pada masa pandemi
Covid-19 dapat menyebabkan stress pada petugas yang berpengaruh
terhadap kinerja petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat perawat yang
bertugas diruang rawat covid bahwa perlu pengaturan shift jaga terkait dengan
pemakaian dan penggantian APD lengkap, perawat juga mengatakan bahwa
Lingkungan kerja yang berisiko tinggi untuk tertular Covid-19, maka perlu
penyesuaian beban kerja dengan pengaturan shift kerja, jam istirahat, jumlah
petugas kesehatan yang sesuai, serta Alat Pelindung Diri yang layak dan dan
lengkap sesuai dengan kondisi pandemi covid-19 sehingga petugas kesehatan
dapat terhindar dari penularan dan juga dapat melaukan pelayanan kesehatan
dengan maksimal.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cindy, et all (2021) terhadap 30 orang
responden di Rumah Sakit Mirya Palembang Sumatera Selatan pada tahun 2021
ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dan stress
perawat pada masa pandemic Covid-19 dengan tingkat keeratan yang sangat kuat.
Hal ini disebabkan bahwa perawat lebih beresiko lebih tinggi untuk terkena
infeksi, beban kerja perawat yang sangat komplek dimana terdapat peningkatan
pasien dan mengharuskan perawat lebih waspada dan harus menggunakan alat
pelindung diri sesuai dengan protocol keshatan yang berlaku. Hasil penelitian ini
juga sesuai dengan penelitian Indriani (2021) terhadap 120 responden di Rumah
Sakit Medika Dramaga Kota Bogor, bahwa terdapat hubungan antara beban kerja,
shift kerja, dan usia dengan kejadian stress kerja pada perawat dimasa pandemic
Covid-19, kondisi ini dikarenakan adanya tuntutan dari pihak organisasi, interaksi
dengan pekerjaan dan beban kerja yang tinggi, ditambah lagi dengan adanya
tuntutan untuk penggunaan alat pelindung diri level 1-3.

Pengaruh budaya organisasi Perawat Terhadap Stress Pada Masa Pandemi.


Hasil analisis dengan menggunakan chi-square diperoleh hasil p=0,002, yang
berarti bahwa ada pengaruh antara budaya organisasi dengan stress kerja perawat
di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Semakin rendah budaya organisai
karyawan maka semakin tinggi stress kerja perawat, begitu pula sebaliknya
semakin tinggi budaya organisasi perawat semakin rendah stress kerja perawat di
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Menurut Robbins (2006) budaya organisasi
merupakan interaksi yang kompleks atas seluruh kinerja sejumlah individu dalam
organisasi, budaya organisasi juga berpengaruh terhadap kinerja organisasi.
Berdasarkan teori Ndraha (2005) budaya organisasi memiliki peran yang sangat
strategis untuk mendorong dan meningkatkan efektifitas kinerja organisasi,
khususnya kinerja manajemen dan kinerja ekonomi, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Setiap individu memiliki harapan ketika mulai bekerja
untuk peningkatan karir, namun sering sekali cita-cita itu tidak tercapai.
Pengelolaan manajemen rumah sakit sebaiknya memahami bahwa budaya kerja
yang dilandasi aspek kejujuran, ketekunan dan kreatifitas sebagai pedoman
prilaku melalui kegiatan pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien, aspek ini dapat dicapai dengan beberapa cara, seperti mengadakan
seminar pelatihan tentang kecerdasan emosi dan spiritual, peningkatan kreatifitas
perawat dengan melakukan diskusi dengan teman sejawat mengenai kondisi
pasien sebelum melakukan asuhan keperawatan.

