Ibadah terbagi menjadi tiga, yaitu ibadah hati, lisan, dan anggota badan/fisik
NOMER 3.(BAB 8)
HUBUNGAN IMAN DENGAN IBADAH
Sejauh mana keimanan dapat mempengaruhi ibadah, semakin tinggi ibadah semakin
tinggi pula Iman (berbanding lurus). Iman itu tunduk terhadap ketentuan Allah SWT.
Dampak terhadap akhlak dan berhubungan dengan orang lain.
NOMER 4.(BAB 9)
KEDUDUKAN SHOLAT BAGI UMAT ISLAM
1.Sholat Sebagai Tiang Agama.
2.Sholat Sebagai Amalan Ibadah Yang Pertama dan Utama.
3.Sholat Sebagai Pembeda Mukmin dan Kafir.
4.Sholat Sebagai Rukun Islam Yang Ke Dua.
5.Mengikat Tali Persaudaraan Sesama Muslim.
6.Mencegah Perbuatan Keji dan Mungkar.
HIKMAH SHOLAT
1. Mendekatkan diri dengan Allah SWT
Sholat sebagai ibadah ritual umat Islam, merupakan sarana kita mendekatkan
diri kepada Allah. Karena dengan sholat, kita ingat akan dekatnya Allah
kepada kita, sehingga membuat umat muslim semakin mendekatkan diri
kepada Allah.
2. Menjaga kesadaran dan pengendalian diri
Dengan sholat manusia akan selalu ingat kepada Allah, ingat akan dirinya
sebagai hamba yang harus selalu mengabdi kepada Allah. Sehingga mereka
akan sadar akan dirinya dan selalu menjaga dirinya dari hawa nafsu.
3. Motivasi dan terapi psikologis
Dari latar belakang turunnya perintah sholat dan unsur bacaan sholat dari
takbir sampai salam maknaya terdiri dari ikrar pemujaan, pengabdian,
permohonan. Ayat yang dibaca setelah Al fatihah, disesuaikan dengan
kebutuhan, sehingga membuat kita termotivasi. Ketika kita down, dengan
sholat membuat kita ingat akan tujuan kita akan beribadah kepada Allah, hal
ini membuat kita akan bangkit lagi dari keterpurukan.
4. Memupuk rasa persamaan, persatuan dan persaudaraan
Adanya sholat berjamaah, menunjukkan kesamaan gerak dan koordinasi umat
muslim dalam menjalankan aturan dan perintah Allah SWT. Hal ini membuat
meningkatnya persaudaraan, persatuan dan kebersamaan umat.
5. Mencegah perbuatan keji dan munkar
Dengan kesadaran akan Allah sebagai Tuhan dan manusia sebagai hamba,
membuat kita selalu menjaga dan mengendalikan diri, sehingga dapat
terhindar dari perbuatan keji dan munkar.
6. Menanamkan disiplin diri terhadap waktu
Allah memerintahkan sholat di waktu – waktu yang telah ditetapkan seperti
yang sekarang dikerjakan. Hal ini membuat umat muslim terlatih akan
disiplin waktu dalam menjalankan perintah, sehingga mereka terbiasa disiplin
dalam kehidupan.
7. Menolong memecahkan masalah
Dari latar belakang dan unsur-unsur sholat mengandung terapi atau
pemecahan masalah sosial bagi umat Islam, pada masing-masing unsur
memiliki pemecahan yang berbeda. Sholat merupakan energi yang mampu
memberikan kekuatan bagi umat Islam dari kelayuan akibat hambatan orang-
orang kafir.
2. Infaq
Infak secara istilah adalah : Mengeluarkan sebagian harta untuk sesuatu
kepentingan yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala, seperti :
menginfakkan harta untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
3. Secara umum shadaqah memiliki pengertian menginfakkan harta di jalan
Allah swt.. Baik ditujukan kepada fakir miskin, kerabat keluarga, maupun
untuk kepentingan jihad fi sabilillah. Makna shadaqah memang sering
menunjukkan makna memberikan harta untuk hal tertentu di jalan Allah swt.
- Shodaqoh Infaq
- Shodaqoh Zakat
- Shodaqoh Pembelaan
- Shodaqoh Shodaqoh
- Shodaqoh Denda
Inilah manfaat zakat yang bersifat keagamaan, akhlak dan sosial, di antaranya
sebagai berikut:
1. Pengertian
Munakahat berarti pernikahan atau perkawinan. Kata dasar dari pernikahan
adalah nikah. Menurut bahasa Indonesia, kata nikah berarti berkumpul atau
bersatu. Dalam istilah syariat, nikah itu berarti melakukan suatu akad atau
perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laki-laki dan seorang
perempuan serta menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan
dasar suka rela dan persetujuan bersama. Demi terwujudnya keluarga (rumah
tangga) bahagia, yang diridhai Allah SWT.
