Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Serambi Sehat Volume XIV No.

3 Desember 2021

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL


TRIMESTER III DI BPM ENDANG PURWANINGSIH KEDATON PLERET
BANTUL

Sinta Muhammad
(Akademik kebidanan Gatra Buana Gurabati Tidore)
sintamuhammad0@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan : Status gizi ibu hamil yang buruk, dapat menyebabkan beberapa resiko serta
komplikasi pada ibu, antara lain anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara
normal, terkena penyakit infeksi, pada proses persalinan, dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan setelah persalinan,
persalinan dengan operasi sesar cenderung meningkat. Tujuan : Menganalisis hubungan
status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Metode : jenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik sampling
yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang. Hasil
: Berdasarkan hasil analisis chi square diperoleh χ2 hitung sebesar 8,005 dengan nilai X2
tabelnya 3,841. Oleh karena nilaiX2 hitung lebih besar dari X2 tabel (X2 hitung 8,005 >X2 tabel
3,841)hal ini berartiada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil
trimester III di BPM Endang Purwaningsih Kedaton Pleret Bantul. Nilai koefisien
kontingensi adalah 0,40 artinya keeratan hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia
pada ibu hamil trimester III dalam kategori sedang dan nilai OR = 6,906 hal ini berarti status
gizi yang beresiko KEK mempunyai peluang 6,90 kali menyebabkan anemia dibandingkan
ibu hamil dengan status gizi tidak beresiko KEK. Saran : Hendaknya penelitian ini dijadikan
informasi dan bahan pertimbangan bagi tenaga kesehatan yang ada di BPM Endang
Purwaningsih agar meningkatkan peran dalam memberikan pendidikan kesehatan seperti
KIE atau penyuluhan tentang pemenuhan asupan makanan yang baik bagi ibu hamil maupun
pemberian konseling terutama berhubungan dengan upaya untuk mencegah terjadinya
anemia pada ibu hamil.

Kata kunci : status gizi; anemia

18
PENDAHULUAN
Status gizi ibu hamil yang buruk, Studi pendahuluan dilakukan pada
12 orang ibu hamil trimester III
dapat menyebabkan beberapa resiko serta didapatkan 7 (58,33%) diantaranya
komplikasi pada ibu, antara lain anemia, mengalami anemia. Data anemia tersebut
perdarahan, berat badan ibu tidak didapatkan peneliti dari buku KIA. Dari
bertambah secara normal, terkena penyakit ke 7 orang tersebut 4 (57,14%) memiliki
infeksi, pada proses persalinan, dapat LLA < 23,5 cm dan 3 (42,85%) lainnya
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, memiliki LLA ≥ 23,5 cm. Sedangkan 5
persalinan sebelum waktunya (prematur), (41,66%) ibu hamil yang tidak mengalami
perdarahan setelah persalinan, persalinan anemia, 2 orang (40%) memiliki LLA <
dengan operasi sesar cenderung 23,5 cm dan 3 (60%) lainnya memiliki
1
meningkat. LLA ≥ 23,5 cm.
Anemia selama kehamilan Penelitian ini bertujuan untuk
merupakan masalah kesehatan masyarakat Menganalisis hubungan status gizi dengan
yang utama di Negara berkembang. kejadian anemia pada ibu hamil trimester
Menurut badan kesehatan dunia World III.
health arganization (WHO) melaporkan
bahwa prevalensi ibu hamil yang METODE PENELITIAN
mengalami anemia sekitar 35–37 % serta Jenis penelitian yang digunakan
meningkat seiring dengan pertambahan dalam penelitian ini adalah penelitian
usia kehamilan. Menurut WHO 40 % deskriptif analitik. Dalam penelitian ini
kematian di Negara berkembang berkaitan peneliti membuat pengamatan tentang
dengan anemia dan kebanyakan anemia status gizi ibu dan kejadian anemia pada
pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi ibu hamil kemudian dicari hubungan
besi dan perdarahan akut, bahkan tidak antara keduanya. Rancangan penelitian
jarang keduanya saling berinteraksi.2 yang digunakkan dalam penelitian ini
Dampak yang dapat terjadi dari adalah cross sectional. Populasi penelitian
anemia kehamilan adalah abortus, ini adalah semua ibu hamil trimester III
persalinan prematuritas, hambatan tumbuh yang memeriksakan kehamilannya dan
kembang janin dalam rahim, mudah terjadi telah melakukan pemeriksaan Hb di BPM
infeksi, hiperemesis gravidarum, Endang Purwaningsih. Jumlah populasi
perdarahan ante partum dan ketuban pecah dalam penelitian ini adalah 48 orang.
dini. Sedangkan bahaya bagi janin antara Jumlah sampel yang didapatkan
lain abortus, kematian intra uterin, BBLR, berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
kelahiran dengan anemia, cacat bawaan adalah 42 orang. Teknik sampling yang
dan bayi mudah mendapat infeksi sampai digunakan pada penelitian ini adalah
kematian perinatal. 3 purposive sampling. Jenis data data
Pada ibu hamil trimester III rentan primer dan data sekunder. Tahapan
terjadi anemia karena ibu hamil pengolahan data terdiri dari editing,
mengalami hemodilusi (pengenceran) coding, entering dan tabulating. Analisis
dengan peningkatan volume 30 % sampai data yang digunakan adalah analisis
40% yang puncaknya pada usia kehamilan univariat dan bivariat dengan uji statistik
32-34 minggu (TM III).2Selain defisiensi yang digunakan adalah uji chi square.
besi dan perdarahan akut penyebab lainnya
dari anemia kehamilan karena faktor
kemiskinan dimana asupan gizi sangat
kurang.4

