Anda di halaman 1dari 8

BAB V

HASIL PENELITIAN

Penelitian yang telah dilakukan di IGD dan ICU RSUD Ratu

Zalecha Martapura pada tanggal 9 April 2018 sampai dengan 26 Juni 2018.

Saya akan menguraikan hasil penelitian berdasarkan lembar kuesioner yang

diisi oleh perawat. Responden dalam penelitian ini berjumlah 39 orang yang

terdiri dari 23 perawat IGD dan 16 perawat ICU RSUD Ratu Zalecha

Martapura.

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Martapura merupakan

Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Banjar yang berada di Provinsi

Kalimantan Selatan. RSUD Ratu Zalecha Martapura beralamatkan di jalan

Menteri Empat Martapura. Berdiri sejak tahun 1963 namun cikal bakal rumah

sakit ini sudah ada sejak tahun 1943.

1. Gambaran Umum Ruang IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura

Ruang IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura adalah fasilitas yang

melayani pasien yang berada dalam keadaan gawat dan terancam

nyawanya yang membutuhkan pertolongan secepatnya. Lokasi IGD RSUD

Ratu Zalecha Martapura ini terletak di bagian depan sebelah kanan gedung

utama rumah sakit. Pelayanan IGD dapat memberikan pelayanan 24 jam

secara terus menerus 7 hari dalam seminggu. Jumlah tempat tidur yang

dimiliki IGD Ratu Zalecha sekitar 15 tempat tidur.

47
48

2. Gambaran Umum Ruang ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura

Ruang ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura berada pada level 1

dengan klasifikasi kemampuan pelayanan pada ICU primer, ICU Rumah

Sakit Ratu Zalecha Martapura memiliki jumlah ketenagaan sesuai sesuai

dengan syarat ICU primer serta memiliki sarana dan prasarana yang

cukup. Adapun tujuan pelayanan keperawatan ruang ICU memberikan

tindakan keperawatan yang mengacu pada standar asuhan keperawatan,

melaksanakan tindakan keperawatan sesuai protap, melaksanakan

tindakan-tindakan pencegahan terjadinya infeksi nosokomial, menciptakan

lingkungan kerja yang kondusif dalam melaksanakan bmbingan dan

menghargai harkat dan martabat/privasi pasien tidak sadar. ICU RSUD

Ratu Zalecha Martapura memiliki 6 tempat tidur.

3. Visi Misi RSUD Ratu Zalecha Martapura

a) Visi “Rumah Sakit kelas B rujukan regional pilihan di Kalimantan

Selatan”.

b) Misi

1) Memberikan pelayanan kesehatan yang mutu sesuai standar

akreditasi rumah sakit.

2) Meningkatkan pemerataan dan keterjangkauan akses bagi

pengguna pelayanan khususnya masyarakat umum.

3) Meningkatkan kualitas kuantitas fasilitas rumah sakit rujukan

regional.
49

B. Gambaran Hasil Penelitian Hubungan Karakteristik Perawat (Usia,

Lama Kerja, dan Tingkat Pendidikan) dan Stres Kerja terhadap

kejadian Burnout Syndrome perawat IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha

Martapura tahun 2018

1. Gambaran Karakteristi Responden

a. Berdasarkan Usia

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi usia perawat IGD dan ICU RSUD Ratu
Zalecha Martapura tahun 2018
No. Batasan Usia Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Tua (≥30 tahun) 27 69,23
2. Muda (<30 tahun) 12 30,77
Jumlah 39 100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian
Tabel 5.1 menunjukkan mayoritas usia responden terbanyak yaitu

usia tua (≥30 tahun) sebanyak 27 orang (69,23%).

b. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi tingkat pendidikan perawat IGD dan ICU
RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2018
No. Tingkat Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)
1. SPK 2 5,12
2. Perguruan Tinggi 37 94,88
Jumlah 39 100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian
Tabel 5.3 menunjukkan mayoritas tingkat pendidikan responden

yang terbanyak adalah D3 sebanyak 37 orang (94,88%).

c. Berdasarkan Lama Kerja

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi lama kerja perawat IGD dan ICU RSUD
Ratu Zalecha Martapura tahun 2018
No. Lama Kerja Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Lama (≥ 5 tahun) 29 74,35
2. Baru (< 5 tahun) 10 25,65
Jumlah 39 100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian
50

Tabel 5.2 menunjukkan mayoritas lama kerja responden yang

terbanyak adalah lama (≥ 5 tahun) sebanyak 29 orang (74,35%).

2. Gambaran Stres Kerja

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi stres kerja perawat IGD dan ICU RSUD
Ratu Zalecha Martapura tahun 2018
No. Stres Kerja Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Sedang (51% - 75%) 7 17,95
2. Ringan (25% - 50%) 32 82,05
Jumlah 39 100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian
Tabel 5.4 menunjukkan mayoritas stres kerja responden yang

terbanyak adalah ringan (25% - 50%) sebanyak 32 orang (82,05%).

3. Gambaran Kejadian Burnout Syndrome

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi kejadian burnout syndrome perawat IGD


dan ICURSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2018
No. Kejadian Burnout Syndrome Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Tinggi (Z ≥0) 18 46,15
2. Rendah (Z <0) 21 53,95
Jumlah 39 100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian
Tabel 5.5 menunjukkan mayoritas kejadian burnout syndrome

responden yang terbanyak adalah rendah (Z <0 ) sebanyak 21 orang

(53,95%).