Pengaruh seni kepemimpinan Perawat Terhadap Stress Pada Masa


Pandemi.
Hasil analisis dengan menggunakan chi-square diperoleh hasil p=0,002, yang
berarti bahwa ada pengaruh antara seni kepemimpinan dengan stress kerja
perawat di Rumah Sakit Santa Elisaebeth Medan. Semakin rendah seni
kepemimpinan karyawan maka semakin tinggi stress kerja perawat, begitu pula
sebaliknya semakin baik seni kepemimpinan perawat semakin rendah stress kerja
perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Menurut Cohen (2002) Seni
kepemimpinan adalah cara yang dilakukan seorang pemimpin untuk memikat
orang lain untuk megikuti pemimpin tersebut dalam mencapi tujuan atau visi
dalam suatu kelompok kerja, sedangkan menurut Salsabiela (2021) kemampuan
seorang pemimpin dalam mempengaruhi dan memimpin secara elegan adalah
pengertian seni kepemimpinan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
cahyani (2019) hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara gaya kepemimpinan dengan stress kerja perawat diruang rawat
inap di RSUD dr.H.Soewondo Kendal.
Metode asuhan keperawatan yang diterapkan di Ruang Rawat Rumah Sakit Santa
Elisabeth adalah metode keperawatan dengan metode TIM, Kelompok ini
dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman kerja serta memiliki
pengetahuan dibidangnya demikian juga anggota tim dalam kelompok ini,
sehingga diperlukan seorang pimpinan dalam hal ini kepala ruang yang kompeten
dan mampu melakukan pendekatan terhadap anggota tim sehingga tujuan dapat
dicapai dan mencegah kemungkinan terjadinya stres kerja pada anggota tim.

Analisis Variabel yang paling mempengaruhi Stres Pada Masa Pandemi


Berdasarkan hasil koefisien regresi untuk seni kepemimpinan meningkat sebesar
satu satuan maka stress kerja akan menurun sebesar 0.85, yang artinya bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara beban kerja, budaya organisasi dan seni
kepemimpinan dengan stress kerja perawat dan Variabel yang paling berpengaruh
dari beban kerja, budaya organisasi, dan seni kepemimpinan terhadap stress kerja
perawat adalah seni kepemimpinan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari National Institute for
Occupational Safety and Health (NIOSH) yang merupakan Lembaga Nasional
untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja menetapkan bahwa perawat merupakan
salah satu profesi yang memiliki risiko tinggi terhadap stres. Penelitian serupa
juga dilakukan oleh Juliadi (2011), di RSUD Kota Dumai Pekanbaru, hasil
penelitian menunjukkan sebanyak 50,9% perawat mengalami stres kerja.
Terjadinya peningkatan stres kerja terhadap karyawan dapat disebabkan oleh
perilaku para atasan (Hamdani 2012). Hakekat manusia menurut aliran
behaviorisme (Jhon Broade 1878-1959) mengungkapkan bahwa dibutuhkan
introspeksi diri serta mampu mengamati perasaan diri sendiri. Aliran ini juga
menyatakan bahwa manusia merupakan hasil dari kondisi-kondisi yang
mempengaruhinya dalam lingkungan dalam hal ini termasuk seni kepemimpinan
yang diterapkan oleh kepala ruangan. Lingkungan merupakan kunci terjadinya
tingkah laku manusia dan tingkah laku tersebut memiliki hubungan sebab akibat
dengan lingkungan, asas perubahan perilaku dalam modifikasi perilaku

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada 65 responden tentang pengaruh beban kerja,
budaya organisasi dan seni kepemimpinan dengan stress kerja perawat di Rumah
Sakit Santa Elisabeth Medan didapatkan hasil Nilai koefisien determinasi yang
diperoleh adalah 30% yang dapat ditafsirkan bahwa variabel beban kerja, budaya
organisasi, dan seni kepemimpinan memiliki pengaruh kontribusi sebesar 30%
terhadap variabel stress kerja dan 70% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
diluar variabel beban kerja, budaya organisasi dan seni kepemimpinan. Hasil
penelitian juga menemukan bahwa nilai P value adalah 0,49 (P value Sig. < 0,05)
yang artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara beban kerja, budaya
organisasi dan seni kepemimpinan dengan stress kerja perawat Variabel yang
paling berpengaruh dari beban kerja, budaya organisasi, dan seni kepemimpinan
terhadap stress kerja perawat adalah seni kepemimpinan karena berdasarkan hasil
koefisien regresi untuk seni kepemimpinan meningkat sebesar satu satuan maka
stress kerja akan menurun sebesar 0.85.