19
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2
Analisis Univariat Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil
Tabel 1 Trimester III di BPM Endang
Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil Purwaningsih Kedaton Pleret Bantul
Trimester III di BPM Endang Status Gizi Frekuensi Presentasi
Purwaningsih Kedaton Pleret Bantul (f) (%)
Karakteristik Frekuensi Presentasi Beresiko KEK 17 40,5
(f) (%) Tidak beresiko 25 59,5
Umur (tahun) KEK
< 20 4 9,5 Total 42 100
20-35 34 81,0 Sumber: Data Primer diolah 2014
>35 4 9,5 Berdasarkan tabel 2diatas menunjukkan
Total 42 100 bahwa sebagian besar responden tidak beresiko
Pendidikan KEK sebanyak 25 orang (59,5%).Dan 17 orang
Dasar 16 38.1 (40,5%) lainnya beresiko KEK.
Menengah 23 54.8 Tabel 3
Perguruan Tinggi 3 7.1 Distribusi frekuensi status gizi berdasarkan
Total 42 100 karakteristik ibu hamil trimester III diBPM
Pekerjaan Endang Purwaningsih Kedaton
IRT 20 47,6 Pleret Bantul.
Swasta 5 11,9 Status Gizi
Wiraswasta 6 14,3 Tidak Jumlah
Beresiko
Buruh 11 26,2 Karakteristik Beresiko
KEK
Total 42 100 KEK
Paritas f % F % F %
Paritas 0 19 45,2 Umur (Tahun)
Paritas 1 12 28.6 < 20 2 50 2 50 4 100
Paritas 2 8 19,0 20–35 12 35,29 22 64,71 34 100
Paritas 3 3 7,1 > 35 3 75 1 25 4 100
Total 42 100 Pendidikan
Sumber: Data Primer diolah 2014 Dasar 9 50 9 50 18 100
Menengah 8 36,36 14 63,64 22 100
Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan Tinggi 0 0 2 100 2 100
bahwa mayoritas ibu hamil berusia 20–35 tahun
yaitu sebanyak 34 orang (81%), lebih dari Pekerjaan
separuh responden berpendidikan menengah IRT 8 40 12 60 20 100
yaitu sebanyak 23 orang (54,8%), sebanyak 20 Swasta 3 60 2 40 5 100
orang responden (47,6%) bekerja sebagai ibu Wiraswasta 2 33,33 4 66,67 6 100
rumah tangga, dan terdapat 19 orang responden Buruh 4 36,36 7 63,64 11 100
(45, 2%) adalah paritas 0. Paritas
Paritas 0 8 42,11 11 57,89 19 100
Paritas 1 5 41,67 7 58,33 12 100
Paritas 2 3 37,5 5 62,5 8 100
Paritas 3 1 33,33 2 66,67 3 100
Sumber: Data Primer diolah 2014

