Anda di halaman 1dari 10

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian mengenai gambaran karakteristik

kejadian abortus imminens di Rumah Sakit Umum Jayapura Tahun

2013 dari tanggal 13 Juni sampai dengan 26 Juni 2014 didapatkan

379, kejadian abortus imminems dapat dilihat dari tabel distribusi

sebagai berikut:

Tabel 4.1
Distribusi Kejadian Abortus imminens di Rumah
Sakit Umum Jaya Pura Tahun 2013
No. Abortus Frekwensi (%)
1 Abortus imminens 51 13,45
2 Abortus Inkomplit 160 42,21
3 Abortus Provokatus 51 13,45
4 Abortus komplit 117 30,87
Total 379 100
Sumber : Data Sekunder Rumah Sakit Umum Jaya Pura

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa yang menderita

abortus imminens sebanyak 51 (13,45%) kasus, abortus inkomplit

sebanyak 160 (42,21%) kasus, 51 (13,45%) abortus provokatus

dan 117 (30,87%) abortus inkomplit.

33
34

Tabel 4.2
Distribusi Kejadian Abortus Imminens Berdasarkan
Umur Ibu di Rumah Sakit Umum Jaya Pura
Tahun 2013

Abortus Imminens
No. Umur Ibu
F %
1 Resiko rendah (20-35 thn) 42 82,35
2 Resiko tinggi (<20 thn dan >35 thn) 9 17,65
Total 51 100
Sumber: Data Sekunder Rumah Sakit Umum Jaya Pura

Dari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa dari 51 kasus abortus

imminens terdapat 42 (82,35%) kasus pada umur resiko rendah (20-35

tahun) dan pada umur resiko tinggi (<20 dan >35 thn) yaitu 9 (17,65%)

kasus.

Tabel 4.3
Distribusi Kejadian Abortus Imminens Berdasarkan Paritas
di Rumah Sakit Umum Jaya Pura Tahun 2013
Abortus Imminens
No. Paritas
F %
1 Resiko rendah (paritas 2-3 ) 12 23,25
2 Resiko tinggi (Paritas 1 dan >3) 39 76,48
Total 51 100
Sumber: Data Sekunder Rumah Sakit Umum Jaya Pura

Dari tabel 3 diatas menunjukkan dari 51 kasus abortus

imminens terdapat 12 (23,52%) kasus pada paritas resiko rendah

(Paritas 2-3) dan pada resiko tinggi (Paritas 1 dan >3) yaitu 39

(76,48%) kasus.
35

Tabel 4.4
Distribusi Kejadian Abortus Imminens Berdasarkan Jarak
Kehamilan di Rumah Sakit Umum Jaya Pura Tahun 2013
Abortus Imminens
No. Jarak Kehamilan
F %
1 Resiko rendah (jarak kehamilan > 24 47
2 tahun)
2 Resiko tinggi (Jarak kehamilan < 2 27 53
tahun)
Total 51 100
Sumber: Data Sekunder Rumah Sakit Umum Jaya Pura

Dari tabel 4 diatas menunjukkan dari 51 kasus abortus

imminens terdapat 24 (47,06%) kasus pada resiko rendah ( 2 tahun)

dan 27 (52,94%) kasus pada resiko tinggi (< 2 tahun).

B. Pembahasan

Setelah melakukan penelitian mengenai kejadian abortus

imminens di Rumah Sakit Umum Jayapura Periode Tahun 2013,

berikut ini dilakukan pembahasan hasil penelitian sesuai variable yang

diteliti :

1. Kejadian Abortus Imminens Berdasarkan Umur Ibu

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 51 kasus abortus

imminens terdapat 42 (82,35%) kasus pada umur resiko rendah

(20-35 thn) dan pada umur resiko tinggi (<20 dan >30 thn) yaitu 9

(17,65%) kasus.

Data yang diperoleh kejadian abortus Imminens di Rumah

Sakit Umum Jayapura ternyata lebih banyak pada resiko rendah

umur ibu antara 20-35 tahun. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang

dijelaskan oleh Wiknjosastro bahwa kejadian abortus lebih banyak


36

terjadi pada umur <20 thn dan >35 thn karena wanita yang hamil

pada umur muda (< 20 tahun) dari segi biologis perkembangan

alat-alat reproduksinya belum sepenuhnya optimal dari segi psikis

belum matang dalam menghadapi tuntutan beban moril, dan

emosiona, dan dari segi medis sering mendapat gangguan,

sedangkan pada usia lebih dari 35 tahun, elastic dari otot-otot

panggul dan sekitarnya serta alat-alat reproduksinya

mengalami kemunduran, juga wanita pada usia ini besar

kemungkinan mengalami komplikasi antenatal diantaranya

abortus.

Kesenjangan teori dengan hasil penelitian dapat

disebabkan karena beberapa factor salah satunya yaitu status

gizi, social ekonomi yang rendah, dan pekerjaan juga adanya

keterbatasan sampel dalam penelitian ini.

2. Kejadian Abortus Imminens Berdasarkan Paritas

Dari hasil penelitian didapatkan dari 51 kasus abortus

Imminens didapatkan angka tertinggi dari faktor paritas adalah

39 kasus (76,48%) pada paritas resiko tinggi (paritas 1 dan

>3). Dan yang terendah adalah 12 kasus (23,52%) pada

resiko rendah (paritas 2-3).

