Shalat menurut pengertian bahasa adalah doa. Shalat menurut pengertian istilah ialah
suatu ibadah yang mengandung perkataan dan perbuatan tertentu yang di mulai dengan takbir
dan di sudahi dengan salam. Shalat di syariatkan pada malam isra’ mi’raj. Hukumnya fardhu ‘ain
bagi setiap muslim yang mukallaf, yang di tetapkan dengan dalil Al-Qur’an, sunnah dan ijma’.
Ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan shalat antara lain adalah:
َذ اِلَك الِّدْيُن اْلَقِّيَم ُة, َو ُيِقْيُم ْو االَّص َالَة َو ُيْؤ ُتْو االَّزَك اَة, َو َم اُاِمُر واِاَّالِلَيْعُبُدواهللا ُم ْخ ِلِص ْيَن َلُه اللِّدْين ُح َنَفاًء
“Padahal mereka tidak di perintah melainkan supaya mereka menyembah Allah dengan
mengikhlaskan diri karena-Nya, mereka menjauhi kesesatan, dan (supaya) mereka mendirikan
shalat dan member zakat karena yang demikian itulah agama yang lurus.”(QS.98:5).
َفَاِقْيُم ْو االَّص اَل َة َو ُتْو االَّزَك اَة َو اْعَتِص ُم ْو اِباِهلل ُهَو َم ْو َالُك ْم َفِنْع َم الَّنِصْيِر الحج
“Maka dirikan olehmu shalat dan bayarkanlah zakat ,dan berpegang teguhlah dengan (agama)
Allah. Ia Tuhan kamu, malah sebaik-baik tuhan dan sebaik-baik penolong.”(QS.22:78).
ِاَّن الَّص َالَة َك اَنْت َع َلي الُم ْؤ ِمِنْيَن ِك َتاًبا َم ْو ُقْو ًتا النساء
“Sesungguhnya shalat bagi orang-orang yang beriman mempunyai ketentuan waktu.”(QS
4:103).
Dimensi psikologi sholat adalah sholat yang ditinjau dari berbagai aspek yang dapat
memberi dampak positif bagi orang yang melakukannya secara psikologi yakni bagi jiwa atau
tingkah laku. Ibadah sholat memiliki dua dimensi, yaitu dimensi individual dan dimensi sosial.
Dimensi individual adalah bagaimana sholat itu dijadikan sarana untuk berkomunikasi secara
individu dengan Allah SWT. Dimensi sosial adalah bagaimana sholat membawa dampak positif
bagi lingkungan sosial masyarakat dimana individu itu berada.
Adapun yang termasuk dalam dimensi sholat secara individual yaitu :
1. Dimensi Psikologi Sholat dari Aspek Kesehatan
Setiap benda memiliki perbedaan dalam merawatnya. Satu-satunya pihak yang mampu
menciptakan program perawatan atas benda itu adalah penciptanya sendiri. Seperti halnya
manusia, hanya Allah-lah satu-satunya yang mampu menciptakan “program” perawatan bagi
manusia.Gerakan shalat memiliki karakteristik istimewa yang setara dengan prinsip-prinsip
latihan olahraga yang benar. Apabila gerakan-gerakan shalat dilakukan dengan benar, selain
menjadi latihan yang menyehatkan juga mampu mencegah dan menyembuhkan berbagai macam
penyakit.
Melaksanakan shalat dengan teratur dan rutin dapat menjamin tidak terjadinya ganguan
penyakit dalam tubuh. Manfaat yang didapat kali pertama dari pelaksanaan shalat lima kali
dalam sehari semalam adalah penyembuhan penyakit tubuh. Kemudian, shalat dapat menjadi
terapi secara langsung apabila terdapat penyakit tubuh, sebelum penyakit tersebut parah dan
kompleks. Maka, dengan shalat, manusia seakan-akan berada dihadapan mesin yang akan
mengecek kesehatan tubuhnya lima kali sehari. Dengan kata lain, seakan-akan manusia berdiri
dihadapan penciptanya.