20
Berdasarkan tabel 5 diketahui status gizi Tabel 5
berdasarkan pendidikan dari 34 orang tersebut Distribusi frekuensi kejadian anemia
22 orang atau (64,71%) tidak beresiko KEK. berdasarkan karakteristik ibu hamil
Berdasarkan pendidikan sebanyak 22 orang trimester III di BPM Endang Purwaningsih
responden berpendidikan menengah. Dari 22 Kedaton Pleret Bantul.
orang tersebut 14 (63,64%) tidak beresiko KEK. Kejadian Anemia
Berdasarkan pekerjaan sebanyak 20 orang Tidak Jumlah
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Dari 20 Anemia
Karakteristik Anemia
orang tersebut 12 (60%) tidak beresiko KEK
dan berdasarkan paritas sebanyak 19 responden f % f % F %
adalah paritas 0. Dari 19 responden 11 (57,89%) Umur (Tahun)
tidak beresiko KEK. < 20 3 75 1 25 4 100
Tabel 4 20–35 15 44,12 19 55,88 34 100
Distribusi frekuensi Kejadian Anemia ibu hamil > 35 3 75 1 25 4 100
trimester III di BPM Endang Purwaningsih Pendidikan
Kedaton Pleret Bantul
Dasar 10 55,56 8 44,44 18 100
Kejadian Frekuensi Presentasi
Menengah 11 50 11 50 22 100
Anemia (f) (%)
Tinggi 0 0 2 100 2 100
Anemia 21 50
Pekerjaan
Tidak Anemia 21 50
IRT 10 50 10 50 20 100
Total 42 100
Swasta 3 60 2 40 5 100
Sumber: Data Primer diolah 2014
Wiraswasta 2 33,33 4 66,67 6 100
Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan Buruh 6 54,55 5 45,45 11 100
bahwa dari 42 responden memiliki presentasi Paritas
yang sama yaitu baik responden yang Paritas 0 9 47,37 10 52,63 19 100
mengalami anemia sebanyak 21 orang (50%) Paritas 1 7 58,33 5 41,67 12 100
maupun yang tidak anemia sebanyak 21 orang Paritas 2 3 37,5 5 62,5 8 100
(50%). Paritas 3 2 66,67 1 33,33 3 100
Sumber: Data Primer diolah 2014

Berdasarkan tabel5 diketahui kejadian


anemia berdasarkan umur menunjukan. Dari 34
orang ibu yang berusia 20-35 tahun 19 (55,88%)
tidak anemia. Berdasarkan pendidikan
diketahui Dari 22 responden yang
berpendidikan menegah11 (50%) responden
mengalami anemia. Berdasarkan pekerjaan dari
20 responden yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga 10 (50%)responden mengalami anemia.
Berdasarkan paritas. Dari 19 responden yang
paritas 0 sebanyak10 (52,63%)responden tidak
anemia.

