Anda di halaman 1dari 8

KEBUTUHAN MANUSIA

TERHADAP AGAMA
Pendahuluan
• Fitrah manusia yang tidak bisa dipungkiri adalah kecenderungan
menerima agama. Karena agama yang diturunkan Tuhan ke dunia
mempunyai implikasi yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia,
seperti ketenangan, ketentraman hidup, bebas dari keresahan dan
kegelisahan, selalu membimbing penganutnya kearah kebaikan dan
kedamaian.
• Di dalam ajaran Islam, sumber jiwa keberagamaan manusia
diterangkan dalam al-Quran bahwa Allah berfirman:
• ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ َزنُ ْو َن‬
ٌ ‫ي فَاَل َخ ْو‬
َ ‫فَ َم ْن تَ ِب َع هُ َدا‬
• Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya tak ada
kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka akan bersedih hati
(QS. Al-Baqarah : 8)
Non-
Alamia
Alamia
h
h
Kebutuhan
Manusia
Alamiah
• Disebut juga dengan kebutuhan fitrah, suatu kebutuhan bagi setiap
manusia dan bersifat azali. Termasuk dalam kebutuhan ini antara lain
kebutuhan manusia terhadap agama.
• Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, setiap manusia butuh
terhadap agama, dengan demikian manusia sekaligus memiliki
kecenderungan untuk selalu dekat dengan Tuhan, dengan kata lain
manusia membutuhkan Tuhan.
• Di dalam al-Quran menjelaskan hal tersebut sebagai berikut:
• ‫َّاس َعلَْي َه ۗا‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ر‬‫ط‬
َ ‫ف‬
َ ‫ي‬ِ‫ت ال ٰلّ ِه الَّت‬
َ ‫ْر‬‫ط‬ِ‫لدي ِن حنِي ًف ۗا ف‬
َْ ْ ِّ ِ‫ك ل‬
َ ‫ه‬‫ج‬ ‫و‬ ‫م‬
َْ َ ْ
ِ‫فَاَق‬
َ َ ْ َ
• "Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama Allah; manusia
diciptakan Allah (dengan membawa) fitrah itu (QS. Ar-rum:30)
Non-Alamiah
• Manusia ternyata tidak bisa mengandalkan apa saja yang
telah diciptakannya sendiri. Hal itu tetap saja tidak bisa
memberikan ketentraman sejati dalam hidupnya.
• Manusia masih mengharapkan kepada suatu hal yang
transenden atau bisa dikatakan Tuhan yang menciptakan
alam semesta ini. Oleh karena itu agama merupakan jalan
keluar yang bisa diambil manusia untuk memenuhi
kebutuhan akan jiwa.
#Latar Belakang Perlunya Manusia Terhadap Agama
Fitrah Manusia
Manusia dilengkapi dengan
kemampuan mengenal dan
memahami kebenaran dan
kebaikan yang Tantangan Manusia
terpancar dari ciptaanNya Manusia dalam
kehidupannya senantiasa
Kelemahan dan menghadapi berbagai
Keburukan Manusia tantangan
Daya tarik keburukan
lebih kuat daripada
daya tarik kebaikan
Berbagai Pendekatan dalam Memahami Agama
Pendekatan Sosiologis
Pendekatan Teologis Normatif Menyelidiki ikatan-ikatan antara
Upaya memahami agama dengan manusia yang menguasai
menggunakan kerangka Ilmu Ketuhanan
yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa
hidupnya
wujud empirik dari suatu keagamaan
dianggap sebagai
yang paling benar

Pendekatan Filosofis
Pendekatan Antropologi berpikir secara
Dengan melihat wujud mendalam, sistematik, radikal, dan
praktik keagamaan yang universal dalam rangka mencari
tumbuh dan berkembang kebenaran, inti, hikmah atau hakikat
mengenai segala sesuatu yang ada
Daftar Pustaka
• Harun Nasution, Falsafah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1973
• Ahmad Daudy, Kuliah Filsafat Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1989
• Sirajuddin Zar, Filsafat Islam Filosof Dan Filsafatnya ,Raja Gravindo
Persada, Jakarta, 2004
• Yusuf al-Qaradlawi, Fiqih Peradaban: Sunnah sebagai Paradigma Ilmu
Pengetahuan, Terj. Faizah Firdaus, Surabaya: Dunia Ilmu, 1997.
• Zakiah Darajad, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Angkasa,
1992

Anda mungkin juga menyukai