Hal ini sama antara teori yang dikemukakan oleh

Wiknjosastro dengan data yang diperoleh. Pada teori


37

dijelaskan bahwa kejadian abortus Imminens lebih banyak

terjadi pada Ibu dengan paritas 1 dan > 3. Paritas 1 dan

paritas lebih 3 mempunyai angka kematian maternal lebih

tinggi. Sama dengan hasil penelitian didapatkan kejadian

abortus Imminens di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah

Makassar banyak terjadi pada paritas tersebut.

3. Kejadian Abortus Imminens Berdasarkan Jarak Kehamilan

Dari hasil penelitian didapatkan dari 51 kasus abortus

imminens dari factor jarak kehamilan presentase tertinggi

terdapat pada resiko tinggi (< 2 tahun) yaitu 27 (52,94%)

sedangkan presentase terendah terdapat pada resiko rendah

(2 tahun) yaitu 24 (47,06%).

Hal ini terdapat persamaan antara teori yang

dikemukakan oleh Manuaba dengan data yang diperoleh.

Pada teori dijelaskan bahwa jarak kehamilan <2 tahun

merupakan factor resiko tinggi, dari hasil penelitian didapatkan

kejadian abortus Imminens di rumah sakit Aliyah juga

didapatkan lebih banyak terjadi pada jarak kehamilan <2

tahun yaitu sebanyak 27 (52,94%) kasus. Jarak kehamilan

yang terlalu dekat memberikan indikasi kurang siapnya rahim

untuk terjadi implantasi bagi embrio. Persalinan yang rapat

akan meningkatkan resiko kesehatan wanita hamil yang


38

ditunjang dengan social ekonomi yang buruk. Dengan

kehamilan dan menyusui akan menurunkan derajat kesehatan

yang akan meningkatkan resiko terjadinya abortus. Jarak

kehamilan sangat mempengaruhi kesehatan Ibu dan janin

yang dikandungnya.

Seorang wanita memerlukan waktu selama 2-3 tahun

agar dapat pulih secara fisiologis dari satu kehamilan atau

persalinan dan mempersiapkan diri untuk kehamilan

berikutnya.
39

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai Gambaran kejadian penderita

abortus imminens di Rumah Sakit Umum Jayapura Tahun 2013, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Setelah melakukan penelitian mengenai gambaran tentang

kejadian abortus imminens di Rumah Sakit Umum Jayapura

periode Tahun 2013 tercatat 51 kasus (13,45%) abortus imminens,

gambaran kejadian abortus imminens berdasarkan umur ibu angka

tertinggi adalah 42 kasus (82,35%) yang terdapat pada resiko

rendah (20-35 tahun) dan yang terendah pada resiko tinggi (umur

<20 dan >35 thn) sebanyak 8 kasus (17,65%)

2. Gambaran kejadian abortus imminens berdasarkan paritas angka

tertinggi dari faktor paritas adalah 39 kasus (76,48%) dan paritas

resiko tinggi (paritas 1 dan >3) dan yang terendah adalah 12 kasus

(23,52%) pada resiko rendah (paritas 2-3)

3. Gambaran kejadian abortus imminens berdasarkan jarak

presentase tertinggi terdapat pada resiko tinggi (< 2 tahun) yaitu 27

(52,94%) sedangkan presentase terendah terdapat pada resiko

rendah (2 tahun) yaitu 24 (47,06%)

39
40

B. Saran

Melihat masih tingginya kejadian abortus maka perlu dilakukan

penyuluhan secara intensif bagi ibu-ibu hamil berupa pemahaman

tentang abortus dan resiko yang ditimbulkan.

1. Diupayakan untuk meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat

khususnya kelompok wanita yang dikategorikan sebagai usia

subur berupa pemahaman tentang abortus dan resiko yang

ditimbulkan.

2. Disarankan kepada ibu untuk mengikuti program Kb, untuk

mengatur jarak kehamilan yang selanjutnya.

3. Disarankan bagi institusi untuk lebih melengkapi bahan bacaan

untuk menambah pengetahuan khususnya yang berhubungan

dengan kasus abortus.

4. Disarankan agar tempat pengambilan data untuk penelitian agar

datanya lebih dilengkapi.


41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan

penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran kejadian abortus Imminems

di Rumah Sakit Umum Jayapura.

B. Lokasi Penelitian

2. Lokasi penelitian yaitu di Rumah Sakit Umum Jayapura

3. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu dari tanggal 13 Juni

sampai dengan tanggal 26 Juni 2014.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang

mengalami abortus di Rumah Sakit Umum Jaya Pura Tahun 2013

sebanyak 379 orang.

2. Sampel

Sampel adalah semua ibu hamil yang mengalami abortus imminens

di Rumah Sakit Umum Jaya Pura Tahun 2013 sebanyak 51 orang.

30
42

4. Muh. Anas A, SE, SKM, M.Kes selaku pembimbing yang senantiasa

meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan arahan

untuk penyusunan karya tulis ilmiah ini.

5. Segenap dosen dan staf Program Diploma Tiga Kebidanan Universitas

Cokroaminoto Makassar.

6. Yonece Lensru, sebagai Kepala Puskesmas Namblong Jayapura yang

telah memberikan izin untuk pengambilan data yang penulis butuhkan.

7. Kedua orang tua serta seluruh keluarga penulis yang telah

memberikan semangat dan dorongan moril dan materil sehingga

penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Akademi Kebidanan Cokroaminoto

Makassar yang telah membantu.

Akhir kata penulis berharap semoga Tuhan memberkati atas

bantuan dan jasa-jasa semua pihak yang telah membantu dan semoga

karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan rekan-rekan mahasiswa

lainnya.

iv

Anda mungkin juga menyukai