Anda di halaman 1dari 3

MATERI KEGIATAN PENYULUHAN AGAMA ISLAM

“ MANFAAT TIDUR ALA NABI MUHAMMAD SAW ”


Sungguh suatu kenikmatan luar biasa menjadi seorang Muslim. Semua aktivitasnya bernilai pahala dan
membawa keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan hal-hal yang dianggap biasa pun oleh
manusia pada umumnya, dalam Islam tetap terdapat teladan dan aturan-aturan yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Satu di antaranya adalah perihal tidur. Dalam Islam, aktivitas tidur
menandakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang begitu agung. Allah menciptakan malam untuk istirahat,
dan siang untuk beraktivitas (‘jihad’). Maka bagi seorang Muslim, malam dan siang juga menjadi
kesempatan istimewa untuk khusyuk beribadah kepada-Nya serta bekerja dengan penuh kesungguhan.

Tetapi bagaimana tidur yang berkualitas, tidur yang benar-benar memberikan manfaat langsung baik
pada fisik maupun psikis, inilah yang banyak belum diperhatikan oleh kebanyakan umat Islam.

Hakikat dan Fungsi Tidur

Tidur sangat membantu terciptanya keseimbangan dalam kehidupan individu. Dengan demikian tidur
tentu bukan perkara yang sepele. Justru ketika melihat fungsi dan peran tidur bagi kehidupan dan
kesehatan manusia, sudah sewajarnya kita memperhatikannya dengan seksama.

Al-Qur’an sendiri menjelaskan bahwa tidur itu perlu dan penting, utamanya untuk kesehatan.

ً ‫َو َج َع ْلنَا نَوْ َم ُك ْم ُسبَاتا‬

“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS. 78: 9).

Pernyataan Allah SWT ini jauh melebihi batas perkembangan ilmu pengetahuan. Di mana setelah itu,
dalam perkembangan ilmu medis ikut menyebutkan, salah satu cara paling efektif dalam menjaga
kesehatan adalah tidur (istirahat) yang cukup. Menurut medis, tidur yang cukup sangat membantu
penguatan sistem kekebalan tubuh pada manusia. Bahkan Dr. Tauhid Nur Azhar dalam bukunya, “Jangan
ke Dokter Lagi!” menyatakan bahwa, yang terpenting dan harus diperhatikan secara seksama ialah
sistem kekebalan tubuh. Sebab dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat fisik akan terjamin bebas dari
berbagai penyakit. Oleh karena itu tidur adalah perkara penting dalam keseharian kita. Kurang tidur
yang terus-menerus kita alami akan menjadikan sistem imun manusia mengalami pelemahan. Khusus
pada orang dewasa, kurang tidur bisa menyebabkan lemahnya kinerja sistem kekebalan tubuh (imun).
Sementara itu tidur yang cukup selain akan sangat membantu kita mengurangi rasa letih dan lesu juga
akan mengurangi perasaan jengkel, kesal. Sebaliknya akan menstimulasi munculnya perasaan dan
pikiran yang positif.

Tidurnya kaum Muslim

Kapan saat tepat kita harus tidur? Dan bagaimana cara kaum Muslim tidur?

Jika mengacu pada sistem kerja organ vital tubuh maka tidur yang baik adalah pada awal-awal malam,
sekitar jam 8 malam. Sebab empedu aktif bekerja antara jam 11 malam hingga jam 1 dini hari.
Sementara hati, mulai aktif bekerja mulai jam 1 malam. Apabila pada jam-jam tersebut kita masih belum
tidur, apalagi masih asyik makan-makan maka sebenarnya kita telah merusak alur tubuh kita sendiri. Jadi
upayakan untuk tidak tidur larut malam, apalagi begadang. Selain akan mengurangi kualtias tidur juga
berpotensi merusak sistem kerja tubuh kita sendiri. Fakta ini berkorelasi positif dengan hadis nabi yang
memerintahkan umat Islam untuk bersegera tidur setelah sholat Isya.

“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan
berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya (begadang).” [HR Bukhari dan Muslim)

Salah satu tanda kecintaan kita kepada Nabi kita adalah mencintai dan melakukan apa yang telah
dikerjakan, termasuk tidurnya Rasulullah. Semua perilaku Nabi dalam kesehariannya adalah teladan
(uswah) yang baik. Berarti semua itu memberikan banyak manfaat dalam kehidupan kita. Salah satu
yang utama yang perlu kita ketahui dan kita teladani adalah perkara tidurntya Rasulullah saw.
Pertama, Rasulullah senantiasa berwudhu dahulu sebelum tidur.

“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu
sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari)

Kedua, Berdoa sebelum tidur.

Doa adalah senjata seorang Muslim. Oleh karena itu dalam segala hal, termasuk tidur hendaklah diawali
dengan doa dan dzikir. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa tidur di suatu tempat tanpa berdzikir kepada
Allah, maka ia pun akan mendapatkan hal yang dia sesali dari Allah.” (HR. Abu Dawud). Aisyah ra juga
meriwayatkan bahwa, ‘Apabila Rasulullalh menuju pembaringannya setiap malam, beliau
mempertemukan kedua ltelapak tangannya, lalu meniupnya sambil membaca: “Qul huwallahu Ahad,”
“Qul A’uudzu bi Rabbil falaq,” dan “Qul A’udzu birabbinnas,” kemudian mengusapkan kedua telapak
tangannya ke sekujur tubuhnya, dimulai dari kepala dan wajahnya serta tubuh bagian depan. Demikian
beliau mengulanginya sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari Muslim, Tirmidzi, Ibn Majah, dan Abu Dawud).

