Anda di halaman 1dari 6

LANDASAN TEORI

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan waktu Dhuha
adalah waktu menjelang tengah hari (kurang lebih pukul 10.00). 1 Sedangkan menurut
Ubaid Ibnu Abdillah, yang dimaksud dengan shalat Dhuha adalah “shalat sunnah yang
dikerjakan ketika pagi hari pada saat matahari sedang naik”.2
Mengenai waktu shalat Dhuha Ubaid Ibnu Abdillah memaparkan yaitu dimulai
saat matahari naik kira-kira sepenggalah atau kira-kira setinggi 7 hasta dan berakhir di
saat matahari lingsir (sekitar pukul 07.00 sampai masuk waktu dhuhur), akan tetapi
disunnahkan melaksanakannya di waktu yang agak akhir yaitu di saat matahari agak
tinggi dan panas terik.3 Sedangkan menurut Sayyid Sabiq waktu shalat Dhuha dimulai
sejak matahari naik setinggi tombak dan berakhir hingga matahari tergelincir, tapi
disunnahkan mengakhirkannya hingga matahari cukup tinggi dan panas sudah terik.4
Setelah mengetahui pengertian waktu dhuha, maka dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dikerjakan pada pagi
hari ketika matahari sedang naik, kurang lebih setinggi 7 hasta (pukul 07.00) sampai
dengan kurang lebih pukul 11.00 siang.

Hukum mengerjakan shalat Dhuha adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan


untuk mengerjakannya). Jadi bagi seseorang yang mengiginkan mendapat pahala maka
hendaklah mengamalkannya dan jika tidak, maka tidak ada halangan atau tidak berdosa
meninggalkannya.5

Fungsi dan tujuan melaksanakan Shalat Dhuha :

1. Shalat Dhuha merupakan shalat sunnah dengan banyak sekali keistemewaan.


Masyarakat umumnya melakukan shalat Dhuha sebagai jalan untuk memohon

1
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka,1994).hlm.
79.
2
Ubaid Ibnu Abdillah, Keutamaan dan Keistimewaan; Shalat Tahajud, Shalat Hajat, Shalat
Istikharah, Shalat Dhuha,(Surabaya: Pustaka Media, t.th), hlm. 127
3
Ubaid Ibnu Abdillah, Keutamaan dan Keistimewaan, hlm. 131.

4
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Terj. Khairul dkk. (Jakarta: Cakrawala Publising, 2008),
hlm. 362.
5
Ubaid Ibnu Abdillah, Keutamaan dan Keistimewaan, hlm. 130.
maghfirah (ampunan dari Allah SWT), mencari ketenangan hidup dan
memohon agar dilapangkan rezeki. Sebab di dalam doa shalat Dhuha secara
eksplisit terdapat doa berupa permohonan agar dibukakan pintu rezeki di langit
dan di bumi.
2.Rezeki tidak selalu berupa materi atau harta. Ilmu yang bermanfaat, amal shalih
dan segala sesuatu yang membuat tegaknya agama seseorang juga dinamakan
rezeki. Rezeki jenis ini Allah khususkan bagi orang-orang mukmin.
3.Selain itu shalat Dhuha juga mempunyai keutamaan sebagai sarana untuk
memohon ampunan Allah SWT., dan mencari ketenteraman lahir batin dalam
kehidupan. Sesuai dengan sabda nabi SAW:

“Rasulullah SAW bersabda: barang siapa yang dapat mengamalkan shalat Dhuha
dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak
buih di lautan.” (HR. Turmudzi).6

Shalat Dhuha mempunyai beberapa kaifiyah (tata cara) dalam melaksanakannya. Tata
cara dalam melaksanakan shalat Dhuha adalah sama seperti mengerjakan shalat-shalat
biasa, yaitu setelah berwudlu dengan sempurna, lalu berdiri dengan tegak di tempat
yang suci, menghadap kiblat kemudian niat dalam hati. Lebih jelasnya cara
melaksanakan shalat Dhuha sebagai berikut :