21
Analisis Bivariat

Tabel 6
Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di BPM
Endang Purwaningsih Kedaton Pleret Bantul

Kejadian anemia Jumlah X2 P COR


Status Anemia Tidak hitung Value
Gizi anemia f %
F % f %
Beresiko 13 31,0 4 8,5 17 40,5 8.005 0,005 0,406,906
KEK
Tidak 8 19,0 17 40,5 25 59,5
beresiko
KEK
Total 21 50 21 50 42 100
Sumber: Data Primer diolahtahun 2014

Berdasarkan hasil analisis chi untuk hamil normal dalam keadaan


square diperoleh χ2 hitung sebesar 8,005 kesehatan reproduksi optimal.6
dengan nilai X2 tabelnya 3,841. Oleh Berdasarkan tingkat pendidikan diketahui
sebanyak 23 responden (54,8%)
karena nilaiX2 hitung lebih besar dari X2
berpendidikan menengah.Pengetahuan
tabel (X2 hitung 8,005 >X2 tabel 3,841)hal berhubungan dengan pendidikan, yang
ini berartiada hubungan antara status gizi diperlukan untuk mengembangkan diri
dengan kejadian anemia pada ibu hamil dimana tingkat pendidikan berpengaruh
trimester III di BPM Endang Purwaningsih terhadap tinggi rendahnya pengetahuan.5
Kedaton Pleret Bantul. Nilai koefisien Ibu hamil yang pendidikannya cukup baik
kontingensi adalah 0,40 artinya keeratan dapat memberikan perhatian pada
kehamilannya sehingga dapat mencegah
hubungan antara status gizi dengan
terjadinya anemia. Berdasarkan pekerjaan
kejadian anemia pada ibu hamil trimester sebanyak 20 responden (47,6%) bekerja
III dalam kategori sedang dan nilai OR = sebagai ibu rumah tangga. Pekerjaan
6,906 hal ini berarti status gizi yang sebagai ibu rumah tangga menyebabkan
beresiko KEK mempunyai peluang 6,90 ibu mempunyai kesempatan waktu yang
kali menyebabkan anemia dibandingkan lebih banyak dalam memperoleh informasi
ibu hamil dengan status gizi tidak beresiko dari berbagai sumber untuk menambah
pengetahuannya, sebab pengetahuan
KEK. berhubungan dengan informasi yang
dimiliki seseorang. Semakin banyak
PEMBAHASAN
informasi yang dimiliki seseorang maka
Karakteristik Responden
Berdasarkan umur responden semakin tinggi pula pengetahuan
diketahui sebagian besar responden seseorang.5 Berdasarkan paritas sebanyak
berumur 20–35 tahun sebanyak 34 19 responden (45,2%) adalah paritas 0.
responden (81%). Usia ini merupakan usia Kehamilan memerlukan tambahan zat besi
reproduksi sehat, dimana seorang wanita untuk meningkatkan jumlah sel darah
aman untuk menjalani kehamilan maupun merah. Jika persediaan cadangan Fe
persalinan. Usia reproduksi sehat adalah minimal, maka setiap kehamilan akan
usia dimana seorang wanita mempunyai menguras persediaan Fe dan akan
alat reproduksi yang sudah matang untuk