Berikut ini adalah gerakan shalat dan mukjizatnya
1. Mengangkat tangan ketika takbiratul ihram
Dalam hadits riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa ketika shalat, Rasulullah mengangkat
kedua tanganya dengan lurus. Mengangkat kedua tangan dengan cara ini sangat baik untuk
melatih otot dan urat-urat jari sesuai dengan tuntutan sehari-hari yang banyak membutuhkan
peran tangan.
2. Kedua tangan dilipat di depan dada
Hikmah meletakan tangan didepan dada ada dua, yaitu:
a. Meletakkan kedua tangan didepan dada, tepatnya antara pusar dan tulang rusuk, adalah posisi
paling baik untuk lengan, dilihat dari susunan anatomi tubuh.
b. Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri berarti mempertahankan kesejajaran kedua pundak.
3. Berdiri tegak dalam shalat
Keadaan tubuh pada posisi ini adalah seperti timbangan. Ketika seseorang shalat memandang
lurus kedepan atau keatas maka tulang pangkal paha akan bertambah melengkung kebelakang.
Tetapi, ketika menunduk kearah dua kakinya yang berarti harus memiringkan kepalanya kedepan
dan menekan tulang punggung maka kira-kira hal itu dapat menyebabkan tulang pahanya tegak
lurus. Karena itu, memandang ke tempat sujud adalah posisi yang paling baik untuk kepala.
Posisi inilah yang akan mempertahankan lengkungan tulang pangkal paha, juga menambah
lengkungan pada tulang leher.
4. Ruku
Ketika seorang laki-laki merenggangkan siku dari lambungnya saat ruku maka bagian
bawah dan bagian luar dari segitiga tulang belikat itu akan tertekan kebelakang. Posisi ini
berfungsi memperbaiki dua pundak dan punggung yang bengkok ke depan sekaligus. Selain itu,
hal ini pun akan menambah kelegaan pada rongga dada dan paru-paru sehingga pembersihan dari
sisa pembakaran akan berjalan cepat, serta otot tidak cepat lelah.Seluruh posisi ruku ini, baik
pada laki-laki maupun wanita, berusaha menjaga dan mengobati tubuh dari pundak atau
punggung yang melengkung.
5. Berdiri dari ruku (I’tidal)
Mengangkat kepala dengan hikmat dan tenang hingga kembali pada posisi saat berdiri.
Sementara kedua tangan berada di kedua sisi tubuh dan pada proses seperti itu tulang-tulang
tubuh kembali lurus sebagaimana saat sebelum melakukan ruku.
6. Menurunkan badan untuk sujud
Gerakan ini berlangsung dengan cepat dan hanya perlu sedikit waktu. Tetapi dari segi
manfaat (pentingnya) tidak bisa disepelekan. Manfaat ini tampak jelas bagi orang yang
mengetahui detailnya gerakan (sirkulasi) darah pada saat turun dari berdiri menuju sujud.
7. Sujud
Rasullah saw bertumpu pada kedua lutut yang tegak diatas tanah. artinya, dua tulang
pinggul bagian kanan dan kiri berada pada posisi yang sama, yaitu sepanjang tulang paha. Posisi
demikian menjadikan tulang pinggul lurus sempurna sehingga tulang pinggultidak akan bengkok
atau melingkar. Bila dilakukan berulang-ulang, posisi ini bukan hanya dapat melindungi dari
pembengkokan tulang pinggul, tetapi juga bisa menyembuhkannya. Karena dalam sujud, dua sisi
tulang pinggul berada pada titik yang sama diatas tanah dan seringnya melakukan sujud akan
mengembalikan kelurusan tulang pinggul.
8. Duduk diantara dua sujud
Duduk diantara dua tumit menyebabkan otot bagian belakang paha menekan kuat otot
perut betis sehingga keduanya saling menekan. Faedahnya ada dua. Pertama, diantara cara
memijit adalah memijit pelan dan memijit keras. Yang dimaksud pijatan keras adalah menekan
otot dengan kuat, yang dimaksud mengosongkan otot dari darah kotor yang membawa sisa
metabolism sehingga vitalitas darah di otot kembali normal. Kedua, tekanan otot pada bagian
belakang paha dan otot perut betis ini dapat mencegah terjadinya pembengkokan otot betis.
