Anda di halaman 1dari 19

Internalisasi Nilai-Nilai Islam

dalam Keperawatan Komunitas


Pendahuluan
1. Keperawatan merupakan menifestasi dari ibadah yang berbentuk
pelayanan profesional
2. Juga merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada keimanan, keilmuan dan amal serta kiat keperawatan
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-kultural- spiritual yang
komprehensif
3. Ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik
sehat maupun sakit yang mencakup seluruh siklus kehidupan
manusia.
Individu

Konsep
Kelompok
klien dalam Keluarga
keperawatan
komunitas

Masyarakat

Manusia (individu) sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah


terdiri atas beberapa komponen yaitu jasad (fisik), ruh dan nafs
(jiwa).
Komponen Manusia

Human
Being
Al-Insan

Body Soul Spirit


Al-Jism Al-Nafs Al-Ruh
Manusia terdiri dari 3 aspek dan 6 dimensi yaitu :
Aspek Jasmaniah, nasfsiah dan ruhaniah

Aspek Jasmaniah • Dimensi al-jism

Aspek Nafsiah • Dimensi al-nafs, al-qalb dan al-aql

Aspek Ruhaniah • Dimensi al-ruh dan al-fitrah


Sehat dan Kesehatan
َ ‫سنَةً َّوقِنَا‬
َ َ‫عَذ‬
‫اَ النَّ ِار‬ ٰ ْ ‫سنَةً َّوفِى‬
َ ‫اْل ِخ َر ِة َح‬ َ ‫َو ِم ْن ُه ْم َّم ْن يَّقُ ْو ُل َربَّنَا ٓ ٰاتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا َح‬
“ Dan diantara mereka ada yang berdo’a “ Ya Allah , Ya Tuhan kami
berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah
kami dari siksa api neraka” (Al-Baqarah (2) : 201).

 Islam mendorong umat manusia yang beriman untuk mencapai


sesuatu yang baik bagi mereka di dunia dan akhirat.
 Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan ilmu dan amal shaleh dan
sebagai prasyarat yang harus dimiliki adalah sehat atau kesehatan.
Konsep Promosi Kesehatan dan
Pencegahan Penyakit dalam Islam

Promotif

Preventif

Kuratif
Promotif
 Upaya promotif di bidang kesehatan adalah upaya
untuk meningkatkan kondisi dari yang sudah baik
atau sehat menjadi lebih baik atau lebih sehat.

 Upaya promotif ini tercermin dari ayat yang


menjelaskan bahwa manusia dilarang
menjatuhkan diri atau merusak diri, baik jasmani
maupun ruhani.
ِِ ‫َو ََل ت ُ ْلقُ ْوا ِبا َ ْي ِد ْي ُك ْم اِلَى الت َّ ْهلُ َك‬
 “ Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke
dalam kebinasaan “. (QS Al- Baqarah (2) : 195)ۛ

ُ ‫ِّ َّحةُ َوا ْلََ َرا‬


ُ ِ َّ‫ير ِم ْن الن‬
‫اِ ال ِ ح‬ ٌ ُ‫ان َم ْغب‬
ٌ ِ‫ون فِي ِه َما َكث‬ ِ َ ‫نِ ْع َمت‬
 “ Ada dua kenikmatan yang sering dilalaikan orang,
yaitu sehat dan waktu senggang”. (HR Bukhari dan
Muslim)
Upaya Promotif
 Adalah upaya untuk meningkatkan kondisi dari sudah baik
atau sehat menjadi lebih baik atau lebih sehat.

 Berdasarkan dalil tersebut di atas maka upaya promotif


tercermin dari ayat yang menjelaskan bahwa kita (manusia)
dilarang menjatuhkan diri atau merusak diri baik jasmani
maupun rohani, dalam arti manusia wajib memelihara
kesehatan dan meningkatkannya.

 Dan uraian hadits tersebut dapat difahami, janganlah kita


mengabaikan kesehatan dan waktu senggang.
Upaya Preventif
 Berkaitan dengan upaya preventif dalam Al-Qur’an
dijelaskan sebagai berikut :

َ ُُ‫ٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا قُ ْٰٓوا ا َ ْن‬


‫َ ُك ْم َوا َ ْْ ِل ْي ُك ْم ن ا‬
‫َاًا‬
“ Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan
keluargamu dari siksa api neraka...” (QS. At-Tahrim (66)
: 6)
Hadits Nabi yang berkenaan dengan
upaya preventif
َ َ‫سقَ ِم َك َو ِغن‬
‫اك‬ َ ‫شبَابَ َك قَ ْب َل َه َر ِم َك َو ِِّ َّحت َ َك قَ ْب َل‬ َ : ٍِ ‫سا قَ ْب َل َخ ْم‬ ً ‫اِ ْغت َ ِن ْم َخ ْم‬
‫ش ْغ ِل َك َو َحيَات َ َك قَ ْب َل َم ْو ِت َك‬ َ ‫قَ ْب َل فَ ْق ِر َك َو فَ َرا‬
َ ‫غ َك قَ ْب َل‬