22
menimbulkan anemia pada kehamilan Hubungan status gizi dengan kejadian
berikutnya.3 anemia pada ibu hamil trimester III di
Status gizi BPM Endang Purwaningsih Kedaton
Dari hasil penelitian didapatkan Pleret Bantul
mayoritas ibu hamil trimester III di BPM Dari hasil penelitian sebagian besar
endang Purwaningsih memiliki status gizi ibu yang tidak beresiko KEK dan tidak
baik atau tidak beresiko KEK yaitu mengalami anemia sebanyak 17
sebanyak 25 responden (59,5%). Status responden (40,5%) sedangkan ibu yang
gizi mempunyai pengaruh yang bermakna yang beresiko KEK dan mengalami
terhadap kesehatan ibu hamil. Ibu yang anemia sebanyak 13 responden (31,0%).
tidak beresiko KEK dapat menghindari Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
terjadinya resiko serta komplikasi, antara dinyatakan bahwa seorang ibu hamil yang
lain anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bersesiko KEK akan cenderung
tidak bertambah secara normal, terkena terhindar dari kejadian anemia. Hal ini
penyakit infeksi, pada proses persalinan berbanding dengan ibu hamil yang
dapat mengakibatkan persalinan sulit dan beresiko KEK maka kemungkinan
lama, persalinan sebelum waktunya cenderung beresiko mengalami anemia.
(prematur), pertumbuhan dan Hasil analisis bivariat
perkembangan janin terhambat, BBLR, menunjukkan adanya hubungan status gizi
perdarahan setelah persalinan.1 dengan kejadian anemia pada ibu hamil
Kejadian anemia trimester III di BPM Endang Purwaningsih
Dari hasil penelitian didapatkan Kedaton Pleret Bantul. Hal ini didukung
responden yang mengalami anemia oleh hasil analisis chi square. Berdasarkan
sebanyak 21 responden (50%) begitupun analisis chi square diperoleh χ2 hitung
responden yang tidak mengalami anemia sebesar 8,005. Dengan nilai X2 tabel
memiliki presentasi yang sama yaitu 3,841. Oleh karena nilai X2 hitung lebih
sebanyak 21 responden (50%). Anemia besar dari X2 tabel (X2 hitung 8,005
kehamilan merupakan kondisi ibu dengan >X2tabel 3,841) artinya ada hubungan
kadar Hb < 11 gr% pada trimester I dan III antara status gizi dengan kejadian anemia
atau Hb 10,5 gr% pada trimester pada ibu hamil trimester III. Artinya status
II.6Kejadian anemia pada ibu hamil dapat gizi mempengaruhi kejadian anemia pada
disebabkan kurangnya asupan gizi yang ibu hamil. Nilai p value sebesar 0,005
dikonsumsi oleh ibu hamil. Ibu hamil kurang dari 0,05 ( p< 0,05), menunjukkan
harus memenuhi asupan gizi yaitu melalui adanya hubungan yang signifikan antara
makanan yang seimbang sesuai dengan status gizi dengan kejadian anemia pada
masa kehamilannya. Hal ini disebabkan ibu hamil trimester III di BPM Endang
karena asupan makanan pada masa Purwaningsih Kedaton Pleret Bantul.
kehamilan tidak hanya untuk ibu tetapi Artinya semakin beresiko ibu hamil
juga janin yang dikandungnya. Asupan mengalami KEK maka semakin besar
gizi yang kurang akan menyebabkan ibu kemungkinan terjadinya anemia pada ibu
hamil mengalami anemia. hamil.
Penelitian ini didukung dengan
penelitian lain tentang hubungan Status
Gizi Dengan Anemia Pada Ibu Hamil