Ketiga, miring ke kanan dengan menghadap qiblat

Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan
berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri
(rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah
kananmu.” (HR. Al-Bukhari). Riset ilmiah dunia medis menjelaskan bahwa ada keuntungan besar yang
didapat ketika seseorang tidur miring ke kanan. Di antaranya ialah menghalangai tekanan hati yang
berlebihan pada lambung. Dapat mempercepat pengeluaran cairan di usus dan usus dua belas jari,
berkat adanya gaya gravitasi, sebab mulut lambung menghadap ke bawah. Selain itu juga
mempermudah proses kerja batang tenggorokan sisi kiri, dimana organ ini dapat dengan cepat
menghasilkan cairan lendir. Juga membuat rileks gerak jangung dan lambung, atau mengurangi tekanan
pada keduanya. Keempat, meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanan.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi
kanannya.” (HR. Abu Dawud).

Jadi, saatnya kita kembali memperhatikan tauladan kita dalam segala hal, terkhusus dalam hal tidur.
Sebab tidur dalam Islam bukan sekedar memejamkan mata dan lelap dalam kelelahan tanpa nilai
tambah atau keunggulan. Tidur dalam Islam adalah satu fase yang harus memberikan spirit baru untuk
lebih produktif dalam berkarya untuk mewujudkan kesejahteraan umat manusia. Dan pasti, tidak ada
yang dicontohkan nabi kecuali terjamin dan terbukti unggul dan berpahala. Tidur seperti nabi adalah
tidur yang sehat dan berpahala. Oleh karena itu, marilah kita teladani cara beliau dalam tidur. Semoga
tidur kita adalah tidur yang bernilai pahala membawa berkah dalam kehidupan kita sehari-hari. Hanya
perlu diingat, meski tidur (istirahat) itu penting, Rasulullah dan ulama-ulama salaf berbeda dengan kita.
Rasulullah dan para ulama sedikit makan, sedikit bicara dan sedikit tidur, karena waktu 2/3 malamnya
digunakan menangis di hadapan Allah. Sementaranya bedanya dengan kita semua “sedikit-sedikit”
makan, “sedikit-sedikit” bicara dan “sedikit-sedikit” tidur.

Rahasia Tidur Miring ke Kanan Anjuran Nabi

Tidur merupakan topik penting dalam literatur Islam. Agama Islam melalui Al-Quran dan Hadits bahkan
membahas jenis tidur, pentingnya tidur, dan praktek tidur yang baik. Islam menganggap tidur sebagai
salah satu tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu Wata’ala.  Mungkin tidak semua agama memiliki 
kajian khusus seperti ini.

“Dan di antara tanda-tanda-Nya adalah Anda tidur malam dan siang hari dan usahamu mencari
sebagian dari karunia-Nya, sesungguhnya dalam tanda-tanda bagi orang-orang yang mendengarkan.”
[QS: ar Rum [30]:23].

Hadits al Barra bin Azib, Rasulullah bersabda :

“Apabila kamu hendak tidur maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk
sholat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan.” (HR. Bukhari).
Dalam riwayat lain Rasulullah juga bersabda;“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu,” (Hr Al-
Bukhari dan Muslim).

Rasulullah juga membenci orang yang tidur tengkurap. Dari Ibnu Tikhfah Al Ghifari, dari Abu Dzarr, ia
berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat di hadapanku dan ketika itu aku sedang tidur
tengkurap. Beliau menggerak-gerakkanku dengan kaki beliau. Beliau pun bersabda, “Wahai Junaidib,
tidur seperti itu seperti berbaringnya penduduk neraka.” (HR. Ibnu Majah)

Berikut manfaat tidur dengan posisi miring ke kanan yang diambil dari berbagai sumber.

 Tidur dalam posisi ke kanan dapat mengistirahatkan otak kiri. Dengan tidur miring ke kanan,
dapat menghindarkan dari bahaya yang timbul seperti pengendapan pembekuan darah, lemak,
asam sisa oksidasi, dan penyempitan pembuluh darah.
 Dapat mengurangi beban jantung. Dengan posisi miring ke kanan saat tidur dapat membuat
darah terdistribusi secara merata dan terkonsentrasi ke tubuh bagian kanan, membuat aliran
darah yang masuk dan keluar jantung lebih melambat sehingga denyut jantung lebih lambat dan
tekanan darah akan menurun.
 Mengistirahatkan lambung. Dengan tidur miring ke kanan menyebabkan aliran chiemlancar
sehingga cairan empedu meningkat. Hal ini dapat mencegah batu kantung empedu.
 Meningkatkan waktu penyerapan gizi. Dengan posisi tidur miring ke kanan membuat perjalan
makanan yang tercerna lebih lama, sehingga penyerapan sari makanan lebih optimal.
 Merangsang buang air besar. Dengan tidur miring ke kanan akan membuat proses pengisian
usus besar lebih cepat penuh sehingga merangsang gerak usus besar dan relaksasi dari otot
anus. Ini akan merangsang untuk buang air besar.
 Mengistirahatkan kaki kiri. Dengan tidur miring ke kanan akan membantu pengosongan vena
kaki kiri sehinnga rasa pegal lebih cepat hilang.
 Menjaga kesehatan paru-paru. Paru-paru kanan lebih besar daripada paru-paru kiri. Saat tidur
miring ke kanan, jantung juga akan condong ke kanan. Hal ini tak masalah karena jantung akan
menekan paru-paru kanan yang ukurannya lebih besar.
 Menjaga saluran pernafasan. Dengan tidur miring ke kanan akan mencegah jatuhnya pangkal
lidah yang dapat mengganggu saluran pernafasan.
 Untuk sekarang apa salahnya kita membiasakan dengan tidur miring ke kanan untuk
memperoleh posisi tidur yang sehat.

Marilah kita mengamalkan sunnah, sebagaimana telah terbukti manfaatnya bagi diri kita semua.

Anda mungkin juga menyukai