Anda di halaman 1dari 9

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian tentang “Hubungan beban kerja
dan tingkat stres terhadap kinerja perawat di RSUD Cengkareng tahun 2022”.
Penjelasan hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Pada
penyajian hasil di bagi dalam dua bagian yaitu: Analisa univariat yang terdiri dari
jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir , beban kerja, tingkat stres, dan kinerja
perawat. Analisa bivariat meliputi hubungan beban kerja dan tingkat stres terhadap
kinerja perawat di RSUD Cengkareng.
A. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Di RSUD Cengkareng
Variabel Kategori Frekuensi Presentase
Jenis kelamin perempuan 38 71,7 %
laki-laki 15 28,3 %
Usia 25-34 27 50,9 %
36-45 22 41,5 %
46-55 4 7,5 %

Pendidikan D3 19 35,8 %
Terakhir S1 25 47,2 %
S2 9 17,0 %
Beban kerja beban kerja sedang 15 28,3 %
beban kerja berat 38 71,7 %
Tingkat stres stres sedang 17 32,1 %
stres berat 36 67,9 %
Kinerja perawat kinerja baik 22 41,5 %
kinerja tidak baik 31 58,5 %
Total 53 100 %

BbeBerdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat karakteristik jenis kelamin sebagian


responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 38 responden (71,7 %).
Berdasarkan usia sebagian responden berusia antara 25-34 tahun sebanyak 27
responden (50,9 %). Berdasarkan tingkat pendidikan sebagian responden
berpendidikan S1 sebanyak 25 responden (47,2%). Berdasarkan beban kerja
sebagian responden beban kerja berat sebanyak 38 responden (71,7 %).
Berdasarkan tingkat stres perawat sebagian tingkat stres berat sebanyak 36
responden (67,9 %). Dan berdasarkan kinerja perawat sebagian responden kinerja
tidak baik sebanyak 31 responden (58,5 %).

2. Analisa Bivariat
Tabel 5.2
Hubungan Beban Kerja Terhadap Kinerja Perawat Di RSUD
Cengkareng

Variabel Kinerja OR P
Total 95 % CI Value
Baik Tidak
Baik
N % N % N %
Beban Kerja
- Beban kerja Sedang 13 86,7 2 13,3 15 100,0 20,944 0,000
- Beban kerja Berat 9 23,7 29 76,3 38 100,0 3,959-
110,815
Total 22 41,5 31 58,5 53 100,0

Berdasarkan tabel 5.2 hubungan beban kerja terhadap kinerja perawat di


RSUD Cengkareng diperoleh data bahwa hasil uji statistikan nilai p value
0,000 menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja
terhadap kinerja perawat karena nilai p value < 0,05. Dari hasil analisis
diperoleh nilai OR=20,994 artinya beban kerja perawat yang berat terjadi
20,994 kali mengakibatkan kinerja responden tidak baik s dengan peyanan
yang diberikan dibandingkan dengan beban kerja sedang memiliki kinerja
yang baik terhadap pelayanan perawat yang diberikan.
Tabel 5.3
Hubungan Tingkat Stres Terhadap Kinerja Perawat Di RSUD
Cengkareng

Variabel Kinerja OR P
Total 95 % CI Value
Baik Tidak
Baik
N % N % N %
Tingkat Stres 6,240
- Stres Sedang 12 70,6 5 29,4 17 100,0 1,747- 0,004
- Stres Berat 10 27,8 26 72,2 36 100,0 22,285
Total 22 41,5 31 58,5 53 100,0

Berdasarkan tabel 5.3 hubungan tingkat stres terhadap kinerja perawat di


RSUD Cengkareng diperoleh data bahwa hasil uji statistikan nilai p value
0,004 menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres
terhadap kinerja perawat karena nilai p value < 0,05. Dari hasil analisis
diperoleh nilai OR=6,240 artinya stres berat perawat yang berat terjadi 6,240
kali mengakibatkan kinerja responden tidak baik dengan peyanan yang
diberikan dibandingkan dengan stres sedang memiliki kinerja yang baik
terhadap pelayanan perawat yang diberikan.