23
Trimester III Di Puskesmas Garuda Kota KESIMPULAN
Bandung Periode Juni Tahun 2011. Hasil 1. Sebanyak 25 responden (59,5%) ibu
penelitian ini adalah terdapat hubungan hamil trimester III di BPM Endang
antara status gizi dengan anemia pada ibu Purwaningsih Kedaton Pleret Bantul
hamil trimester III dengan nilai p value tidak beresiko KEK
0.000 (p< 0.05).7 2. Sebanyak 21 responden (50%) ibu
Selanjutnya untuk mengetahui hamil trimester III di BPM Endang
keeratan hubungan status gizi dengan Purwaningsih Kedaton Pleret Bantul
kejadian anemia pada ibu hamil trimester mengalami anemia
III dilihat dari nilai koefisien kontingensi. 3. Ada hubungan status gizi dengan
Pada penelitian ini besarnya koefisien kejadian anemia pada ibu hamil
kontingensi adalah 0,400. Hal ini berarti trimester III di BPM Endang
hubungan antara status gizi dengan Purwaningsih Kedaton Pleret Bantul
kejadian anemia pada ibu hamil trimester ditujukan dengan nilai χ2 sebesar 8,005
III dalam kategori sedang.Artinya status dengan p value sebesar 0,005 (p<0,05).
gizi mempengaruhi kejadian anemia 4. Keeratan hubungan antara status gizi
namun, kejadian anemia tidak semata– dengan kejadian anemia pada ibu hamil
mata dipengaruhi oleh status gizi, trimester III tergolong dalam kategori
melainkan ada faktor lain yang tidak sedang, dengan nilai koefisien
diteliti oleh peneliti seperti kurang zat besi kontingensinya adalah 0,400.
dalam diet, malabsorbsi, kehilangan darah 5. Kekuatan hubungan antara status gizi
yang banyak, penyakit kronik, kepatuhan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
mengkonsumsi tablet FE dan cara trimester III adalah OR = 6,90 kali.
mengkonsumsi tablet FE. Selanjutnya
untuk mengetahui seberapa besar status SARAN
1. Bagi BPM Endang Purwaningsih
gizi mempengaruhi kejadian anemia pada Hendaknya penelitian ini dijadikan
ibu hamil trimester III dilihat dari nilai informasi dan bahan pertimbangan bagi
OR. Pada penelitian ini nilai OR adalah
tenaga kesehatan yang ada di BPM
6.906, hal ini berarti status gizi yang Endang Purwaningsih agar
beresiko KEK mempunyai peluang 6,90 meningkatkan peran dalam memberikan
kali menyebabkan anemia dibandingkan pendidikan kesehatan seperti KIE atau
ibu hamil dengan status gizi tidak beresiko penyuluhan tentang pemenuhan asupan
KEK. Hasil penelitian ini didukung oleh makanan yang baik bagi ibu hamil
penelitian sebelumnya tentang hubungan maupun pemberian konseling terutama
status gizi dengan kejadian anemia pada berhubungan dengan upaya untuk
ibu hamil di wilayah kerja puskesmas mencegah terjadinya anemia pada ibu
Tuminting, kecamatan Tuminting kota hamil.
Manado. Hasil penelitian ini didapatkan 2. Bagi Universitas Respati Yogyakarta
nilai OR 3,109 yang artinya ibu hamil Hendaknya penelitian ini dapat
dengan status gizi beresiko KEK 3 kali menambah kepustakaan dan referensi
lipat lebih beresiko terkena anemia yang dapat dijadikan sumber informasi
daripada ibu hamil dengan status gizi tidak bagi mahasiswa dan atau pembaca
beresiko KEK.8 tentang status gizi dan kejadian anemia

24
pada ibu hamil trimester III sehingga 6. Fadlun dan Feryando, A.2011.Asuhan
dapat mengembangkan penelitian Kebidanan Patologis. Jakarta :
terutama tentangmateri yang berkaitan SalembaMedika
dengan status gizi dan kejadian anemia 7. Triwidiyantari. 2011.Hubungan Status
pada ibu hamil. Gizi Dengan Anemia Pada Ibu Hamil
3. Bagi peneliti selanjutnya Trimester III Di Puskesmas Garuda
Hendaknya dapat mengembangkan dan Kota Bandung Periode Juni Tahun
melanjutkan penelitian ini dengan 2011. Jurnal pendidikan bidan
meneliti faktor –faktor lain yang dapat Program Studi Diploma IV Kebidanan
mempengaruhi kejadian anemia pada Fakultas Kedokteran Universitas
ibu hamil. Padjadjaran. Diakses 11 agustus 2014
8. Purbadewi, L. 2013. Hubungan
DAFTAR PUSTAKA tingkat pengetahuan tentang anemia
1. Proverawati, A. 2011. Anemia dan dengan kejadian anemia pada ibu
Anemia Kehamilan. Yogyakarta : hamil. Jurnal gizi universitas
Nuha Medika.
muhamadiyah semarang vol.2 No.1.
2. Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti.
Diakses 20 Agustus 2014.
2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi
Kebidanan). Jakarta : Trans Info
Media.
3. Manuaba, dkk.2010. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan, dan KB.
Jakarta: EGC
4. Marlapan, S dkk. 2013. Hubungan
status gizi dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas Tuminting Kec. Tuminting
kota Manado. Jurnal Keperawatan
Vol.1 No.1. Universitas Sam
Ratulangi. Diakses 5 Juli 2014.
5. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta.

25

Anda mungkin juga menyukai