4. Hubungan usia dengan kejadian burnout syndrome pada perawat

IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura

Tabel 5.6 dari 39 responden yang diteliti pada usia tua (≥ 30

tahun) cenderung mengalami burnout rendah yaitu sebanyak 15 orang

(55,6%), namun usia muda (< 30 tahun) cenderung sama-sama

mengalami burnout rendah dan tinggi yaitu sebanyak 6 orang (50%). Saat
51

dilakukan hasil uji statistic ( x 2) diperoleh p-value pada Continuity

Correction adalah 1,000 dengan demikian p-value (1,000) > α (0,05)

sehingga Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan antara usia dengan

kejadian burnout syndrome pada perawat IGD dan ICU RSUD Ratu

Zalecha Martapura. Hal ini berarti baik perawat dengan usia tua maupun

usia muda sama-sama mengalami kejadian burnout yang rendah dan

tinggi. Peneliti menyimpulkan bahwa usia tidak menunjukkan perbedaan

yang signifikan untuk terjadinya kejadian burnout.

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi usia dengan kejadian burnout syndrome perawat
IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2018
Kejadian Burnout p-value
Usia Tinggi Rendah Total 2
)
(Z ≥ 0 ) (Z <0)
Tua 12 44,4% 15 55,6% 27 100%  
(≥ 30 tahun) 1,000
Muda 6 50% 6 50% 12 100%  
(< 30 tahun)  
Jumlah 18 46,2% 21 53,8% 39 100%  

5. Hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian burnout syndrome

pada perawat IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi tingkat pendidikan dengan kejadian burnout


syndrome perawat IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2018
Kejadian Burnout p-value
Tingkat
Tinggi Rendah Total 2
)
Pendidikan
(Z ≥ 0 ) (Z <0)
SPK 0 0% 2 100% 2 100%  
0,490
Perguruan 18 48,6% 19 51,4% 37 100%  
Tinggi  
Jumlah 18 46,2% 21 53,8% 39 100%  
52

Tabel 5.8 dari 39 responden yang diteliti pada tingkat

pendidikan SPK cenderung mengalami burnout rendah yaitu sebanyak

2 orang (100%), tingkat pendidikan perguruan tinggi juga cenderung

mengalami burnout rendah yaitu sebanyak 19 orang (51,4%). Saat

dilakukan hasil uji statistic ( x 2) diperoleh p-value pada Fisher’s Exact

Test adalah 0,490 dengan demikian p-value (0,490) > α (0,05)

sehingga Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat

pendidikan dengan kejadian burnout syndrome pada perawat IGD dan

ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura. Hal ini berarti baik perawat

dengan tingkat pendidikan SPK, dan perguruan tinggi sama-sama

mengalami kejadian burnout yang rendah. Maka dari itu peneliti

menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan tidak menunjukkan

perbedaan yang signifikan untuk terjadinya kejadian burnout.

6. Hubungan lama kerja dengan kejadian burnout syndrome pada

perawat IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi lama kerja dengan kejadian burnout syndrome
perawat IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2018
Kejadian Burnout p-value
Lama
Tinggi Rendah Total 2
)
Kerja
(Z ≥ 0 ) (Z <0)
Lama 12 41,4% 17 58,6% 29 100%  
(≥ 5 tahun) 0,465
Baru 6 60% 4 40% 10 100%  
(< 5 tahun)  
Jumlah 18 46,2% 21 53,8% 39 100%  
53

Tabel 5.7 dari 39 responden yang diteliti pada lama kerja

yang lama (≥ 5 tahun) cenderung mengalami burnout rendah yaitu

sebanyak 17 orang (58,6%), lama kerja yang baru (< 5 tahun) juga

cenderung mengalami burnout tinggi yaitu sebanyak 6 orang (60%).

Saat dilakukan hasil uji statistic ( x 2) diperoleh p-value pada Fisher’s

Exact Test adalah 0,465 dengan demikian p-value (0,465) > α (0,05)

sehingga Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan antara lama

kerja dengan kejadian burnout syndrome pada perawat IGD dan ICU

RSUD Ratu Zalecha Martapura. Dilihat dari tabel tabulasi silang

perawat dengan lama kerja yang lama kecenderungan mengalami

burnout yang rendah sedangkan lama kerja yang baru cendrung

mengalami kejadian burnout yang tinggi, tetapi dari hasil uji statistic

tidak bermakna. Maka dari itu peneliti menyimpulkan bahwa usia

tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan untuk terjadinya

kejadian burnout.

7. Hubungan stres kerja dengan kejadian burnout syndrome pada

perawat IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Stres Kerja dengan kejadian burnout syndrome
perawat IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2018
Kejadian Burnout p-value
Stres Kerja Tinggi Rendah Total 2
)
(Z ≥ 0 ) (Z <0)
Sedang 4 57,1% 3 42,9% 7 100%  
0,682
Ringan 14 43,8% 18 56,3% 32 100%  
 
Jumlah 18 46,2% 21 53,8% 39 100%  
54

Tabel 5.9 dari 39 responden yang diteliti pada stres kerja

yang sedang cenderung mengalami burnout tinggi yaitu sebanyak 4

orang (57,1%), namun stres kerja yang ringan cenderung mengalami

burnout rendah yaitu sebanyak 18 orang (56,3%). Saat dilakukan hasil

uji statistic ( x 2) diperoleh p-value pada Fisher’s Exact Test adalah

0,682 dengan demikian p-value (0,682) > α (0,05) sehingga Ho

diterima yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan

dengan kejadian burnout syndrome pada perawat IGD dan ICU RSUD

Ratu Zalecha Martapura. Dilihat dari tabel tabulasi silang perawat

dengan stres kerja yang sedang kecenderungan mengalami burnout

yang tinggi sedangkan stres kerja yang ringan cenderung mengalami

kejadian burnout yang rendah, tetapi dari hasil uji statistic tidak

bermakna. Maka dari itu peneliti menyimpulkan bahwa stres kerja

tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan untuk terjadinya

kejadian burnout.

Anda mungkin juga menyukai