B. Pembahasan
1. Pembahasan Penelitian
a. Analisis univariat
1) Beban kerja responden di RSUD Cengkareng
Dari hasil penelitian didapaatkan bahwa perawat yang beban
kerja berat sebanyak 38 responden. penelitian ini sejalan dengan
penelitian Febrina, dkk (2020) bahwa hasil penelitian hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa perawat dengan beban kerja yang tinggi
sebanyak 44,6%. Penelitian ini dibenarkan oleh teori (Nontji, 2012)
bahwa Beban kerja perawat dapat berdampak pada pasien dan perawat.
Meningkatnya beban kerja mengakibatkan kurangnya perilaku caring
oleh perawat, dimana perawat merawat pasien tidak secara komprehensif
(bio-psikologis-sosial dan spritual) sehingga komunikasi terapeutik tidak
dapat diterapkan oleh perawat yang berakibat pada kepuasan pasien.
Menurut asumsi peneliti bahwa beban kerja yang berat dapat
mengakibatkan akan mempengaruhi keserasian dan produktifitas kerja
bagi perawat sebagai alokasi penggunaan waktu guna peningkatan
pelayanan keperawatan terhadap pasien. Salah satu cara untuk
mengurangi beban kerja perawat yang berlebihan adalah dengan
menyediakan tenaga kerja yang cukup baik kuantitas maupun
kualitasnya sesuai dengan tuntutan kerja. Semakin banyak pasien yang
ditangani seorang perawat selama periode waktu tertentu, maka semakin
berat atau berlebih beban kerja perawat.
2) Tingkat Stres Di RSUD Cengkareng
Dari hasil penelitian didapaatkan bahwa tingkat stres perawat
dengan stres berat sebanyak 36 responden. Penelitian tidak sejalan
dengan penelitian Kurviasni (2018) menujukkan hasil penelitian bahwa
responden yang stres sebanyak sebanyak 37 responden. Penelitian ini
dibenarkan oleh teori (Tarwaka, 2013) bahwa Stres merupakan
rangsangan atau aksi dari tubuh manusia yang berasal dari luar maupun
dari dalam tubuh yang dapat menimbulkan dampak merugikan mulai
dari menurunnya kesehatan yang dapat menyebabkan suatu penyakit dan
dapat terjadi penurunan performansi, efisiensi dan produktivitas kerja
yang bersangkutan.
Menurut asumsi peneliti bahwa tingkat stres terjadi pada saat
bekerja dengan tingkat pekerjaan yang tinggi atau cepat sehingga mereka
banyak mendapat tekanan dalam bekerja mengakibatkan kinerja dari
perawat tidak maksimal.
3) Kinerja Perawat di RSUD Cengkareng
Dari hasil penelitian didapaatkan bahwa kinerja perawat
dengan stres berat sebanyak 36 responden. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian Buanawati (2019) bahwa hasil penelitian didapatkan dari 40
perawat, sebanyak 28 orang (70,0%) memiliki kinerja cukup, 1 orang
(2,5%) memiliki kinerja sedang dan 11 orang (27,5%) memiliki kinerja
kurang. Penelitian ini dibenarkan oleh teori (Desri & Mula 2016) Kinerja
perawat adalah kegiatan yang diberikan perawat kepada klien berupa
Asuhan Keperawatan untuk meningkatkan respon adaptasi. Kinerja
perawat merupakan ukuran keberhasilan dalam mencapai tujuan
pelayanan keperawatan. Kinerja perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan adalah aplikasi kemampuan atau pembelajaran yang telah
diterima selama menyelesaikan program pendidikan keperawatan untuk
memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada pasien.
Menurut analisis peneliti bahwa tingkat stres terjadi pada saat bekerja
dengan tingkat pekerjaan yang tinggi atau cepat sehingga mereka banyak
mendapat tekanan dalam bekerja mengakibatkan kinerja dari perawat
tidak maksimal.
Menurut asumsi peneliti bahwa kinerja perawat yang baik
apabila perawat maksimal dalam melakukan suatu pekerjaan dan dapat
menjalani pekerjaan tersebut tanpa adanya beban yang memicu
terjadinya stres sehingga akan berdampak pada kinerja dimana
mengakibatkan kinerja yang tidak baik.
b. Analisis bivariat
1) Hubungan beban kerja terhadap kinerja perawat di RSUD
Cengkareng
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh p value 0,000 artinya
bahwa terdapat hubungan antara hubungan beban kerja terhadap kinerja
perawat di RSUD Cengkareng. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Gillies, (2012) bahwa makin berat beban kerja maka
kinerja semakin kurang baik. Untuk meningkatkan kinerja yang baik
harus memperhatikan beban kerja. Beban kerja merupakan tanggung
jawab sebagai profesi dalam pelayanan kesehatan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Febrina (2020) Dimana didapatkan data bahwa Hasil penelitian
menunjukkan Uji statistik yang di gunakan chi-square dengan penelitian
didapat bahwa kinerja perawat kurang baik sebanyak 29,3 % dan beban
kerja tinggi17,4 %, sehingga Ada hubungan yang bermakna antara beban
kerja dengan kinerja perawat dengan nilaip 0,027.
Berdasarkan asumsi peneliti bahwa beban kerja yang tidak
berat akan memberikan kinerja yang baik dimana perawat dapat
memberikan pelayanan secara maksimal, namun jika beban kerja berat
dapat mengakibatkan kinerja perawat tidak maksimal dikarenakan
terdapaat adanya tekanan yang berat dalam memberikan asuhan
keperawatan.
2) Hubungan tingkat stres terhadap kinerja perawat RSUD Cengkareng
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh p value 0,004 artinya
bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres terhadap kinerja perawat
RSUD Cengkareng. Penelitian ini dibenarkan oleh teori (Hidayat, 2013)
bahwa stres yang tidak teratasi pasti berpengaruh terhadap prestasi kerja
ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu, bahwa kemampuan
mengatasi sendiri stres yang dihadapi tidak sama pada semua orang. Orang
yang memiliki daya tahan yang tinggi menghadapi stres, oleh karenanya
mampu mngatasi sendiri stres tersebut. Sebaliknya tidak sedikit orang yang
daya tahan dan kemampuannya menghadapi stres rendah. Stres yang tidak
teratasi dapat berakibat pada apa yang dikenal dengan burnout, suatu
kondisi mental dan emosional serta kelelahan fisik karena stres yang
berlanjut dan tidak teratasi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fitrianingrum (2018)
didapatkan dari hasil uji statistik bahwa hasil analisis antara tingkat stres
perawat dengan kinerja perawat dengan uji statistik spearman rank bahwa
terdapat hubungan antara tingkat stres perawat dengan kinerja perawat
dengan nilai ρ = 0,001 artinya terdapat hubungan yang bermakna antara
tingkat stres perawat dengan kinerja perawat.
Berdasarkan asumsi peneliti bahwa jika perawat mengalami
stres yang berat maka akan mempengaruhi kinerja perawat. Dimana
perawat dalam memberikan pelayanan akan menurun sehingga pasien
merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan.