2. Hukum Nikah
Menurut sebagian besar ulama, hokum nikah pada dasarnya adalah mubah,
artinya boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan, jika dikerjakan tidak
mendapat pahala, dan jika ditinggalkan tidak berdosa.
Meskipun demikian, ditinjau dari segi kondisi orang yang akan melakukan
pernikahan, hukum nikah dapat berubah menjadi :
A).Bagi orang yang ingin menikah, mampu menikah, dan mampu pula
mengendalikan diri dari perzinahan – walaupun tidak segera menikah – maka
hokum nikah adalah sunah.
B). Wajib
Bagi orang yang ingin menikah, mampu menikah, dan ia khawatir berbuat
zina jika tidak segera menikah, maka hokum nikah adalah wajib.
C) Makruh
Bagi orang yang ingin menikah, tetapi belum mampu memberi nafkah
terhadap istri dan anak-anaknya, maka hokum nikah adalah makruh.
D) Haram
Bagi orang yang bermaksud menyakiti wanita yang akan ia nikahi, hokum
nikah adalah haram.
3. Tujuan Pernikahan
Secara umum, tujuan pernikahan menurut islam adalah untuk memenuhi hajat
manusia (pria terhada wanita atau sebaliknya) dalam rangka mewujudkan
rumah tangga yang bahagia, sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama islam.
Tujuan pernikahan yang islami dapat dikemukakan sebagai :
1. Untuk memperoleh rasa cinta dan kasih sayang.
2. Untuk memperoleh ketenangan hidup (sakinah)
3. Untuk memenuhi kebutuhan seksual (birahi) secara sah dan diridhai
Allah.
4. Untuk memperoleh keturunan yang sah dalam masyarakat.
5. Untuk mewujudkan keluarga bahagia didunia dan diakhirat.
4. Rukun pernikahan.
Rukun nikah berarti ketentuan-ketentuan dalam pernikahan yang harus
dipenuhi agar pernikahan itu sah.
Rukun nikah ada 5 macam :
A). Ada calon suami, dengan syarat : laki-laki yang sudah berusia dewasa (19
tahun), beragama islam, tidak dipaksa atau terpaksa, tidak sedang dalam
ihram haji atau umrah, dan bukan mahram calon istrinya.
B). Ada calon istri, dengan syarat : wanita yang sudah cukup umur (16 tahun)
bukan perempuan musrik, tidak dalam ikatan perkawinan dengan orang
lain, nukan mahram bagi calon suami dan tidak dalam keadaan ihram haji
atau umrah.
C). Ada wali nikah, yaitu orang yang menikahkan mempelai laki-laki dengan
mepelai wanita atau mengizinkan pernikahannya.
D). Ada dua orang saksi
E). Ada akad nikah yakni ucapan ijab Kabul.
Penerapan syariat Islam secara benar akan melahirkan masyarakat Islam dengan
sistemnya yang khas. Menurut Sayyid Qutb, alasan utama yang menyebabkan
tersendirinya Masyarakat Islam dengan sistemnya yang khas itu ialah kenyataan
bahwa ia sebenarnya suatu masyarakat yang tercipta oleh syariat yang khas, ciptaan
Allah sendiri.
Syariat ini tumbuh dengan sempurna semenjak dia diciptakan, tanpa melalui proses
evolusi sejarah. Syariat inilah yang menciptakan masyarakat Islam, dibangun di atas
landasan-landasan yang dikehendaki Allah untuk hamba-hamba-Nya, bukan menurut
konsep yang ditetapkan atas kemauan segolongan manusia terhadap sejumlah
manusia yang selebihnya. Dan di bawah naungan syariat ini, menjadi lengkaplah
pertumbuhan jamaah yang bercorak Islam.
Dengan ini kita semua mengerti bahwa islam mencakup keseluruhan termasuk dalam
kehidupan sehari-hari segala perbuatan kita harus bersandar pada hukum-hukum
islam, baik itu dari hubungan kita dengan Allah (Habluminallah), dengan diri sendiri,
maupun orang lain (Habluminannas).
1. Habluminallah
Manusia diciptakan oleh Allah untuk mengabdi kepada-Nya. Allah
memerintahkan manusia untuk menyembah hanya kepada Allah, dan
beribadah kepada-Nya. Ibadah dalam kaitan yang diperintahkan oleh Allah
ada banyak, baik itu sholat, membaca al-qur’an, haji dan sebagainya.
2. Hubungan dengan dirinya sendiri
Hal ini berkaitan dengan segala aktivitas dan tingkah laku setiap individu
harus berdasarkan islam, mulai dari berpakaian, cara bersikap dan
sebagainya.
3. Habluminannas
Allah memerintahkan manusia untuk saling menyayangi dan berbuat baik
satu dengan yang lainya. Allah mengatur masalah hubungan yang baik
sesama manusia antara lain tentang :