9. Sujud kedua
Mengulangi sujud sebanyak dua kali berarti, mencuci otak berulang-ulang sehingga
bermanfaat dalam memperbaiki aktifitas dinamis tubuh dan menyegarkan kembali daya pikir.
[23]
10. Duduk tasyahud
Duduk tasyahut pertama menjadikan otot bagian belakang pada paha menjadi cembung
tungkai saling menekan sehingga terjadi tekanan pada pembuluh darah balik di tungkai. Dengan
tekanan tersebut, vena dalam kosong dari darah kotor dan sisa-sisa metabolisme lainnya.
Pengosongan darah dari vena dalam ini, menjadikan darah mengalir dengan lancar dari vena luar
ke vena dalam sehingga tidak ada vena yang membeku di dalam jaringan luar. Dengan demikian,
seseorang akan terlindungi dari pembengkakan vena atau pembuluh darah balik di tungkai
(varises).
11. Salam
Memalingkan kepala hingga terlihat putihnya pipi, berarti memalingkan wajah secara
maksimal sehingga menambah kelenturan otot leher. Pada saat menoleh otot leher mengalami
pengencangan setelah mengalami penguatan dengan demikian kelenturan otot dan persendian
leher akan bertambah. Hal ini sulit dicapai dalam pelatihan olah raga, yaitu keseimbangan antara
kekuatan dan kelenturan tubuh.
Sholat merupakan hal yang harus kita lakukan sebagai umat islam. Sholat merupakan
kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan oleh umat islam, karena sholat adalah salah satu bentuk
sikap penghambaan oleh seorang hamba kepada Tuhannya. Tanpa kita sadari bahwasannya
dalam sholat terdapat banyak pelajaran atau unsur pendidikan yang dapat kita ambil untuk
dijadikan sebagai pedoman dan alat untuk muhasabah dalam kehidupan.
Ada beberapa unsur pendidikan dalam sholat,yaitu :
1. Mendidik Sikap Kepemimpinan
Dalam suatu masyarakat pasti akan ada seorang pemimpin di dalamnya, sama halnya
dengan sholat. Dalam melaksanakan sholat terutama sholat berjamaah, dapat dipastikan pada
saat itu sekumpulan atau beberapa orang akan melaksanakan suatu peribadatan yakni sholat
kepada Allah SWT secara bersama-sama dengan dipimpin oleh satu orang yang disebut sebagai
imam sholat. Sholat mengajarkan kita untuk menjadi pemimpin. Menjadi pengatur dan
pemimpin bagi diri sendiri sekaligus pelajaran bagaimana menjadi pemimpin untuk orang lain.
Di dalam agama Islam, shalat merupakan suatu hal yang diwajibkan kepada semua umat-
Nya yang mana shalat ini memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan manusia dan menjadi
penentu kedekatan seorang makhluq kepada tuhannya. Sholat bertujuan untuk lebih
mendekatkan diri kepada pencipta-Nya sebab sholat merupakan media komunikasi antara
seorang makhluk dan penciptanya. Dengan sholat batinnya akan terus ingat akan tuhannya yang
nantinya akan mencegah pelaku shalat untuk berbuat apa yang dilarang oleh
tuhannya.Sesungguhnya ucapan sholat yang dibaca penuh pengertian, pemahaman dan
penghayatan, akan mengggerakkan hati sesuai dengan bacaan-bacaan yang diucapkan (hadir
hati).
Pengaruh shalat senantiasa ada pada diri pelaku shalat. Dengan demikian, pandangan
yang mengatakan bahwa pengaruh shalat dalam mencegah pelaku shalat melakukan perbuatan
keji adalah mutlak, yakni pengaruh ini universal dan sinambung, tetapi dalam batasan potensi
bukan dalam bentuk sebab yang sempurna. Dan untuk menjadikan pengaruh potensial itu
actual,maka seseorang harus melenyapkan bebrbagai penghalang yang ada,sehingga
pengaruhnya menjadi jelas dan nyata.