2. Keterbatasan Penelitian
a. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti pada penelitian ini adalah
peneliti mengalami kesulitan pada saat melakukan uji etik dikarenakan
lamanya waktu tunggu hasil dari uji etik dan izin untuk uji validitas
membuat peneliti mengalami keterbatasan waktu dalam penelitian
b. Pada penelitian ini peneliti merasa kurang efektif dalam melakukan
penelitian karena padaa saat mengambil data terdapat responden yang tidak
bersedia mengikuti sampaik akhir penelitian, sehingga peneliti mencari
kembali responden yang bersedia.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Berdasarkan data karakteristik responden penelitian ini didapatkan usia terbanyak
pada usia 25-34 tahun, pada jenis kelamin didapatkan yang terbanyak adalh
perempuan, didapatkan berdasarkan pendidikan terakhir yang terbanyak adalah
pendidikan S1.
2. Penelitian ini menggambarkan beban kerja perawat di RSUD Cengkareng yang
terbanyak adalah beban kerja berat.
3. Penelitian ini menggambarkan tingkat stres di RSUD Cengkareng yang terbanyak
adalah tingkat stres berat.
4. Penelitian ini menggambarkan kinerja perawat di RSUD Cengkareng yang
terbanyak adalah kinerja tidak baik.
5. Penelitian ini menggambarkan terdapat hubungan antara beban kerja terhadap
kinerja perawat di RSUD Cengkareng.
6. Penelitian ini menggambarkan terdapat hubungan antara tingkat stres terhadap
kinerja perawat di RSUD Cengkareng.
B. Saran
1. Bagi Pelayanan Kesehatan (RS)
Hasil penelitian ini disarankan khususnya untuk perawat agar dapat mengantisipasi
kondisi pada saat beban kerja meningkat sehingga perawat dapat mengontrol
tingkat stres kerja. Disarankan untuk Rumah Sakit terutama bagian manajemen
RSUD Cengkareng agar lebih meningkatkan Kinerja Perawat dalam memberikan
pelayanan. Dan peningkatan SDM seperti pendidikan dan pelatihan tentang Kinerja
serta arahan berupa motivasi yang dapat meningkatkan minat dari perawat untuk
bisa menjalin hubungan interpersonal secara optimal dengan konsumen.
Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan/Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan referensi dan pengembangan bagi institusi
keperawatan khususnya di mata kuliah manajemen keperawatan. Sehingga
mahasiswa dan para dosen dapat menjadikan acuan dalam proses akademik.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat menjadi data awal sebagai bahan penelitian selanjutnya.
Dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan lagi terkait faktor-
faktor yang mempenagruhi kinerja perawat.

Anda mungkin juga menyukai