1. Niat di dalam hati berbarengan dengan takbiratul ihram. “aku niat shalat sunah
dhuha karena Allah”

2. Membaca doa iftitah

3. Membaca surah Al-Fatihah

4. Membaca salah satu suaarat dari Al-Qur’an

5. Ruku’ dan membaca taasbih tiga kali

6. I’tidal

7. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali

6
Ubaid Ibnu Abdillah, Keutamaan dan Keistimewaan;, hlm. 128.
8. Duduk diantara sujud

9. Sujud kedua dan membaca taasbih tiga kali

10. Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara di atas

11. Setelah berdiri dan melaksanakan rakaat kedua, kemudian duduk melakukan
duduk tasyahud akhir.

12. Kemudian diakhiri dengan mengucap salam, dan berdoa :

“Yaa Allah, bahwasannya waktu dhuha itu waktu dhuhaMu, dan kemegahan
ialah kemegahanMu (keagungan), dan keindahan itu keindahanMu, dan kekuatan
itu kekuatanMu, dan kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlidungan itu
perlindunganMu, Yaa Allah, jika rizkiku masih di atas langit, turunkanlah, dan
jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, dan jika sukar, mudahkanlah, dan jika
haram, sucikanlah, dan jika jauh dekatkanlah. Sesungguhnya engkau Maha Kuasa
atas segala sesuatu dengan hak (bekal) dhuha Engkau, keagungan, keindahan,
kekuatan, dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami seperti yang telah
engkau limpahkan kepada hamba – hambaMu yang shalih. 7

Shalat Dhuha merupakan ibadah shalat sunnah yang dikerjakan pada pagi
hari mulai terbitnya matahari setinggi 7 hasta hingga pertengahan hari.
Sebagaimana telah diketahui bahwa shalat Dhuha mempunyai banyak sekali
keistimewaan, diantaranya sebagai sarana untuk memohon agar dilapangkan
rezeki, permohonan ampun, dan permohonan agar diberikan ketentraman hati.
Oleh karena itu Shalat Dhuha sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, disiplin diartikan sebagai ketaatan

7
Ubaid Ibnu Abdillah, Keutamaan dan Keistimewaan;, hlm. 137-150.
dan kepatuhan kepada aturan, tata tertib, dan sebagainya.8
Menurut Good’s (1959) dalam Dictionary of Education mengartikan
disiplin sebagai berikut :
1. Proses atau hasil pengarahan atau pengendalikan keinginan,
dorongan, atau kepentingan guna mencapai maksud atau untuk
mencapai tindakan yang lebih efektif.
2. Mencari tindakan terpilih dengan ulet, aktif, dan diarahkan sendiri,
meskipun menghadapi rintangan.
3. Pengendalian perilaku secara langsung dan otoriter dengan
hukuman atau hadiah.
4. Pengekangan dorongan dengan cara yang tak nyaman dan bukan
menyakitkan.9
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut kiranya jelas, bahwa disiplin
adalah suatu keadaan dimana sesuatu itu berada dalam keadaan tertib dan teratur.
Dan juga dapat dipahami bahwa disiplin adalah tata tertib, yaitu ketaatan
(kepatuhan) kepada peraturan tata tertib dan sebagainya. Perilaku disiplin pada
siswa perlu ditumbuh kembangkan, karena akan berpengaruh pada hasil belajar
dan sikap-sikap baik lainnya, tanpa disiplin tidak akan ada kesepakatan antara
guru dan siswa, serta hasil belajar pun berkurang, dan bahkan akan jauh dari
keberhasilan.
Adapun tujuan disiplin adalah :
1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
2. Mendorong seseorang melakukan yang baik dan benar.
3. Membantu memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungannya.
4. Membangun kepribadian yang kokoh.
5. Tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupan.