“ Perhatikanlah lima perkara sebelum datangnya lima


perkara, yaitu : 1. Masa hidupmu sebelum datang ajalmu, 2.
Masa sehatmu sebelum datangnya sakit, 3. Masa lapangmu
sebelum datangnya sempit, 4. Masa mudamu sebelum
datangnya masa tua dan 5. Masa kayamu sebelum datangnya
miskin”. (HR Ahmad dan Baihaqi)
THIBBUL WIQO’I
( preventive medicine )
Kebersihan diri & lingkungan

Pengaturan makan

Mengatur tidur

Positive thinking (husnudzon)

Bekerja giat & istirahat

Menghindari wabah penyakit


OLAH RAGA RASULULLAH SAW

Lari/Jalan Gulat Renang

Berkuda Bermain Panahan


pedang

Dll
Upaya Kuratif

‫ت فَ ُه َو يَ ْش ُِي ِْن‬ ْ ًِ ‫َواِذَا َم‬


ُ ‫ض‬ Walaupun yang
menyembuhkan
“Maka apabila aku sakit (Ibahim), Allah juga penyakit itu Allah,
yang menyembuhkan”. (QS Asy-Syuara (42) : 80). tetapi bila dalam
َ ‫ض ْع َدا اء ِإَلَّ َو‬
ٍ‫ض َع لَهُ ِشَُا اء َغي ًَْ َداء‬ َ َ‫هللا َع َّز َو َج َّل لَ ْم ي‬
َ ‫ فَإِ َّن‬،‫ت َ َد َاو ْوا‬
keadaan sakit
‫ ْال َه ًَ ُم‬:‫ َما ُْ َو؟ قَا َل‬:‫ قَالُوا‬.‫اح ٍد‬ِ ‫َو‬
haruslah berusaha
menyembuhkannya
“Berobatlah kamu wahai manusia, karena dengan jalan
sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu berobat.
penyakit tanpa menurunkan obatnya, kecuali
penyakit tua (pikun)”. (HR. Ahabus Sunan)
Upaya Rehabilitatif
 Upaya rehabilitatif adalah upaya memperbaiki atau mengembalikan
suatu kondisi dari keadaan sakit menjadi lebih sehat. Upaya
rehabilitatif harus senantiasa diupayakan agar tidak jatuh kepada
kondisi yang lebih parah atau buruk.

‫ّٰللا ََل يُغ َِي ًُ َما ِبقَ ْو ٍم َحتهى يُغ َِي ًُ ْوا َما ِبا َ ْنُُ َِ ِه ْم‬
َ ‫اِ َّن ه‬
 “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”. (QS
Ar-Ra’du (13) : 11)
Konsep Pemeliharaan Kesehatan
Lingkungan dalam Islam
1. Lingkungan merupakan media interaksi antara manusia
dengan alam semesta, dimana secara terus menerus
menghadapi perubahan dan manusia berusaha menyesuaikan
diri agar tercipta keseimbangan (teori adaptasi).
2. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa
memelihara lingkungan baik lingkungan internal (genetika,
struktur tubuh serta psikologis) dan lingkungan eksternal
(fisik, biologis, sosial, kultural) temasuk didalamnya
lingkungan spritual agar senantiasa dalam keadaan suci dan
bersih.
‫علَى ْالعَ ًْ ِش‬ َ ‫ض ِف ْي َِت َّ ِِ اَي ٍَّام ث ُ َّم ا َْت َ ٰوى‬ َ ًْ َ‫ت َو ْاَل‬ِ ‫َ ٰم ٰو‬ َّ ‫ي َخلَقَ ال‬ْ ‫ّٰللاُ الَّ ِذ‬
‫ِا َّن ًَبَّ ُك ُم ه‬
ُ‫ت ِبا َ ْم ًِ ٰٓه ۙا َ ََل لَه‬ َ ‫س َو ْالقَ َم ًَ َوالنُّ ُج ْو َم ُم‬
ٍ ٍۢ ًٰ ‫َ َّخ‬ َّ ‫طلُبُ ٗه َحثِ ْيث ا ۙا َّوال‬
َ ‫ش ْم‬ ْ َ‫اً ي‬
َ ‫يُ ْغ ِشى الَّ ْي َل النَّ َه‬
‫ب ْالعٰ لَ ِمي َْن‬ ُّ ًَ ُ‫ّٰللا‬ ‫ْالخ َْل ُق َو ْاَلَ ْم ًُ ت َ ٰب ًَ َك ه‬
“ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutup malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakanNya pula) matahari, bulan, dan bintang-
bintang (masing-masing) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah Tuhan semesta alam”.
(QS Al-A’raf (7) : 54)
Ayat di atas menunjukkan bahwa alam semesta dan seisinya diciptakan
atas hak dan kehendak Allah SWT dan diperuntukkan bagi manusia agar
manusia bersyukur serta dapat mempelajari alam semesta ini guna
mempekokoh keimanan dan ketakwaan terhadap sang Maha Khaliq
(Pencipta).
1
• Baik buruknya lingkungan akan tergantung pada
manusia yang mendiami bumi ini.

2
• Apabila manusia mampu memelihara lingkungan
dengan baik maka baiklah kehidupan ini, begitu pula
sebaliknya, jika manusia merusaknya maka
malapetakalah yang akan menimpanya seperti bencana
banjir, wabah penyakit menular, polusi udara danlain-
lain.

Anda mungkin juga menyukai