DAFTAR PUSTAKA

Adrianti, S.,& Sardaniah, N.I. (2018). Hubungan Beban Kerja Dengan Stres Kerja
Pada Perawat Di Rumah Sakit Raflesia Kota Bengkulu

Creswell, J. W. 2009. Proceedings Of The Annual Conference Of The


International Speech Communication Association, Interspeech. In
Proceedings Of The Annual Conference Of The International Speech
Communication Association, INTERSPEECH. (Calong & Soriano, 2018)

Efendy, I.,& Amirah, A. 2021. Kepemimpinan dan Berfikir Sistem.


Yogyakarta:Cv: Budi Utama

Greenberg & Jeerold, S. 2006. Comprehensive Stress Management Ninth Edition.


New York:EGC

Hutagaol, Natalia. 2015. Hubungan beban kerja dengan Stress kerja pada
perawat IGD RSAB Harapan Kita. Perpustakaan Universitas Esa Unggul.
https://digilib.esaunggul.ac.id/hubungan-beban-kerja-dengan-stress=
kerjapada-perawat-di-instalasi-gawat-daruratrsab-harapan-kita-6284.html
Ismirawati, E. (2018). Pengaruh Kebahagiaan dan Budaya Organisasi terhadap
Pelayanan Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Aji Muhammad Parikesit
Tenggarong. Motiva: Jurnal Psikologi, 1(1), 59-65.

Isnainy, S.A.,Furqoni, D.P.,Aryanti, L.,& Asdi, L.S. 2019. Hubungan Beban


Kerja, Budaya Kerja dan Lama Kerja Terhadap Stres Kerja Perawat di
Ruang Irna III Rumah Sakit Umum Daerah DR.H.Abduul Moelek Provinsi
Lampung. Malahayati Nursing Journal, Volume 1, No 1, January 2019.

Mannix,J.,Wikes,L.,& Daly, J. (2015). Watching An Artist At Work: Aesthetic


Leadership In Clinical Nursing Workplaces

Moekijat. 2010. Manajemen Kepegawaian dan Hubungan Dalam Perusahaan,


Edisi Ketiga, Alumni Bandung

Nursalam. 2020. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba


Medika

Petreanu, V., R. Iordache and M. Seracin. 2013. Assessment of Work Stress


Influence on Work Productivity in Romanian Companies. Procedia - Social
and Behavioral Sciences, 92(1), pp. 420-25

Polit, D. F., & Beck, C. T. 2012. Nursing Research Appraisining Evidence For
Nursing Practice. In Lippinconth (Vol. 53, Issue 9).
Http://Publications.Lib.Chalmers.Se/Records/Fulltext/245180/245180.Pdf
%0Ahttps://Hdl.Handle.Net/20.500.12380/245180%0Ahttp://Dx.Doi.Org/
10.1016/J.Jsames.2011.03.003%0Ahttps://Doi.Org/10.1016/
J.Gr.2017.08.001%0Ahttp://Dx.Doi.Org/10.1016/
J.Precamres.2014.12.0(Polit & Beck, 2012).

Polit, D. F., & Beck, C. T. 2014. Essentials Of Nursing Research Seventh Edition
Appraising Evidence For Nursing Practice. In Lippincott Williams &
Wilkins

Rice, Philip L. (1999). Stress and Health. USA: Brooks/Cole Publishing


Company

Robbins. 2014. Perilaku Organisasi. Jakarta:PT. Salemba Empat

Solon, M., Madu, Y. G., Tolidunde, M., & Megawati, M. (2021). Dampak Beban
Kerja Terhadap Tingkat Stres Pada Tenaga Kesehatan Selama Masa
Pandemi Covid 19. Jurnal Keperawatan Florence Nightingale, 4(2), 94-101

William Cohen. 2002. The New Art Of Leader. Printice Hall


Zannah, Nur. 2011. Analisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
berdasakan persepsi pegawai di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO)
Jakarta Tahun 2011. Perpustakaan Universitas Indonesia.
http://lib.ui.ac.id/bo/uibo/detail.jsp?id=20293604&lokasi=lokal.

Anda mungkin juga menyukai