Dengan mengaplikasikan kedeisiplinan, siswa mampu membangun


kepribadian yang kokoh dengan menjalankan kehidupan yang tertib, teratur, dan
lebih terarah serta tidak ada suatu pelanggaran baik secara langsung ataupun tidak
8
Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar, hal 358.
9
Ali, Manajemen Peserta, hal. 172.
langsung. Kepribadian disiplin akan memberi pengaruh dalam segala aspek
kehidupan secara timbal balik, artinya kepribadian yang baik akan menumbuhkan
sikap disiplin begitu juga sikap disiplin akan memberi peluang tumbuhnya
kepribadian baik.
Sejalan dengan hal tersebut shalat Dhuha merupakan ibadah yang
memberikan pengaruh langsung terhadap jiwa dan ketenangan hati seseorang. Hal
ini dikarenakan shalat berfungsi untuk membersihkan diri dari noda dan dosa.
Dengan wudhu seorang muslim membersihkan anggota tubuhnya dari noda-noda
kotoran sehingga tubuhnya kembali bersih dan segar. Dengan mengerjakan shalat,
seorang muslim membersihkan jiwanya dari dosa-dosa yang telah diperbuatnya
sehingga jiwanya kembali suci, bersih dan bersinar.
Kegiatan shalat Dhuha yang dilaksanakan di sekolah akan memberikan
pengaruh yang besar terhadap mental dan jiwa siswa untuk memperoleh
ketenangan hati. Sehingga melalui hati yang tenang dan jiwa yang sehat akan
muncul sikap dan akhlak yang mulia dalam diri siswa.
Pembiasaan shalat Dhuha yang dilaksanakan di sekolah dapat berfungsi
sebagai metode pengulangan dimana potensi spiritual yang berisikan elemen-
elemen karakter atau sifat-sifat mulia dan agung itu diasah dan diulang-ulang,
sehingga akan terjadi proses pembiasaan yang mengarah pada pembentukan
rohani dan internalisasi karakter berupa akhlak yang mulia. Pada akhirnya akan
memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan akhlak siswa dalam
berinteraksi dengan guru dan masyrakat sekolah lainnya.
Disiplin merupakan salah satu sarana dalam upaya pembentukan
kepribadian baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam
menanamkan kedisiplinan, sekolah berperan mempengaruhi, mendorong,
mengendalikan, mengubah, membinda, dan membentuk perilaku-perilaku tertentu
sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan dan diteladankan.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa disiplin merupakan
sesuatu yang menyatu di dalam diri seseorang. Bahkan disiplin menjadi bagian
dalam hidup seseorang, yang muncul dalam pola tingkah lakunya sehari-hari.
Disiplin terjadi dan terbentuk sebagai hasil dan dampak proses pembinaan cukup
panjang yang dilakukan sejak dari dalam keluarga dan berlanjut dalam
pendidikan di sekolah. Dalam konteks pendidikan agama yang diajarkan di
sekolah ada hal yang sangat berkaitan dengan disiplin.
Menurut Zakiah Daradjat “ Shalat 5 waktu merupakan latihan pembinaan
disiplin pribadi.”10 Ketaatan melaksanakan salat pada waktunya, menumbuhkan
kebiasaan untuk secara teratur dan terus menerus melaksanakannya pada waktu
yang ditentukan.
Shalat fardhu sebagai ibadah yang paling utama, maka banyak
mengandung faidah dan hikmah bagi umat Islam. Salah satu hikmah shalat fardhu
adalah “ shalat menumbuhkan disiplin dan sikap mental yang kuat bagi yang
selalu mengerjakannya dengan baik.” 11
Disiplin akan membuat seseorang tahu dan dapat membedakan hal-hal
yang seharusnya dilakukan, yang wajib dilakukan, yang boleh dilakukan, yang
tak sepatutnya dilakukan. Bagi seseorang yang taat beribadah, yang menempatkan
disiplin dalam setiap sikap dan tingkah lakunya, begitu waktu shalat waktu tiba,
ia akan segera tergugah hatinya untuk melaksanakan shalat. Karena dalam Islam
melaksanakan shalat merupakan oerintah yang wajib dilakukan. Jadi, melalui
berdisiplin seseorang akan terdorong untuk melaksanakan shalat pada waktu-
waktu yang sudah ditentukan.
Hikmah slahat sunnah adalah dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Tidak hanya ibadah yang bersifat fardhu yang dilaukan berdasarkan
kedisiplinan tetapi ibadah-ibadah yang mengantarkan kita pada kedekatan sang
pencipta (Allah SWT) sangat perlu juga dilakukan dengan disiplin dan konsisten.
Keberhasilan menjalankan shalat yang tertib dan teratur dapat berimbas
pada kedisiplinanseseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Semakin baik
shalat seseorang semakin baik pula tingkat kedisiplinannya. Sebaliknya semakin
sering ia mengabaikan aspek ibadah, maka ia juga akan lebih mudah
mengabaikan urusan urusan di luar ibadah.

10
Zakiah Daradjat, Shalat Menjadikan Hidup Bermakna, (Jakarta: Ruhama, 1996), hlm.37
11
Labib Mz, Fiqih Islam , (Surabaya: Bintang Usaha Jaya, 2006), hlm. 165

Anda mungkin juga menyukai