Dengan demikian, maka tidak adanya pengaruh untuk dapat menjauhi berbagai perbuatan
dan akhlak yang tercela dikarenakan adanya berbagai rintangan yang menghalangi pengaruh
tersebut. Oleh karena itu, tatkala shalat yang senantiasa dikerjakan oleh seseorang tidak
memberikan pengaruh dan hasil, maka tidak diragukan lagi bahwa dalam diri si pelaku shalat
masih terdapat banyak halangan dan rintangan yang pada awalnya ia harus mengetahui bentuk
rintangan tersebut kemudian berusaha untuk menghilangkannya.
Dari segi keuangan atau rezeki sholat juga mempunyai peran aktif atau peran yang sangat
penting. Dengan adanya kita mengerjakan sholat, maka akan memudahkan pula rezeki kita.
Namun pada zaman sekarang ini banyak orang yang tidak menyadari hal ini. Sering kita
perhatikan fenomena yang terjadi di tengah-tengah kita, karena sibuk dengan urusan dunia, baik
itu kesibukan rumah tangga, bisnis atau karir sampai-sampai lupa dengan satu hal yang mana itu
bersifat wajib dikerjakan bagi setiap umat islam yaitu sholat. Bahkan tidak sedikit masyarakat
ibukota yang tidak pernah bertemu dengan anaknya hanya karena urusan dunianya sehingga anak
tersebut juga tidak begitu tahu tentang sholat. Maka dalam hal ini wajar seandainya mereka tidak
mendapati keberkahan hidup. Mungkin uang melimpah akan tetapi dengan tidak berkahnya uang
tersebut dan hidupnya juga tidak mendapati keberkahan sehingga banyak penyakit atau coba’an
yang menimpa sehingga membuat uang tersebut tidak bertahan lama. Untuk itu sangat penting
sekali sholat dalan hal ini.
Dalam hal ini ada beberapa sholat yang dapat memperlancar atau mempermudah rezeki
kita, yaitu solat sunnah. Sholat sunnah sangatlah dianjurkan, karena ada banyak faedah yang
terkandung di dalamnya. Diantara sholat sunnah tersebut adalah :
1. Sholat Dhuha
Meskipun solat ini bernilai sunnah, sholat ini mengandung manfaat yang sangat besar
bagi umat islam. Rasulullah SAW bersabda di dalam hadits Qudsi, “Allah SWT berfirman, wahai
anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat solat dhuha karena
dengan solat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (H. R. Hakim dan
Tabrani).
2. Sholat Tahajjud
Kita menambah sholat tahajjud di malam harinya maka akan lebih memperlancar rezeki
kita. Karena dalam sebuah hadits Qudsi telah dijelaskan bahwa Allah sendiri yang akan turun
melihat para hamba-Nya yang berada pada waktu itu. Siapa yang berdo’a, meminta kepada Allah
maka Allah akan mengabulkannya, barang siapa yang memohon ampun, maka Allah akan
mengampuninya.
Al-Khulili, Hilmi. 2010. Semua Geraka Shalat Menyehatkan Lahir dan Batin. Jogjakarta: SABI
Arifin, M. Zainul. 2002. Shalat Mikraj Kita. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Ar-Raisy, Salman. 2008. Success With Shalat. Yogyakarta: Pro-You
Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemah. Jakarta: CV. Penerbit J-Art
Hamka. 1983. Tafsir Al-Azhar Juz V. Jakarta: Pustaka Panjimas
Khalili, Musthafa. 2007. Berjumpa Allah dalam Sholat. Jakarta: Zahra Publishing
Kholid, Setia Furqon. 2014. Muda Karya Raya. Bandung: Rumah Karya Publishing
Mujtaba, Saifuddin. 2003. Sucikan Tubuh Anda. Jember: H.I Press
Muzammirah, M. Latifatul. 2011. Buku Pintar Shalat. Yogyakarta: Lentera Ilmu
Nata, Abuddin. 2008. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press
Santosa, Ippho ‘Right’. 2010. 7 keajaiban Rezeki. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Sabiq, Sayid. 1983. Fiqh al-sunnah,jilid 1. Beirut: Dar al-Fikr
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah: kesan, Pksan, dan keserasian Al qur’an
Vol.5. Jakarta: Lentera Hati
Syafi’I, Syaikh Jalal Muhammad. 2006. The Power of Shalat. Bandung: MQ Publishing